I still love you.

Jam dua belas malam. Sam masih terjaga bingung mau ngapain. Sebentar menatap layar ponselnya lalu ditutup lagi.

"Pengen telpon, tapi kenapa gue takut. Lagi pula kalo gue telpon jam segini pasti Kristin udah tidur. Eh, iya kalo dah tidur, kalo masih melek, masih hangout sama temen-temennya. Tapi kan besok dia mesti kerja gak mungkin kalo dia pergi. Telpon gak ya?" Sam bingung sendiri.

Tiba-tiba sms masuk. Sam pun kaget mendengar notifikasi masuk.

[Udah tidur kah?] Ternyata itu pesan dari Kristin.

Lima menit membiarkan pesan itu, Sam baru membalas setelah berkali-kali menyusun kalimat yang pas untuk Kristin.

[Belum. Apa kabar? Maaf selama ini gak pernah kasih kabar ke kamu.] Akhirnya Sam membalasnya.

[Gak pa-pa. Aku ngerti kok, tadi pagi telpon kenapa? Tumben.] Balas Kristin lagi.

Sam bingung lagi berkali-kali mengetik dia hapus lagi.

Akhirnya Sam mengirimkan pesannya.

[Aku kangen sama kamu.]

[Kangennya baru sekarang? Yah, sayang banget deh.] Kristin terlihat kecewa dengan balasan Sam.

Sam membetulkan posisi duduknya.

[Sayang banget kenapa?] Ia jadi penasaran dengan maksud pesan Kristin.

[Ya, sayang banget. Padahal aku dari sejak kamu pergi dah kangen. Eh, tapi kamunya baru kangen aku hari ini. Sedih deh.] Kristin menambahkan emoji sedih untuk Sam.

[Maaf... sebenarnya aku juga kangen dari dulu. Tapi gak berani hubungi kamu.] Balas Sam yang menyembunyikan perasaannya.

Seperti merasakan sesuatu yang tak beres dengan Sam, Kristin pun bertanya.

[Kenapa?]

[Takut, kalo kamu udah pacar pengganti ku.]

[Banyak sih yang mau… tapi sayangnya aku belum mau.] Balas Kristin yang ingin  memancing reaksi Sam.

Sam geram membaca balasan Kristin ia pun memutuskan untuk menelpon nya langsung.

"Hallo..."

"Hey, kok malah telpon?" sahut Kristin santai.

"Eh, nggak. Cuma pengen denger suaramu." Sam gagal ngambek setelah dengar suara Kristin.

"Oh. Kamu dimana nih?" lanjut Kristin.

"Di rumah temen. Kamu baik-baik aja kan?" Sam mulai perhatian.

"Ehem. Kamu sendiri? Sehat kan? Kapan balik kesini?" Kristin yang sudah rindu dengan Sam, langsung memberondong Sam dengan segala pertanyaan.

"Belum tau, secepatnya." jawab Sam singkat.

"Secepatnya, ya? Ya, semoga bisa ketemu ya." nada suara Kristin melemah.

"Memang kamu mau kemana?" Sam jadi kalut, takut kehilangan Kristin.

"Ah. Gak kok. Ya, semoga aja secepatnya kita bisa ketemu lagi." Kristin tergagap, ia masih berharap dapat bertemu Sam sebelum dirinya pulang ke Semarang.

Seperti merasakan sesuatu ada yang tak beres Sam pun mulai menunjukan sikap perhatiannya.

"Sayang. Are you ok?" tanya Sam yang mulai khawatir.

"Ya. Of course, way?" Kristin menjawabnya sedikit kaget.

"Ada yang kamu sembunyikan dari aku?" lagi-lagi Sam merasa sedikit aneh dengan sikap Kristin.

"Maybe. How about you?" Kristin balik tanya.

"Maybe. Tapi gak bisa diomongin by phone." Sam pun juga menyembunyikan sesuatu dari Kristin.

"Sam. Aku ngantuk, aku tidur dulu ya. Besok kita sambung lagi." Kristin sengaja mengalihkan pembicaraan mereka.

"Ah, iya. Maaf kalo aku ganggu waktu istirahatmu."  ucap Sam ragu.

"Hemm. Love you Sam, met bobok."

"Love you honey, sweet dreams." belum sempat Sam melanjutkan pembicaraan nya Kristin sudah memutuskan telpon nya.

Sam terdiam setelah Kristin memutuskan telpon nya.

"Sebenarnya ada apa sama kamu, Kris?" lirih Sam.

Di tempat lain Kristin pun tampak melamun. Ia memandangi foto Sam yang di simpan di dompetnya.

"Maafin aku Sam. Gak seharusnya aku bersikap dingin, aku kangen kamu Sam." Kristin pun menangis sendiri.

*****

Beberapa hari kemudian, tepatnya di tempat kerja Kristin.

Tampak Kristin tengah berjalan sendiri sambil melamun.

"Hari terakhir lo, ya." Niko mengagetkan Kristin dari belakang.

"Lo, Nik. Bisa gak sih nongol gak ngagetin." Kristin menepuk-nepuk dadanya.

"Hehehe… sorry. Habis lo ngelamun aja sih." sahut Niko geli.

Mereka pun masuk ke dalam gedung perkantoran.

"Em, Nik. Gue masih dapat bonus bulanan, kan?" tanya Kristin memastikan.

"Ya. Kenapa emangnya?" sahut Niko sebelum memasuki ruangannya.

"Gak pa-pa, cuma tanya aja. Thanks ya." Kristin segera duduk di meja kerjanya.

Hari itu terasa lama sekali. Kristin tampak lelah dengan pekerjaannya. Niko yang sedari tadi memperhatikan Kristin dari ruangannya mencoba menenangkan hatinya.

"Perasaan apa ini. Kenapa gue gak bisa berpaling dari dia, gue harus gimana? Apa yang harus gue omongin? Ah… apaan coba. Kenapa gue jadi gini seh. Dia kan udah milih orang lain, kenapa juga gue mesti mikirin dia." Niko ngomel sendiri gak jelas.

Jam kerja pun berakhir. Kristin merapikan meja kerjanya. Ia mulai berpamitan dengan teman seruangannya. Tak lupa ia pun berpamitan dengan Niko bos nya.

Tok, tok, tok.

Kristin mengetuk pintu sedikit melongok ke dalam ruangannya bosnya.

"Boleh masuk." sapa Kristin ramah.

"Masuk Kris." jawab Niko yang masih sibuk dengan berkas di mejanya.

"Udah jam pulang, gue mau--" belum sempat Kristin melanjutkan ucapnya Niko memberinya jabat tangannya.

"Lo mau pamit, kan." lanjut Niko.

"Eng, ah, iya." Kristin pun menunduk.

"Kenapa? Kok malah nunduk." Niko mencoba menghibur Kristin.

"Hiks, hiks..." Kristin mulai terisak.

"Gak, gak pa-pa. Makasih ya, Nik." Kristin menyambut tangan Niko untuk bersalaman.

Niko berjalan mendekati Kristin tanpa aba-aba Niko langsung memeluk Kristin yang tengah terisak.

Entah sedih karna ini hari terakhir nya bekerja atau apa hanya Kristin yang tau.

"Nangis aja  kalau itu bikin hati lo lebih tenang." bisik Niko.

"Hiks...hiks...Niko. Hiks..." Kristin mempererat pelukannya.

Di luar ruangan Niko tampak beberapa pegawai lain mengintip.

"Tuh kan. Apa gue kata, Kristin pasti ada apa-apa nya sama pak Niko. Secara dia gak ada takutnya sama si bos seh." ucap salah satu pegawai yang iri sama Kristin.

"Hust… kamu nih. Belum tentu juga mereka ada apa-apa, bisa jadi mereka memang berteman." sahut pegawai lainnya.

"Iya nih. Sok tau banget. Setau gue mantannya Kristin sahabat nya bos Niko, jadi ya wajar aja kalo bos Niko deket sama Kristin. Lagi pula awal Kristin kerja disini kan, dia gak tau klo bosnya pak Niko." terang salah satu pegawai yang tau sejarah kerja Kristin disitu.

"Udah, ah. Jangan gosipin bos. Yang ada ntar kita malah dapet SP." salah satu pegawai yang kebetulan dekat dengan Kristin segera membubarkan teman-temannya yang sedang menggosipkan Kristin dengan si bos.

Semua pegawai wanita pun segera meninggalkan tempat kerjanya. Tinggallah Kristin dan Niko yang berada dalam gedung itu, dan beberapa karyawan yang lembur.

****

Sementara itu di tempat lain.

"Lo yakin gak ngabarin Kristin dulu?" tanya Dennis memastikan.

"Udah, lo diem aja napa. Gue mau kasih kejutan buat dia," ujar Sam yang tampak semangat ingin segera menemui kekasihnya.

"Perasaan gue kok gak enak ya. Kayak gue pernah ngalamin ini." Dennis gremeng sendiri.

"Lo bilang apa barusan?" tanya Sam yang mendengar suara Dennis tadi.

Dennis yang kaget pun langsung tergagap.

"Hah, gak, gak, kok. Gak pa-pa."

Episodes
1 Bab I
2 Bab II
3 Bab III
4 Bab IV
5 Bab V
6 Bab VI
7 Bab VII
8 Bab VIII
9 Bab IX
10 Bab X
11 Bab XI
12 Bab XII
13 Where are you...
14 Mencari jejakmu
15 Episode 16
16 Ayo neng kita ajojing...
17 Bahagia itu kaya kita
18 Ternyata
19 I'm back
20 I still love you.
21 Masih Ada waktu
22 Sedikit Saja
23 Yang Terakhir.
24 Sahabat bagai kepongpong.
25 Memory Kelam Kepongpong
26 Selamat, Bisa Pulang.
27 Maafkan Author ya...
28 Cari Jasa Sewa.
29 Nomor Asing.
30 Mandi Dulu.
31 Kejujuran Sam.
32 Putus Lagi.
33 Sembunyi.
34 Ketahuan.
35 Awasi Dia.
36 Flash back Kristin
37 Butuh Waktu Sendiri.
38 I Need You.
39 Dapat Kerjaan.
40 Sisi Lain Vikki
41 Perhatian Vikki.
42 Sepatu Baru.
43 Tawaran Nikah Lagi.
44 Niko Marah.
45 Niko.
46 Sakit di Dada.
47 Tugas Negara.
48 Mari Bercinta.
49 Tertangkap Basah.
50 Tolongin Gue.
51 Curi Pandang.
52 Siapa Vikki?
53 Aku Pergi.
54 Ketemu Mas Narsis.
55 Belajar Karakter Cewek.
56 Ada Yang Pamit.
57 Kehilangan Lagi.
58 Keep On Moving
59 Awas Aja.
60 Nonton Bioskop.
61 Kepastian.
62 Debat.
63 Pengen Tau.
64 Percuma Akting
65 Mengakhiri Drama.
66 Tumben Sendiri.
67 Party.
68 Tuduhan Salah Alamat
69 Ya. Aku Mau.
70 Telat Jemput.
71 Bikin Anak.
72 Keabsurdan.
73 Pasangan Aneh.
74 Akhirnya Tahap Satu Terlewati.
75 Bukan Kesalahan.
76 Menghilang Semua.
77 Perkenalan.
78 Panik Gak!?
79 Solusi Sementara.
80 Maaf.
81 Mulai Selingkuh.
82 Permainan Sampah.
83 Tanda Apa Itu?
84 Terjebak Hujan.
85 Melamarmu.
86 Jengkel
87 Cuek
88 Masih Aja Cuek.
89 Apa benar?!
90 Di Acc.
91 Terpaksa Putus.
92 Mungkin Akhir Cerita Cinta
93 Bobby Curhat.
94 Dijebak Bobby.
95 Jadi Anak Kost.
96 Mabuk Bareng.
97 Kristin Kembali.
98 Waktunya Tanggung Jawab.
99 Obrolan Penting.
100 Sidang Perdana.
101 Sidang Babak kedua.
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab I
2
Bab II
3
Bab III
4
Bab IV
5
Bab V
6
Bab VI
7
Bab VII
8
Bab VIII
9
Bab IX
10
Bab X
11
Bab XI
12
Bab XII
13
Where are you...
14
Mencari jejakmu
15
Episode 16
16
Ayo neng kita ajojing...
17
Bahagia itu kaya kita
18
Ternyata
19
I'm back
20
I still love you.
21
Masih Ada waktu
22
Sedikit Saja
23
Yang Terakhir.
24
Sahabat bagai kepongpong.
25
Memory Kelam Kepongpong
26
Selamat, Bisa Pulang.
27
Maafkan Author ya...
28
Cari Jasa Sewa.
29
Nomor Asing.
30
Mandi Dulu.
31
Kejujuran Sam.
32
Putus Lagi.
33
Sembunyi.
34
Ketahuan.
35
Awasi Dia.
36
Flash back Kristin
37
Butuh Waktu Sendiri.
38
I Need You.
39
Dapat Kerjaan.
40
Sisi Lain Vikki
41
Perhatian Vikki.
42
Sepatu Baru.
43
Tawaran Nikah Lagi.
44
Niko Marah.
45
Niko.
46
Sakit di Dada.
47
Tugas Negara.
48
Mari Bercinta.
49
Tertangkap Basah.
50
Tolongin Gue.
51
Curi Pandang.
52
Siapa Vikki?
53
Aku Pergi.
54
Ketemu Mas Narsis.
55
Belajar Karakter Cewek.
56
Ada Yang Pamit.
57
Kehilangan Lagi.
58
Keep On Moving
59
Awas Aja.
60
Nonton Bioskop.
61
Kepastian.
62
Debat.
63
Pengen Tau.
64
Percuma Akting
65
Mengakhiri Drama.
66
Tumben Sendiri.
67
Party.
68
Tuduhan Salah Alamat
69
Ya. Aku Mau.
70
Telat Jemput.
71
Bikin Anak.
72
Keabsurdan.
73
Pasangan Aneh.
74
Akhirnya Tahap Satu Terlewati.
75
Bukan Kesalahan.
76
Menghilang Semua.
77
Perkenalan.
78
Panik Gak!?
79
Solusi Sementara.
80
Maaf.
81
Mulai Selingkuh.
82
Permainan Sampah.
83
Tanda Apa Itu?
84
Terjebak Hujan.
85
Melamarmu.
86
Jengkel
87
Cuek
88
Masih Aja Cuek.
89
Apa benar?!
90
Di Acc.
91
Terpaksa Putus.
92
Mungkin Akhir Cerita Cinta
93
Bobby Curhat.
94
Dijebak Bobby.
95
Jadi Anak Kost.
96
Mabuk Bareng.
97
Kristin Kembali.
98
Waktunya Tanggung Jawab.
99
Obrolan Penting.
100
Sidang Perdana.
101
Sidang Babak kedua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!