Devina sudah sampai dirumahnya...dia disambut Erlita dengan senyuman...
"Bagaimana tadi sayang.."ujar Erlita
"Bagaimana apanya ma.."jawab Devina sambil duduk di bangku teras..Erlita juga duduk disana..
"Ya ..tadi kerjanya.."
"Kerja apaan sih ma...tadi itu tante Renita cuma memberi tahu kapan Vina bisa mulai mengajari Berlin..dan memberi tahu dimana Devina bisa mengajari Berlin..."ujar Devina menjelaskan pada mamanya..
"Oohh..gitu..."
"Ya...oh ya ma...tante Renita punya putra ya.."
"Ya...namanya Altaf dia seorang pemain biola terkenal..dia yang pernah memainkan biola pas nikahan kamu.."ujar Erlita..
Devina mencoba mengingat-ingat...dan Devina baru ingat kalau pernah bertemu dengan Altaf saat mau ketoilet hotel...
"Kenapa memangnya Vin"ujar Erlita..
"Gak apa-apa ma....cuma orangnya sedikit pendiam ya...soalnya tadi tante Renita saat memperkenalkan Vina sama dia...Dia hanya melihat kearah Vina..tanpa senyum atau sapaan...cuek banget.."ujar Devina bercerita..
Erlita senang kini Devina sudah mulai banyak bicara..
"Mah...mama..."Devina memanggil-manggil mamanya yang sedang melamun..
"I..ii..iya Vin..."mama Devina baru tersadar
"Mama kenapa melamun..."ujar Devina..
"Gak...mama cuma seneng aja..sekarang kamu sudah mulai banyak bicara lagi..."ujar Renita.
"Mama..apaan sih.."ujar Devina sambil berlalu masuk kedalam rumah...
***
Keesokan harinya Devina mulai mengajari Berlina menari...Berlin sangat senang bisa diajari Devina..Renita menemani Berlin berlatih sambil membaca beberapa majalah..
Selesai mengajari Berlin,Devina langsung pamit pulang..
"Terima kasih ya Vin...untuk hari ini.."ujar Renita
"Ya sama-sama tan.."ujar Devina sambil membereskan tasnya..
"terima kasih ya kak...Berlin seneng sekali belajar sama kak Vina...besok kesini lagi ya kak..."ujar Berlina
"Gak bisa sayang...kita kan ketemunya tiga kali dalam seminggu...jadi besok kakak gak kesini..."ujar Devina pada Berlin..
"Yah...kakak.."ujar Berlin sambil cemberut...
"Berlin...jangan gitu..nanti kan kak Vina balik lagi kesini.."ujar Renita sambil membujuk Berlin..
"Ya Berlin...besok-besok kan kakak balik lagi..."ujar Devina pada Berlin..
"Berlin antar sampai depan ya kak..."Berlin mengantar Devina kedepan dengan menggandeng tangan Devina..Devina dan Berlin terlihat bahagia..
***
Waktu cepat berlalu,sudah sekitar satu bulan Devina mengajari Berlin menari..Perlahan-lahan Devina sudah mulai melupakan masa lalunya..Devina yang dulu..yang Ceria akan segera kembali..
Devina bersiap-siap untuk pergi kerumah Renita..Devina pamit dengan kedua orang tuanya yang saat itu sedang bersantai diteras rumah...
"Ma..pa...vina pamit dulu ya...mau kerumah Tante Renita.."ucap Devina sambil mencium tangan kedua orang tuanya..Setelah itu Vina mengucapkan salam lalu pergi..
"Mama bahagia lihat Devina yang dulu sudah kembali pa..."ujar Erlita sambil melihat kearah putrinya yang sedang menaiki motornya dan segera berangkat..
"Ya ma...papa rasa keputusan papa tidak salah memberi izin pada Vina untuk menari lagi..."ujar Rudi..
"Terima kasih ya pa..."ujar Erlita sambil memegang tangan suaminya...Rudi hanya tersenyum..
Devina menikmati jalanan ibu kota..saat berhenti dilampu merah..Rahayu melihat Devina yang sedang menaiki sepeda motornya ..
"Rupanya Devina sudah melanjutkan hidupnya...baguslah kalau begitu.."ujar Rahayu dari dalam mobilnya...
lampu berganti hijau..Devina melanjutkan perjalanannya...setelah beberapa menit akhirnya Devina sampai dirumah keluarga Santoso..
"Kak Vina..."ujar Berlin yang sedari tadi sudah menunggu Devina didepan rumah...
"Hai Berlin..."sapa Devina
"Kakak.....kenapa kak Vina lama sekali sih...Berlin sudah nunggu dari tadi tau..."ujar Berlin sambil menggandeng tangan Devina untuk menuju kehalaman belakang..tempat mereka akan berlatih menari..
"Ya maaf...tadi dijalan macet sayang.."ujar Devina menghibur Berlina.
Devina dan Berlin mempersiapkan diri untuk memulai latihannya..Gerakan Berlin mulai lincah..Setiap teknik yang diajarkan oleh Devina..sangat mudah untuk Berlin menghafal dan mempelajarinya..
Sekitar satu jam...Berlun dan Devina beristirahat..Berlin mengambilkan minum untuk Devina...
"Terima kasih ya cantik.."ujar Devina pada Berlin..
"Ya sama-sama.."ujar Berlin..
Renita datang menghampiri Devina dan Berlin..
"Sudah selesai latihannya Vin..."ujar Renita
"Masih belum tan..ini lagi istirahat.."ujar Devina..
"Vin...tante pinjam Berlin sebentar ya....waktunya dia kedokter gigi....soalnya waktu itu dia pernah sakit gigi...jadi sekarang waktunya kontrol...gak apa-apa kan...punjam vinanya sebentar...."ujar Renita..
"Oh...gak apa-apa tante silahkan...lagian latihan hari ini cukup kok tante...."ujar Devina.
"Tapi Vin kamu jangan pulang dulu ya..tungguin tante ya...sebentar saja mungkin sekitar Setengah jam..."ujar Renita..
"Kenapa tante.."ujar Devina..
"Sudah tungguin tante ya...nanti kalau kamu butuh sesuatu bilang aja sama bibik ya....."ujar Renita
"I..iya tante..."
"Ya sudah kalau gitu...tante sama Berlin berangkat dulu..."Renita pamit pada Devina..
Devina duduk di kursi yang sudah ada dihalaman...dia mencoba membaca beberapa majalah untuk mengusir rasa bosan..
Saat dia membuka-buka majah,Devina mendengar ada lantuna alat musik piano...Devina mendengarkan musik itu dengan seksama..Devina mencoba memadu padankan dengan musik yang di simpan diponselnya...Devina mulai menikmati alunan musik antara ponsel dan musik diponselnya.
Ternyata Altaf dari tadi berada didalam mansionnya,dia sedang menyetel piano yang jarang dipakainya.
Devina melihat kesekeliling,dia mengecek kalau tidak ada orang disekitar..Devina mengira kalau suara piano tadi berasal dari tetangga.Devina berjalan ketengah halaman,Devina mulai menggerakkan kaki dan tangannya...Devina masih lincah seperti dulu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
🌸EɾNα🌸
ceritanya keren ditunggu up nya Thor 👍
jangan lupa feedback ke ceritaku ya
"Kekasih Simpanan Tuan Muda"
makasih 🥰
2021-01-11
3