Setelah menempuh perjalanan selama dua jam lebih, mobil mewah milik Arthur mulai memasuki sebuah hutan belantara yang terletak sangat jauh dari jalan raya besar dan pemukiman warga. Arthur mulai mematikan mesin mobilnya. Kini, mobilnya telah berhenti di tengah-tengah hutan.
Arthur tersenyum menyeringai ke arah wanita yang saat ini terlihat pucat dan ketakutan itu. "Bagaimana Tante cantik, apa kamu sudah siap menjemput kematianmu?"
Dengan tatapan tajam dan sinis, Arthur mulai membuka jasnya dan melepaskan satu persatu kancing bajunya dan melemparkannya ke arah belakang. Kini tubuh bagian atasnya terekspose jelas memperlihatkan dada bidang dengan perut sixpack-nya.
Salsabila yang merasa terkejut dengan perbuatan dari pria di sebelahnya yang sudah melepaskan pakaiannya, membuat dirinya refleks memalingkan wajahnya karena tidak ingin melihat pemandangan itu.
"A-apa yang sedang kau lakukan bocah manja, cepat pakai kembali pakaianmu! Apa kamu ingin membunuhku tanpa memakai baju? Apa maksudmu?" Salsabila masih menatap ke arah pintu mobil, karena tidak ingin melihat tubuh setengah telanjang yang terlihat sangat seksi itu.
Arthur hanya tersenyum tipis. "Bukankah itu semua karena kesalahanmu sendiri yang menyiramku tadi menggunakan jus jeruk! Sekarang tubuhku sangat terasa lengket dan aku daritadi merasa sangat risih karena menahannya.
Sekarang cepat keluar dari mobil, aku akan berbaik hati tidak akan membunuhmu dengan tanganku, karena aku tidak ingin mengotori kedua tanganku dengan darahmu. Aku akan membiarkan hewan-hewan buas yang akan memangsamu di sini. Mungkin kamu akan mati dimakan harimau, singa atau pun ular yang hidup di hutan ini!"
"Bukankah aku sangat baik hati, Tante cantik. Karena aku melepaskanmu, biarkan binatang buas yang mencabik-cabik tubuh seksimu itu. Sekarang cepat keluar!"
Salsabila menelan salivanya begitu mendengar kalimat menakutkan dari pria itu, bulu kuduknya mulai merinding dan nyalinya menciut. Mau tidak mau, akhirnya dirinya mulai membuka pintu mobil dan melangkahkan kakinya keluar.
Namun, suara dari Arthur menghentikan langkahnya, dirinya sedikit tersenyum karena berpikir pria itu tidak jadi menyuruhnya untuk keluar.
"Berikan tasmu padaku! Kamu tidak akan bisa menghubungi siapa-siapa dan tidak ada yang akan tahu bahwa kamu telah menjadi santapan binatang buas."
Arthur mulai merampas tas milik Salsabila dan melemparkannya ke kursi belakang. "Sekarang kau boleh keluar! Aku harus segera kembali, karena hari sudah akan gelap. Meski kau berlari sekuat tenaga, kau tidak akan bisa sampai ke jalan raya besar, karena hutan ini terletak sangat jauh dari jalan utama dan pemukiman warga."
"Berdoa saja pada Tuhan, jika kamu bisa sampai selamat keluar dari hutan ini hidup-hidup, aku akan memaafkan perbuatanmu tadi yang telah berani mempermalukanku di depan para sahabatku!"
Salsabila mengepalkan kedua tangannya, karena merasa sangat marah dengan pria yang dianggapnya tidak berperasaan itu.
"Kau memang benar-benar brengsek Arthur, bagaimana bisa kau membalas perbuatan sepele yang kulakukan dengan berbuat seenak jidatmu seperti ini. Apa sebuah nyawa sama sekali tidak berharga di matamu? Bahkan aku hanya menyirammu dengan jus jeruk, dan semua itu kulakukan karena kau telah membuat mantan pacarmu salah paham padaku dan menamparku!"
"Bukankah itu adalah balasan yang setimpal atas perbuatanmu yang memfitnahku! Bahkan pipiku masih terasa panas sampai sekarang, karena ulah cewek manja yang tidak punya sopan santun itu. Anak manja sepertimu tidak akan pernah bisa bersikap dewasa, kau benar-benar sangat arogan dan egois. Aku hanya kasihan dengan wanita yang kelak akan menjadi istrimu!"
"Dia pasti akan menyesal memilki seorang suami brengsek sepertimu!" Deru nafasnya yang memburu karena merasa sangat emosi, membuat detak jantung Salsabila berdetak sangat cepat melebihi batas normal.
Sedangkan Arthur hanya tertawa terbahak-bahak mendengar kalimat yang keluar dari mulut Salsabila.
"Jadi itu kata-kata terakhirmu, Tante cantik? Baiklah, aku akan mengingatnya. Nanti saat aku sudah menikah, maka aku akan menanyakannya kepada wanita yang menjadi istriku. Apakah wanita itu menyesal menikah denganku, atau malah merasa sangat beruntung menikah denganku."
"Oke, lebih baik kau segera keluar! Aku sudah muak melihat wajahmu!" Arthur berteriak dengan keras dan tegas dengan sorot mata tajam.
Salsabila berjenggit kaget saat Arthur berteriak kepadanya, lalu dirinya perlahan membuka pintu mobil dan melangkah turun.
'Astaga ... hutan ini benar-benar sangat menyeramkan. Apakah aku benar-benar akan menjadi santapan binatang buas di sini? Bahkan sebentar lagi hari sudah gelap, ini bahkan lebih menakutkan dari yang aku bayangkan.'
'Arthur memang tidak membunuhku secara langsung, tapi malah membuat kematianku lebih mengerikan. Apa yang harus kulakukan agar anak ingusan itu memaafkanku? Apa aku harus bersujud di kakinya agar dia memaafkan kesalahanku?'
'Aku sangat takut jika binatang-binatang buas itu mencabik-cabik tubuhku seperti yang dibilang cecunguk itu, aku harus melakukan sesuatu. Aku tidak ingin mati konyol di sini.' Jerit batin Salsabila.
Salsabila menoleh ke belakang saat mendengar suara mesin mobil menyala yang menandakan mobil itu akan segera pergi meninggalkannya. Dan seperti yang dipikirkannya, kini mobil mewah itu mulai berjalan menjauh meninggalkannya sendirian di hutan.
Salsabila yang semakin ketakutan, refleks langsung berlari mengejar mobil yang semakin menjauh dan berteriak memanggil nama pria yang berada di balik kemudi.
"Arthur ... tunggu ....!"
Salsabila berlari sekencang mungkin agar bisa mengejar mobil mewah itu. Namun naas, karena kakinya tersandung sebuah batu hingga tubuhnya langsung terjerembab ke tanah dan menimbulkan luka di lututnya.
Salsabila meringis kesakitan saat merasakan nyeri di lututnya, dia pun mulai melihat dan memeriksa kakinya yang berdarah.
Sementara itu, Arthur yang daritadi melihat Salsabila mengejar mobilnya dari spion, tersenyum menyeringai.
"Kena kau sekarang, Tante cantik. Hari ini aku akan membuatmu berlutut di kakiku dan melaksanakan semua perintahku tanpa bisa menolaknya!"
Arthur menghentikan mobilnya dan membunyikan klakson untuk membuat Salsabila menghampirinya. Karena dirinya tidak ingin turun dari mobilnya, meskipun melihat wanita itu terjatuh. Dirinya ingin menunjukkan kekuasaannya, dan tidak ingin terlihat lemah jika menolong wanita yang saat ini terlihat tengah berjalan tertatih mulai semakin mendekat ke arahnya.
Salsabila yang terkejut karena suara klakson mobil, mulai menatap ke arah depan dan melihat mobil mewah itu ternyata telah berhenti. Dengan susah payah, dirinya berdiri dan berjalan mendekati mobil yang berada lumayan jauh dari tempatnya berdiri.
"Dasar cecunguk tidak punya hati, bisa-bisanya dia tidak keluar dari mobilnya dan membantu seorang wanita yang baru terjatuh!"
Kini, Salsabila telah berada di sebelah mobil mewah milik Arthur, lalu dirinya mulai mengetuk kaca mobil di depannya.
Arthur mulai membuka sedikit kaca mobilnya dan menatap jengah ke arah Salsabila. "Cepat katakan apa maumu! Kenapa kau tadi mengejarku hingga kau sampai terjatuh?"
"A-aku ... keluarlah dari mobil, aku ingin berbicara denganmu!" Salsabila dengan kikuk menatap pria yang masih terlihat bertelanjang dada itu.
Arthur lalu membuka pintu mobilnya dan mulai keluar dari mobilnya. "Kau mau berbicara apa hingga berani memerintahku?"
"Ehm ... katakan padaku apa yang kamu inginkan agar kamu mau memaafkanku! Aku tidak ingin mati konyol dimakan binatang buas di sini, aku masih ingin hidup. Bahkan umurku masih muda dan juga aku belum menikah, rasanya tidak adil jika aku mati di usiaku yang baru 25 tahun ini."
Senyuman menyeringai tampak jelas di wajah tampan Arthur, kini dirinya benar-benar sudah berada di atas angin. Karena berhasil membuat wanita yang berada di depannya itu mulai masuk ke dalam perangkapnya.
"Jadi kau ingin tahu apa yang aku inginkan? Aku ingin kau tetap menjadi asisten pribadiku dan menuruti semua perintahku tanpa membantahku! Mudah bukan?"
Mendengar permintaan pria di depannya yang menurutnya sangat mudah untuk dia penuhi, membuat Salsabila langsung menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, itu hanya perkara mudah. Aku berjanji akan menuruti semua perintahmu!"
"Oke, sekarang kita pergi dari sini!" Arthur langsung masuk ke dalam mobilnya.
"Semudah itu? Anak ingusan ini langsung percaya padaku dan berkata oke?" Salsabila menggaruk tengkuknya saat melihat pria itu sudah duduk di balik kemudi.
Lalu dirinya berjalan memutari mobil dan mulai masuk ke dalam mobil mewah milik Arthur.
Sedangkan Arthur langsung menyalakan mesin dan mengemudikan mobil mewah miliknya meninggalkan hutan belantara itu.
"Apa kau akan mengemudi dengan telanjang seperti itu sampai ke Jakarta? Lebih baik kau pakai pakaianmu kembali meski terasa lengket, itu lebih baik dibandingkan kau masuk angin!"
Salsabila menatap ke arah kiri melihat pemandangan hutan di sekelilingnya, karena tidak ingin melihat tubuh kekar pria itu.
"Kita tidak akan kembali ke Jakarta hari ini, karena aku akan membawamu ke villa milik keluargaku yang terletak sekitar satu jam dari sini!" Arthur melirik ke arah wanita yang duduk di sebelahnya untuk melihat ekspresi dari Salsabila.
Sedangkan Salsabila langsung terkejut begitu mendengar perkataan dari Arthur yang akan membawanya ke sebuah villa. Sontak pikirannya dipenuhi berbagai macam pertanyaan yang mulai memenuhi otaknya.
'Kenapa bocah manja ini mengajakku ke villa milik keluarganya? Dia tidak akan berbuat macam-macam padaku kan? Tidak ... tidak ... kenapa aku bisa berpikir macam-macam. Bukankah tadi dia bilang aku hanya harus kembali bekerja menjadi asisten pribadinya dan menuruti perintahnya yang menyangkut masalah pekerjaan bukan?'
'Yah, hanya itu. Dia tidak akan berbuat apa-apa padaku. Lagipula aku akan bisa melindungi diriku jika sampai dia berani berbuat macam-macam padaku dengan mencekik lehernya.' Batin Salsabila.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 342 Episodes
Comments
Rafanda 2018
demi 20 jt
2024-02-19
1
Lalas Nuraida Nuraids
salsa kena jebakan Arthur...
2021-08-29
0
Aliem Cambera
ini mah nyiksa karakter si cwe, jgn egis bikin certa nya, jgn mentang 2 org kya seenak jidat nya aja
2021-08-15
1