Setelah beberapa menit asyik bergulat dengan pikirannya, Salsabila mulai mengangkat kepalanya dan mendongak ke arah sahabatnya yang sedang berdiri di samping tempat duduknya dengan posisi tangan yang masih mengusap bahunya. Seperti seorang ibu yang mencoba menghibur kesedihan anaknya.
"Syah, apa kamu tahu gaji seorang asisten pribadi seperti asisten Zaki itu berapa ya? Apa ada yang tahu kira-kira gajinya berapa? Aku sangat penasaran ingin mengetahuinya." Salsabila menatap Aisyah dengan sorot mata penuh pertanyaan.
Aisyah menautkan kedua alisnya begitu mendengar pertanyaan Salsabila yang dianggapnya aneh. "Kamu kenapa tiba-tiba nanyain gaji asisten Zaki? Apa kamu penasaran karena akan meninggalkan perusahaan ini? Sehingga ingin mengobati jiwa miskinmu yang sudah menjadi seorang pengangguran?"
"Mending kamu nggak perlu tahu Salsabila, karena jiwa miskinmu akan semakin meronta-ronta setelah mengetahui berapa gaji asisten Zaki. Mending kamu pergi dari sini dengan tenang dan secara baik-baik, oke!" Aisyah berusaha menghibur sahabatnya untuk memberikan semangat.
Mendengar ejekan dari Aisyah, terang saja membuat Salsabila mengerucutkan bibirnya. "Syah, kamu percaya nggak kalau aku barusan dapat rejeki nomplok."
"Rejeki nomplok? Kamu habis dapat undian berhadiah?" Aisyah mulai menarik kursinya untuk semakin mendekat ke arah Salsabila dan ingin mendengar jawaban dari pertanyaannya.
"Aku nggak jadi dipecat, Syah. Karena aku sekarang diangkat menjadi asisten pribadinya bocah ingusan itu. Tadi tuan Abymana mengatakan padaku bahwa aku disuruh cepat-cepat mengemasi semua barang-barangku. Awalnya aku pikir aku sudah dipecat, tapi saat aku meminta surat pemecatan diriku, aku malah ditertawakan."
"Lalu, presdir menjelaskan semuanya padaku, bahwa sekarang aku sudah diangkat menjadi asisten pribadi yang baru." Salsabila menggoyangkan kedua sisi tangan Aisyah seraya bersorak kegirangan dengan senyuman yang mengembang.
Aisyah hanya diam terpaku saat Salsabila menggoyang-goyangkan lengannya, karena dirinya benar-benar merasa terkejut dengan perkataan sahabatnya yang mempunyai posisi di bawah seorang pemimpin paling tinggi di perusahaan.
"Kamu nggak sedang melantur kan Salsabila? Jangan-jangan, kamu stres setelah dipecat, sehingga sampai berangan menjadi asistennya presdir." Aisyah meletakkan tangannya di dahi Salsabila dan beralih ke dahinya sendiri hingga sampai berulang 2 kali.
Salsabila melepaskan tangan Aisyah dari dahinya dan bersungut-sungut, karena sahabatnya menganggapnya sudah gila.
"Sialan kamu Aisyah, jadi kamu berpikir bahwa sekarang ini aku sudah gila? Aku benar-benar serius, tapi kamu malah menganggap aku sedang bercanda. Sumpah aku serius, Syah!"
Sontak saja Aisyah membulatkan kedua matanya, karena sahabatnya itu tampak benar-benar serius dengan ucapannya. "Beneran Salsabila? Kamu diangkat menjadi asisten pribadinya presdir bocah itu? Astaga ... kenapa nasibmu benar-benar mujur sih, bikin iri saja."
"Sekarang kamu bilang iri, padahal tadi kamu mengataiku gila. Dasar! Sudah ah ... aku mau kemasi barang-barang aku dulu. Bisa-bisa tuh bocah ngomel lagi!" Salsabila mulai berdiri dari kursinya, dan mulai mengemasi semua barang miliknya.
"Iya maaf Salsabila, aku pikir tadi kamu cuma bercanda. Ngomong-ngomong, jika kamu benar jadi asisten presdir baru, berarti kamu bakal nempel terus sama tuh bocah kan? Mending kamu siap-siap jatuh cinta sama presdir tampan itu Salsabila. Karena biasanya, cinta datang karena terbiasa seperti yang orang-orang bilang."
"Kalau kata pepatah Jawa, witing tresno jalaran soko kulino. Yang artinya, cinta tumbuh karena terbiasa. Terbiasa ketemu dan terbiasa berada di tempat yang sama, akan membuatmu jatuh cinta pada tuh bocah. Bukankah cogan sepertinya merupakan idaman bagi setiap wanita? Sudah muda, ganteng, tajir lagi. Aah ... idaman banget bukan?" Aisyah tersenyum sendiri saat membayangkan wajah tampan presdirnya yang baru.
Salsabila hanya geleng-geleng kepala saat melihat tingkah sahabatnya yang menurutnya lebay, karena terlalu berlebihan dalam memuji pria yang sangat dibencinya.
"Kalau kamu mau, ambil saja sana Syah. Aku sama sekali tidak tertarik sama bocah kekanakan macam dia. Lagipula, aku sudah punya calon suami yang sikapnya lebih dewasa," ucap Salsabila yang menunjukkan sebuah bingkai foto dimana dirinya dan kekasihnya berpose berpelukan sangat mesra.
"Awas saja kamu Salsabila. Jika nanti kamu sampai jatuh cinta sama tuh bocah, kamu harus mentraktirku makan di kantin selama 1 bulan dan begitu sebaliknya. Kamu berani nggak?"
"Siapa takut, kan gaji aku akan bertambah setelah aku menjadi asistennya bocah manja itu. Sedangkan gaji kamu kan masih standar, siap-siap saja nanti kamu bakal kehilangan banyak uang karena mentraktirku," ejek Salsabila dan mengedipkan sebelah matanya saat menatap Aisyah dengan niatan untuk menggoda sahabatnya.
"Aku nggak bakal kehilangan uang 1 peser pun Salsabila, karena aku sangat yakin kamu bakal jatuh cinta sama presdir baru itu. Dan saat itu terjadi, maka aku akan bersorak kegirangan dan mentertawakanmu," jawab Aisyah dan menatap sahabatnya seraya tersenyum menyeringai.
Salsabila ingin membuka suaranya untuk menjawab perkataan Aisyah, tapi suara dering ponselnya mengagetkannya. Dirinya mulai mengambil ponselnya yang berada di dalam tasnya dan langsung memeriksa siapa yang menghubunginya. Namun, yang terlihat adalah sebuah nomor asing yang tidak dikenalnya.
"Siapa yang menghubungiku ya, Syah? Apa ini nomor orang iseng? Mending nggak usah aku angkat saja, di jaman sekarang ini terlalu banyak modus penipuan yang membuat banyak orang jadi korban. Makanya aku nggak pernah mau mengangkat nomor asing yang tidak terdaftar di ponselku." Salsabila kembali memasukkan ponselnya ke dalam tasnya. Namun, lagi-lagi suara panggilan dari ponsel pintarnya mengganggunya.
"Mending kamu angkat saja Salsabila, siapa tahu itu telepon penting! Atau aku saja yang mengangkatnya jika kamu takut ada orang jahat yang melakukan penipuan. Sini ponselnya!" Aisyah mengulurkan tangan kanannya untuk meminta ponsel Salsabila.
Salsabila langsung membungkuk dan mengambil ponsel pintar miliknya, lalu menyerahkannya pada Aisyah. "Ya sudah, kamu angkat saja teleponnya."
Aisyah mulai menggeser tombol hijau pada ponsel tersebut dan mulai mengeluarkan suaranya. "Halo ...." ia langsung berjenggit kaget saat mendengar suara teriakan dari si penelefon.
"Kenapa lama sekali Tante cantik, cepat datang ke sini sekarang juga!"
Bunyi sambungan telepon yang langsung terputus, membuat Aisyah langsung mengembalikan ponsel sahabatnya.
"Ternyata si presdir bocah yang menelepon tadi, Salsabila. Cepatlah ke atas! Karena dia sudah menunggumu. Sepertinya dia sangat marah saat berbicara di telepon tadi. Siap-siap saja kamu dimarahi olehnya. Nanti jika dia tidak berhenti marah-marah, kamu kedipkan saja mata kamu biar dia terpesona denganmu, oke!" Aisyah mempraktekkan mengedipkan matanya kepada sahabatnya.
Salsabila lagi-lagi mengerucutkan bibirnya mendengar kata-kata dari Aisyah, "Apa kamu mengira aku adalah seorang wanita penggoda? Hingga kamu menyuruhku mengedipkan mata kepada cecunguk itu. Yang ada, aku malah akan mengeluarkan bogem padanya. Ya sudah, aku pergi dulu."
Dengan membawa sebuah kotak di tangannya, Salsabila mulai berjalan meninggalkan sahabatnya. Dalam beberapa menit, dirinya sudah kembali berada di depan pintu ruangan presdir dan langsung dibukakan pintu oleh para pengawal yang masih berjaga.
Salsabila mulai melangkah masuk ke ruangan, manik matanya langsung ber-sitatap dengan netra pekat yang saat ini menatapnya dengan sangat tajam.
Arthur mulai berteriak dengan suaranya yang sangat keras, "Apakah kamu menganggap perintahku hanyalah sebuah lelucon? Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk cepat ke sini? Akan tetapi, kamu tidak segera kembali ke sini. Bahkan membuang-buang waktu berhargaku selama 10 menit. Sekarang cepat kemari!"
Salsabila sama sekali tidak pernah menyangka bahwa dia akan dimarahi habis-habisan oleh pria yang selalu dipanggilnya anak manja itu, refleks dia pun menelan salivanya dan mulai berjalan perlahan mendekati pria itu.
Kenapa wajahnya sekarang terlihat menyeramkan saat sedang marah seperti itu? Dan kenapa bocah manja ini menyuruhku untuk mendekat? Sebenarnya apa yang akan dia lakukan padaku?
TBC ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 342 Episodes
Comments
Lalas Nuraida Nuraids
Tante cantik LG dimarahin brondong....
2021-08-29
1
yuni utami
kerjain ae tuh anak manjanya salsa
2021-03-07
1
Hesti Pramuni
santuy.. uyy..
paling2.. mo minta.. k. i.. s.. s.. i.. n. gg.
2021-03-04
1