Salsabila masih membulatkan kedua matanya, karena sama sekali tidak pernah menyangka akan bertemu dengan Arthur. Dirinya mulai memperhatikan penampilan pria itu yang terlihat memakai pakaian formal sangat rapi.
Mulai dari sepatu pantofel mengkilat, celana panjang licin dengan kemeja berwarna putih lengkap dengan dasi berwarna abu-abu. Serta jas hitam yang membuatnya terlihat jauh berbeda dari yang kemarin ditemuinya di Club, yang terlihat seperti kesan anak konglomerat manja.
Sedangkan sekarang, penampilannya terlihat lebih dewasa dan ada kesan bertanggung jawab. Tidak lupa dengan rambut rapi berpomade, serta wajahnya yang terlihat semakin tampan.
Kenapa anak manja ini berpenampilan rapi begini? Jauh dari kesan anak manja yang kemarin terlihat. Wajahnya terlihat sangat tampan, tapi sayang sekali perilakunya benar-benar menjengkelkan. Apakah dia benar-benar akan menjalankan rencananya untuk memecatku dari perusahaan ini? Aarrh ... lebih baik aku segera meminta Putra untuk menikahiku setelah aku didepak dari perusahaan.
"Hei anak muda kurang ajar, kenapa kamu bisa ada di sini? Apa kamu sengaja mengikutiku sampai ke sini, karena ingin membuatku dipecat dari pekerjaanku? Jika kau memang mengenal atasanku dan memintanya untuk mendepak aku dari sini, lakukan saja! Aku sama sekali tidak takut denganmu!"
Salsabila bersungut-sungut di depan pria yang sangat dibencinya itu, dirinya benar-benar tidak menyangka akan berakhir menjadi seorang pengangguran setelah bertemu dengan laki-laki yang tanpa ijin menciumnya dengan beringas semalam. Hingga dirinya tidak bisa tidur karena memikirkan ciuman itu.
Arthur hanya tersenyum menyeringai saat melihat wanita yang sangat membuatnya tertarik ada di hadapannya dan mengomelinya. "Apakah Tante cantik menyesal telah berani mengancamku? Jika Tante meminta maaf padaku, mungkin aku akan memikirkan untuk mengatakan pada atasanmu agar tidak memecatmu."
"Bukankah ini merupakan sebuah penawaran yang menarik untuk Tante cantik? Bagaimana, apa Tante cantik menerima penawaranku? Jika Tante cantik berubah pikiran mau jadi pacarku, sudah bisa dipastikan hidup Tante akan aman dan tidak menjadi pengangguran."
"Astaga, kau memang benar-benar kurang ajar pada orang yang lebih tua ya. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah berubah pikiran! Anak ingusan sepertimu bukanlah tipeku, karena aku sebentar lagi mau menikah dengan pria dewasa yang bertanggung jawab. Bukan anak manja sepertimu yang kerjaannya cuma bisa menghabiskan uang orang tua."
"Buat apa aku meladeni anak kecil sepertimu, sama sekali tidak penting. Ayo Syah, kita pergi dari sini, karena kita bisa terlambat mengikuti meeting penting hari ini." Salsabila mulai menoleh ke arah sahabatnya yang dari tadi hanya diam mengamati interaksinya dengan Arthur. Lalu, dirinya menarik tangan Aisyah dan meninggalkan pria yang terlihat masih mengamatinya dari tempatnya.
Arthur tersenyum menyeringai saat melihat siluet Salsabila yang telah menghilang di balik pintu besi berukuran kotak yang membawa mereka ke lantai atas.
"Ternyata si Tante cantik sudah memiliki calon suami, pantas saja dia sama sekali tidak tergoda olehku. Ternyata dia termasuk tipe wanita setia, seperti apa sosok pria yang dipuji-pujinya itu? Sepertinya aku harus mencari tahu. Dia selalu menyebutku anak manja, lalu apa reaksinya saat melihat aku masuk ke dalam ruangan meeting dan diperkenalkan sebagai atasannya?"
"Aah ... aku sudah tidak sabar melihatnya. Lebih baik aku segera ke ruangan kerja Papa, karena pasti Papa sedang menungguku."
Arthur mulai berjalan memasuki lift khusus yang tidak sembarang orang bisa menaiki lift tersebut. Karena lift itu memang hanya digunakan untuk presiden direktur, yakni papanya dan sekarang dirinyalah yang menjadi penerusnya.
Sementara itu, di ruangan divisi pemasaran, Salsabila mendaratkan tubuhnya dengan kasar di kursi empuk yang berada di kubikelnya.
Sedangkan Aisyah berdiri di sebelah tempat duduk sahabatnya. "Waah ... tuh cowok nekad bener Salsabila, sampai menguntitmu di perusahaan. Apa dia benar-benar mengenal atasan kita dan menyuruhnya untuk mendepakmu dari perusahaan? Jika benar seperti itu, dia beneran serius dengan ucapannya itu."
"Mending kamu terima saja penawarannya Salsabila, jadi pacar cowok sekeren dia kan nggak ada ruginya. Anggap saja dia selingkuhanmu dan jika kamu sudah bosan maka putuskan saja dia."
"Iihh ... ogah banget aku pacaran dengan anak kecil sepertinya. Bisa-bisa, aku tiap hari makan hati menghadapi sikapnya yang kekanak-kanakan. Aku pengennya dimanja. Jika aku pacaran sama dia, maka dia yang minta aku untuk manjain dia. Dan akhirnya aku akan sering merasa stres dan cepat stroke tahu nggak! Amit-amit," ujar Salsabila yang bergidik ngeri membayangkan mempunyai pasangan yang umurnya jauh lebih muda daripada dirinya.
Aisyah hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah berlebihan sahabatnya. "Jadi, kamu akan dengan ikhlas menerima pemecatanmu? Terus, kamu jadi pengangguran? Atau kamu akan berusaha mencari pekerjaan baru di tempat lain? Kamu tahu sendiri kan kalau jaman sekarang mencari pekerjaan itu susah banget. Kalau menurut saranku, mending kamu terima saja penawarannya agar posisimu di sini aman!"
Salsabila langsung menggelengkan kepalanya, "Rencananya, aku akan meminta Putra untuk cepat menikahiku. Dan aku jadi ibu rumah tangga yang baik untuknya. Bukankah itu adalah rencana yang paling baik untukku? Daripada aku harus rela mengasuh tuh bocah, eneg banget aku membayangkan memiliki pacar seorang berondong manja sepertinya."
"Nggak ada ruginya buat kamu Salsabila, kayaknya tuh bocah tajir melintir kalau dilihat dari semua yang dipakainya. Kalau kamu beneran jadi pacarnya, kamu kan bisa minta dibelikan barang-barang branded edisi terbatas. Kamu nggak rugi, malah dia yang rugi karena banyak kehilangan duitnya," rayu Aisyah yang masih mencoba merubah pola pikir sahabatnya, karena tidak ingin Salsabila sampai dipecat.
"Nggak rugi gimana maksudmu Syah, aku belum jadi apa-apanya saja sudah jontor bibirku saat dia semalam sembarangan menciumku. Jika aku beneran jadi pacarnya, bisa-bisa aku di apa-apain lagi sama tuh bocah mesum."
"Kalau dilihat dari tampangnya memang dia masih bocah, tapi perbuatan mesumnya semalam menunjukkan bahwa tuh anak punya nafsu yang sangat besar. Hingga kemarin nggak mau melepaskan ciumannya dari bibirku," rengut Salsabila yang kembali mengingat kejadian semalam. Dan itu membuatnya refleks menggelengkan kepalanya.
"Tapi kemarin, kamu masa nggak menikmati ciuman dari bocah itu, Salsabila? Aku saja yang melihat kalian berdua berciuman sampai ngences. Apalagi kamu yang merasakan dicium cowok keren sepertinya," goda Aisyah yang tersenyum nakal pada sahabatnya.
"Sialan kamu Syah, aku kemarin sama sekali nggak membalas ciumannya karena merasa sangat terkejut dengan perbuatannya yang tiba-tiba." Salsabila langsung mencubit paha Aisyah yang langsung meringis kesakitan.
"Kalian dicari Bu Rahma tuh, cepat ke ruangan meeting! Karena kalian harus membantu yang lainnya." Ayu yang dari tadi sibuk membantu di ruang meeting, mulai menyampaikan pesan dari ketua divisi mereka.
Salsabila dan Aisyah sama-sama mengangguk dan bangkit dari kursi kerjanya. Lalu, menuju ke ruangan meeting untuk membantu yang lainnya. Kini, mereka mulai sibuk mempersiapkan semua keperluan untuk meeting.
Setelah setengah jam berlalu, semuanya telah menyelesaikan pekerjaannya masing-masing. Kini, satu persatu staf mulai memasuki ruangan tersebut dan menempati tempatnya masing-masing. Begitu juga dengan Salsabila yang sudah duduk di kursi yang berada di bagian belakang.
Dalam beberapa menit saja, kursi sudah dipenuhi dengan para staf dari divisi masing-masing. Dan saat yang selalu paling mendebarkan adalah saat melihat orang nomor 1 pemimpin perusahaan yang selalu berwajah datar tanpa ekspresi memasuki ruangan.
Abymana terlihat berjalan memasuki ruangan meeting dengan langkah lebarnya, dan langsung duduk di kursi kebesarannya yang berada di bagian tengah paling depan.
Meeting dimulai dengan membahas tentang pembukaan cabang yang akan segera dilaksanakan 1 bulan ke depan dan banyak staf dari divisi masing-masing yang melaporkan semua kesiapannya dalam tugas yang telah diberikan.
Setengah jam telah berlalu dan semuanya bisa bernafas lega, karena sang atasan menerima hasil laporan kerja keras mereka. Mendadak suasana di ruangan meeting tersebut menjadi hening saat pria nomor 1 tersebut berdiri dan mulai membuka suaranya.
"Hari ini aku akan memperkenalkan pemimpin perusahaan yang baru kepada kalian semua, karena aku akan memimpin cabang perusahaan di Belanda. Jadi, semua hal yang menyangkut perusahaan akan diambil alih oleh putraku. Kalian semua harus membantunya, karena dia masih baru dan masih butuh saran dari kalian semua agar bisa memimpin perusahaan menjadi lebih maju lagi."
"Tapi kalian tidak perlu merasa cemas, karena putraku adalah salah satu mahasiswa jenius di Universitas dan selalu membanggakan dalam prestasi. Dan aku yakin, dia akan memimpin perusahaan Raharja Group menjadi lebih berkembang dan maju."
Abymana memberi kode kepada pengawalnya untuk memanggil putranya memasuki ruangan meeting. Dan beberapa saat kemudian, pintu terbuka.
Terlihat sosok pria tinggi tegap yang berwajah tampan tengah berjalan memasuki ruangan dan menghampiri orang nomor 1 yang masih terlihat berdiri menunggunya, lalu langsung tersenyum saat pria itu berada tepat di sebelahnya.
"Ini adalah putraku, Arthur Tsaqif Wijaya Raharja yang akan menjadi pemimpin baru kalian," Abymana mulai memperkenalkan sosok pria yang sudah berdiri sejajar dengan dirinya.
"Saya Arthur Tsaqif Wijaya Raharja yang akan memimpin perusahaan Raharja menggantikan Presdir yang lama. Saya mohon kerjasamanya dari semua orang yang ada di sini!" Arthur tersenyum tipis dengan tatapan menusuk yang diarahkannya pada sosok wanita yang berada di bagian belakang, yaitu Salsabila Azzahra.
Sedangkan Salsabila yang daritadi merasa sangat terkejut saat pria yang kemarin menciumnya memasuki ruangan meeting, tentu saja dirinya merasakan shock yang amat mendalam melihat kenyataan mengerikan yang ada di depan matanya.
Ya Tuhan, ternyata bocah brengsek itu adalah anak dari pemilik perusahaan tempat aku bekerja dan akan menjadi presiden direktur yang menggantikan tuan Abymana. Berakhir sudah hidupku, dia tidak akan pernah membiarkan hidupku tenang seperti yang dikatakannya kemarin. Karena dia pasti akan membalas dendam kepadaku dengan membuat hidupku menderita.
TBC ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 342 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
MAKANYA PNY MULUT JGN JUDES2 AMAT....
2024-03-11
1
DD😇
APESNYA KEBANGETAN TUH SI SALSA... HAHAHAAA.. DR SEMALEM SDH APES SMPE PAGI KEKANTOR PUNCAK APESNYA😄😄😄😄
NIKMATIN SAJA SALSA APESNYA. SM BRONDONG GANTENG PLUS TAJIRNYA MELINTIR INI😋😋😋😋
2021-09-02
1
Mitha yoga
salsabila cewek yg bermulut tajam kayak pisau hhhhh sebel aku
2021-05-19
0