Bab V

Kristin pulang dari cafe diantara oleh Sam.

Sesampainya di kost Kristin yang hendak turun dari mobil Sam tiba-tiba tangannya dipegang oleh Sam.

"Boleh aku tau sesuatu tentang kamu?" Sam mendekat.

"Tentang apa?" Kristin menatap Sam curiga.

"Tutup pintunya." pinta Sam.

Kristin menutup kembali pintu mobil. Sam menyalakan mesin mobil nya lagi dan langsung tancap gas. Kristin terlihat agak sedikit panik.

"Kita mau kemana lagi?" tanya Kristin penasaran.

"Sebentar lagi sampai, tenang aja aku gak akan macam-macam sama kamu." ucap Sam dengan wajah datar.

Mobil Sam berhenti di parkiran sebuah Gereja.

"Masuk lah, aku tunggu kamu disini." Sam menyuruh Kristin masuk kedalam Gereja tersebut.

"Buat apa?" Kristin memalingkan wajahnya.

"Berdoalah, bukannya waktu itu kamu bilang sudah lama tidak pernah kesini." kata Sam, mengingatkan Kristin.

Kristin yang mendengar kata-kata Sam langsung meneteskan air matanya. Ia sadar sudah terlalu jauh ia melupakan Tuhan nya.

"Apa perlu aku temani?" Sam mengajukan bantuannya lagi.

"Gak perlu, aku sendiri aja. Kamu tunggu disini dulu." Kristin turun dari mobil, langkahnya terasa berat.

Di depan pintu masuk ia terhenti. Menatap langit-langit dan mulai memantapkan hati untuk masuk kedalam. Ia duduk di bangku paling belakang dan mulai berdoa. Seketika tangisnya pecah mengingat terlalu banyak dosa yang telah ia lakukan.

Lebih dari tiga puluh menit Sam menunggu Kristin. Sudah beberapa batang rokok ia habiskan. Ia melihat dari kejauhan Kristin berjalan dengan langkah gontai.

"Are you ok? Sorry, kalo aku agak maksa." ujar Sam memakaikan jaketnya untuk Kristin.

"Hmm, maaf udah nungguin lama." jawab Kristin lirih.

"Aku antar kamu pulang..." tiba-tiba tangan Sam digenggam oleh Kristin.

"Bisa temani aku malam ini?" pinta Kristin dengan tatapan nanar.

"Ok, no problem. Mau kemana kita?" Sam melajukan mobilnya.

Kristin masih belum menjawab pertanyaan Sam. Sam hanya menjalankan mobilnya entah kemana. Hampir lima belas menit dalam perjalanan Kristin belum juga memberi tau mau kemana tujuannya. Karena tak kunjung mendapat respon dari Kristin, Sam membelokkan mobilnya ke arah hotel di daerah Kaliurang.

Sam memesan kamar sementara Kristin masih didalam mobil.

"Ayo turun, mau tidur di mobil kamu?" ajak Sam menggoda Kristin.

Kristin melangkah keluar dengan langkah gontainya. Ia seperti tak bernyawa.

Di dalam kamar Kristin langsung merebahkan tubuhnya di kasur tanpa melepaskan pakaian dan sepatunya. Sam yang melihat Kristin terkapar di kasur berinisiatif untuk melepaskan sepatunya.

Sam melongok melihat wajah Kristin. Matanya terpejam wajahnya terlihat lusuh. Sam mendekatkan wajahnya. Kini wajahnya berhadapan langsung dengan wajah Kristin.

Kristin yang merasa ada yang mendekat di wajahnya langsung membuka matanya, kemudian menutup matanya lagi secara perlahan. Sebelum mata Kristin tertutup sempurna Sam langsung mengecup bibir Kristin.

Sekali tidak ada penolakan, dua kali masih sama, ketiga kalinya masih belum ada respon dan yang keempat. Tiba-tiba tangan kanan Kristin menyentuh lengan Sam, dan tangan kirinya menyentuh rahang Sam hingga membuat kening mereka beradu.

"Don't stop. Do it know..." lirih Kristin.

Sam yang mendapat penawaran menarik justru menolaknya, ia memilih mengecup kening Kristin sembari berkata.

"Tidurlah, aku memang brengsek tapi aku bukan seorang bajingan yang suka memanfaatkan kesempatan." tegasnya dan lalu menjauh dari tubuh Kristin.

"Apa bedanya bajingan sama brengsek? Bukannya sama punya arti yang jelek?" Kristin penasaran dengan pendapat Sam.

"Tidur lah, besok aja aku kasih tau." Sam memilih untuk keluar dari kamar tersebut.

Sementara Kristin masih penasaran dengan apa yang dimaksud Sam tadi.

Karena rasa lelahnya lebih kuat daripada rasa ingin tahunya Kristin pun tertidur dengan lelapnya. Beberapa menit kemudian Sam masuk kedalam kamar  itu lagi dan melihat Kristin sedang tertidur.

Ia pun ikut merebahkan tubuhnya di samping Kristin. Matanya menatap langit-langit kamar. Ia menoleh kearah Kristin dan membelai rambut nya sembari tersenyum dan berkata.

"Bodohnya Justiar melepaskan kamu. Dia gak sadar sebenarnya teman-temannya juga menginginkan kamu." Sam pun ikut tertidur di sampingnya.

****

Pagi menjelang. Posisi tidur mereka berubah saling berpelukan. Kristin yang merasa nyaman makin menenggelamkan dirinya dalam pelukannya Sam.

Dan Sam merasa sedang memeluk seorang kekasih.

Sam terbangun lebih dulu. Menyadari bahwa dirinya tengah memeluk Kristin dia malah tersenyum bahagia. Kristin yang mulai mengerjapkan matanya mengumpulkan nyawanya melihat wajah Sam sudah ada didepannya.

"Sudah bangun?" tanya Sam yang menyadari klo Kristin sudah terbangun.

Kristin tersenyum dan menggeser sedikit menjauh. Tapi tubuhnya ditahan Sam dan kini Kristin malah memeluk Sam lagi.

"Muach..." satu kecupan di kening Kristin.

Kristin yang sedang patah hati mendapat kecupan itu seperti mendapatkan energi lebih. Ia merasa nyaman dan makin memeluk Sam.

"If you want it, I will do." bisik Sam ketelinga Kristin dengan mesranya.

Kristin tersenyum ke arahnya dan terlihat pasrah saja.

Sam merasa mendapat respon dari Kristin langsung mencium bibirnya dengan lembutnya. Kristin membalas kecupan itu.

Semakin lama semakin dalam dan bergairah. Tangan Sam mulai lost control. Ia meraba ke penjuru tubuh Kristin. Terdengar suara ******* kenikmatan dari bibir Kristin.

Sam semakin berani melepaskan pakaian Kristin satu persatu dengan masih mencumbui tubuh Kristin dari atas sampai bawah. Deru nafas mereka memburu. Nafsu mereka pun makin besar.

Kristin menarik tubuh Sam keatas dan mencium bibirnya. Tanpa ragu-ragu lagi Sam melakukan persatuannya.

Lumayan lama mereka melakukannya. Hingga akhirnya mereka berdua kelelahan. Masih tersisa sedikit energi Sam. Ia pun segera bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Dibawah guyuran shower Sam merasa dirinya seperti seorang yang sangat tidak tau diri. Ia memukul-mukul tembok di depannya.

Selesai mandi Sam keluar dengan memakai handuk di pinggangnya. Melihat Kristin yang sudah berdiri didepan jendela sambil menutupi tubuhnya dengan selimut yang terjuntai ke lantai.

Sam mendekati dan memeluk dari belakang.

"Maaf aku khilaf..." ucapannya lirih.

Kristin menghadap ke arah Sam. Memicingkan matanya mencoba mencerna kata khilaf yang dikatakan Sam.

"Aku mandi dulu." kata Kristin berlalu dan meninggalkan tanya atas ekspresinya.

Selesai mandi dan berganti pakaian. Sam langsung mengantarkan Kristin pulang ke kosan. Selama perjalanan Kristin dan Sam hanya terdiam. Hingga akhirnya sampailah mereka ke kostan. Terlihat Dennis dan Nadine yang sedang menunggu kedatangan Kristin.

Sam yang menyadari kedatangan Dennis memutuskan untuk turun dari mobil.

"Dari mana kalian?" tanya Dennis penasaran.

"Jalan..." jawab Kristin singkat tanpa menghiraukan pertanyaan Dennis. Ia memilih untuk masuk kedalam.

"Dari tadi bro??" sapa Sam kepada Dennis.

"Ya, lumayan. Kalian dari mana, sih?" Dennis mengulang pertanyaan nya lagi.

"Biasa..." jawab Sam dengan senyuman yang penuh arti.

"Kalian melakukannya?" Dennis makin penasaran. Sam hanya menjawab dengan mengangkat sebelah alisnya.

Dennis yang mendapat jawaban itu seketika juga emosinya naik. Ia mencengkram kerah baju Sam.

"Lo gila? Lo sengaja ya, ambil kesempatan." serunya.

 "Gue tau, gue juga gak asal kok, gue janji gak akan nyakitin perasaan dia." jawab Sam tegas.

Mendengar jawaban Sam Dennis mengurungkan niatnya untuk memberi pelajaran kepada Sam.

Dennis sangat tahu bagaimana sifat Sam, meskipun dia sering dibilang playboy tapi dia sangat bertanggung jawab dengan apa yang sudah ia lakukan.

Episodes
1 Bab I
2 Bab II
3 Bab III
4 Bab IV
5 Bab V
6 Bab VI
7 Bab VII
8 Bab VIII
9 Bab IX
10 Bab X
11 Bab XI
12 Bab XII
13 Where are you...
14 Mencari jejakmu
15 Episode 16
16 Ayo neng kita ajojing...
17 Bahagia itu kaya kita
18 Ternyata
19 I'm back
20 I still love you.
21 Masih Ada waktu
22 Sedikit Saja
23 Yang Terakhir.
24 Sahabat bagai kepongpong.
25 Memory Kelam Kepongpong
26 Selamat, Bisa Pulang.
27 Maafkan Author ya...
28 Cari Jasa Sewa.
29 Nomor Asing.
30 Mandi Dulu.
31 Kejujuran Sam.
32 Putus Lagi.
33 Sembunyi.
34 Ketahuan.
35 Awasi Dia.
36 Flash back Kristin
37 Butuh Waktu Sendiri.
38 I Need You.
39 Dapat Kerjaan.
40 Sisi Lain Vikki
41 Perhatian Vikki.
42 Sepatu Baru.
43 Tawaran Nikah Lagi.
44 Niko Marah.
45 Niko.
46 Sakit di Dada.
47 Tugas Negara.
48 Mari Bercinta.
49 Tertangkap Basah.
50 Tolongin Gue.
51 Curi Pandang.
52 Siapa Vikki?
53 Aku Pergi.
54 Ketemu Mas Narsis.
55 Belajar Karakter Cewek.
56 Ada Yang Pamit.
57 Kehilangan Lagi.
58 Keep On Moving
59 Awas Aja.
60 Nonton Bioskop.
61 Kepastian.
62 Debat.
63 Pengen Tau.
64 Percuma Akting
65 Mengakhiri Drama.
66 Tumben Sendiri.
67 Party.
68 Tuduhan Salah Alamat
69 Ya. Aku Mau.
70 Telat Jemput.
71 Bikin Anak.
72 Keabsurdan.
73 Pasangan Aneh.
74 Akhirnya Tahap Satu Terlewati.
75 Bukan Kesalahan.
76 Menghilang Semua.
77 Perkenalan.
78 Panik Gak!?
79 Solusi Sementara.
80 Maaf.
81 Mulai Selingkuh.
82 Permainan Sampah.
83 Tanda Apa Itu?
84 Terjebak Hujan.
85 Melamarmu.
86 Jengkel
87 Cuek
88 Masih Aja Cuek.
89 Apa benar?!
90 Di Acc.
91 Terpaksa Putus.
92 Mungkin Akhir Cerita Cinta
93 Bobby Curhat.
94 Dijebak Bobby.
95 Jadi Anak Kost.
96 Mabuk Bareng.
97 Kristin Kembali.
98 Waktunya Tanggung Jawab.
99 Obrolan Penting.
100 Sidang Perdana.
101 Sidang Babak kedua.
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab I
2
Bab II
3
Bab III
4
Bab IV
5
Bab V
6
Bab VI
7
Bab VII
8
Bab VIII
9
Bab IX
10
Bab X
11
Bab XI
12
Bab XII
13
Where are you...
14
Mencari jejakmu
15
Episode 16
16
Ayo neng kita ajojing...
17
Bahagia itu kaya kita
18
Ternyata
19
I'm back
20
I still love you.
21
Masih Ada waktu
22
Sedikit Saja
23
Yang Terakhir.
24
Sahabat bagai kepongpong.
25
Memory Kelam Kepongpong
26
Selamat, Bisa Pulang.
27
Maafkan Author ya...
28
Cari Jasa Sewa.
29
Nomor Asing.
30
Mandi Dulu.
31
Kejujuran Sam.
32
Putus Lagi.
33
Sembunyi.
34
Ketahuan.
35
Awasi Dia.
36
Flash back Kristin
37
Butuh Waktu Sendiri.
38
I Need You.
39
Dapat Kerjaan.
40
Sisi Lain Vikki
41
Perhatian Vikki.
42
Sepatu Baru.
43
Tawaran Nikah Lagi.
44
Niko Marah.
45
Niko.
46
Sakit di Dada.
47
Tugas Negara.
48
Mari Bercinta.
49
Tertangkap Basah.
50
Tolongin Gue.
51
Curi Pandang.
52
Siapa Vikki?
53
Aku Pergi.
54
Ketemu Mas Narsis.
55
Belajar Karakter Cewek.
56
Ada Yang Pamit.
57
Kehilangan Lagi.
58
Keep On Moving
59
Awas Aja.
60
Nonton Bioskop.
61
Kepastian.
62
Debat.
63
Pengen Tau.
64
Percuma Akting
65
Mengakhiri Drama.
66
Tumben Sendiri.
67
Party.
68
Tuduhan Salah Alamat
69
Ya. Aku Mau.
70
Telat Jemput.
71
Bikin Anak.
72
Keabsurdan.
73
Pasangan Aneh.
74
Akhirnya Tahap Satu Terlewati.
75
Bukan Kesalahan.
76
Menghilang Semua.
77
Perkenalan.
78
Panik Gak!?
79
Solusi Sementara.
80
Maaf.
81
Mulai Selingkuh.
82
Permainan Sampah.
83
Tanda Apa Itu?
84
Terjebak Hujan.
85
Melamarmu.
86
Jengkel
87
Cuek
88
Masih Aja Cuek.
89
Apa benar?!
90
Di Acc.
91
Terpaksa Putus.
92
Mungkin Akhir Cerita Cinta
93
Bobby Curhat.
94
Dijebak Bobby.
95
Jadi Anak Kost.
96
Mabuk Bareng.
97
Kristin Kembali.
98
Waktunya Tanggung Jawab.
99
Obrolan Penting.
100
Sidang Perdana.
101
Sidang Babak kedua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!