Mama Rahayu terus menguatkan Devina...lalu Devina lari kekamarnya..dan berita tentang kecelakaan pesawat sudah masuk ditelevisi..
***
Dikediaman keluarga Devina.
Mama dan papa Devina sedang sarapan sambil menyalakan televisi..saat mereka menyantap sarapan mereka..mereka mendengar berita tentang kecelakaan sebuah pesawat dan mereka belum menyadari kalau pesawat yang jatuh itu adalah pesawat yang sama dengan yang ditumpangi menantunya.
"Ya ampun kasian banget ya pah...bagaimana dengan keluarga mereka yang ditinggalkan...apa lagi beritanya penumpangnya diperkirakan tidak ada yang selamat...."ujar Rahayu..
"Ya ma...oh ya..Devina belum telfon sama sekali ya ma...bagaimana keadaan dia dirumah mertuanya...nanti telfon ya ma..."ujar Irvan..
Erlita hanya mengangguk.
***
Devina masuk kedalam kamar dan mengambil sebuah foto yang berada dimeja kamarnya.Devina mengambil foto Ardi..
"Kamu sudah janji kan mau jemput aku...kamu pasti datang kan...kamu pasti selamat kan..."ujar Devina berbicara pada foto Ardi.
Devina memeluk foto Ardi sambil menangis.
Saat Devina memandangi foto Ardi...ponselnya berbunyi..Devina mengangkatnya tanpa melihat Papan nama yang ada diponselnya..
"Halo..."suara Devina seperti serak..menandakan kesedihan..
"Halo Devina..kenapa dengan suaramu...."ujar Erlita yang khawatir dengan suara serak putrinya..Devina yang menyadari itu suara mamanya semakin menjadi-jadi tangisannya..
"Loh...Vin ada apa..kenapa kamu menangis..apa telah terjadi sesuatu.."ujar Erlita yang mulai panik dengan keadaan putrinya..
Devina terdiam sebentar menahan tangisannya..sebelum dia berbicara dengan mamanya.
"Mah....Ardi ma..."ujar Devina..
"Ardi..ada apa dengan Ardi..."ujar Erlita..
"Ardi kecelakaan mah.."ujar Devina kembali menangis.
"Kecelakaan...maksud kamu...."ujar Erlita..
Sebelum Erlita menyelesaikan ucapannya..tiba-tiba ponselnya mati...
"Halo..vin...halo..."ujar Erlita mencoba memanggil-manggil Devina...tapi tetap tidak ada jawaban..
Rupanya Devina pingsan saat menelfon mamanya..
Rahayu yang menyadari kalau Devina sedang berada dikamarnya langsung menyusul takut terjadi apa-apa pada Devina.
Rahayu mengetuk pintu kamar Ardi...
Tok..tok..tok..
"Vin...ini mama Vin..."ujar Rahayu..tapi tidak ada jawaban dari dalam kamar..
Sekali lagi Rahayu memanggil Devina tapi tetap tidak ada jawaban..Akhirnya Rahayu memaksa membuka kamar Ardi dan betapa terkejutnya Rahayu melihat Devina yang tergeletak dilantai tidak sadarkan diri.
"Ya Allah Devina..."ujar Rahayu sambil berlari menuju Devina yang tergeletak dilantai...
"Vin...bangun vin....."ujar Rahayu sambil menepuk-nepuk pipi Devina.Devina tetap tidak sadarkan diri..
"Pah...papa....kesini...Devina pah..."ujar Rahayu berteriak memanggil Suaminya...
Beni langsung segera menyusul ke sumber suara.
"Ada apa ma...ya Allah vina.."ujar Beni sambil mencoba mengangkat Devina ke atas kasur.
"Kenapa dengan Devina ma..."tanya Beni kepada Rahayu..
"Mama juga gak tau pah...saat mama masuk kesini...Devina sudah pingsan.."ujar Rahayu
"Mungkin Dia shock dengan kabar tentang Ardi ma..."ujar Beni.Rahayu mengangguk ..
Rahayu tidak henti-hentinya menitikkan air mata.
Setelah agak lama,akhirnya Devina sadar juga..Rahayu segera mengambilkan air minum untuk Devina.Setelah minum Devina menatap wajah Rahayu..dan Rahayu menatap wajah Devina dengan haru.
"Ma...Ardi ma..."ujar Devina sambil menangis...
"Sayang kamu tenang dulu...tadi papa telfon dengan komandan disana dan katanya memang ada kecelakaan pesawat...tapi untuk para penumpang masih dalam prncarian....kita berdo'a saja..semoga Ardi ditemukan dalam keadaan selamat..."ujar Rahayu sambil menguatkan hatinya sendiri...
Sebenarnya dalam relung hati paling dalam,Rahayu sangat ketakutan dengan kabar kecelakaan tersebut.Hati orang tua mana yang tidak khawatir jika mendengar pesawat yang ditumpangi putranya mengalami kecelakaan dan masih belum ada kabar,tapi Rahayu serta Beni berusaha untuk tegar didepan menantunya yang baru beberapa jam berada dirumahnya.
***
Dikediaman Prayoga,Erlita merasa cemas mendengar putrinya menangis ditelfon,dia segera menemui Irvan suaminya untuk meminta izin agar dia bisa kerumah mertua Devina..
"Pah...aku khawatir dengan Devina tadi dia seperti menangis ditelfon...aku takut terjadi sesuatu.Aku minta izin untuk ke rumah keluarga Bagaskara ya pa..."ujar Erlita pada suaminya..
"Devina menangis....kenapa.."ujar Rudi..
"Mama juga gak tau pa...tadi sebelum mama bertanya..telfonnya terputus...mama khawatir pah..."ujar Erlita..
"Ya sudah kalau begitu..papa yang akan mengantar mama..."ujar Rudi..
"Ya pah...mama siap-siap dulu ya.."ujar Erlita.
Erlita dan Irvan segera berangkat menuju kerumah Ardi,dalam perjalanan Erlita terus menghubungi ponsel Devina,tetapi tidak tersambung.Sampai beberapa kali Erlita mencoba tapi masih tetap tidak tersambung.
Erlita semakin cemas.Melihat istrinya cemas Irvan mencoba menenangkan dengan memegang tangan Erlita.
"Mama tenang ya...gak akan terjadi apa-apa sama putri kita..kamu tenang ya.."ujar Rudi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments