Devina masih mengikuti alunan musik dengan tariannya dan Altaf belum menyadari kalau ada seseorang yang sedang mengikuti alunan dari jentikkan jarinya....
Mansion Altaf memang memakai kaca satu sisi..jadi Altaf bisa melihat arah luar sedangkan dari luar tidak bisa melihat apapun yang ada didalam mansion..
Altaf begitu menikmati permainan musiknya...saat dia melihat kearah halaman..Altaf berhenti sejenak...dan Devina pun mencoba mencari suara alunan piano tadi.Saat sudah tidak terdengar lagi,Devina pun berhenti menari...lalu Altaf mencoba memainkan pianonya lalu berhenti...Devina pun mengikutinya dengan tarian...
Altaf memainkan alat musik yang lain...Altaf memainkan biolanya dan Devina juga mengikutinya dengan tarian...
Devina dan Altaf seperti berkolaborasi antara musik dan tari...
Altaf semakin semangat untuk memainkan pianonya dan dia mencoba berbagai teknik permainannya,sedangkan Devina juga semakin lincah gerakannya mengikuti alunan musik yang didengarnya,Devina menari sambil terus menyunggingkan senyum dibibirnya...dia seperti bangga pada diri sendiri karena mampu mengikuti dentuman setiap musik...
Altaf tersenyum karena mempunyai tantangan baru dalam bermusik...
Tanpa disadari Devina,rupanya Renita sudah datang dari tadi dan memperhatikan tarian Devina bersama Berlin...saat sudah selesai kolaborasi antara musik dan tari,Dari kejauhan Berlin dan Renita bertepuk tangan...
"Waaahh...kamu hebat Vin....gerakanmu sangat bagus..."ujar Renita sambil menghampiri Devina..
"Eh tante..maaf tante.."ujar Devina
"Waahh..kak..Berlin mau dong diajari gerakan yang tadi...bagus tau.."ujar Berlin sambil menirukan gerakan Devina tapi tidak beraturan dan itu membuat Devina dan Renita tertawa.
"Ya..nanti kakak ajarin..tapi sekarang kita belajar teknik dasarnya dulu ya..."ujar Devina sambil mengatup kedua pipi Berlin.
Berlin cemberut tapi mengangguk.
Altaf dari dalam mansionnya diam-diam mengagumi gerakan tari Devina.Devina mulai melatih Berlin menari lagi.Setelah beberapa saat latihan Berlin akhirnya selesai.
Devina pamit untuk pulang.Saat Devina melewati ruang tamu ternyata Altaf sudah berada disana,Devina mengangguk menyapa Altaf,Altaf hanya diam saja memperhatikan Devina yang melewatinya..
Devina langsung menuju ke motornya lalu langsung pulang...saat diperjalanan,Devina berhenti sebentar membeli makanan untuk dibawanya pulang,selesai membeli makanan Devina melanjutkan perjalanannya.
Erlita sudah menunggu Devina datang.Erlita memang sengaja selalu menunggu putrinya datang dari mengajar tari,Erlita masih khawatir dengan keadaan Devina..Deviba datang dengan mengucap salam
"Hai ma..."ujar Devina setelah sampai dirumahnya..Erlita menjawab salam Devina
"Hai sayang...bagaimana hari ini..."kata-kata itu selalu Erlita ucapkan setiap Devina datang mengajari tari.
"Hari ini Devina senang sekali.."ujar Devina mulai semangat..
"Senang...apa yang membuatmu begitu bahagia sayang.."ujar Erlita yang juga ikut senang dengan kebahagiaan Devina.
"Ada deh pokoknya ma..."ujar Devina memberi teka-teki pada mamanya.
"Ya sudah kalau kamu gak mau cerita...sekarang kamu cepat-cepat mandi,biar mama mempersiapkan makan malam ya..."
"Ok ma.."Devina menuju kekamar mandi sambil bersenandung,Erlita yang mendengarnya ikut senang..
Devina masuk kedalam kamarnya..dua langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur,saat ingin meletakkan kunci motor didalam laci,saat Devina membuka laci mejanya,Devina melihat foto Ardi tergeletak disana..Devina mengambilnya lalu menatap foto Ardi..
"Sayang...kamu tau gak..tadi itu aku menari dengan sangat lepas...dan aku bahagia sekali...gak apa-apa kan kalau aku menari lagi...apa kamu juga merasakan kebahagiaanku Di.."ujar Devina bercerita pada foto Ardi..Devina mengusap foto Ardi..
"Bahagia ya disana....aku sayang kamu.."ujar Devina sambil mencium foto Ardi lalu memeluknya.
***
Makan malam pun tiba.Devina beserta kedua orang tuanya menikmati makan malam mereka..
"Bagaimana tadi ngajar tarinya Vin..."ujar Rudi..
"Seru kok pa..."ujar Devina
"Besok kan kamu libur...besok kita ke supermarket ya sayang..."ujar Erlita..
"Ya mah..."ujar Devina sambil mengangguk..
Keesokan harinya Devina dan Erlita pergi ke supermarket..Devina belanja dengan begitu antusias...sampai ada seseorang yang menyebarkan selebaran dan Devina diberi satu lembar selebaran tadi...Devina langsung memasukkannya kedalam tasnya tanpa membacanya...
Selesai berbelanja Devina dan mamanya pergi kecafe...saat berada didalam cafe,Devina bertemu dengan Rahayu..mama Ardi.
"Vin..."sapa Rahayu..
"Mama Rahayu...mama sama siapa..."ujar Devina..
"Ini mama sendirian...hai bu Lita...apa kabar.."
"Kabar baik bu..ibu sendiri bagaimana kabarnya.."ujar Erlita..
"Kabar saya baik.."
"Silahkan duduk ma...sudah lama Vina tidak ketemu sama mama..."ujar Devina
"Bagaimana kabar kamu Vin..."
"Vina sehat ma...kabar papa bagaimana ma.."
"Papa baik sayang...sekarang kamu punya kesibukan ya...sampai-sampai kamu tidak pernah kerumah mama.."ujar Rahayu..
"Ya..maaf ya ma...sudah satu bulan Devina mengajar les menari ma..."
"Menari..."
"Ya bu Rahayu,Dulu sebelum Devina bertunangan dengan Ardi...Devina sering ikut kontes tari..."ujar Erlita
"Baguslah kalau begitu...kamu itu harus melanjutkan hidupmu..biar Ardi yang Disana bisa bahagia Vin...Karena Ardi dulu sangat mencintai kamu...jadi kalau kamu bahagia pasti Ardi juga ikut bahagia..."ujar Rahayu sedikit menitikkan airmata..
Devina mengusap air mata Rahayu..
"Mama...mama jangan nangis...nanti Devina ikut nangis.."ujar Devina
"Maaf ya sayang..mama gak nangis kok..."ujar Rahayu..
Mereka lalu berbincang-bincang tentang kesibukan masing-masing.Selesai dari cafe..Devina,Erlita dan Rahayu pulang bersama..mereka berpisah di parkiran..Devina memeluk mama Rahayu..Erlita juga memeluk Rahayu tanda perpisahan..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments