Bahagia itu kaya kita

“One love for the mother's pride.

One love for the times we cried.

One love gotta stay a live

I will survive.

One love for the city streets.

One love for the hip hop beats.

One love, oh I do believe

One love is all we need.”

Penggalan lirik lagu yang dinyanyikan home band bersama dengan para pengunjung club, mereka berteriak sorak sorai memeriahkan suasana malam itu.

"Lo sengaja ya." celetuk Kristin ditengah bisingnya suara musik yang sedang mengentakkan lantai dansa.

"Sengaja apaan? Ini kan emang lagu kesukaan lo, kan." sambung Arya yang asyik menggoyangkan tubuhnya mengikuti irama musik.

"Ais, kalian nih. Kita kesini buat seneng-seneng, ngapain kita diem aja di sono kaya laler ngerebutin nasi basi." sambung Dennis yang ikut bergoyang disana.

"Nasi basi. Lo yang basi, dasar Denok, Denok.” seloroh Kristin di ikuti tawa Arya.

Mereka pun asyik menikmati suasana malam  di lantai dansa.

Sementara itu Erros, Niko, dan Justiar ngobrol ditemani minuman alkohol.

Beberapa lagu telah terlewatkan, Kristin dan kedua teman lelakinya kembali ke tempatnya bergabung dengan yang lainnya.

"Udahan, neng?" sapa Niko

"Udah lha, lagunya dah kelar kok." sahut Kristin sambil menyambar minumannya di meja.

"Kamu masih minum, yang?" tanya Justiar sedikit ragu.

"Hmm. Yang? Yang, apaan?" Kristin pura-pura bego.

"Maksudku, kamu masih minum? kamunya." lanjut Justiar meralat ucapannya.

"Oh, gue? Hm, gimana ya? Gak juga sih, kenapa emang?" jawab Kristin datar yang kemudian membalikan pertanyaan Justiar.

"G pa-pa seh." lanjut Justiar dan dibalas dengan senyuman sinis Kristin.

Waktu semakin larut suasana club pun makin padat dan pengap suara  musik pun makin bising membuat pusing kepala apalagi ditambah efek alkohol makin puyeng aja nih kepala.

Kristin meminta Dennis bertanggung jawab.

"Denok! Tanggung jawab loe!" teriak Kristin tiba-tiba.

"Tanggung jawab apa? Gue gak pernah nyentuh lo, masa udah suruh tanggung jawab aja." sahut Dennis polos.

"Kampret lo!" serentak teman-teman yang lainnya memaki Dennis.

"Lo udah nyulik gue. Sekarang kembalikan akuh kerumah kuh. Kamuh tega!" ucap Kristin lebay bak artis sinetron azab

"Nyulik? Kalo diculik mah, lo tadi gak minta jemput. Ini diculik tapi minta jemput, sekarang minta diantar balik lagi. Lagian kalo gue nyulik lo, rugi gue." terang Dennis panjang lebar.

"Kok bisa rugi?" balas Kristin.

"Rugi lah. Lo mintanya macem-macem, mana mahal semua lagi. Untung ada yang bayarin, kalo gue musti tanggung sendiri rugi beneran gue." Dennis memasang wajah tanpa dosa saat menyampaikan keluh kesahnya.

"Eh, gak bakal rugi lo nyulik gue. Dijual masih laku mahal meski second, garansi toko dah." canda Kristin yang menyamakan dirinya dengan ponsel sejuta umat.

"Yah, dia pikir Hp, kali." sahut Dennis yang membuat tergelak semua yang mendengar perdebatan antara mereka.

"Ya, dah. Biar gue aja yang anter." sambar Niko, yang menawarkan diri mengantar Kristin.

"Oh, tidak bisa.” Dennis menggerakan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri.

“Saya yang jemput saya juga yang anter, karena dia bukan jelangkung. Yang datang minta dijemput dan pulang minta dianterin." seloroh Dennis membuat geli teman-teman yang lain.

"Kurang kampret lo! Gue disamain kayak jelangkung lagi." umpat Kristin melempar kacang ke arah Dennis.

“Yah, .kacang. Lo pikir lagi di Bonbin. Lempar-lempar kacang segal." Dennis berhasil mengelak dari lemparan Kristin.

"Udah ah, anter gue balik. Udah mau subuh, ntar lo kebakar kalo denger suara adzan." Kristin trus saja membully Dennis dengan ucapannya.

"Ya, ya. Gue anter, tapi plis. Stop katain gue keluarga demit, karna mereka udah coret gue dari KK nya." sahut Dennis yang bersiap untuk mengantarkan Kristin.

"Terserah lo kata, lah." Kristin pun bangkit dan bersiap untuk meninggalkan club tersebut.

"Kita juga udah mau balik kok Kris, kita keluar sama-sama aja." ucap Arya yang juga berisap bangkit dari duduknya.

"Ros, lo balik g?" tanya Dennis pada Erros.

"Balik lah. Emang gue mau ngunciin nih club, lagian gue juga laper mau cari makan. Ntar kita makan dulu ya, Ar." sambung Erros mengajak Arya.

"Ok, asal dibayarin gue mah, ok, ok aja." Arya meringis.

"Lo maunya." Erros bersiap melemparkan pukulan pada Arya.

"Lo mau stay, Just?" kata Niko.

"Just, Just, Justiar." Dennis membangunkan Justiar yang tertunduk.

"Dia mabuk kali, terus gimana nih?" Arya jadi bingung sendiri.

"Biar aja. Lagian siapa juga, yang nyuruh minum banyak. Kebanyakan gaya." sahut Kristin ketus.

"Eh, gak boleh gitu Kris. Gimana juga kita kan kenal dia, masa iya mau ditelantarkan gitu aja." ucap Niko bijak.

"Ya udah, kalian aja yang urus ya. Gue dah ngantuk mau balik. Denok, ayo balik." Kristin segera menarik tangan Dennis.

"Eh, eh, gue balik ya." Dennis terseok diseret Kristin yang kesel.

Sementara Kristin dan Dennis pergi ketiga pria cool menatap aneh ke arah Justiar.

"Ar, lo cari Arthur gih." titah Erros.

"Arthur? kenapa emangnya?" Arya makin bingung.

"Udah, buruan. Bilang aja ada Niko disini." sambung Niko.

Arya pun bergegas mencari sosok Arthur sang empunya club malam.

Tak butuh waktu lama Arthur dan Arya berjalan beriringan menghampiri tempat duduk Niko dan Erros.

"Hai, bro. Ada apa nih? Tumben." sapa Arthur pada Niko.

Niko tersenyum cool.

"Tempat loe ini tutup jam berapa, bro?" Niko berusaha netral.

"Biasa, bro. Jam tigaan, kenapa nih? Kok rada horor gini." sahut Arthur yang merasa rada canggung.

"Kita bisa nitip dia dulu gak?" celetuk Erros sambil menunjuk ke arah Justiar yang sudah ambruk di sofa

"Siapa dia?" Arthur memicingkan matanya, kemudian membalikan badan Justiar.

“Astaga. Justiar. Mabok dia." tebak Arthur. Niko dan kedua temannya mengangguk kompak.

"Bisa gak, dia kita tinggal dulu disini." lanjut Niko lagi.

"Aduh, gimana ya, bro. Dia udah terlalu sering, lagi pula kalian kan tau dia tinggal dimana kan. Kenapa gak kalian anter aja balik?" terang Arthur yang menceritakan tentang Justiar belakangan ini.

"Nah. Itu, masalahnya. Kita gak tau dia sekarang tinggal dimana." sahut Erros menyalakan rokoknya.

"Bukannya, cewek nya dia tinggal bareng."

"Mereka putus." lanjut Niko. Arthur mengangguk tanda mengerti.

"Em, ntar dulu, kayanya karyawan gue ada yang tau dia tinggal dimana sekarang. Tunggu sebentar, ya." Arthur segera mencari karyawan yang dimaksud.

Menunggu beberapa menit membuat Erros yang tengah kelaparan kesal.

".Aaah. Lama banget sih. Mana gue dah laper banget, sialan ni bocah." umpat Erros pada Justiar.

"Sabar bro, orang sabar titinya panjang." Arya mencoba melucu.

"Lo tinggal aja gak pa-pa bro, biar gue urus dia. Kebetulan ada urusan gue ama dia yang belum kelar." sambung Niko bijak.

"Seriusan lo? Wah, thanks banget bro. Kalo gitu gue tinggal, ya." Erros langsung bersemangat.

"Ayo bro. Cabut, laper gue." Erros menarik tangan Arya.

"Eh, ya. Kita tinggal ya, mas bro. Makasih loh." Arya pun ikut pamit.

Terpopuler

Comments

Reno~

Reno~

Semangat thor~

2021-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab I
2 Bab II
3 Bab III
4 Bab IV
5 Bab V
6 Bab VI
7 Bab VII
8 Bab VIII
9 Bab IX
10 Bab X
11 Bab XI
12 Bab XII
13 Where are you...
14 Mencari jejakmu
15 Episode 16
16 Ayo neng kita ajojing...
17 Bahagia itu kaya kita
18 Ternyata
19 I'm back
20 I still love you.
21 Masih Ada waktu
22 Sedikit Saja
23 Yang Terakhir.
24 Sahabat bagai kepongpong.
25 Memory Kelam Kepongpong
26 Selamat, Bisa Pulang.
27 Maafkan Author ya...
28 Cari Jasa Sewa.
29 Nomor Asing.
30 Mandi Dulu.
31 Kejujuran Sam.
32 Putus Lagi.
33 Sembunyi.
34 Ketahuan.
35 Awasi Dia.
36 Flash back Kristin
37 Butuh Waktu Sendiri.
38 I Need You.
39 Dapat Kerjaan.
40 Sisi Lain Vikki
41 Perhatian Vikki.
42 Sepatu Baru.
43 Tawaran Nikah Lagi.
44 Niko Marah.
45 Niko.
46 Sakit di Dada.
47 Tugas Negara.
48 Mari Bercinta.
49 Tertangkap Basah.
50 Tolongin Gue.
51 Curi Pandang.
52 Siapa Vikki?
53 Aku Pergi.
54 Ketemu Mas Narsis.
55 Belajar Karakter Cewek.
56 Ada Yang Pamit.
57 Kehilangan Lagi.
58 Keep On Moving
59 Awas Aja.
60 Nonton Bioskop.
61 Kepastian.
62 Debat.
63 Pengen Tau.
64 Percuma Akting
65 Mengakhiri Drama.
66 Tumben Sendiri.
67 Party.
68 Tuduhan Salah Alamat
69 Ya. Aku Mau.
70 Telat Jemput.
71 Bikin Anak.
72 Keabsurdan.
73 Pasangan Aneh.
74 Akhirnya Tahap Satu Terlewati.
75 Bukan Kesalahan.
76 Menghilang Semua.
77 Perkenalan.
78 Panik Gak!?
79 Solusi Sementara.
80 Maaf.
81 Mulai Selingkuh.
82 Permainan Sampah.
83 Tanda Apa Itu?
84 Terjebak Hujan.
85 Melamarmu.
86 Jengkel
87 Cuek
88 Masih Aja Cuek.
89 Apa benar?!
90 Di Acc.
91 Terpaksa Putus.
92 Mungkin Akhir Cerita Cinta
93 Bobby Curhat.
94 Dijebak Bobby.
95 Jadi Anak Kost.
96 Mabuk Bareng.
97 Kristin Kembali.
98 Waktunya Tanggung Jawab.
99 Obrolan Penting.
100 Sidang Perdana.
101 Sidang Babak kedua.
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab I
2
Bab II
3
Bab III
4
Bab IV
5
Bab V
6
Bab VI
7
Bab VII
8
Bab VIII
9
Bab IX
10
Bab X
11
Bab XI
12
Bab XII
13
Where are you...
14
Mencari jejakmu
15
Episode 16
16
Ayo neng kita ajojing...
17
Bahagia itu kaya kita
18
Ternyata
19
I'm back
20
I still love you.
21
Masih Ada waktu
22
Sedikit Saja
23
Yang Terakhir.
24
Sahabat bagai kepongpong.
25
Memory Kelam Kepongpong
26
Selamat, Bisa Pulang.
27
Maafkan Author ya...
28
Cari Jasa Sewa.
29
Nomor Asing.
30
Mandi Dulu.
31
Kejujuran Sam.
32
Putus Lagi.
33
Sembunyi.
34
Ketahuan.
35
Awasi Dia.
36
Flash back Kristin
37
Butuh Waktu Sendiri.
38
I Need You.
39
Dapat Kerjaan.
40
Sisi Lain Vikki
41
Perhatian Vikki.
42
Sepatu Baru.
43
Tawaran Nikah Lagi.
44
Niko Marah.
45
Niko.
46
Sakit di Dada.
47
Tugas Negara.
48
Mari Bercinta.
49
Tertangkap Basah.
50
Tolongin Gue.
51
Curi Pandang.
52
Siapa Vikki?
53
Aku Pergi.
54
Ketemu Mas Narsis.
55
Belajar Karakter Cewek.
56
Ada Yang Pamit.
57
Kehilangan Lagi.
58
Keep On Moving
59
Awas Aja.
60
Nonton Bioskop.
61
Kepastian.
62
Debat.
63
Pengen Tau.
64
Percuma Akting
65
Mengakhiri Drama.
66
Tumben Sendiri.
67
Party.
68
Tuduhan Salah Alamat
69
Ya. Aku Mau.
70
Telat Jemput.
71
Bikin Anak.
72
Keabsurdan.
73
Pasangan Aneh.
74
Akhirnya Tahap Satu Terlewati.
75
Bukan Kesalahan.
76
Menghilang Semua.
77
Perkenalan.
78
Panik Gak!?
79
Solusi Sementara.
80
Maaf.
81
Mulai Selingkuh.
82
Permainan Sampah.
83
Tanda Apa Itu?
84
Terjebak Hujan.
85
Melamarmu.
86
Jengkel
87
Cuek
88
Masih Aja Cuek.
89
Apa benar?!
90
Di Acc.
91
Terpaksa Putus.
92
Mungkin Akhir Cerita Cinta
93
Bobby Curhat.
94
Dijebak Bobby.
95
Jadi Anak Kost.
96
Mabuk Bareng.
97
Kristin Kembali.
98
Waktunya Tanggung Jawab.
99
Obrolan Penting.
100
Sidang Perdana.
101
Sidang Babak kedua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!