"Eh ... lihat tuh, si Stella datang," ucap Freddy yang mulai menepuk bahu Arthur dan mengarahkan matanya untuk memberitahu keberadaan sang mantan pacar sahabatnya yang baru kemarin diputuskan.
Arthur yang tengah asyik berbincang dengan gelak tawa, mulai mengikuti arah pandang sahabatnya. Wajahnya hanya datar saat mengetahui sosok wanita berpakaian seksi yang mulai berjalan ke arahnya dan langsung duduk di sebelahnya.
Wanita yang tak lain adalah Stella, mencoba mencium pipi laki-laki tampan yang masih sangat dicintainya. Namun Arthur langsung menjauhkan wajahnya agar tidak sampai dicium oleh mantan pacarnya yang ke 99 itu.
"Sayang, maafin aku ya! Aku nggak mau putus, aku janji bakal nurutin semua perkataanmu dengan tidak bersikap posesif kepadamu. Kita balikan ya Sayang, aku masih sangat mencintaimu dan aku serius sama kamu. Iya Sayang, kita balikan lagi ya!"
Stella menyatukan kedua tangannya, seolah benar-benar memohon pada pria tampan yang berhasil membuatnya tergila-gila, lalu dia menampilkan puppy eyes andalannya agar mantan pacarnya itu mau menerimanya kembali.
Arthur hanya menatap sinis ke arah Stella. "Dalam kamus hidup gue, nggak ada tuh yang namanya balikan sama mantan yang udah gue putusin. Mending Lo cari cowok lain! Yah, meskipun gue yakin bahwa Lo nggak bakal dapetin cowok se-sempurna gue. Cuma satu pesan gue sama Lo, jangan pernah membatasi ruang gerak cowok Lo! Karena itu malah akan semakin membuat cowok lari dari Lo!"
"Dan gue sudah punya gebetan baru yang lebih cantik dari Lo, jadi nggak mungkin kan gue balikan sama Lo. Karena wanitaku ini lebih cantik dan lebih menarik, bahkan lebih hot dibandingkan dengan Lo. Kalau Lo nggak percaya, Lo bisa buktiin sendiri dengan melihatnya! Sekarang dia lagi ada di toilet, Lo bisa melihatnya sendiri bagaimana selera gue yang sekarang!"
Kata-kata pedas dari mantan kekasihnya, jelas membuat hatinya terasa sakit, karena terluka begitu mengetahui bahwa pria tampan itu bisa secepat itu menemukan pengganti dirinya. Dirinya berpikir bisa merayu Arthur untuk kembali kepadanya. Namun, kenyataannya sama sekali tidak pernah disangkanya, karena kini hatinya benar-benar hancur begitu mendengar kenyataannya.
"Benarkah, secepat itu kamu sudah mendapatkan penggantiku? Apa selama ini kamu berselingkuh di belakangku? Aku akan melihat seperti apa sosok wanita yang membuatmu meninggalkanku. Aku akan memberinya pelajaran dan membuatnya menyesal karena berani merebutmu dariku!"
Stella langsung bangkit berdiri dari tempatnya dan berjalan menuju ke arah toilet, karena merasa penasaran dengan sosok wanita yang telah merebut kekasihnya dan menggantikan posisinya.
"Waaah ... gila Lo Bro, bakal terjadi perang besar nih di toilet. Gimana kalau si Stella menghajar habis si Tante cantik? Lo nggak berniat nolongin?"
"Iya, Bro. Cepat sana pergi! Jangan sampai mereka berdua berakhir di rumah sakit hanya gara-gara berkelahi memperebutkan Lo! Atau Lo malah merasa bangga bisa membuat dua wanita cantik ngerebutin Lo?"
Beberapa mahasiswa mulai berceloteh, karena merasa khawatir, untuk membuat sang Raja wanita itu mau melerai dua wanita yang tengah memperebutkannya.
"Lo ... Lo pada tenang aja, si Tante cantik yang malah akan menghabisi si Stella! Tamparannya keras banget men. Gue kemarin sudah merasakannya, gara-gara gue nyium dia di Club' semalam. Jadi dia nggak bakal tinggal diam jika ada yang berbuat seenaknya padanya, mending kalian habisin tuh makanan!"
"Apaaaa? Jadi Lo sudah nyosorin tuh Tante cantik? Parah banget nih Arthur, pantas saja Lo mendadak pengen ngurus perusahaan bokap Lo. Ternyata Lo pengen nyosor si Tante cantik rupanya. Untuk kali ini bisa bertahan berapa lama? Satu minggu, dua minggu atau satu bulan?"
"Kalian lihat saja nanti! Setelah si Tante cantik tergila-gila sama gue, maka gue akan memutuskannya. Dia pasti akan menangis dan memohon-mohon sama gue agar mau balikan sama dia seperti yang dilakukan si Stella. Kalian tunggu saja tanggal mainnya!" Dengan pongah Arthur berbicara pada para sahabatnya yang terlihat menatap takjub ke arahnya.
"Awas saja Bro, jangan sampai Lo terkena syndrom bucin level akut. Karena jika itu sampai terjadi, sama aja Lo menjilat saliva Lo yang sudah Lo keluarin!" Aldo menepuk-nepuk pundak sahabatnya seraya tertawa terbahak-bahak.
"Itu tidak akan terjadi, karena gue sudah mencoret itu di kamus gue!"
Semua sahabat Arthur hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kesombongan dari sang Raja wanita itu.
Sementara itu di toilet, Salsabila yang merasa terkejut karena tiba-tiba ada yang menamparnya dengan keras, membuat kemarahannya semakin memuncak, karena melihat gadis muda yang terlihat sangat marah kepadanya.
Dirinya mulai meraba pipi putihnya, dimana bekas tamparan gadis itu berada. Rasa panas di pipinya benar-benar membuatnya merasa murka. Karena seumur-umur, baru kali ini dirinya ditampar oleh orang. Dengan mata merah dan rahangnya yang mengeras, Salsabila mulai berteriak kepada gadis di depannya.
"Hei anak kecil, apa kau sudah gila berbuat seenaknya menampar orang yang lebih tua! Apa kedua orang tuamu sama sekali tidak mengajarimu sopan santun haah ....!"
"Jangan banyak omong, Lo wanita murahan yang sudah menjual diri pada Arthur bukan? Gue tahu wanita-wanita miskin sepertimu selalu mencari mangsa para laki-laki kaya memakai tubuhmu itu bukan? Dasar wanita murahan!"
Stella kembali mendekat ke arah Salsabila untuk kembali melayangkan tamparannya. Namun, tangannya berhasil ditahan oleh wanita di depannya.
Secepat kilat Salsabila membalas perbuatan dari Stella dengan melayangkan sebuah tamparan keras di pipi gadis yang tangannya masih dipegangnya itu. Tak berhenti sampai disitu, karena dirinya langsung menarik rambut panjang yang terurai itu. Yah, Salsabila sudah tidak bisa menahan kemarahannya dan ingin melampiaskannya kepada seseorang.
Dan pucuk dicinta ulam pun tiba, menurutnya Stella adalah seseorang yang dikirimkan Tuhan untuk membuatnya melampiaskan segala amarahnya akibat perbuatan dari Arthur.
Stella yang kesakitan langsung berteriak dan berusaha melepaskan rambutnya yang masih ditarik oleh wanita yang sangat dibencinya.
"Aaaaaaarrrh ... lepaskan tanganmu wanita tua!"
"Tidak semudah itu gadis kecil, kau harus membuatku merasakan puas terlebih dahulu. Baru aku akan melepaskanmu. Aku berterima kasih padamu, karena kau sudah datang menyerahkan dirimu padaku, karena hari ini aku butuh seseorang untuk melampiaskan amarahku gara-gara si cecunguk itu!"
"Dan asal Lo tahu, gue sama sekali nggak merebut siapa pun. Apalagi merebut cowok Lo, karena gue sama sekali nggak ada hubungan apa-apa sama si cecunguk itu. Mending Lo cari cowok lain yang lebih bermartabat, daripada Lo harus mengemis cinta dari seorang laki-laki playboy yang merupakan anak manja itu!"
Setelah puas melampiaskan kemarahannya, Salsabila mulai melepaskan tangannya dari rambut gadis muda itu. Lalu dirinya menatap tajam ke arah Stella yang tengah meringis kesakitan karena ulahnya.
"Dengar gue baik-baik gadis kecil, jangan pernah mengusik hidupku karena gue tidak akan pernah tinggal diam jika Lo berbuat macam-macam padaku!"
Salsabila mulai berjalan keluar meninggalkan gadis yang meringis kesakitan itu, kemarahannya masih belum selesai sampai disitu. Dirinya harus menyelesaikan masalahnya dengan anak manja yang sangat dibencinya itu, karena telah menyangkut pautkan dirinya ke dalam kisah percintaan pria itu.
Dengan langkah kaki cepat, Salsabila menghampiri Arthur. Kini, dirinya sudah berdiri di sebelah pria itu.
Melihat kedatangan dari Salsabila, membuat Arthur langsung berteriak ke arah para sahabatnya.
"Benar kan apa yang gue katakan tadi? Tante cantik memang seorang wanita yang luar biasa, dia pasti sudah membabat habis si Stella. Benar kan Tante cantik?"
Refleks Salsabila langsung mengambil gelas berisi air jeruk pesanannya yang belum sempat diminumnya, lalu menyiramkannya pada pria di depannya yang sangat dibencinya.
Semua orang langsung membulatkan matanya melihat perbuatan berani dari wanita cantik nan seksi itu. Kini, suasana mendadak hening, karena semuanya seolah sedang menahan nafas mereka.
Namun, keheningan itu berakhir saat Salsabila bersuara. "Hari ini gue resign Presdir yang terhormat! Jadi, mulai sekarang jangan mengusik dan mengganggu hidup gue!"
Salsabila mulai berjalan meninggalkan restoran dengan perasaan yang masih berapi-api.
TBC ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 342 Episodes
Comments
zee
yes si salsabila bukan cewe lemah yg kaya di ku menangis.. lawan terus jangan mao ditindes
2021-11-12
3
Lalas Nuraida Nuraids
keren salsa ,,, jgn biarin anak ingusan seenaknya...
2021-08-29
1
Lintang Mia
omegattt baru kali ini si ceweknya keras banget😯🙃
2021-07-12
0