Arthur Tsaqif Wijaya Raharja, 21 tahun
Di salah satu universitas ternama yang merupakan milik keluarga Raharja, ada 3 pria tampan yang selalu menjadi idola dari kampus tersebut. Sehingga saat ketiga pria itu lewat, selalu saja membuat para gadis-gadis bersorak kegirangan karena terpesona pada pesona ketampanan mereka.
Di sebuah base camp pribadi yang khusus dibuat oleh papanya, Arthur Tsaqif Wijaya Raharja terlihat tengah berbincang dengan 2 sahabatnya yang bernama Aldo Samudra dan Freddy Budiman.
"Hari ini kita bersenang-senang, gue akan mentraktir kalian di tempat biasa. Anggap saja ini untuk memperingati hari dimana gue memutuskan hubungan dengan si Stella yang super cerewet itu."
"Memangnya dia pikir gue akan bertahan lebih dari 1 bulan dengannya? Yang ada, 2 minggu, gue sudah ilfiil sama tuh cewek yang posesifnya minta ampun." Pria yang tak lain adalah Arthur, bersungut-sungut saat membicarakan mantan kekasihnya yang ke 99.
"Wah ... gila banget lo Bro, si Stella kan cewek paling cantik dan populer di kampus kita. Tapi lo cuma bertahan sama tuh cewek sekitar 2 minggu? Memangnya lo cari cewek yang seperti apa? Si Stella aja ditendang, atau lo lebih suka dengan cewek yang buruk rupa?" Aldo sahabat Arthur langsung terbahak setelah berhasil menggoda sahabat baiknya.
Begitu pun dengan Freddy yang ikut terpingkal menertawakan perkataan Aldo. "Iya Bro, gue tuh penasaran banget dari dulu. Kenapa lo nggak pernah bisa bertahan berpacaran dengan cewek-cewek di kampus ini? Sebenarnya selera lo, cewek yang seperti apa?"
Arthur terdiam seperti seseorang yang tengah memeras otak saat mendapat pertanyaan dari para sahabatnya. "Gue bosan dengan cewek-cewek manja yang bertingkah sok manis dan sok imut seperti mereka."
"Kayaknya wanita dewasa akan lebih menarik dan menyenangkan. Apa gue coba saja berkencan dengan wanita dewasa yang umurnya berada di atas gue? Gue sangat penasaran, kira-kira seperti apa berhubungan dengan wanita yang lebih tua, sepertinya sangat menarik dan lebih hot."
"Gila lo Bro! Jadi selera lo adalah tante-tante? Karena sudah merasa bosan dengan para gadis-gadis cantik di kampus ini yang hampir semuanya pernah lo embat? Kayaknya ini efek over dosis cewek-cewek nih, hingga membuatmu mengincar wanita yang jauh lebih tua. Apa perlu gue kenalin dengan tante gue, Bro?" Aldo berbicara dengan senyum mengejek.
Arthur langsung melayangkan tinjunya ke roti sobek sahabatnya tersebut. "Sialan lo Al, siapa juga yang doyan sama tante lo yang gendut itu. Kalau tante-tante seksi nan cantik, baru gue demen."
"Gue bilangin sama tante gue nanti, biar dijewer kuping lo saat main ke rumah gue biar tahu rasa." Aldo terkekeh saat membayangkan sahabatnya yang merupakan Rajanya kaum wanita itu diomelin oleh tantenya.
"Eh ... tapi bener Bro, lo pengen cari cewek yang lebih tua? Kalau benar begitu, berarti lo kalah saing dong sama bokap lo yang mendapatkan gadis muda, yakni nyokap yang umurnya terpaut jauh dari bokap lo. Apa lo nggak mengikuti jejak Om Aby yang lebih menyukai daun muda seperti Tante Qisya?"
"Bahkan sekarang, tante Qisya terlihat masih sangat cantik, padahal sudah memiliki anak segede lo." Freddy mulai mencerca sahabatnya dengan semua pendapatnya.
"Jadi lo nyuruh gue suka dengan anak dibawah umur? Nyokap bokap gue terpaut jarak 12 tahun, jika gue ngikutin jejaknya, berarti gue harus nikahin anak umur 9 tahun, begitu? Terus semua orang bilang gue adalah pria pedofil, sialan!" Arthur kali ini melayangkan tinjunya pada perut berotot Freddy.
Kompak Aldo dan Freddy tertawa terbahak-bahak seraya memegangi perutnya yang terasa kaku akibat tidak bisa menghentikan tawanya setelah mendengar perkataan sahabatnya tersebut.
Aldo kembali menyahut, "Jadi lo nggak mau disebut pedofil dan beralih menyukai daun tua? Kalo Om Aby lebih suka dengan daun muda, nah ini anaknya malah suka dengan daun tua. Kambing aja sukanya dengan daun muda, eh elo yang merupakan seorang Arthur sang raja wanita malah ingin mencari pasangan hidup wanita yang lebih tua."
"Apa kata dunia jika mengetahui berita menggemparkan ini, seorang pewaris tahta kerajaan Raharja, King Arthur ingin mencari seorang tante-tante sebagai istrinya."
"Sialan lo pada! Sekali lagi kalian ngomong, maka gue nggak bakalan mau traktir di tempat biasa. Mending gue balik saja ke rumah biar Mama nggak ngomelin gue karena selalu pulang terlambat," jawab Arthur dengan bersungut-sungut.
"Yaelah ... kayak cewek aja Bro, gitu aja merajuk. Terserah lo mau suka sama cewek di bawah umur atau tante-tante, kan yang mau ngejalanin elo, bukan kita-kita. Ya nggak Al?" Freddy mengarahkan sudut matanya untuk memberi kode pada Aldo agar mau menganggukkan kepala, tanda mendukung perkataannya.
Mengerti dengan kode dari Freddy tersebut, membuat Aldo langsung mengangguk. "Iya Bro, lo cari aja cewek yang bisa ngebuat diri sendiri nyaman. Yang penting 1, meski cewek itu umurnya diatas lo, tapi kalau bisa dia harus cantik dan seksi, Bro."
"Biar nggak malu-maluin saat diajak pergi kemana-mana. Apalagi kan lo bukan orang sembarangan dan selalu menjadi incaran berita para awak media," sahut Aldo.
Arthur menatap jengah ke arah sahabatnya. "Jadi kalian masih meragukan selera gue? Bukankah selama ini yang jadi cewek gue adalah cewek-cewek cantik di kampusnya masing-masing?”
"Apa itu masih belum cukup untuk membuktikan seleraku? Gue akan membuktikan bahwa gue bisa ngedapetin cewek yang cantik dan seksi meskipun umurnya lebih tua dari gue. Lebih baik sekarang kita pergi ke Club, siapa tahu nanti di sana bertemu dengan wanita cantik seperti yang gue inginkan."
Arthur langsung berjalan keluar dari ruangan pribadinya. "Kalian kunci pintunya!" Lalu dirinya berjalan ke area parkir kampus yang berada di area depan.
Aldo dan Freddy langsung mengikuti Arthur ke arah mobil mewahnya yang terparkir rapi di depan kampus. Lalu, mereka masuk ke mobilnya masing-masing dan meninggalkan kampus menuju Club' yang biasa mereka datangi.
30 menit kemudian, 3 mobil mewah berwarna merah, hitam dan silver, kini telah memasuki area Club'. Arthur dan 2 sahabatnya kini sudah turun dari mobil BMW mewahnya. Ketiganya berjalan beriringan memasuki tempat hiburan malam tersebut.
Bunyi dentuman musik dari Disk Jockey, membuat suasana sore hari itu semakin membuat orang yang mendengarnya ingin menggerakkan tubuhnya mengikuti alunan musik.
Arthur, Aldo dan Freddy, kini telah duduk di tempat biasa mereka yang tidak pernah ditempati oleh orang lain. Karena memang khusus disediakan oleh pemilik Club' untuk Arthur yang merupakan anak dari sahabat pemilik tempat tersebut.
"Lo berani nggak taruhan, Bro?" Aldo mulai mengeluarkan ide yang ada di kepalanya, "Hari ini lo harus bisa mendapatkan wanita yang sesuai dengan kriteria yang disebutkan tadi. Bagaimana, berani nggak?"
Freddy langsung menyahut, "Gila lo Al. Jadi lo nyuruh Arthur mencari wanita nakal yang suka keluyuran di tempat ini? Nggak salah?"
Aldo langsung menggelengkan kepalanya, "Jangan lo pikir tempat ini hanya dipenuhi oleh para wanita nakal. Siapa tahu ada wanita lugu secantik bidadari yang nyasar ke sini. Jadi, biarkan Arthur menentukan pilihan, kira-kira wanita seperti apa yang cocok dengan kriterianya tadi."
"Jika hari ini lo berhasil mendapatkan seorang wanita, gue akan menjadi jongos lo selama 1 bulan. Tapi jika lo hari ini gagal mendapatkan wanita, motor sport yang baru lo beli kemarin buat gue. Bagaimana, apa lo menerima tantangan dari gue?" Aldo menatap serius pria yang masih bersedekap dada tersebut.
"Lo yakin nantang gue? Nggak nyesel? Bukankah lo sendiri tahu bahwa tidak ada 1 pun wanita yang berani nolak pesona gue?" Arthur tersenyum sinis pada Aldo.
"Iya gue tahu itu Bro, tapi gue yakin lo hari ini nggak bakal nemuin wanita sesuai kriteria yang disebutkan tadi. Wanita yang umurnya jauh lebih tua dari lo dan juga harus cantik dan seksi." Aldo tersenyum menyeringai saat menatap Arthur.
"Gue bakal buktiin ke kalian, kalau hari ini gue bakal dapat cewek seperti yang gue sebutkan tadi." Dengan sangat yakin, Arthur mengungkapkan pendapatnya.
"Deal!" Aldo langsung bersemangat, karena merasa yakin bahwa sahabatnya akan kalah darinya.
Sedangkan Freddy hanya geleng-geleng kepala saat melihat 2 sahabatnya yang bersikap kekanak-kanakan. "Gue jadi penonton kalian saja, kira-kira siapa yang nantinya bakal menang."
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 342 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
FREDY BUDIMAN KN SDH DI EKSEKUSI MATI...😁😁😁😁😁
2024-03-11
1
Arnie Srie
ucapakan selamat tinggal pada motor sport baru nya Arthur, sepertinya lu kalah ma Aldo...
Perasaan dulu Aby ga playboy, .....
2021-10-21
1
Lintang Mia
waw ini pemeran drama my roommate g sih?
2021-07-06
0