Ara sedang berbaring di kamar tidurnya sambil menunggu suaminya datang membawa pesanannya, lalu terdengar ketukan pintu kamar, masuklah Nenek dan ibu mertuanya.
"Sayang....apa yang terjadi? Kenapa tadi terdengar suara tawa cucu nenek?." tanya Nenek mertuanya langsung.
"Hem....itu nek, anu..." gugup Ara bingung menjelaskannya.
"Ayolah sayang...nenek sangat penasaran." paksa neneknya.
Kemudian Ara pun menceritakan semuanya, apa yang terjadi di kamar tidur mereka tadi.
Nenek nya itu pun tak tahan menahan tawa, dia tertawa dengan senang sekali mendengar cucunya yang tidak sabar ingin melakukan 'itu' dengan istrinya. Juga kepolosan dan keluguan cucu menantunya ini, dia berpikir mereka berdua sangat lucu.
Ara pun akhirnya ikut tertawa, ibu mertuanya juga. Mereka pun tertawa dengan bahagia bersama.
Tak berapa lama, Tony sudah kembali lagi dan membawa pesanan istrinya.
Saat dia berjalan ke arah kamarnya, suara tawa mereka bertiga masih terdengar. Dia pun dengan perlahan berjalan ke depan kamarnya, sambil menahan penasarannya.
Pintu kamar tidak tertutup, jadi saat dia tiba di depan kamarnya, apa yang dia lihat membuatnya tertegun dan tersenyum bahagia. Dia melihat wanita-wanita yang paling disayanginya, sedang tertawa bahagia di dalam kamar.
"Sayang....ini aku sudah membawakan pesanan kamu dan baby kita." katanya sambil berjalan masuk ke dalam kamar.
"Wah....pasti enak, makasih." balas Ara pada suaminya manja.
"Iya Sayang....apapun keinginan mu aku pasti melakukannya." balas Tony lagi sedikit lebay, sambil mengelus rambut istrinya dan tersenyum bahagia.
Nenek dan ibunya yang melihat kemesraan mereka tersenyum bahagia, mereka bersyukur atas kebahagian yang masih ada di dalam Rumah mereka.
Mereka pikir setelah apa yang terjadi pada tuunangan Tony, mereka tidak akan pernah bisa melihatnya tersenyum lagi. Mereka sangat terharu, dan berterima kasih atas kehadiran Ara.
Seminggu pun berlalu setelah kejadian itu, mereka berdua semakin hari semakin mesra. Meskipun Ara sebagai istri belum bisa melakukan kewajibannya, karena Ara masih merasa belum fit badannya.
Tony pun tetap menyayanginya dengan kelembutan yang begitu besar, karena dia pun merasakan hal yang sama, masih merasa takut. terjadi sesuatu lagi pada istrinya.
Tapi karena suatu kejadian, akhirnya yang diinginkan Tony pun terjadi.
Tony baru saja pulang dari perusahaanya, dia langsung naik ke lantai atas. Saat baru membuka pintu kamar, dia mendengar pekikan dari kamar mandi. Dia pun berlari karena takut sesuatu terjadi pada istrinya.
Kedua matanya terbuka lebar, saat melihat pemandangan yang ada di dalam kamar mandi. Tubuh istrinya itu polos, karena tidak mengenakan sehelai benang.
Ara sedang berdiri telanj*Ng dan memeluk dirinya sendiri.
Tony yang terpana melihat tubuh istrinya yang polos itu, tak bisa menahan hasratnya. Tubuh yang polos istrinya itu begitu indah, tapi dia tetap harus berpura-pura santai untuk menekan hasratnya.
"Kamu kenapa sayang?." tanya Tony pelan dengan suaranya yang sudah serak.
Ara yang belum menyadari tubuhnya telanj*ng langsung memeluk suaminya, dia bilang bahwa ada kecoa saat dia sedang mandi.
Tony yang mendengar itu pun bernafas lega, karena dia berpikir ada sesuatu yang terjadi pada istrinya. Tapi saat dia sadar lagi istrinya sedang memeluknya dengan tubuhnya yang polos, dia langsung tegang lagi karena hasratnya kembali muncul.
Ara yang menyadari ketegangan suaminya, langsung tersadar apa yang sedang terjadi. Dia pun hendak melepas pelukannya, tapi Tony malah balas memeluknya.
Tony langsung membungkam bibirnya dengan semangat, karena sudah tak tahan lagi.
Ara pun akhirnya melilitkan lengannya pada leher suaminya, dia membalas ciuman suaminya itu dengan tak kalah semangatnya.
Ara yang bertubuh polos itu pun digendong dan ditidurkan di kasur. Tony yang sudah tak bisa menahan hasratnya lagi, langsung membuka bajunya sendiri.
Dia langsung menindih istrinya, lalu tanpa menunggu lama, dia menghujamkan senjatanya yang sudah mengeras itu pada bagian bawah tubuh istrinya.
Kemudian yang terdengar di dalam kamar tidur mereka, hanyalah suara lenguh*n nikmat dan erang*n dari mereka berdua. Mungkin jika kamar itu tidak kedap suara, saat mereka selesai mereka akan merasa malu.
Mereka pun sampai pada puncak kenikmat*nnya, akhirnya mereka mencapai kepuasannya. Tubuh mereka pun terkulai lemas saling berpelukan.
"Terima kasih sayang, kamu membuat hidupku berarti dan bahagia." Gumam Tony pada istrinya sambil mempererat pelukan dan mengecup keningnya.
Ara hanya membalas pelukannya, karena sudah kelelahan dan tak selang berapa lama Ara pun tertidur. Tony menatapnya dengan lembut dan penuh cinta, lalu dia pun ikut terlelap tanpa melepaskan pelukannya.
^Bersambung^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Dinda Lestari
bagus,hotsekali
2023-01-31
0