"Tapi ada suatu rahasia dibalik kejadian itu, Mi," Ucap Valeri.
"Dan Valeri tidak bisa mengatakan rahasia itu," Ucap Valeri lagi.
"Mami tidak akan memaksamu soal itu. Tapi Mami tidak ingin kamu tinggal di rumah Gilang," ucap Mami.
"Tapi kenapa Mi? Kenapa Mami berubah pikiran sekarang?" tanya Valeri.
"Mami gak izinin kamu karena di sana ada Berlyn" Jawab Mami.
"Tapi Berlyn tidak datang tiap hari, Mi," alasan Valeri.
"Mami gak mau dengar alasan kamu," ucap Mami.
"Hufs, baiklah. Tapi sampai kapan?" tanya Valeri.
"Sampai trauma kamu hilang," jawab Mami santai.
Valeri tidak bisa menolak. Karena baginya, jika Maminya sudah membulatkan tekad. Maka tidak akan ada satupun yang bisa menggoyahkannya.
"Terserah Mami saja. Tapi bagaimana dengan keluarga Gilang?" tanya Valeri.
",Mereka pasti akan merasa bingung saat Mami mau membawa Valeri pulang," tambah Valeri.
"Kamu serahkan saja soal itu pada Mami. Yang terpenting sekarang, trauma kamu pulih," jawab Mami.
Setelah Kinan diperbolehkan pulang, Mami meminta izin kepada Mama Desi untuk membawa Kinan kerumahnya. Mami beralasan kalau ia membutuhkan seseorang seperti Kinan untuk menghapus kerinduannya kepada putrinya. Dan dengan sedikit berat, Mama Desi mengiyakan.
Mami membawa Kinan pulang ke rumah Rahardian dengan mobil milik Valeri dulunya.
Mobil itu dibawa supir ke rumah sakit. Dan setelah tiba, Mami menyuruh supir untuk kembali dengan taksi.
Didalam mobil
"Ini mobil Valeri yang hadiah dari Mami kan?" tanya Valeri.
"Iya, ini mobil kamu. Tapi baru kamu pakai tiga kali," jawab Mami.
"Iya. Itu karena Valeri lebih sering pakai mobil yang diberi Papi," ucap Valeri.
***
"Kita sudah sampai," ucap Mami setelah mobil memasuki halaman rumah.
Valeri membuka pintunya dan berjalan kedalam rumah bersama Mami.
"Selama disini, kamu akan tinggal di kamarmu," Ucap Mami.
"Tapi Mi, jika aku tinggal dikamar. Papi pasti akan curiga," ucap Valeri.
"Kamu tenang saja. Mami yang akan mengurus semuanya. Kamu cukup mematuhi saja," ucap Mami.
"Baiklah, paduka ratu," ucap Valeri pasrah.
***
Sudah seminggu sejak Kinan tinggal di rumah Rahardian. Dalam seminggu ini, Mami terus berusaha untuk menyembuhkan trauma putrinya.
Mami membawa Valeri menemui seorang psikiater terkenal 6 hari yang lalu. Dan sekarang mulai ada peningkatan.
Saat Mami meletakkan foto Berlyn di atas meja nakas dikamar Valeri. Kinan mulai bisa mengontrol ketakutannya. Walau tubuhnya masih sedikit gemetar.
Dihari ini, Valeri berencana akan menjenguk Ibu Sri. Dia hanya pamit selama seminggu. Tapi, ini sudah lebih seminggu. Ibu Sri pasti sangat mencemaskan nya.
"Mami, aku pergi sebentar ya," chat Valeri.
"Kemana nak?," tanya Mami.
"Ke rumah Ibu Sri. Aku gak lama kok," jawab Valeri.
Valeri keluar dari rumah, setelah sebelumnya mengambil kunci mobil. Valeri memasuki mobil miliknya lalu menjalankannya menuju rumah Ibu Sri.
Kinan memarkirkan mobil miliknya di lapangan yang ada didekat gang rumah Ibu Sri.
Ia melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki.
Sesampainya didepan rumah Ibu Sri. Kinan mengetuk pintunya.
"Ibu," panggil Kinan.
Tidak berapa lama, Ibu Sri datang membukakan pintu.
Mereka berdua duduk di sofa yang ada didalam rumah.
"Ibu," panggil Kinan.
"Iya nak," balas Ibu Sri.
"Emm, Gimana ya bilangnya?" tanya Kinan pada dirinya sendiri.
"Mau bilang apa. Tidak perlu ragu," Ucap Ibu Sri.
"A-aku, mungkin. Emm, aku mungkin gak akan pulang dalam seminggu ini Bu," ucap Kinan.
"Lah kenapa?" tanya Ibu Sri yang terlihat agak terkejut.
"Juru masak di rumah Gilang, masih cuti Bu. Jadi aku tetap harus di sana," jawab Kinan berbohong.
"Maafin aku Bu" batin Kinan.
"Gak papa lah nak," balas Ibu Sri.
"Aku ke toilet bentar, Bu," ucap Kinan melangkahkan kakinya meninggalkan Ibu Sri.
5 menit kemudian.
"Aku pergi dulu ya Bu," pamit Kinan.
Ibu Sri mengangguk.
Kinan berjalan kaki menuju kearah mobilnya.
Didalam mobil Kinan menelepon seseorang. Ia tampak sangat serius saat sedang berbicara.
"Lihat saja, aku tidak akan membiarkanmu menang. Tidak akan kubiarkan kau melukainya lagi," gumam Kinan yakin.
Kinan menjalankan mobilnya menuju ke rumah Rahardian.
Tiba di rumah, Kinan melihat ada mobil lain yang terparkir di garasi. Dan mobil itu sangat familiar baginya.
Kinan melangkahkan kakinya menuju kearah pintu utama.
Belum sempat ia melangkahkan kakinya memasuki rumah, panggilan seseorang menghentikannya.
"Valeri," ucap orang itu.
Suaranya berasal dari belakang.
Dengan perasaan was was Kinan membalikkan tubuhnya.
"Ma-maaf tuan, anda salah orang," ucap Kinan.
"Oh saya salah ya. Mungkin ini efek terlalu merindukannya sehingga saya menganggap kamu dia," ucap orang itu.
"Tidak apa apa tuan," balas Kinan.
"Perkenalkan, namaku Frans," ucap orang itu yang bernama Frans seraya mengulurkan tangannya.
"Kinan," balas Kinan menerima uluran tangan itu.
"Oh ya, sedang apa kamu disini?" tanya Frans.
"Aku disini menumpang," jawab Kinan asal.
"Kalau kamu sendiri?" tanya Kinan.
"Aku ingin menemui tante Hanny (Mami Valeri)," jawab Frans.
"Untuk?" tanya Kinan.
"Hanya ingin mengobrol biasa saja," jawab Frans ngasal.
"Oh ya, silahkan masuk," ucap Kinan mempersilahkan Frans masuk.
"Terima kasih," balas Frans.
Sesampainya diruang tamu, Frans langsung mencium tangan Mami dan salah satu tamunya. Setelah sebelumnya mengucapkan salam. Kinan juga melakukan hal sama dengan yang dilakukan Frans.
Mami mempersilahkan Frans untuk duduk.
"Ini Frans kan?" tanya tamu Mami.
"Iya tante," jawab Frans.
"Tante ingat waktu itu kamu datang ke acara tunangannya Gilang " Ucap tamu Mami.
Frans tersenyum.
"Kinan kamu duduk nak," Ucap Mami mempersilahkan Kinan duduk.
Sedari tadi Kinan hanya berdiri disebelah sofa yang diduduki Mami.
"Gak usah, Tan. Kinan pergi aja. Sudah waktunya minum obat," ucap Kinan yang berlalu pergi.
Kinan pergi masuk kedalam kamar. Kinan berdiri didepan sebuah dinding. Lalu menepuk tangannya 3 kali sambil mengatakan Rahasia disembunyikan bersama VFD.
Seketika dinding itu terbuka seperti pintu. Kinan masuk kedalam dan kembali berkata Rahasiakan semuanya, jangan dibongkar.
Seketika dinding itu kembali tertutup seperti semula.
Kini terpampang jelas dihadapannya tiga rak buku. Buku yang tertata rapi di rak itu bukanlah buku biasa. Bukan buku pelajaran, bukan buku cerita, bukan juga buku sulap. Tapi, itu adalah buku rahasia. Buku itu berisikan rahasia tiga sahabat. Didekat rak masing masing ada meja belajar. Dan tempat ini hanya tiga orang yang mengetahuinya. Yaitu, Valeri, Frans, dan Devina.
Yang membuat dinding itu bisa terbuka secara otomatis adalah Frans. Frans sangat ahli dalam hal semacam itu.
Kinan membaca buku buku di rak miliknya. Disaat dia ingin membaca buku buku di rak Frans, dinding itu terbuka. Lalu tertutup dengan seseorang yang masuk kedalam ruangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Humairah
cerita khayal bikin bingung
2022-07-01
0
Nimelovers ID
waduh
2022-06-28
0
Dania
Tak bisa banyak berkomentar
Karyanya menarik
Dan bagus untuk dibaca
Semangat selalu Thor 👍👍
7in1
💗💗💗💗💗💗💗💗💗
2021-09-27
0