Merasa Kenal

"Permisi," ucap Kinan yang berada dibelakang wanita itu.

Wanita itu menoleh menatap kebelakang.

Kinan menatap wanita itu dengan diam.

"Siapa?" tanya wanita itu.

"Saya Kinan, pembantu baru di rumah ini," jawab Kinan.

"Perkenalkan, saya Ibu dari Tuan muda kamu, Nyonya rumah ini," ucap wanita itu yang ternyata adalah Ibu Gilang.

"Maaf Nyonya atas kelancangan saya. Saya tidak tahu bahwa Nyonya adalah Ibu dari Tuan muda," sesal Kinan.

"Tidak apa apa," Balas Nyonya dengan ramah.

"Ma," panggil seorang gadis yang melangkah mendekati mereka berdua.

"Ma, ponsel Mama tinggal di mobil Sepia," ucap gadis yang mengaku Sepia.

"Oh iya, Mama lupa. Tadi Mama buru buru jadi gak ingat sama ponsel," Ucap Mama Desi.

"Permisi nona, apa kita pernah bertemu?" tanya Kinan yang membuka suaranya setelah dari tadi diam memperhatikan interaksi Ibu dan Putri.

"Kamu siapa?" tanya Sepia.

"Saya Kinan, pembantu disini," jawab Kinan.

"Sepertinya kita tidak pernah bertemu. Aku baru pertama kali dengar nama Kinan" jawab Sepia.

"Begitu ya," ucap Kinan.

"Nyonya, Nona saya pamit pergi," pamit Kinan yang melangkahkan kakinya tapi terhenti karena ada yang memanggilnya.

"Kinan," panggil Mama Desi.

"Iya, Nyonya," sahut Kinan.

"Kamu mau pulang?" tanya Mama Desi.

"Iya," jawab Kinan.

"Sepia, tolong kamu antar kan Kinan pulang," pinta Mama Desi.

" Tidak usah repot repot, Nyonya. Saya bisa pulang sendiri," tolak Kinan halus.

"Gak papa kok Kinan, gak ngerepotin juga," ucap Mama Desi.

"Ayo Sepia, antar Kinan pulang," titah Mama Desi.

"Ok, Ma," balas Sepia.

"Ayo kak Kinan," ajak Sepia.

Mereka berdua berjalan keluar rumah, lalu naik kedalam mobil milik Sepia.

Didalam mobil.

"Kak Kinan tinggal dimana?" tanya Sepia.

"Di jalan xx," jawab Kinan.

"Kak Kinan cerita dong tentang kehidupan kakak" pinta Sepia.

"Saya tidak tahu harus bercerita apa Nona," ucap Kinan.

"Jangan panggil aku nona, aku lebih muda dari kakak," ucap Sepia.

"Tapi rasanya tidak sopan, jika saya memanggil Anda dengan nama," ucap Kinan.

"Kakak anggap aku adik saja, oke. Aku tidak mau dipanggil Nona dari mulut kakak, titik," ucap Sepia tak ingin dibantah.

"Baiklah, Se-pia," ucap Kinan.

" Begitu baru bagus. Oh ya, kenapa kakak tidak tahu bercerita tentang kehidupan kakak?" tanya Sepia.

"Aku tidak ingat apa apa. Saat bangun dari koma, aku gak tahu siapa diriku, dimana aku tinggal, siapa nama orang yang ada di sekitarku. Kata dokter aku ini lupa ingatan. Jadi, aku tidak tahu siapa aku sebenarnya. Apa aku benar anak Ibuku atau tidak? " jawab Kinan dengan tersenyum getir.

"Kasihan. Kakak koma berapa lama?" tanya Sepia.

"Satu bulan," jawab Kinan.

" Kejadian kakak tersadar sudah berapa lama?" tanya Sepia.

"Dua bulan," jawab Kinan.

"Dua bulan?" tanya Sepia mengulangi jawab Kinan.

Kinan mengangguk.

"Satu bulan ditambah dua bulan sama dengan tiga bulan. Kak Valeri juga meninggal tiga bulan yang lalu. Apa jangan jangan...?? Tidak, tidak ini pasti hanya kebetulan" batin Sepia.

"Apa disini ada P3K?" tanya Kinan.

"Ada didalam itu," jawab Sepia seraya menunjuk benda dihadapan Kinan.

Kinan mengangguk, lalu membuka benda itu dan mengambil kotak P3K.

Dia mengambil salep, lalu mengoleskannya ke luka yang ia dapat dari menyetrika tadi.

"Tangan kakak kenapa?" tanya Sepia.

"Tadi tidak sengaja terkena setrika," jawab Kinan.

"Itu pasti sakit ya?" tanya Sepia.

"Sedikit," jawab Kinan.

Saat mengembalikan kotak P3K ketempat semula, mata Kinan tidak sengaja menangkap sebuah boneka. Tidak menunggu lama, Kinan langsung mengambil boneka itu.

"Ini boneka siapa? Lucu banget," ucap Kinan dengan gemas.

"Itu bonekaku, kak Valeri yang memberikannya," ucap Sepia.

"Siapa Valeri?" tanya Kinan.

"Dia adalah tunangan kak Gilang yang meninggal tiga bulan lalu," jawab Sepia.

Entah kenapa, berada didekat Kinan membuatnya tenang. Hanya dalam beberapa menit, ia bisa mempercayai Kinan sepenuhnya.

"Kasihan sekali, pasti Tuan Gilang merasa sangat sedih!" ucap Kinan.

"Saat memberikan boneka itu, kak Valeri bilang. Kalau kamu merindukan kakak dan kakak tidak ada, kamu bisa menganggap boneka ini sebagai diri kakak," ucap Sepia.

"Kata katanya, seperti pernah kudengar," gumam Kinan.

Kinan mendekatkan boneka itu dan mencium aromanya. Aroma yang tidak asing baginya.

"Prada candy," ucap Kinan tanpa sadar.

"Kakak bilang apa, prada candy? Itu adalah merek parfum yang sering dipakai kak Valeri. Parfum itu berasal dari perusahaan fashion di Italia. Harganya mencapai satu juta lebih satu botol kecil," Ucap Sepia.

"Mahal sekali," ucap Kinan.

"Lagian kakak tahu darimana merek parfum itu?" tanya Sepia.

"Tidak tahu," jawab Kinan.

"Kita sudah sampai," ucap Sepia memberhentikan mobilnya didepan sebuah rumah.

"Terima kasih ya Sepia. Selamat malam, bye," ucap Kinan dengan lambaian tangan.

"Bye," ucap Sepia membalas lambaian tangan Kinan.

Setelah Kinan masuk kedalam rumah, Sepia melajukan mobilnya meninggalkan rumah Kinan.

Kinan masuk kedalam rumah. Ia tidak bersuara karena ia pikir ia akan mengganggu Ibunya yang beristirahat.

Kinan masuk kedalam kamar dan membersihkan dirinya, lalu ia kembali masuk kedalam kamar Ibunya.

Ternyata Ibunya belum tidur, malahan menatap kosong ke depan. Ibunya sedang melamun.

"Ibu," panggil Kinan seraya menyentuh pundak Ibu Sri.

"I-iya," balas Ibu Sri yang sudah kembali ke alam sadar.

"Ibu kenapa belum tidur?" tanya Kinan.

"Ibu belum ngantuk," jawab Ibu Sri.

"Ibu sudah makan?" tanya Kinan.

"Sudah," jawab Ibu Sri.

"Ibu, Kinan disuruh menggantikan juru masak di rumah Tuan Gilang selama seminggu," ucap Kinan.

"Wow, itu berita yang bagus," ucap Ibu Sri bahagia.

"Tapi itu artinya, Kinan akan tinggal di sana selama seminggu. Ibu mau ikut Kinan nginap?" tanya Kinan penuh harap.

"Ibu tidak mau. Kamu saja yang nginap. Ibu gak apa apa disini," jawab Ibu Sri.

" Kalau Ibu disini sendiri, siapa yang akan mengurus Ibu?" tanya Kinan.

"Kalau nggak begini aja, aku akan pergi pukul lima, lalu pulang setelah semuanya selesai," usul Kinan.

"Itu akan membuatmu lelah, sayang. Ibu bisa memanggil Airin untuk menemani Ibu," ucap Ibu Sri.

Kinan menolak ucapan Ibu Sri, tapi Ibu Sri tidak menyerah. Ia terus berusaha untuk meyakinkan Kinan kalau ia akan baik baik saja walaupun Kinan meninggalkannya.

Setelah berusaha keras, akhirnya Kinan mau menitipkan Ibunya kepada Airin anak tetangga, yang selalu baik kepadanya dan Ibu Sri.

***

Keesokan harinya

Kinan sampai di rumah Gilang pukul 5.30. Ternyata sudah ada dua juru masak yang mulai menyiapkan bahan bahan.

Kinan masuk ke dapur, melihat bahan bahan yang ada, ia tahu mereka akan membuat nasi goreng.

"Permisi, bolehkah aku yang memasak nasi gorengnya?" tanya Kinan sopan.

Terpopuler

Comments

Bu Iin

Bu Iin

tahbah seru lanjuuuuuutttt

2023-08-08

0

Nengliraagustin

Nengliraagustin

bikin bungung

2023-02-08

0

Kinan Rosa

Kinan Rosa

mungkin pemikiran Sepia betul itu

2022-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu
2 Merasa Kenal
3 Sarapan bersama
4 Mencoba mengingat
5 Mengingat segalanya
6 Album
7 Bertemu Mami
8 Berkunjung
9 Rumah sakit
10 Ruangan rahasia
11 Isi hati Frans
12 Koma
13 Sebuah surat
14 Bertemu direktur
15 Pengamen
16 Takdir
17 Percakapan dicafe Rose
18 Percakapan dicafe Rose #2
19 Keracunan
20 Dokter Wiliam
21 Kerumah Dokter Nil
22 Penyelamatan
23 Berusaha meyakinkan
24 Memindahkan pasien
25 Operasi berhasil
26 Toilet Rumah Sakit
27 Kalah sebelum bertarung
28 Berbincang Hal Yang Menyakitkan Hati
29 Mama Diya
30 Hari pernikahan
31 Menuntut balik
32 Kejutan Untuk Bram Dan Terbongkarnya Kebusukan Jodi Nilvam
33 Yes, I Will
34 4 Kali Lipat
35 Kenapa?
36 Saya Adalah Valeri Selen Rahardian
37 Surat
38 Artikel
39 Tiket Bulan Madu
40 Siuman
41 Resign
42 Izin
43 Mantan calon menantu
44 Pulang Ke Tanah Air
45 Masalah pribadi
46 Jangan Sia Siakan
47 Hoek
48 Luka
49 Gilang
50 Tiara
51 Kenapa Dia Tidak Mencariku?
52 6 Bulan Lalu
53 Pantai Siloso
54 Dapat Kerja
55 Berkumpul bersama
56 Mengurus Pernikahan?
57 Pemilik Rumah
58 Maaf
59 Mr Herman
60 Sindiran Atau Pujian
61 Bom waktu
62 Wanita Tak Di Undang
63 Berjanjilah
64 Dor
65 Pesan Terakhir
66 Rencana Valeri
67 Penjelasan #1
68 Penjelasan #2
69 The End
70 Pengunguman
71 Visual
72 Q & A
73 Extra Part
74 Extra part
75 info
76 Pemberitahuan
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bertemu
2
Merasa Kenal
3
Sarapan bersama
4
Mencoba mengingat
5
Mengingat segalanya
6
Album
7
Bertemu Mami
8
Berkunjung
9
Rumah sakit
10
Ruangan rahasia
11
Isi hati Frans
12
Koma
13
Sebuah surat
14
Bertemu direktur
15
Pengamen
16
Takdir
17
Percakapan dicafe Rose
18
Percakapan dicafe Rose #2
19
Keracunan
20
Dokter Wiliam
21
Kerumah Dokter Nil
22
Penyelamatan
23
Berusaha meyakinkan
24
Memindahkan pasien
25
Operasi berhasil
26
Toilet Rumah Sakit
27
Kalah sebelum bertarung
28
Berbincang Hal Yang Menyakitkan Hati
29
Mama Diya
30
Hari pernikahan
31
Menuntut balik
32
Kejutan Untuk Bram Dan Terbongkarnya Kebusukan Jodi Nilvam
33
Yes, I Will
34
4 Kali Lipat
35
Kenapa?
36
Saya Adalah Valeri Selen Rahardian
37
Surat
38
Artikel
39
Tiket Bulan Madu
40
Siuman
41
Resign
42
Izin
43
Mantan calon menantu
44
Pulang Ke Tanah Air
45
Masalah pribadi
46
Jangan Sia Siakan
47
Hoek
48
Luka
49
Gilang
50
Tiara
51
Kenapa Dia Tidak Mencariku?
52
6 Bulan Lalu
53
Pantai Siloso
54
Dapat Kerja
55
Berkumpul bersama
56
Mengurus Pernikahan?
57
Pemilik Rumah
58
Maaf
59
Mr Herman
60
Sindiran Atau Pujian
61
Bom waktu
62
Wanita Tak Di Undang
63
Berjanjilah
64
Dor
65
Pesan Terakhir
66
Rencana Valeri
67
Penjelasan #1
68
Penjelasan #2
69
The End
70
Pengunguman
71
Visual
72
Q & A
73
Extra Part
74
Extra part
75
info
76
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!