Devina mengejar mobil Ardi sampai tak terlihat oleh mata Devina,keluarga yang menyaksikan menjadi sedih..entah mengapa Devina merasa berat untuk berpisah dengan Ardi,mungkin ini perasaan seorang istri ketika sang suami akan pergi melaksanakan tugasnya..
"Devina...ayo masuk sayang..."ujar mama Devina..
Devina hanya menoleh kearah mamanya lalu melihat mobil Ardi yang entah sudah sampai mana.
"Entah kenapa...hati ini terasa berat melepas kepergian Ardi...kenapa aku merasa seakan-akan aku tidak akan bertemu dengannya lagi...
Ya Allah tolong jaga suami hamba..dimanapun dia berada"ujar Devina dalam hati.
Semua keluarga telah bersiap untuk pulang kerumah..karena Ardi berangkat bertugas dari hotel tempat resepsi diadakan.
"Vin..kamu pulang kerumah atau kerumah mama Rahayu sayang..."ujar Erlita mama Devina..
"Biarlah Bu Lita..biar Devina bersama kalian dulu...kasihan dia..."ujar Rahayu mama Ardi.
"Bagaimana vin.."ujar Rahayu..
"Aku..pulang kerumah mama Rahayu aja ya ma...soalnya aku ingin tidur dikamar Ardi..entah kenapa aku ingin tidur disana.."ujar Devina kepada kedua mamanya...
"Baiklah kalau begitu..."ujar Erlita..
Mereka semua akhirnya pulang kerumah masing-masing..dan berpisah disuatu perempatan jalan...Devina melambaikan tangan pada keluarganya..tanda perpisahan.
Setelah beberapa saat,Devina bersama keluarga Ardi sudah sampai dikediaman keluarga Bagaskara..
Devina disambut dengan hangat disana.
Para pelayan datang membantu membawa barang bawaan Devina.
Rahayu mengantar Devina kekamar Ardi..
"Sayang..ini kamar Ardi dan sekarang akan menjadi kamar kamu juga..."ujar Rahayu
"Terima kasih ya ma..."ujar Devina..
"Ya sama-sama...ya sudah..kamu istirahat dulu...kamu pasti kecapekan seharian ini..."ujar Rahayu..Devina mengangguk..
Rahayu meninggalkan Devina dikamar sendirian.
Malam semakin larut,semua penghuni keluarga Bagaskara telah tertidur kecuali Devina.
Devina masih duduk di jendela kamar Ardi..dia menatap langit yang terlihat mendung.
"Ardi kenapa belum mengabari aku ya..."ujar Devina sambil melihat ponselnya..
"Apa dia sudah sampai atau belum..."ujar Devina berbicara sendiri..
Devina pergi dari jendela...dia berjalan menuju keranjang..Devina memandang ranjang yang seharusnya dia tempati bersama Ardi.Devina membuang nafas kasar...
Devina berbaring sambil memainkan ponselnya..lama-lama dia merasa ngantuk dan tertidur..
Pagi hari semua keluarga sudah berkumpul dimeja makan kecuali Devina.Devina bangun sedikit terlambat karena tadi malam dia tidur sangat larut.
Rahayu menyuruh seorang pembantu untuk memanggil Devina..tak lama kemudian Devina datang dengan baju yang sudah rapi..
"Selamat pagi ma..pah..."ujar Devina menyapa kedua mertuanya..
"Pagi sayang...bagaimana tidur kamu...nyenyak.."ujar Rahayu..
"Nyenyak kok ma..."ujar Devina..
"Baguslah kalau begitu...kamu kok sudah rapi...mau kemana.."tanya Rahayu..
"Gak kemana-mana kok ma.."ujar Devina.
Devina mengambil selembar roti dan memolesinya dengan selai coklat..Sebelum Devina selesai mengoles rotinya..telfon dirumah Ardi berbunyi..
Kring..kring..
Devina menoleh kesumber suara..Saat Rahayu mau berdiri untuk mengangkat tefonnya,Devina mencegahnya..
"Biar Vina aja ma.."ujar Devina..
Devina berjalan menuju ke meja tempat telfon tadi berbunyi yang tak jauh dari meja makan.
Saat Devina akan mengangkatnya telfonnya berhenti berdering dan Devina ingin kembali ke meja makan.. tapi belum jauh melangkah...telfonnya berbunyi lagi dan Devina mengangkatnya..
"Halo selamat pagi...dengan siapa ini.."ujar Devina ramah..
"Selamat pagi ini kami dari TNI AU...kami ingin memberitahukan kalau pesawat yang ditumpangi oleh letnan Ardi Bagaskara mengalami kecelakaan dan jatuh didaerah pegunungan...Saat ini tim kami sedang mencari para korban..__"ujar seseorang di seberang telfon..sebelum orang tersebut menyelesaikan perkataannya...Devina menjatuhkan telfonnya dan berdiri terpaku...
"Siapa Vin yang telfon.."ujar Rahayu tanpa melihat kearah Devina..
Karena tidak ada jawaban dari Devina..Rahayu menoleh kearah Devina..Devina masih memaku..
Rahayu menghampiri Devina...
"Vin..."ujar Rahayu sambil memegang pundak Devina...
Rahayu mulai khawatir dengan sikap Devina..
"Vin...ada apa Vin..."Rahayu menggoyang-goyang tubuh Devina..
Akhirnya Devina menoleh kearah Rahayu dengan pandangan kosong...
"Ada apa vin..."ujar Rahayu..
Rahayu melihat gagang telfon yang terjatuh dan mengambilnya dan meletakkan ditelinganya tapi sudah tidak ada suara..
"Ma...Ardi...ma.."ujar Devina dengan suara berat..
"Ardi...ada apa dengan Ardi.."Rahayu mulai cemas..
"Pe...pesawat yang ditumpangi oleh Ardi..mengalami kecelakaan ma..."ujar Devina bersama deraian air matanya...
"APA....!!!"ujar Rahayu terkejut..Rahayu mundur beberapa langkah..
Beni..papa Ardi yang mendengar teriakan Rahayu menghampiri Devina dan Rahayu..
Rahayu seperti lemas kakinya sampai-sampai dia akan terjatuh dan segera ditangkap oleh papa Ardi..
"Ada apa ma..."ujar Beni..Rahayu terdiam hanya tangisan yang terdengar..
"Ada apa Vin..."Beni bertanya pada Devina tapi Devina masih belum menjawab dan hanya tangisan yang selalu ia perlihatkan...
"Vin...ada apa.."Beni mulai khawatir..
"Ardi pa...Ardi..."ujar Devina disela-sela tangisannya..
"Ardi..ada apa dengan Ardi..."ujar Beni..
"Pesawat yang ditumpangi Ardi mengalami kecelakaan dan terjatuh dipegunungan..."ujar Devina..
Beni terkejut dan terdiam sejenak...Beni mengambil ponselnya dan menelfon seseorang..setelah menelfon..Beni terdiam..
"Bagaimana pah.."ujar Rahayu..
"Benar..pesawat yang ditumpangi Ardi mengalami kecelakaan dan diperkirakan semua penumpang tidak selamat..."ujar Beni dengan terbata-bata..
"Tidak mungki pa...."ujar Devina sambil menangis dan berjalan mundur..
"Tidak mungkin pa....Ardi sudah berjanji dan dia tidak boleh mengingkari janjinya...dia berjanji untuk menjemput aku pa..."ujar Devina terus menangis..Rahayu menghampiri Devina dan memeluknya...
Rahayu mengerti dengan perasaan Devina..baru kemarin mereka menikah dan sekarang mendapat kabar buruk tentang suaminya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments