Salsabila mulai melangkahkan kaki jenjangnya dan mengedarkan pandangannya ke ruangan yang sangat luas di depannya yang terlihat sedikit menyeramkan. Karena sangat sepi dan tidak ada para pekerja yang berlalu lalang seperti di ruang kerjanya yang penuh dengan banyaknya staf wanita dan laki-laki.
Tatapan mata Salsabila kini tertuju pada sebuah ruangan dengan pintu cukup lebar dan ada 2 laki-laki berbadan gempal dengan tampang sangar yang berdiri di depan pintu yang berdiri bagaikan sebuah patung manekin.
Tentu saja dirinya sudah mengerti bahwa ruangan itulah tempat dimana pria yang sangat dibencinya berada. Salsabila menetralkan nada suaranya dengan berdehem untuk mengurangi nada kegugupannya. Lalu, dirinya mulai menghampiri para pria yang sedang berjaga itu.
"Saya ...." Salsabila tidak melanjutkan kalimatnya saat salah satu pengawal menyela perkataannya.
"Silahkan masuk Nona Salsabila! Presdir sudah menunggu Anda di dalam!" Pria dengan kulit sawo matang itu mulai membuka pintu yang berada di belakangnya.
Sedangkan Salsabila yang masih merasa gugup, mau tidak mau melangkahkan kakinya memasuki ruangan presdir. Kini, dirinya sudah berada di dalam ruangan berukuran luas dengan desain mewah yang lengkap dengan segala furniture berkualitas tinggi dengan harga mahal yang menghiasi ruangan tersebut.
Dan di belakang meja kebesaran presdir, ada sebuah foto keluarga dari sang pemilik perusahaan Raharja.
Salsabila langsung ber-sitatap dengan laki-laki yang saat ini tengah menyilangkan kaki kirinya dan tersenyum menyeringai padanya. Dirinya langsung membungkuk hormat pada pria yang sangat dihormatinya yang saat ini sedang duduk di meja kerjanya.
"Anda memanggil saya Presdir?"
Pria yang tak lain adalah Abymana, menatap penampilan wanita di depannya, mulai dari ujung kaki hingga kepala. Lalu, beralih menatap ke arah putranya dan mengacungkan jari jempolnya di samping meja. Seolah memberikan pendapatnya pada wanita pilihan putranya.
Sedangkan Arthur yang melihat ke arah jari tangan papanya, langsung tersenyum tipis dan mengedipkan matanya.
"Apa kamu sudah tahu, apa alasanku memanggilmu ke ruanganku?" Abymana menatap datar ke arah wanita yang saat ini menundukkan kepalanya.
Mendengar pertanyaan dari atasannya, membuat Salsabila langsung menganggukkan kepalanya. "Iya Presdir, saya sudah tahu. Saya sudah mengemasi semua barang-barang saya."
"Bagus sekali, ternyata kamu sangat cerdas. Hingga langsung mengerti dengan perintahku. Sekarang pergilah dan cepat kemasi barang-barangmu!" ujar Abymana bersuara dengan nada tegas dan lugas.
Sementara itu, Salsabila langsung menelan salivanya begitu mendengar kalimat yang menandakan pengusiran itu, dengan lemas dirinya menganggukkan kepalanya seraya bersungut-sungut di dalam hati.
Bocah ingusan ini memang sangat brengsek! Bisa-bisanya dia mengadu pada bapaknya untuk segera memecatku, dasar anak manja. Aku benar-benar kehilangan pekerjaanku dan menjadi gelandangan seperti yang dikatakannya kemarin.
Abymana mengerutkan keningnya saat melihat wanita yang disukai putranya tidak kunjung pergi meninggalkan ruangannya. "Apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa kamu tidak segera pergi dari sini?"
Mendengar pertanyaan dari atasannya itu, membuat Salsabila mengeluarkan suaranya seraya mengulurkan tangan kanannya ke arah pria berwajah datar itu. "Mana suratnya, Presdir? Apa saya harus memintanya pada Bu Rahma?"
"Surat? Maksudmu?" tanya Abymana dan mengerutkan kedua alisnya, karena sama sekali tidak mengerti arah pembicaraan dari wanita yang ada di hadapannya itu.
"Bukankah biasanya ada suratnya saat melakukan pemecatan? Jadi, saya menunggu surat pemecatan saya untuk dilaporkan kepada bagian administrasi untuk mengambil pesangon saya." Dengan membuang rasa malunya, Salsabila mengatakan sesuatu yang dari tadi ditahannya.
Mendengar perkataan Salsabila, membuat Abymana dan putranya Arthur seketika tertawa terbahak-bahak menanggapi perkataan wanita itu.
Salsabila mengernyitkan keningnya, karena merasa tidak mengerti dengan tingkah ayah dan anak itu yang mentertawakan perkataannya.
Kenapa mereka berdua tertawa? Apa mereka mentertawakan aku yang mengharapkan uang pesangon sebelum dipecat? Akan tetapi, bukankah *p*erusahaan selalu memberikan pesangon saat ada pegawai yang dipecat?
Atau si bocah manja itu meminta *p*apanya untuk tidak memberikanku uang pesangon sedikit pun? Awas saja kau bocah, jika nanti kita tidak sengaja bertemu di jalan, aku akan menjambak rambutmu hingga botak. Bukankah aku bisa berbuat apa saja kepadanya, karena dia sudah bukan lagi atasanku.
"Dasar bodoh! Siapa yang akan memecatmu, Tante cantik? Presdir yang lama mengangkatmu sebagai asisten pribadi presdir yang baru. Kamu tahu kan kalau presdir selalu mempunyai seorang asisten pribadi dan sekarang presdir barunya adalah aku?"
"Jadi, sekarang kamu telah naik pangkat menjadi asisten pribadiku. Kamu sudah tidak lagi menjadi staf rendahan."
"Apa sekarang kamu sudah mulai mengerti, Tante cantik? Lebih baik kamu cepat kemasi semua barang-barangmu dan pindah ke sini, karena ada banyak pekerjaan yang menantimu!" titah Arthur yang sudah mengibaskan tangannya, tanda untuk mengusir wanita yang saat ini terlihat bengong dan terpaku di tempatnya.
Abymana mulai menyahuti perkataan putra kesayangannya, "Apa yang dikatakan putraku adalah benar, Salsabila. Kau sendiri pun tahu, bahwa aku akan segera mengurus cabang perusahaan di Belanda. Aku juga akan membawa asisten pribadiku bersamaku. Jadi, putraku membutuhkan seorang asisten untuk membantunya mengurus pekerjaan."
"Dan dia tidak suka bekerja dengan seseorang yang tidak dikenalnya, dan dia mengatakan padaku bahwa dia berteman baik denganmu. Dan menginginkan kamu menjadi asisten pribadinya."
"Apa sekarang kamu sudah mengerti dengan penjelasanku, bahwa aku memanggilmu ke sini bukan untuk memecatmu, tapi mengangkatmu menjadi asisten pribadi Presdir?" tanya Abymana.
Salsabila ingin mengeluarkan suaranya untuk membantah bahwa dirinya sama sekali tidak mengenal putra atasannya itu. Namun, saat dirinya hendak mengeluarkan suaranya, atasannya itu mengibaskan tangannya tanda menyuruhnya untuk segera pergi dan melaksanakan perintahnya.
Akhirnya dengan terpaksa, Salsabila berjalan gontai meninggalkan ruangan presdir tersebut dan memasuki lift karyawan yang membawanya turun. Bunyi denting lift menandakan pintu akan segera terbuka. Beberapa detik kemudian, Salsabila langsung berjalan keluar dan berjalan menuju ke kubikelnya.
Dengan kasar, dirinya menghempaskan tubuhnya yang seksi di kursi empuknya, lalu dirinya meletakkan kepalanya di atas meja kerjanya.
Aisyah yang melihat tingkah sahabatnya yang lemas setelah dari ruangan presdir, membuatnya menepuk bahu Salsabila. "Yang sabar ya Salsabila. Mungkin di sini bukan rejekimu. Mending kamu segera menikah saja dengan si Putra dan menjadi ibu rumah tangga yang sejati."
Salsabila hanya diam membisu dan sama sekali tidak menyahuti perkataan dari sahabatnya, karena saat ini dia asyik sendiri dengan segala pikiran yang berkecamuk di dalam kepalanya.
Ternyata ini benar-benar diluar dugaanku. Karena si bocah manja itu tidak memecatku dan malah membuatku berada di sekitarnya. Apa sebenarnya rencana dia? Apa dia akan menyiksaku dengan memberikanku banyak pekerjaan? Atau dia ingin semakin berbuat kurang ajar padaku, karena dia adalah seorang *p*resdir dan berfikir aku tidak akan berani melawannya?
Astaga ... kepalaku mendadak pusing memikirkan segala kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan menimpaku. Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus mengundurkan diri dan kehilangan pekerjaanku? Ataukah aku memilih menjadi asisten pribadi bocah manja itu?
Tapi, bukankah menjadi asisten pribadi seorang *p*resdir, gajinya sangat besar? Kira-kira berapa ya gaji seorang asisten atasan? Aku bisa cepat kaya jika sampai mendapatkan posisi yang selalu diimpikan oleh semua orang. Lebih baik aku terima saja posisi ini. Si bocah manja itu tidak akan berani macam-macam padaku jika aku melawannya. Aku harus bisa menjaga harga diriku, agar anak ingusan itu tidak macam-macam padaku.
TBC ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 342 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
HABIS LO SALSA, GAME OF THE BEGINS..
2024-03-11
1
DD😇
🤣🤣🤣🤣🤣... WKWKWKWKWKWK NGAKAK BAPAK SM ANAK NYA EMANG STRES.. EMANG COCOK BAPAK SM ANAK😁👍👍👍👍👍👍👍
2021-09-02
1
Lalas Nuraida Nuraids
Arthur LG modus....
2021-08-29
0