Sementara itu agak jauh di depan Club', Salsabila langsung menggeser tombol hijau pada ponselnya untuk mengangkat panggilan dari kekasihnya.
Salsabila 📞 :"Halo Sayang, ada apa? Bukankah tadi aku sudah bilang bahwa hari ini ada acara makan-makan bersama dengan teman sekantorku? Jadi, kamu nggak perlu menjemputku, karena aku akan pulang bersama dengan teman-temanku."
Putra 📞 :"Halo Sayang, tumben banget kamu hari ini marah-marah karena aku meneleponmu? Aku hanya ingin mendengar suaramu sebentar saat aku beristirahat, lagipula hari ini aku ada lembur. Dan ini ada waktu sebentar untuk beristirahat. Jadi, aku ingin mendengar suaramu untuk menghilangkan kerinduanku padamu."
Salsabila 📞 :"Iih ... gombal, masa cuma beberapa jam nggak bertemu sudah lebay merindukanku. Bukankah semalam kita baru bertemu dan kamu mengantarku pulang?"
Putra 📞 : "Ada kekasih yang rindu bukannya senang, tapi malah bilang gombal. Sayang, aku benar-benar merindukanmu. Rasanya aku sudah tidak sabar ingin melamar dan menikah denganmu. Kapan kamu memperkenalkan aku pada ibumu?"
Salsabila 📞 : "Nanti saat aku mengambil cuti, Sayang. Akan tetapi, untuk beberapa hari ini pekerjaanku di kantor benar-benar sangat banyak. Karena perusahaan tempatku bekerja ingin membuka anak cabang, sehingga membuat semua pegawai mengalami kalang kabut, karena harus bekerja keras untuk persiapan pembukaan anak perusahaan."
Putra 📞 : "Baiklah, aku akan dengan sabar menunggu sampai kamu membawaku untuk diperkenalkan ke ibumu. Baiklah Sayang, aku akan kembali bekerja. Kamu lanjutkan saja acaramu bersama teman-temanmu, aku cinta kamu."
Salsabila 📞 : "Iya Sayang, aku juga mencintaimu."
Salsabila langsung memasukkan ponselnya di dalam tas kerjanya setelah sambungan panggilan dari kekasihnya berakhir. Lalu, dirinya beralih berjalan dan memasuki Club' malam tersebut.
Kini, Salsabila telah berada di ruangan luas dengan dentuman musik keras dari DJ, karena suasana lampu yang temaram, membuatnya sedikit kesusahan mengamati suasana di Club'.
"Dimana sih mereka?" Salsabila masih berkosentrasi mencari keberadaan dari ketiga temannya, hingga senyum mengembang dari bibirnya saat melihat ketiga kawannya yang terlihat melambaikan tangan mereka ke arahnya.
Dirinya mulai berjalan ingin mendekati teman-temannya. Namun, langkahnya terhalang oleh seorang pria muda yang terlihat seperti seorang mahasiswa sedang menghalangi jalannya.
Dengan mengerutkan keningnya, Salsabila mengamati penampilan pria muda yang berada di hadapannya. Tubuh tinggi dengan body yang sixpack, memiliki mata elang, lengkap dengan bulu mata lentiknya. Dan dipadupadankan dengan hidung mancung dan bibir tipis, serta rahang tegas, membuat penampilan pria muda tersebut terlihat sempurna.
Salsabila mencoba berjalan ke arah kanan untuk menghindari pria tidak dikenal yang menghalangi jalannya. Namun, pria di depannya tersebut juga menghalanginya dengan berjalan ke arah kanan. Karena merasa geram dengan ulah pria muda di depannya, membuatnya mengeluarkan jurus andalannya, yaitu membuka suara nyaring omelannya.
"Hei anak muda, apa maumu sebenarnya? Kenapa kau menghalangi jalanku dari tadi? Bukankah tempat ini masih sangat luas? Lalu, kenapa kau dari tadi menghalangi jalanku? Pergilah, jangan buang-buang waktuku dengan mengomelimu!" hardik Salsabila mulai menatap tajam pria yang masih diam tanpa mengeluarkan suaranya.
Kini, keduanya sama-sama ber-sitatap, manik mata bening Salsabila menatap netra pekat hitam milik pria di depannya tanpa mengeluarkan 1 patah kata pun diantara keduanya.
Arthur mengeluarkan jurus andalannya yang selalu membuat para wanita terpesona pada tatapan mata elangnya. Dengan sangat percaya diri dan merasa yakin bahwa wanita di depannya akan langsung jatuh cinta padanya setelah dia pandang dengan tatapan setajam itu.
Sebentar lagi, kamu pasti akan langsung memintaku untuk menjadi pacarmu, Tante cantik. Tidak ada wanita yang tidak jatuh dalam pesona ketampananku setelah aku menatapnya dengan pesonaku. Ternyata, dilihat dari dekat seperti ini, Tante ini terlihat sangat cantik. Apalagi, bibirnya yang merah merekah itu, membuatku ingin segera menikmatinya. Bibirnya yang sedikit tebal di bagian bawahnya itu sangat membuatku tergoda ingin menyesapnya sampai habis, gumam Arthur.
Salsabila mengalihkan tatapannya dari pria di depannya, karena merasa seperti tersihir dengan tatapan netra pekat yang menurutnya sangat mempesona. Entah kenapa berada di posisi sedekat ini dengan seorang pria yang sangat tampan, membuatnya sedikit merasa kikuk. Ia mulai ber-dehem untuk menetralkan kegugupannya.
"Ehm ... apa maumu sebenarnya anak muda?Kenapa kamu dari tadi hanya diam saja, apa kamu bisu, tidak bisa bicara? Bukankah aku sudah menyuruhmu pergi! Tapi kenapa kamu masih berdiri di sini menghalangi jalanku? Cepat pergilah! Karena teman-temanku sudah menungguku!" Salsabila membuat gerakan mengusir dengan cara mengibaskan tangan kanannya.
"Aku bisa bicara, Tante cantik. Dan aku punya nama. Perkenalkan, namaku Arthur," sahut Arthur yang sudah mengulurkan tangan kanannya dan mengarahkannya kepada wanita cantik di depannya.
Ia menunggu sampai wanita itu membalas uluran tangannya. Namun, tanpa diduganya, wanita itu sama sekali tidak membalasnya dan malah beralih melangkahkan kaki meninggalkannya.
"Aku tidak perlu mengetahui namamu, aku hanya ingin pergi dari sini." Salsabila sudah berjalan 2 langkah, tapi langkah kakinya langsung terhenti saat pria yang baru memperkenalkan dirinya tersebut menarik tangannya. Sehingga dirinya terhempas ke arah dada bidang pria itu.
"Tante cantik, tidak baik meninggalkan orang yang masih ingin berbicara denganmu. Aku benar-benar ingin mengenalmu, dan aku ingin mengatakan sesuatu. Apakah Tante cantik mau menjadi kekasihku?" Arthur kini mengunci posisi wanita yang terjebak di dadanya dengan melingkarkan tangan kokohnya di pinggang ramping wanita cantik tersebut.
Salsabila membulatkan kedua matanya, karena merasa tidak percaya dengan ulah anak ingusan yang melakukan pelecehan terhadapnya. "Jangan kurang ajar anak ingusan, cepat lepaskan tanganmu itu! Jika tidak, aku akan berteriak, orang-orang akan menghajar dan menghabisi anak kurang ajar sepertimu!"
Dengan mencoba menggerakkan tubuhnya agar terbebas dari kungkungan pria yang menurutnya kurang ajar itu, Salsabila mencoba melepaskan diri. Namun, kekuatannya sama sekali tidak sebanding dengan kekuatan dari pria muda yang mempunyai tubuh tegap berotot di depannya.
Arthur semakin mendekatkan wajahnya ke arah wanita di depannya dengan berbisik sensual di telinganya. "Semua orang pasti sedang berpikir bahwa kita adalah sepasang kekasih yang sedang bermesraan."
"Jadi, mereka tidak akan menggubris teriakan Tante. Ternyata Tante cantik sangat nakal, apa Tante cantik sengaja ingin menggodaku dengan menggesekkan 2 benda padat itu ke dadaku?" Dengan tatapan menyeringai, Arthur menatap 2 gundukan sintal milik Salsabila.
Salsabila langsung tersadar dengan ulah bodohnya setelah mendengar perkataan Arthur, dia pun langsung diam tak berkutik di pelukan pria itu. "Apa maumu sebenarnya anak muda? Bicaralah baik-baik! Dan lepaskan aku dulu!"
Arthur menggelengkan kepalanya, "Aku tidak akan melepaskan Tante cantik sebelum menjawab perkataanku tadi! Tante bersedia kan menjadi kekasihku?"
Sontak saja Salsabila langsung tertawa terbahak-bahak setelah mendengar perkataan pria di depannya yang menurutnya sangat konyol. "Apa kamu sedang tidak waras anak ingusan, apa sudah tidak ada stock gadis cantik di kampusmu? Hingga kau berbicara konyol padaku?"
"Lagipula anak ingusan sepertimu bukanlah seleraku. Kau pasti hanya anak mama yang kerjaannya cuma bisa menghabiskan uang kedua orang tuamu. Anak-anak muda sepertimu hanya akan berakhir menjadi sampah masyarakat jika kalian tidak mempunyai orang tua yang kaya raya."
"Anak-anak manja sepertimu hanya bisa menghabiskan uang orang tuamu.Tanpa mengetahui susahnya mencari uang, tanpa mengetahui banyak orang-orang yang bekerja keras siang dan malam hanya demi sesuap nasi. Sedangkan kalian hanya tahu berfoya-foya di tempat seperti ini."
"Enyahlah dari hadapanku, aku sangat muak melihat anak-anak manja sepertimu!" Salsabila bersungut-sungut mengungkapkan rasa geramnya pada pria muda yang masih enggan melepaskan tangannya dari pinggangnya.
Sedangkan Arthur benar-benar merasa terhina dengan perkataan wanita yang dipanggilnya tante cantik tersebut. Sorot matanya berubah merah dan rahangnya tampak mengeras. Amarahnya sangat memuncak, karena selama ini tidak pernah ada 1 pun wanita yang menolaknya, apalagi menghinanya.
Secepat kilat Arthur membungkam bibir wanita di depannya yang masih bersungut-sungut menghinanya. Dengan brutal, dirinya mencium bibir merah di depannya dan menggigit bagian bawah bibir wanita itu agar terbuka.
Dan perbuatannya itu berhasil membuat Salsabila membuka mulutnya, karena merasakan sakit pada bagian bawah bibirnya.
Tak membuang waktu lama, Arthur mulai merangsek masuk ke dalam rongga mulut wanita yang telah berani menghinanya dan mengabsen tiap sudut tanpa melewatkan 1 bagian pun.
TBC ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 342 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
HAJAR THUR TU BIBIR PEDAS..😁😁😁😁😁
2024-03-11
0
DD😇
SIFAT ARTHUR KOMBINASI DR SI ARTHUR SM BAPAKNYA🤣🤣🤣🤣
2021-09-02
1
❤️Rizka Aulia ❤️
Gila si athur main nyosor aja 🤣
2021-04-29
2