Bab IX

Seminggu telah berlalu hubungan Sam dan Kristin terlihat makin merenggang. Sam mulai jarang pulang ke rumah kontrakan mereka. Sementara Kristin memilih menyibukan diri dengan pekerjaannya.

Di kampus Sam sedang menunggu seseorang di perpustakaan. Perasaannya tak karuan, antara tegang tapi ragu.

"Sudah lama kah?" sapa Rika yang kemudian duduk di hadapan Sam.

“Lumayan." jawab Sam sambil pura-pura melanjutkan membaca bukunya. Duduknya mulai tak nyaman dengan kedatangan Rika di depannya.

"Kita udahan ya." ucap Rika acuh. Sam menutup bukunya lalu menatap Rika tajam.

Tubuh Sam mencondong ke arah Rika, tangannya pun menarik tangan Rika.

"Kenapa harus udahan, kamu sudah menemukannya?" tanya Sam penasaran.

"Anggap saja begitu." Rika masih mengabaikan Sam, tangannya pun menghempaskan tangan Sam seolah tak ingin bersentuhan.

"Seriuslah, bukannya kamu sendiri yang bilang kita udahan, kalo kamu sudah menemukan orang yang pas untukmu." Sam ngeyel. Ia kembali bersandar pada sandaran kursinya.

"Ya, aku tau. Dan anggap saja aku udah nemuin orang itu." jawab Rika santai.

"Terserah kau saja, toh selama ini kamu juga gak pernah anggap aku ada." seru Sam sambil berlalu. Ia meninggalkan kekasihnya sendirian.

Rika hanya mampu menatap punggung Sam yang telah meninggalkannya.

Rika menghela nafas panjang. Segera ia menghubungi seseorang dengan ponselnya.

"Ya, hallo. Sam sudah saya putuskan sekarang terserah kalian,” kata Rika pada seseorang yang diteleponnya.

"Terima kasih, maafkan kami jika membuat anda kesusahan selama ini." terdengar suara seorang pria dari seberang telepon.

"Tidak apa-apa, memang sebaiknya saya tidak bersamanya." jawab Rika angkuh, seolah ia kuat menghadapi kenyataan ini.

"Sekali lagi kami ucapkan terima kasih." ucap lawan bicara Rika.

"Iya sama-sama." Rika mematikan sambungan teleponnya.

Sementara itu Sam yang sedang kalut mencoba menghubungi Kristin, berkali-kali ia menghubunginya tapi tak mendapat respon. Sam pun mulai kesal, ia kembali menghubungi Kristin lagi.

Tut, tut, tut.

Panggilan pun tersambung.

"Kamu dimana?" tanya Sam melalui telepon.

"Dirumah. Kenapa, tumben siang-siang telepon?" Kristin merasa heran.

"Gak pa-pa. Jangan pergi kemana-mana, aku otw." Sam segera melaju dengan mobilnya menuju kontrakan.

Sesampainya di kontrakan Sam langsung memeluk Kristin yang sedang merapikan tempat tidurnya. Mendapat pelukan dari belakang membuat Kristin terkejut, Kristin menghentikan kegiatannya.

"Sam, are you ok?" Kristin merasakan hembusan nafas Sam pada tengkuknya.

"Jangan bergerak, biarkan begini saja. Aku hanya ingin memelukmu." ucap Sam masih memeluk Kristin dan kini pelukannya semakin erat.

Kristin membalikan tubuhnya. Kini mereka berhadapan. Sam tertunduk memeluk Kristin.

Kristin mengiring Sam untuk duduk di pinggir ranjang. Sam masih memeluk pinggang Kristin, kepalanya disandarkan di dada Kristin. Kristin membelai rambut Sam yang berwarna kecoklatan.

Sam mendongakan kepalanya menatap Kristin dengan intens. Kemudian mendekatkan kepalanya mencium bibir Kristin dengan lembut.

Sekali...

Sam menunggu respon dari Kristin tapi Kristin tak membalasnya.

Dua kali...

Sam menciumnya lagi kali ini ciumanya lebih dalam tapi Kristin masih terdiam.

Gemas tak dapat respon cepat Sam menggiring Kristin keatas tempat tidur. Merebahkannya dan masih menciumi bibir Kristin dengan penuh nafsu. Sepertinya kali ini Kristin memberi respon.

"Kamu lagi hor***ny?" Kristin melepaskan ciuman Sam tapi Sam tak memperdulikannya. Ia tetap meneruskannya.

Deru nafas Sam menggebu mengejar napsunya yang menginginkan Kristin. Kristin mulai membalas ciuman panas dari Sam. Dan hal yang diinginkan pun terjadi.

Lebih dari sejam mereka melakukannya. Dan pastinya lebih juga dari sekali.

" Kamu gak pa-pa kan? Sakit gak?" tanya Sam mesra pada Kristin.

Kristin memicingkan matanya, ia heran dengan sikap Sam yang tiba-tiba lembut setelah meremuk redamkan tubuhnya tadi.

"Kamu tuh yang kenapa-napa. Dateng-dateng meluk gak jelas, trus malah ngajakin bobok siang, bikin badan remek!" sahut Kristin jutek. Kristin merasa kesal dengan perbuatan Sam yang telah membuat tubuhnya remuk redam.

"Bobok siangnya kan bikin enak kan?" Sam tersenyum penuh arti, ia pun menaik turunkan alisnya sebelah.

"Yang ada bukan bikin enak, tapi ini mah… bikin anak." Kristin bangkit dari tempat tidur dan melempar Sam dengan guling yang dia bawa.

"Auw, malah ditimpuk aku… sini kamu, aku bikin remek lagi kamu." Sam menarik tangan Kristin dan menjatuhkannya di kasur lagi.

"Sam...ampun, gak lagi-- ampun Sam. Udah, ya. Ampun gak lagi dah." Kristin meronta ingin melepaskan diri.

" Aku menginginkanmu Kris." Sam mengecup kening  Kristin lembut.

Kristin masih terbengong saat Sam mengecupnya. Ia masih belum paham dengan ucapan Sam. Dan mereka melanjutkannya lagi hingga malam menjemputnya.

******

Sementara itu di tempat lain, Rika terlihat termenung seperti menunggu seseorang datang.

“Kamu lagi nunggu siapa?” tanya Ibunya Rika, Rika pun menoleh dan ikut duduk di samping wanita tua itu.

“Ah, enggak kok, bu.” jawab Rika yang sangat terlihat kalau dia sedang berbohong.

“Masih ngarepin laki-laki itu?” sahut sang ibu yang terlihat tak suka dengan sosok yang dimaksud.

“Ibu gak perlu khawatir. Aku sama dia sudah gak ada hubungan kok.” jawab Rika melegakan ibunya.

“Ya, memang seharusnya kalian itu gak usah berhubungan.” sang ibu terlihat kesal setiap kali membahas hubungan Rika dengan Sam.

“Udahlah bu, yang udah ya udah. gak usah dipersulit lagi.” Rika pun memilih beranjak dari tempat duduknya, meninggalkan ibunya sendiri.

Rika kembali masuk kedalam kamarnya, ia membuka lemari kecil yang berisi buku-buku. Diambilnya salah satu buku tebal yang berjudul “The Interpretation Dreams”, disana terselip foto seorang wanita sedang memeluk seorang pria tanpa mengenakan pakaian sama sekali.

Meski foto itu hanya terlihat seperti sebuah siluet, tapi jelas terlihat kalau foto itu diambil seseorang dengan menggunakan kamera ponselnya.

Rika menata jengah foto itu, ia pun menghela nafasnya.

“Bisa-bisanya aku mau sama kamu, Sam. Padahal aku tau kalo kamu selalu mendua dari aku.” Rika bermonolog dengan dirinya.

“Hah, sudahlah. Toh aku juga sudah mengikhlaskan kamu sama dia.” kemudian Rika membakar foto itu dengan lilin aroma yang sengaja dinyalakannya, di kamarnya.

*****

Sam memeluk tubuh Kristin yang sudah tertidur lebih dulu. Dimainkannya rambut spiral milik Kristin.

"Semoga kali ini kita dapat restu itu." ucap Sam dalam hati sambil menciumi aroma tubuh Kristin.

Seperti merasa ada yang mengganggunya Kristin pun menggeliat, mencoba mengusir sesuatu yang mengganggu tidurnya.

Sam pun menggendong Kristin ala Bridal style, dan membawanya ke dalam kamarnya. Sam meletakkan tubuh Kristin di atas tempat tidur mereka.

Saat Sam akan beranjak dari tempat itu, Kristin pun terbangun dan langsung memegangi tangan Sam.

“Mau kemana?” tanya Kristin dengan setengah nyawanya.

“Kamar mandi, kamu tidur aja dulu.” kata Sam menoleh ke arah Kristin.

Krtistin pun mengangguk dan kembali memeluk gulingnya.

Episodes
1 Bab I
2 Bab II
3 Bab III
4 Bab IV
5 Bab V
6 Bab VI
7 Bab VII
8 Bab VIII
9 Bab IX
10 Bab X
11 Bab XI
12 Bab XII
13 Where are you...
14 Mencari jejakmu
15 Episode 16
16 Ayo neng kita ajojing...
17 Bahagia itu kaya kita
18 Ternyata
19 I'm back
20 I still love you.
21 Masih Ada waktu
22 Sedikit Saja
23 Yang Terakhir.
24 Sahabat bagai kepongpong.
25 Memory Kelam Kepongpong
26 Selamat, Bisa Pulang.
27 Maafkan Author ya...
28 Cari Jasa Sewa.
29 Nomor Asing.
30 Mandi Dulu.
31 Kejujuran Sam.
32 Putus Lagi.
33 Sembunyi.
34 Ketahuan.
35 Awasi Dia.
36 Flash back Kristin
37 Butuh Waktu Sendiri.
38 I Need You.
39 Dapat Kerjaan.
40 Sisi Lain Vikki
41 Perhatian Vikki.
42 Sepatu Baru.
43 Tawaran Nikah Lagi.
44 Niko Marah.
45 Niko.
46 Sakit di Dada.
47 Tugas Negara.
48 Mari Bercinta.
49 Tertangkap Basah.
50 Tolongin Gue.
51 Curi Pandang.
52 Siapa Vikki?
53 Aku Pergi.
54 Ketemu Mas Narsis.
55 Belajar Karakter Cewek.
56 Ada Yang Pamit.
57 Kehilangan Lagi.
58 Keep On Moving
59 Awas Aja.
60 Nonton Bioskop.
61 Kepastian.
62 Debat.
63 Pengen Tau.
64 Percuma Akting
65 Mengakhiri Drama.
66 Tumben Sendiri.
67 Party.
68 Tuduhan Salah Alamat
69 Ya. Aku Mau.
70 Telat Jemput.
71 Bikin Anak.
72 Keabsurdan.
73 Pasangan Aneh.
74 Akhirnya Tahap Satu Terlewati.
75 Bukan Kesalahan.
76 Menghilang Semua.
77 Perkenalan.
78 Panik Gak!?
79 Solusi Sementara.
80 Maaf.
81 Mulai Selingkuh.
82 Permainan Sampah.
83 Tanda Apa Itu?
84 Terjebak Hujan.
85 Melamarmu.
86 Jengkel
87 Cuek
88 Masih Aja Cuek.
89 Apa benar?!
90 Di Acc.
91 Terpaksa Putus.
92 Mungkin Akhir Cerita Cinta
93 Bobby Curhat.
94 Dijebak Bobby.
95 Jadi Anak Kost.
96 Mabuk Bareng.
97 Kristin Kembali.
98 Waktunya Tanggung Jawab.
99 Obrolan Penting.
100 Sidang Perdana.
101 Sidang Babak kedua.
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab I
2
Bab II
3
Bab III
4
Bab IV
5
Bab V
6
Bab VI
7
Bab VII
8
Bab VIII
9
Bab IX
10
Bab X
11
Bab XI
12
Bab XII
13
Where are you...
14
Mencari jejakmu
15
Episode 16
16
Ayo neng kita ajojing...
17
Bahagia itu kaya kita
18
Ternyata
19
I'm back
20
I still love you.
21
Masih Ada waktu
22
Sedikit Saja
23
Yang Terakhir.
24
Sahabat bagai kepongpong.
25
Memory Kelam Kepongpong
26
Selamat, Bisa Pulang.
27
Maafkan Author ya...
28
Cari Jasa Sewa.
29
Nomor Asing.
30
Mandi Dulu.
31
Kejujuran Sam.
32
Putus Lagi.
33
Sembunyi.
34
Ketahuan.
35
Awasi Dia.
36
Flash back Kristin
37
Butuh Waktu Sendiri.
38
I Need You.
39
Dapat Kerjaan.
40
Sisi Lain Vikki
41
Perhatian Vikki.
42
Sepatu Baru.
43
Tawaran Nikah Lagi.
44
Niko Marah.
45
Niko.
46
Sakit di Dada.
47
Tugas Negara.
48
Mari Bercinta.
49
Tertangkap Basah.
50
Tolongin Gue.
51
Curi Pandang.
52
Siapa Vikki?
53
Aku Pergi.
54
Ketemu Mas Narsis.
55
Belajar Karakter Cewek.
56
Ada Yang Pamit.
57
Kehilangan Lagi.
58
Keep On Moving
59
Awas Aja.
60
Nonton Bioskop.
61
Kepastian.
62
Debat.
63
Pengen Tau.
64
Percuma Akting
65
Mengakhiri Drama.
66
Tumben Sendiri.
67
Party.
68
Tuduhan Salah Alamat
69
Ya. Aku Mau.
70
Telat Jemput.
71
Bikin Anak.
72
Keabsurdan.
73
Pasangan Aneh.
74
Akhirnya Tahap Satu Terlewati.
75
Bukan Kesalahan.
76
Menghilang Semua.
77
Perkenalan.
78
Panik Gak!?
79
Solusi Sementara.
80
Maaf.
81
Mulai Selingkuh.
82
Permainan Sampah.
83
Tanda Apa Itu?
84
Terjebak Hujan.
85
Melamarmu.
86
Jengkel
87
Cuek
88
Masih Aja Cuek.
89
Apa benar?!
90
Di Acc.
91
Terpaksa Putus.
92
Mungkin Akhir Cerita Cinta
93
Bobby Curhat.
94
Dijebak Bobby.
95
Jadi Anak Kost.
96
Mabuk Bareng.
97
Kristin Kembali.
98
Waktunya Tanggung Jawab.
99
Obrolan Penting.
100
Sidang Perdana.
101
Sidang Babak kedua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!