Ternyata

"Lo liat gak tadi?" kata Dennis tiba-tiba memecah keheningan di jalan.

"Liat apaan? Demit?" Kristin salah fokus.

"Justiar." sahut Dennis sambil tetap fokus menyetir.

"Bodo Amat." mood Kristin seketika berubah buruk.

"Yah, ngambek dia. Jangan ngambek dong, gue serius nih." meski harus fokus menyetir, Dennis terus memohon pada Kristin agar tak ngambek.

"Bodo amat, lagian ngapain sih ngomongin dia kaya penting aja tuh orang." Kristin makin kesal setiap kali Justiar menjadi bahan obrolan mereka.

"Iya, ya, maaf." kemudian suasana menjadi hening lagi.

"Lo jadi mampir makan gak?" lanjut Dennis agar suasana mencair.

"Jadi lah, laper nih." jawab Kristin cepet.

Mereka pun menepikan mobil di pinggir jalan. Menikmati makan malam yang sudah bukan malam lagi melainkan mendekati subuh.sebuah warung tenda sederhana yang mana pengunjungnya bukan cuman anak kost berkantong pas-pasan aja tapi justru para pemilik mobil-mobil mewah yang nongkron di situ.

Saat keduanya tengah menunggu pesanan tiba-tiba muncul makhluk yang mereka kenal.

"Ketemu lagi kita." sapa Arya.

"Heleh, emang tadi niatnya mau makan aja." sahut Kristin jutek.

"Jangan jutek-jutek dong non, cepet tua loh." ledek Arya.

"Kalian udah pesen?" tanya Erros menyela perdebatan Arya dan Kristin.

"Udah, kalian buruan gih pesen." sambung Dennis menyuruh kedua temannya untuk segera memesan makanan, mengingat tempat itu terlalu ramai.

Eros menghampiri meja saji mendekati pelayan yang sedang bertugas untuk memesan makanan.

"Bro. Jeruk panas ya." teriak Arya pada Eros.

"Kalian tau gak?" Arya mengatur duduknya di samping Kristin.

"Tau apaan?" balas Dennis yang penasaran, duduknya jadi sedikit maju mendekati Arya.

"Kayanya Justiar ngobat deh." bisik Arya.

"Uhuk, uhuk." Kristin keselek minumnya.

"Santai Kris, gue gak minta kok." lanjut Arya santai tanpa mikir.

"Geblek!" Kristin memukul lengan Arya.

"Barusan lo bilang apa? Justiar ngobat?" Kristin memastikan apa yang dia dengar. Arya pun mengangguk mengiyakan.

"Serius lo? Lo tau dari mana?" tanya Dennis yang makin penasaran.

"Beneran. Kalo kalian gak percaya tanya aja tuh ama Erros." Arya jadi serius.

Erros yang baru saja sampai membawa minuman yang di pesan langsung di brondong pertanyaan Dennis.

"Seriusan Ros. Justiar ngobat?" seru Dennis semangat.

"Kayanya seh, secara tadi gue liat dia agak berbusa mulutnya." jawabnya ragu.

"Mungkin ngiler kali. Kayak lo kalo lagi tidur, Den." sambung Kristin.

"Kayanya seh, bukan deh Kris. Coz tadi Niko langsung minta gue buat ninggalin mereka, agak mencurigakan gitu." lanjut Erros.

"Bukannya, dulu dia memang ngobat ya, Kris?" tanya Dennis memastikan.

"Ya dulu, sebelum sama gue." jawab Kristin ragu.

"Lo sendiri ragu kan, Kris. Apa lagi kita." lanjut Erros.

‘Apa mungkin dia pake obat lagi, ya? Ah...bodo amat...peduli banget gue ama dia. Bukanya kalo dia mati itu salah dia sendiri.’ kata Kristin dalam hati.

*****

Beberapa hari setelah hari itu. Di tempat kerja Kristin.

Tok, tok, tok.

Terdengar pintu ruangan Niko diketuk oleh salah seorang pegawainya.

"Masuk Kris." jawab Niko sambil tetap fokus dengan pekerjaannya.

Kristin melangkah masuk mendekati meja Niko. Memberanikan diri untuk menanyakan kejadian malam itu.

"Kenapa? Justiar, ya?" tebak Niko yang sudah tau apa yang akan ditanyakan Kristin.

"Hm, iya. Hehehe..." Kristin jadi kikuk.

"Lo mau tau tentang apa dulu, nih?" Niko menghentikan pekerjaannya menatap ke arah Kristin.

"Apa bener, dia ngobat lagi?" tanya Kristin ragu. Niko hanya mengangguk dan mengangkat kedua alisnya.

“Serius! Sejak kapan? Hm, maksudnya sejak kapan dia pake lagi?" tanya kristin bertubi-tubi.

"Sejak dulu, sebelum sama lo." Niko menjeda.

"Dia gak pernah beneran berhenti." lanjutnya.

Lutut Kristin lemas seketika. Dadanya jadi sesak, ternyata selama mereka pacaran Justiar bohong kalo bilang berhenti konsumsi narkoba.

"Dia hebat ya, bisa bohong sama lo selama ini." kata Niko sinis.

"Lo tau dari mana, kalo dia gak pernah berhenti?" tanya Kristin yang makin penasaran.

"Selama kalian pacaran, dia sering  pinjam duit sama gue. Apa lagi, kalo gak buat beli barang haram itu." jawab Niko tegas.

“Kalo lo tau, kenapa gak lo cegah?" air mata Kristin mulai menggenang.

"Percuma. Yang punya barang selalu datang ketempat gue, nagih duitnya." terang Niko.

"Lo kan, bisa nolak buat bayarin." potong Kristin sambil menangis.

"Lo gak ngerti sih. Justiar selalu pake nama gue tiap beli barang itu." Niko ikut terbawa emosi saat melihat Kristin menangisi mantannya.

"Lo kan, bisa bilang kalo itu bukan lo yang pesen." Kristin masih ngeyel air matanya kini tak tertahan.

"Mana mau tau, mereka. Bagi mereka bisnis is bisnis. Entah siapa yang pake, ya yang pesenlah yang bayar." Niko mencoba untuk menjelaskan lebih detailnya.

Kristin tertunduk sesenggukan, menyesal sudah terlambat.

Niko mendekati Kristin yang tertunduk, membelai kepala Kristin mencoba menenangkan.

"Maafin gue Kris. Selama ini gue gak pernah cerita sama lo." ucap Niko lirih.

"Gak pa-pa, gue ngerti kok. Gue juga ngerti, lo cuma korban kaya gue." Kristin menghapus air matanya yang keluar percuma, berusaha kuat meski hatinya sakit.

"Sekali lagi maafin gue, ya." ucap Niko yang memeluk tubuh Kristin.

"He em." Kristin mengangguk.

*****

Nias

Besok keluarga Sam akan kedatangan tamu dari Medan. Apa lagi lagi klo bukan calon istri Sam.

"Noa. Taboholi ia, te si lo ba dodomi." seru Sam.

(Cukup. Lebih baik kita batalkan saja, bukannya kalian sudah tak peduli.)

"Si sokhi khou wo" Vincent pun jadi emosi.

(ini semua demi kebaikan mu)

"Hezo zi sokhi khogu? Si sokhi khomi?" Sam makin panas.

(kebaikan yang mana? Kebaikan untuk kalian?)

"Si lo'o-lo'o nia foroma'o khoma, famosumangemo zatua.." Vincent mencoba membujuk Sam.

(setidaknya tunjukan kalo kamu berbakti sama orang tua)

"Lo u'ila ha wa'anau gologu wanaha simane." jawab Sam sinis.

(aku gak jamin ini akan berlangsung lama.)

"Lau.. ha drege u'ila. Lo tora moro bada'o." timpa istri Vincent, Lusia.

(setidaknya kau coba dulu. Apa salahnya berkenalan.)

"Ha irege da'o, dali draugo aefa da'o." Sam pun menurut

(ok, hanya sampai berkenalan. Selebihnya aku gak mau.)

Sam meninggalkan kakak tertuanya itu. Di dalam kamar Sam menyalakan MP3 player dengan volume yang lumayan keras.

"Apa kata ku, dia berontak kan." tebak Joe, kakak ketiga Sam.

"Harusnya kau yang bicara sama dia." sahut Vincent.

" Aku?" tunjuk Joe pada dirinya.

"Bukannya sudah pernah ku bilang kalo dia pasti akan menolak perjodohan ini. Kau saja yang masih ngeyel." lanjutnya.

"Apa dia masih dengan janda itu?” tanya Vincent penasaran.

"Kenapa tak kau tanya saja langsung, malah tanya sama aku. Aneh." Joe pun meninggalkan kakaknya juga.

Episodes
1 Bab I
2 Bab II
3 Bab III
4 Bab IV
5 Bab V
6 Bab VI
7 Bab VII
8 Bab VIII
9 Bab IX
10 Bab X
11 Bab XI
12 Bab XII
13 Where are you...
14 Mencari jejakmu
15 Episode 16
16 Ayo neng kita ajojing...
17 Bahagia itu kaya kita
18 Ternyata
19 I'm back
20 I still love you.
21 Masih Ada waktu
22 Sedikit Saja
23 Yang Terakhir.
24 Sahabat bagai kepongpong.
25 Memory Kelam Kepongpong
26 Selamat, Bisa Pulang.
27 Maafkan Author ya...
28 Cari Jasa Sewa.
29 Nomor Asing.
30 Mandi Dulu.
31 Kejujuran Sam.
32 Putus Lagi.
33 Sembunyi.
34 Ketahuan.
35 Awasi Dia.
36 Flash back Kristin
37 Butuh Waktu Sendiri.
38 I Need You.
39 Dapat Kerjaan.
40 Sisi Lain Vikki
41 Perhatian Vikki.
42 Sepatu Baru.
43 Tawaran Nikah Lagi.
44 Niko Marah.
45 Niko.
46 Sakit di Dada.
47 Tugas Negara.
48 Mari Bercinta.
49 Tertangkap Basah.
50 Tolongin Gue.
51 Curi Pandang.
52 Siapa Vikki?
53 Aku Pergi.
54 Ketemu Mas Narsis.
55 Belajar Karakter Cewek.
56 Ada Yang Pamit.
57 Kehilangan Lagi.
58 Keep On Moving
59 Awas Aja.
60 Nonton Bioskop.
61 Kepastian.
62 Debat.
63 Pengen Tau.
64 Percuma Akting
65 Mengakhiri Drama.
66 Tumben Sendiri.
67 Party.
68 Tuduhan Salah Alamat
69 Ya. Aku Mau.
70 Telat Jemput.
71 Bikin Anak.
72 Keabsurdan.
73 Pasangan Aneh.
74 Akhirnya Tahap Satu Terlewati.
75 Bukan Kesalahan.
76 Menghilang Semua.
77 Perkenalan.
78 Panik Gak!?
79 Solusi Sementara.
80 Maaf.
81 Mulai Selingkuh.
82 Permainan Sampah.
83 Tanda Apa Itu?
84 Terjebak Hujan.
85 Melamarmu.
86 Jengkel
87 Cuek
88 Masih Aja Cuek.
89 Apa benar?!
90 Di Acc.
91 Terpaksa Putus.
92 Mungkin Akhir Cerita Cinta
93 Bobby Curhat.
94 Dijebak Bobby.
95 Jadi Anak Kost.
96 Mabuk Bareng.
97 Kristin Kembali.
98 Waktunya Tanggung Jawab.
99 Obrolan Penting.
100 Sidang Perdana.
101 Sidang Babak kedua.
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab I
2
Bab II
3
Bab III
4
Bab IV
5
Bab V
6
Bab VI
7
Bab VII
8
Bab VIII
9
Bab IX
10
Bab X
11
Bab XI
12
Bab XII
13
Where are you...
14
Mencari jejakmu
15
Episode 16
16
Ayo neng kita ajojing...
17
Bahagia itu kaya kita
18
Ternyata
19
I'm back
20
I still love you.
21
Masih Ada waktu
22
Sedikit Saja
23
Yang Terakhir.
24
Sahabat bagai kepongpong.
25
Memory Kelam Kepongpong
26
Selamat, Bisa Pulang.
27
Maafkan Author ya...
28
Cari Jasa Sewa.
29
Nomor Asing.
30
Mandi Dulu.
31
Kejujuran Sam.
32
Putus Lagi.
33
Sembunyi.
34
Ketahuan.
35
Awasi Dia.
36
Flash back Kristin
37
Butuh Waktu Sendiri.
38
I Need You.
39
Dapat Kerjaan.
40
Sisi Lain Vikki
41
Perhatian Vikki.
42
Sepatu Baru.
43
Tawaran Nikah Lagi.
44
Niko Marah.
45
Niko.
46
Sakit di Dada.
47
Tugas Negara.
48
Mari Bercinta.
49
Tertangkap Basah.
50
Tolongin Gue.
51
Curi Pandang.
52
Siapa Vikki?
53
Aku Pergi.
54
Ketemu Mas Narsis.
55
Belajar Karakter Cewek.
56
Ada Yang Pamit.
57
Kehilangan Lagi.
58
Keep On Moving
59
Awas Aja.
60
Nonton Bioskop.
61
Kepastian.
62
Debat.
63
Pengen Tau.
64
Percuma Akting
65
Mengakhiri Drama.
66
Tumben Sendiri.
67
Party.
68
Tuduhan Salah Alamat
69
Ya. Aku Mau.
70
Telat Jemput.
71
Bikin Anak.
72
Keabsurdan.
73
Pasangan Aneh.
74
Akhirnya Tahap Satu Terlewati.
75
Bukan Kesalahan.
76
Menghilang Semua.
77
Perkenalan.
78
Panik Gak!?
79
Solusi Sementara.
80
Maaf.
81
Mulai Selingkuh.
82
Permainan Sampah.
83
Tanda Apa Itu?
84
Terjebak Hujan.
85
Melamarmu.
86
Jengkel
87
Cuek
88
Masih Aja Cuek.
89
Apa benar?!
90
Di Acc.
91
Terpaksa Putus.
92
Mungkin Akhir Cerita Cinta
93
Bobby Curhat.
94
Dijebak Bobby.
95
Jadi Anak Kost.
96
Mabuk Bareng.
97
Kristin Kembali.
98
Waktunya Tanggung Jawab.
99
Obrolan Penting.
100
Sidang Perdana.
101
Sidang Babak kedua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!