Renita masih mencoba membujuk Altaf.
Alasan sebenarnya Renita menyuruh Devina dan Altaf ikut ajang kompetisi itu karena Renita ingin mendekatkan Devina dan Altaf.Renita mulai menyayangi Devina,Renita ingin menjadikan Devina sebagai sebagian dari keluarga Santoso.
"Please Al...mama mohon..mau ya ikut kompetisi itu.."ujar Renita merayu Altaf..
Altaf terdiam sejenak...Altaf mengingat kemarin Devina menari dengan diiringi permainan musiknya,dan Altaf menganggap itu sebagai tantangan baru...
Sepertinya Altaf berfikir tidak ada salahnya kalau sesuatu yang baru itu patut dicoba..
"Ok ma..._"Saat Altaf ingin menyetujui permintaan mamanya,ternyata mama Altaf sudah tidak disampingnya lagi,saat Altaf terdiam tadi rupanya Renita keluar kamar.Altaf menyusul mamanya keluar..
"Sepertinya Altaf tidak mau Vin..."ujar Renita yang saat ini berada diruang tamu bersama suami dan Devina..
"Gak apa-apa kok tante...."ujar Devina yang memang tidak tertarik dengan kompetisi itu..
"Aku mau ikut kompetisi itu.."ujar Altaf dari arah belakang..
Semua orang kaget dengan jawaban Altaf yang tiba-tiba...
"Maksud kamu Al..."ujar Renita tidak percaya dengan keputusan Altaf..
"Ya...aku mau ikut kompetisi itu...ya itung-itung sekalian aku bertemu dengan Senior aku yang ada di Italy.."ujar Altaf.
"Ok kalau begitu...bagaimana Vin.."ujar Renita..
"Maaf tante...Vina g mau ikut..Vina sudah cukup senang dengan mengajari Berlin menari kok tante.."ujar Devina..
"Yaahh..Vin..padahal tante sangat berharap kamu bisa ikut dalam kompetisi itu.."ujar Renita dengan nada sedih..
Devina merasa tak enak hati dengan Renita..
"Kamu ikut ya Vin....tante mohon..."ujar Renita..
"Devina..pikir-pikir dulu ya tante..."ujar Devina..
Setelah sedikit mengobrol,akhirnya Devina pamit pulang...karena dirasa sudah sedikit malam..Renita merasa kasihan jika Devina harus pulang pakai motornya..
"Al...kamu antar Devina pulang ya...kasihan dia.."ujar Renita..
"Gak usah tante...biar nanti Devina pulang sendiri saja.."ujar Devina..
"Gak apa-apa sayang..gak baik kalau seorang cewek pulang sendiri..."ujar Renita..
Devina melihat kearah Altaf.Altaf hanya diam saja sambil melihat kearah Devina..
"Gak usah deh tante..."
"Tante maksa Devina...kamu harus mau diantar Altaf...ya kan Al.."ujar Renita sambil melihat kearah Altaf dengan mata sedikit melotot memaksa Altaf..
"Kalau dianya gak mau...kenapa harus maksa sih ma.."
"Altaafff"ujar Renita sambil mengeratkan giginya..
Altaf merasa jengah dengan Renita karena selalu memaksanya..
"Ok..Altaf antar..."ujar Altaf mencoba mengalah dari mamanya..
"Tuh Vin...Altaf mau mengantar kamu...ya sudah kalian cepat berangkat biar nanti gak terlalu malam .."ujar Renita..
"Ya sudah tante..Vina pulang dulu ya..om.."Vina bersalaman pada orang tua Altaf.
Devina pulang dengan diantar Altaf..dengan memakai mobil Altaf.Diperjalanan Devina dan Altaf tidak saling bicara,Altaf fokus dengan kemudinya sedangkan Devina melihat kearah kiri..
"Dimana rumah kamu.."ucap Altaf..ditengah kebisuan mereka...
"Diperumahan Antorium residence jln Anggrek nomer 9..."ujar Devina.
Altaf yang mengetahui alamat tersebut langsung tancap gas menuju ke alamat yang diberikan Devina tadi..
Setelah beberapa saat akhirnya Altaf dan Devina sampai juga dirumah keluarga Prayoga..
"Sudah sampai.."ujar Altaf
""Terima kasih"ujar Devina sambil melepas sabuk pengaman.saat Devina mau membuka pintu mobil,Altaf menghentikannya.
"Mmm..tunggu sebentar..."ujar Altaf..
"Ada apa.."tanya Devina
"Kalau kamu tidak mau ikut kompetisi itu...juga gak apa-apa...jangan memaksa karena mamaku..."ujar Altaf..
"Eemm..."jawab Devina lalu membuka pintu mobil dan keluar dari dalam mobil.
Altaf yang mendengar jawaban Devina jadi bingung...Altaf melihat kearah Devina...Devina berjalan ke dalam rumah setelah menoleh kearah Altaf yang masih didalam mobil.Altaf langsung pulang setelah melihat Devina masuk kedalam rumah.
Sesampainya dirumah rupanya Erlita dan Rudi sudah menunggunya diruang tamu..
"Ma..pa..Vina pulang.."ucap Devina..
"Sudah pulang kamu sayang...tumben pulangnya malam..."ujar Rudi..
Devina menghampiri kedua orang tuanya..
"Ya pa...tadi diajak makan malam sama keluarga tante Renita.."ujar Devina sambil duduk disamping mamanya..
Devina dan kedua orang tuanya mengobrol-ngobrol sebentar sampai akhirnya Devina pamit kekamarnya..
Devina pergi kekamarnya dan mengambil foto Ardi untuk bercerita tentang hari ini...Devina begitu bahagia bercerita pada sebingkai foto..
"Ardi...kalau kamu ada disini pasti aku gak akan bingung seperti ini..kamu tau gak..aku ditawari untuk ikut sebuah kompetisi...kompetisi menari sekaligus bermain musik...dan pasangan aku itu Altaf...
Eh kamu tau gak...Altaf itu orangnya nyebelin banget..dia itu cuek dan dingin ..kalau ngomong itu tanpa basa-basi..dan kalau ngomong itu...huuh pokonya sebel kalau dengernya...tapi sebenarnya aku ingin mengikuti kompetisi itu..tapi entah ada sesuatu yang mengganjal saja dihati ini Di.."ujar Devina...
Tanpa sepengetahuan Devina,Erlita mendengarkan curahan hati Devina dari balik pintu kamar Devina..Erlita masuk kedalam kamar Devina dengan mengetuk pintu kamar Devina..
"Vin..mama masuk ya.."ujar Erlita..
"Ya ma..masuk aja.."ujar Devina..
"Kamu sedang apa Vin..."
"Gak ada ma...kenapa ma.."
"Mm..maaf ya Vin..tadi mama mendengar curahan hati kamu pada foto Ardi...kamu masih menyimpan foto Ardi Vin..."
"Ya ma...gak apa-apa kan ma.."
"Gak apa-apa Vin...tadi mama mendengar katanya ada sebuah kompetisi menari ya..."
"Ya ma..."
"Kamu gak kepengen ikut kompetisinya.."
"Mmm..gak ma..."
"Loh kenapa...bukannya jadi penari profesional itu sebuah impian kamu..."
"Ya tapi ma.."
"Sayang..sekarang apapun keinginan kamu..kamu harus bisa menggapainya..jangan pendam mimpi kamu...jika ada kesempatan kamu harus berusaha mengambilnya..jangan sia-siakan mimpimu sayang.."
"Tapi papa ma.."
"Papa sama mama pasti akan mendukungmu..kamu gak usah khawatirkan tentang papa ya..."ujar Erlita sambil mengusap pipi Devina dengan kasih sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments