Salsabila dan Aisyah sudah tiba di tempat kos yang berada tak jauh dari perusahaan Raharja. Jika ditempuh dengan naik motor, hanya membutuhkan waktu kira-kira 15 menit. Mereka sengaja mencari tempat kos yang berada dekat dengan perusahaan agar bisa lebih mengirit ongkos pulang pergi. Selain itu, mencari tempat kos di sebuah gang sempit yang jelas saja harganya jauh lebih murah.
"Aku masuk dulu ya Syah. Hari ini aku lagi malas mengobrol, karena aku sangat capek dan ingin segera tidur awal," ucap Salsabila seraya menoleh ke arah Aisyah sebelum membuka pintu kamar berukuran 3 meter itu.
"Iya, sana masuk! Aku juga ingin mandi dan langsung tidur. Untung tadi si Ayu ngajakin kita mampir ke warung dulu. Jadi, kita bisa langsung tidur karena perut sudah kenyang." Aisyah pun membuka pintu kamarnya yang berada tepat di sebelah kamar Salsabila.
Begitu pun dengan Salsabila, kini dirinya telah masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya. Hal pertama yang dirinya lakukan adalah berjalan ke arah cermin di sebelah lemari pakaiannya yang terletak di pojok kanan ruangan kamarnya. Dia mulai bercermin untuk melihat bibirnya yang terasa masih kebas dan sedikit merasakan perih pada bagian bawah bibirnya yang terlihat sedikit berdarah.
"Astaga, anak sialan itu benar-benar membuat bibirku jontor seperti ini. Sekarang bibirku terlihat sangat aneh sekali, bahkan seolah berubah jadi besar karena ulah beringas Arthur brengsek itu." Salsabila memegangi bibirnya seraya menatap pantulan dirinya di cermin.
"Tuh anak sebenarnya lahir dari batu apa ya? Bisa-bisanya dia sama sekali tidak menghormati wanita dan seenaknya menciumku. Padahal kami baru pertama kali bertemu, sebenarnya apa maksud dia melakukan itu padaku?"
"Apa dia adalah anak kenalan dari pemilik perusahaan tempat aku bekerja? Kenapa dia bisa sangat yakin berbicara padaku bahwa dia akan membuat hidupku bagai di neraka? Apa dia benar-benar akan membalas dendam padaku? Bahkan tadi dia sudah tahu nama dan divisi tempat aku bekerja."
"Aarrh ... kenapa aku harus berurusan dengan Arthur sialan itu, bahkan aku selalu terngiang-ngiang akan ancamannya tadi. Apa aku langsung menikah saja dengan Putra jika aku didepak dari Perusahaan Raharja? Buat apa aku takut jika dipecat dari sana, aku kan sudah mempunyai calon suami yang mapan. Jadi, aku tidak perlu takut jika sewaktu-waktu si Arthur brengsek itu membuatku dipecat."
Salsabila langsung mengambil handuknya dan menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya. 15 menit kemudian, dirinya sudah keluar dari ruangan kamar mandi dengan handuk kecil yang melilit di rambut panjangnya. Kini, dirinya mulai menyisir rambutnya seraya mengamati dirinya di depan cermin.
Bayangan Arthur yang tadi menciumnya, selalu muncul di pikirannya, Salsabila langsung menggelengkan kepalanya.
"Astaga ... kenapa aku selalu memikirkan ciuman itu? Tidak ... tidak, aku harus melupakan kejadian ini. Si brengsek itu pasti sedang bersorak kegirangan, karena berhasil mengerjaiku. Tapi kenapa hatiku selalu berdebar-debar saat mengingat ciuman itu."
Salsabila mulai mengarahkan tangan kanannya untuk mendengar jantungnya yang berdetak sangat cepat saat teringat kejadian di Club' malam tersebut.
"Ini memang bukan ciuman pertamaku, tapi kebrutalan dari anak sialan itu benar-benar membuatku tidak bisa melupakan perbuatannya."
"Aku sangat membencinya, semoga anak itu mendapat karmanya dengan mendapatkan pasangan yang galak, sehingga dia tidak berkutik karena merasakan takut akan kehilangan."
Setelah puas mengutuk Arthur, Salsabila merebahkan tubuhnya di atas kasur busa yang berukuran sedikit lebih besar dari ukuran tubuhnya. Dia pun berusaha untuk melupakan kejadian buruk yang tadi menimpa dirinya dengan mulai memejamkan kedua matanya.
"Aku harus melupakan kejadian ini dan menyambut hari esok dengan penuh semangat. Semangat Salsabila, kamu harus tetap kuat dalam menghadapi pahit manis kehidupan."
*****
🍀 Mansion Raharja 🍀
Arthur menghampiri wanita yang sangat disayanginya terlihat tengah asyik menonton TV di ruang santai lantai atas di depan kamar.
"Tumben belum tidur, Ma? Apa Papa masih sibuk di ruang kerjanya?" tanya Arthur seraya mencium punggung tangan dan mencium pipi wanita cantik yang melahirkannya.
"Nah ... kalau kamu setiap hari pulang awal seperti ini kan, Mama nggak bakal ngomelin kamu. Lagian juga, Mama sebenarnya sudah bosan mengomelimu terus. Papamu akhir-akhir ini terlihat sangat sibuk, karena pembukaan anak cabang di Belanda 1 bulan lagi."
"Apa kamu nggak kasihan sama Papa kamu? Kapan kamu mau mengambil alih perusahaan? 1 bulan lagi Papa dan Mama akan berangkat. Kapan kamu jadi anak yang bertanggung jawab, Sayang?" tanya Qisya yang menatap putra kesayangannya tengah duduk di sampingnya.
"Besok Ma. Hari ini aku akan memberi tahu Papa, kalau aku akan mulai bekerja di perusahaan. Mama tenang saja, bukankah aku selalu menjadi anak yang membanggakan untuk kalian?"
"Jadi, Papa dan Mama bisa tenang saat berada di Belanda. Aku akan berbicara pada Papa di ruang kerjanya." Arthur bangkit dari kursi menuju ruangan kerja yang berada tak jauh dari kamar kedua orang tuanya.
Tangannya mulai mengetuk pintu, "Aku masuk, Pa." Arthur mulai membuka kenop pintu dan memasuki ruangan kerja pria yang saat ini terlihat sibuk memeriksa beberapa dokumen di meja kerjanya.
"Apa Papa sangat sibuk? Aku ingin membicarakan sesuatu dengan Papa," ucap Arthur menatap ke arah Papanya, yakni Abymana Wijaya Raharja.
Abymana mulai mengangkat pandangannya dari dokumen yang tengah diperiksanya, beralih menatap wajah tampan putra satu-satunya. "Sepertinya ada hal serius yang ingin kamu bicarakan, putraku. Hingga kamu mengganggu waktu sibuk Papa."
"Iya Pa, aku bersedia untuk mulai bekerja di perusahaan besok. Perkenalkan aku sebagai penggantimu, aku ingin cepat belajar membantu Papa mengelola perusahaan. Jadi, nanti saat Papa dan Mama berangkat ke Belanda, aku sudah mengerti semua tentang perusahaan." Arthur dengan mantap mengatakan niatnya.
Abymana hanya mengerutkan kedua alisnya, "Apa kamu mendadak merubah pikiranmu karena seorang wanita? Tingkahmu seperti seorang laki-laki yang tengah jatuh cinta saja. Jangan bilang, kamu saat ini sedang mengincar salah satu staf wanita di perusahaan Papa?"
Arthur menelan salivanya saat mendengar perkataan Papanya. "Kenapa Papa selalu saja tahu apa yang tengah aku pikirkan? Selalu saja seperti ini, apa aku tidak boleh mempunyai privasi dalam hal wanita?"
"Privasi darimana jika semua orang tahu bahwa kamu sering berganti-ganti wanita setiap 2 minggu sekali. Apa itu yang dinamakan privasi? Kali ini kamu mengincar seorang wanita karir, rencananya mau bertahan berapa Minggu dengan wanita ini?"
"Jika wanita ini membawa pengaruh baik untukmu, Papa akan merestuimu. Akan tetapi, jika wanita ini membawa pengaruh buruk untukmu, Papa akan langsung mencarikan kamu wanita yang cocok untukmu," sarkas Abymana yang masih terlihat tengah menahan emosinya agar tidak semakin memarahi putranya yang mempunyai wajah lebih tampan darinya.
Arthur hanya terkekeh menanggapi kemarahan dari Papanya, "Bagaimana Papa dulu bisa mendapatkan Mama? Beri aku saran, Pa. Agar aku bisa mendapatkan wanita ini. Dia sangat susah ditaklukkan," tanya Arthur yang menatap Papanya.
"Apa seorang raja wanita kini tengah merasa tidak percaya diri, hingga bertanya pada pria tua seperti Papa? Sepertinya kamu ditolak mentah-mentah oleh wanita itu. Cepat beri tahu Papa siapa wanita yang sangat berani menolakmu?"
Arthur langsung menggelengkan kepalanya, "Lebih baik Papa tidak perlu tahu, karena pasti akan bersikap posesif seperti kepada Mama. Aku nggak mau membuatnya merasa tidak nyaman. Cepat katakan padaku Pa, rahasia Papa bisa menaklukkan hati Mama? Bukankah dulu, Mama mempunyai kekasih dan awalnya sangat membenci Papa?"
"Apa kamu benar-benar ingin tahu? Papa bisa mendapatkan Mamamu dengan terus mengancamnya dan menyerang titik kelemahannya. Dan titik kelemahannya dulu adalah pacarnya. Papa mengancam akan menghabisi pria itu jika Mamamu tidak menuruti perintah dari Papa."
"Dan Mamamu sejak saat itu selalu menuruti semua perkataan Papa. Lalu, Papa mulai menghujaninya dengan cinta, sehingga Mamamu bisa melupakan pacarnya dan tergila-gila pada Papa."
"Jika kamu ingin mendapatkan hati seorang wanita, kamu harus tahu apa kelemahannya. Lalu, gunakan kelemahannya itu untuk mengancamnya. Setelah dia menuruti semua perintahmu, maka kamu harus melimpahinya dengan banyak cinta, hingga membuat wanita itu terbuai dan mulai jatuh ke dalam perangkap cinta."
"Apa sekarang kamu sudah mengerti? Sepertinya wanita itu benar-benar istimewa, karena berani menolakmu. Papa jadi penasaran seperti apa sosok wanita itu," tanya Abymana yang mulai bersedekap dada dan menatap putranya dengan sorot mata menelisik.
"Nanti juga Papa akan tahu sendiri. Wanita ini benar-benar membuatku merasa penasaran, karena dia sama sekali tidak tergoda dengan pesona ketampananku."
"Selain cantik dan seksi, dia juga sangat berani. Aku akan membuatnya jatuh cinta dan tergila-gila padaku. Besok pagi, aku akan membuat kejutan untuknya." Arthur tersenyum menyeringai saat membayangkan raut wajah Salsabila Azahra besok pagi.
Tunggu kejutan dariku, Tante cantik. Tidak lama lagi, kamu akan jatuh ke dalam jerat asmaraku. Aku akan membuatmu jatuh cinta dan tergila-gila padaku.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 342 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SEMOGA ARTHUR JUGA JAGO DUEL SPRTI PAPA ABY, JGN PULA NNTI SAAT BRTEMU PUTRA SANJAYA PACARNYA SALSA, DIA KALAH DUEL .
2024-03-11
0
Sulaiman Efendy
TERNYATA BENAR, BKN CIUMAN PERTAMA SI SALSA.. SI ARTHUR MSH KLH BRUNTUNG DARI PAPANYA SI ABY, SI ABY DPTKN CIUMAN PERTAMA MAMA QISYA, MSKI QISYA PACARAN SAMA AZRIEL..
2024-03-11
1
Sulaiman Efendy
APA ITU CIUMAN PERTAMA LOO...
ATAU CIUMAN KSEKIAN LO, PSTINYA LO PERNH CIUMAN SAMA PUTRA....
2024-03-11
1