Altaf berjalan di lorong hotel,.. dia mencari kamar kecil..saat ada seseorang Altaf mencoba bertanya..
"Permisi...toilet dimana ya.."ujar Altaf pada seseorang..
"Huuhh g tau..kamu cari saja sendiri.."ujar orang tersebut yang tak lain adalah Devina...
Baju Devina tadi ketumpahan jus..jadi dia pergi ketoilet untuk membersihkannya..
Mendengar jawaban Devina yang ketus,Altaf mengernyitkan dahinya..
"Maaf nona..kalau saya tau saya g akan bertanya pada nona.."ujar Altaf..
"Kamu punya mata dan kaki kan...jadi bisa dong mata buat mencari kaki buat berjalan...gampang kan.."ujar Devina..
"ya ampun...ngeselin banget nih cewek"ujar Altaf dalam hati..
"Ya...sudah terima kasih ya nona.."ujar Altaf yang enggan memperpanjang masalah..
"Untung saja bukan gaun untuk resepsi nanti yang ketumpahan..."ujar Devina yang terus membersihkan bajunya dengan tisu basah..
Setelah sedikit bersih dan kering..Devina berjalan menuju ruang rias.Saat dia berjalan,Devina melewati Altaf yang tadi berjalan didepannya..
Altaf melihat kearah Devina yang berjalan melewatinya...sedangkan Devina cuek saja,dia terus berjalan santai.
"Ribetnya pakai baju pengantin.."ujar Devina disela-sela perjalanannya dan dengar oleh Altaf..
Setelah dari toilet Altaf kembali ke Aula pernikahan dia mempersiapkan biolanya..
Mc diacara resepsi sudah bercuap-cuap dari tadi..kini saatnya MC memanggil kedua mempelai,Ardi dan Devina keluar menuju ke aula dengan bergandengan tangan mereka berdua terlihat serasi..Suara biola yang dimainkan Altaf mengiringi kedatangan mereka.Sebuah senyuman terus tersungging diantara bibir kedua mempelai..
Altaf memainkan biola dengan melihat kedua mempelai,Altaf terlihat begitu serius dengan nada biolanya.
Semua serangkaian acara sudah dilaksanakan..dan kini akhirnya berada dipenghujung acara...Para tamu juga sudah banyak yang pulang..tinggal beberapa tamu saja..papa Devina menemui tamu yang masih tersisa..
Dan akhirnya acarapun selesai..kedua pengantin juga sudah berganti pakaian..
"Hah...akhirnya acaranya selesai juga.."ujar Ardi..
Ardi mengambil kopernya..
"Kamu mau kemana.."tanya Devina..
"Kamu lupa..aku harus terbang keperbatasan hari ini juga..."ujar Ardi sambil memegang tangan Devina..
"Tapi kan..."ujar Devina dengan berat hati..
"Tidak apa-apa..nanti setelah sampai disana aku akan meminta izin komandan untuk kamu..supaya bisa menyusulku..."ujar Ardi
Devina mengangguk..
Tak lama kemudian semua keluarga berkumpul dikamar Devina..
"Ardi...gak bisa apa..kamu berangkat besok...kamu kan masih capek dengan acara-acara hari ini..."ujar mama devina..
"Gak apa-apa ma...nanti aku akan istirahat dipesawat.."ujar Ardi..
ponsel Ardi berdering..dan itu panggilan dari supir yang akan mengantarnya kepangkalan pesawat militer.
"Ya sudah...mobil jemputan sudah datang..Ardi berangkat sekarang..."ujar Ardi sambil berpamitan kepada semua keluarga dan yang paling berat untuk Ardi adalah berpamitan pada seseorang yang sudah menjadi istrinya selama beberapa jam ini..
"Aku pamit ya..jaga dirimu baik-baik..jangan lupa makan.."ujar Ardi dengan berat hati..
Devina hanya mengangguk dan air matanya begitu deras mengalir disetiap sisi pipinya.
Ardi mengusap air mata Devina.
"Aku pergi dulu ya..."ujar Ardi untuk yang terakhir kalinya..
Ardi membalikkan badan dan melangkah keluar dari kamar..
"Ardiii..."ujar Devina sambil berlari memeluk Ardi dari belakang...entah mengapa firasat hati Devina seperti tidak enak..
"Tak bisakah kamu pergi besok saja.."ujar Devina sambil terus memeluk Ardi..
Ardi menelan salivanya dan memejamkan matanya lalu berbalik..
"Begini saja..mungkin aku disana selama satu bulan saja...setelah itu..aku akan jemput kamu.."ujar Ardi menghibur Devina..
"Beneran ya..."ujar Devina..
"ya. aku janji..aku akan jemput kamu..."ujar Ardi..
Ardi pun keluar dan masuk kedalam mobil jemputan.Ardi melambaikan tangan dan semua keluarga membalasnya..
"Ardiiii....jangan lupa telfon setelah sampai..."teriak Devina..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments