Altaf yang mendengar rengekan Berlin,hanya diam dan cuek..
"Al..bagaimana menurut kamu kalau adikmu ikut les tari.."ujar Renita pada Altaf..
"Terserah Berlin ma...dia yang menjalani..dia juga yang tau ukuran tenaganya untuk menjalankan semu tugas-tugasnya..."ujar Altaf sambil membaca beberapa buku didepannya.
Renita terdiam..
"Ya sudah..nanti mama carikan guru tari untuk kamu.."ujar Renita..
"Beneran mah..."ujar Berlin bersemangat.
Altaf melirik kearah berlin yang bersemangat dengan menyunggingkan senyumnya yang cuek.
"Mungkin ini takdir..putra-putriku menyukai dunia seni.."ujar Renita dalam hati..
"Berlin akan belajar dengan giat...Berlin ingin mengalahkan ketenaran kak Altaf.."ujar Berlin sambil menjulurkan lidahnya,mengejek Altaf.Altaf tersenyum melihat tingkah adiknya...Renita juga ikut tersenyum.
Renita memberitahukan kepada suaminya tentang keinginan putri bungsunya dan Papa Altaf bertanya pada Berlin,Berlin mengangguk dengan mantap.
"Ya sudah besok papa carikan guru tari untuk kamu ya..."ujar Irvan,papa Altaf(maaf thor yang kemarin typo..)
Irvan menyuruh asistennya untuk mencarikan guru tari untuk Berlin.
Erlita mengajak Devina untuk berbelanja disebuah supermarket..mereka belanja untuk bulanan..sepanjang perjalanan Devina hanya terdiam saja.
Saat melewati lorong makanan supermarket,Devina melihat gadis kecil dari kejauhan sedang menari-nari..Devina jadi terhibur melihat tingkah gadis kecil itu...Tanpa disadari Devina tersenyum saat melihat gadis itu terjatuh,Erlita melihat Devina yang tersenyum jadi bahagia..Erlita melihat kearah sumber yang membuat Devina tersenyum..
Ternyata itu Renita dan putrinya,Berlina.Erlita mengajak Devina untuk menghampiri Renita dan putrinya.
"Sayang kita kesana yuk..."ujar Erlita..Devina hanya mengikutinya saja..
"Hai bu Nita..."ujar Erlita menyapa Renita..
Renita berbalik..
"Oh..bu lita...ketemu lagi kita disini.."ujar Renita..
Devina menghampiri Berlin yang masih terus menari-nari..
"apa kabar..."ujar Renita..
"Kabar kami baik...tapi tidak dengan putriku.."ujar Erlita
"Loh kenapa dengan putrimu...bukannya dia sudah menikah 4 bulan lalu..."ujar Renita.
Erlita menceritakan semua tentang Devina...dan Renita jadi ikut sedih mendengar cerita Erlita..
"Ya..ampun..kasihan sekali Devina ya..."ujar Renita..
"Ya buk...dulu Devina gadis yang ceria..sekarang dia jadi pendiam dan pemurung..."ujar Erlita.
"Tapi tadi saya melihat dia tersenyum saat melihat putrimu menari-nari..."ujar Erlita lagi..
"Ya bu...sekarang mau dimana saja Berlin selalu menari-nari...dia ingin sekali menjadi penari katanya,ini sekarang saya carikan dia guru tari untuk mengajarinya dirumah.."ujar Renita..
"Hhmm..sudah ketemu.."ujar Erlita..
"Masih belum..."ujar Renita..
"Kalau tidak salah..dulu Devina suka sekali ikut menari...apa aku tawarin devina untuk jadi guru les Berlina...tp aku tanyakan dulu sama papa..."ujar Erlita dalam hati..
"Bu Nita..saya boleh minta nomer hpnya...siapa tau nanti saya ada kenalan guru tari jadi bisa memberi tahu Bu Nita..."ujar Erlita..
"Ohh..boleh..boleh bu..terima kasih lo sebelumnya..."ujar Renita sambil memberikan nomer hpnya kepada Erlita..
"Nanti aku bilang sama papa untuk ngizinin Devina melatih tari..."ujar Erlita dalam hati.
"Ya sudah bu Nita..saya duluan ya...."ujar Erlita.lalu dia memanggil Devina yang sedang asik bermain dengan Berlina..
Erlita dan Devina keluar lebih dulu dari supermarket..mereka langsung menuju ke mobil mereka,Devina memasukkan semua belanjaannya kedalam bagasi mobil.Setelah itu mereka langsung pulang.Dalam perjalanan Erlita membahas perbincangan tadi bersama Renita..
"Vin...tadi mana lihat kamu terlihat senang sekali bermain dengan Berlina.."ujar Erlita..Devina hanya tersenyum..
"Vin...kalau tidak salah..dulu kamu suka sekali menari ya..."ujar Erlita mencoba membuka pembicaraan bersama Devina..
"Ya mah..."ujar Devina singkat
"Kalau sekarang kamu lanjutin lagi hobi kamu bagaimana..."ujar Erlita..
Devina tersenyum kecut..
"Gak mah..."ujar Devina..
Erlita masih membujuk Devina untuk mau melanjutkan keinginannya itu lagi..
"kalau kamu mengajari seseorang bagaimana..."ujar Erlita..
"Mengajari seseorang....siapa..?"ujar Devina sedikit menaikkan kedua alisnya.
"Berlina...putrinya tante Renita tadi..."
"Berlin..."sepertinya Devina sedikit tertarik...
"Ya...tante Devina sedang mencari guru tari untuk putrinya...dan aku lihat kamu senang sekali tadi saat bersama Berlina...kenapa gak kamu aja yang ngajarin dia..."ujar Erlita..
"Gak tau lah ma..."ujar Devina..
"Kalau kamu mau..nanti mama ngomong sama papa ya...biar ngizinin kamu untuk melatih tari..."ujar Erlita..Devina hanya diam saja..
Erlita melihat wajah Devina lebih cerah saat mendengar tentang tari menari..
Devina dan mamanya sudah sampai dirumahnya..Devina meminta para pembantu untuk membantunya membawakan bejanjaannya..
Erlita dan Devina membawa beberapa belanjaan sendiri..
Erlita melihat suaminya yang sedang duduk santai diteras rumah,dan dia menghampirinya..
"Hai pa..."ujar Erlita
"Hai ma...sudah selesai belanjanya.."
"Sudah pa....Mm...pah...tadi aku bertemu Be Renita...istrinya pak Irvan..."
"Oh ya...dimana.."
"Pas mama sama Devina belanja tadi..di supermarket..."
"Mm..."Ucap Rudi sambil mengangguk-angguk
"Pah...bu Renita sedang mencari guru tari untuk putrinya..dan mama ingin Devina yang mengajarinya...bagaimana pah.."ujar Erlita..
Rudi terdiam...sebenarnya Rudi tidak menyukai kalau Devina mempunyai hobi menari..
"Pah....Devina kan hobi sekali menari..jadi papa izinin ya..buat Devina menari lagi..."ujar Erlita..
"Tapi mah..."ujar Rudi dengan berat..
"Pah...papa gak kasihan apa sama Devina..tiap hari murung terus..tiap hari hanya diam saja...kalau dia ada kegiatan kan...mungkin bisa melupakan masa lalunya..."ujar Erlita mencoba membujuk Suaminya..
Rudi melihat kearah Devina yang sedang berada di dapur menata belanjaan tadi..
Memang sebenarnya Rudi merasa sedih setiap hari melihat Devina berdiam diri di rumah...gadis yang biasanya ceria dan aktif tiba-tiba menjadi pemurung dan pendiam...
Rudi masih berfikir sejenak..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Susi Ana
jempol hadir, mampir ya
2021-01-09
1