"Kau?! Kau Le Yu Ran kah?!" Ucap Yuan tak percaya bahwa adiknya berhasil bahkan usianya mirip 7 tahun
"Terus?" ucap Lenna menatap mereka
"Kamu bikin kami khawatir tau!" ucap Yuan memeluk Lenna
"Eh? Apa yang salah?" Tanya Lenna kebingungan
"Sungguh kejadian terlangka Sayang" ucap Permaisuri menatap Kaisar
"Benar, apalagi prosesnya cepat gak seperti kedua orang itu yang prosesnya butuh berbulan bulan" ucap Kaisar menatap kedua anak kandungnya
Yuwen dan Yuan yang mendengar itu menahan merah
Mereka akui jika lawan mereka agak sulit karena hampir sama dengan kekuatan mereka namun hanya ada satu cara mengalahkan mereka yaitu dengan pikiran
Dengan terbukanya kekuatan pikiran itu akan memudahkan mereka, kadang juga tak banyak orang yang mati karena gagal membuka kekuatan pikiran
Lenna yang mendengar itu hanya memutar bola matanya dengan malas
"Oh ayolah, sampai kapan kalian melamun?! Aku ini belum kalian kasih makan sejak bangun tauk!" protes Lenna
"Eh?! Ah!! Maaf" ucap Yuan menggendong adiknya lalu pergi ke meja makan diikuti anggota keluarga yang lain
.....
kini mereka sedang berkumpul di meja panjang dan besar sambil memakan makanannya
"Ran'er kamu nanti ikut kelas tata krama ya" ucap Permaisuri menatap Lenna
Seketika Lenna berhenti memakan makanannya dan menatap kosong makanannya
"Kelas Tata krama?! Oh Ya ampun, Rann saja sudah menyerah mengajari ku kini Ibuku mau mengajariku?!" batinnya
"Em.... Gak usah Ma" ucap Lenna gugup
"Nah coba praktekan cara nuangin teh" ucap Permaisuri menatap Lenna serius
"Oh teh...." ucap Lenna mengambil teko teh dengan menuangkannya di cangkirnya dengan elegant
"Terus?" Tanya Lenna menatap Permaisuri
"Nanti kamu harus belajar sama Ibu, jika semua kelas lulus, Ibu akan memberimu pedang" ucap Permaisuri tulus
"Oke!" Ucap Lenna semangat langsung mau keluar tapi kakinya terasa melayang
"Enak aja pergi tampa main sama kita dulu" ucap Yuan yang mengangkat Lenna
"Tolong... Sudah cukup aku sama 3 hewan tidak ada akhlak itu, sekarang malah kedua kakakku" batin Lenna menangis
Pada akhirnya Lenna pasrah dibawa keliling istana atau mengunjungi tempat indah
"Tolong... Kakiku sudah lemes" batin Lenna
dan seketika tubuhnya diangkat lagi
"Lambat" ejeknya yang tak lain adalah Yuwen yang dari tadi memperhatikan adik bungsunya
"Dasar Kakak Es kutub!" batin Lenna mengabaikan kakak pertamanya
Setelah selesai jalan jalan baru saja mau terjun bebas di Ranjang tiba tiba
"Putri, anda dipanggil Permaisuri" ucap pelayan pribadi Permaisuri
Bagaikan tersengat listrik, Lenna harus menerima kenyataan pahit bahwa dia tak bisa menyentuh kasur kesayangannya
"Nooooo!" batinnya berteriak tapi aslinya kaya orang cemberut
Dan saat sampai di tempat Permaisuri dia disuruh jalan ala ala putri kerajaan pada umumnya
dan diletakkan lah 3 buah buku diatas kepala Lenna
Kelas pertama selesai√
Kelas kedua selesai √
Kelas ketiga selesai √
Dan seterusnya sampai hari pun sudah Malam
"Ibu, bisakah berhenti sebentar, aku haus... " Keluh Lenna
"Ya, Pelajaran kali ini telah selesai sekarang saat kamu kembali" ucap Permaisuri membuat Lenna senang
Dan akhirnya Lenna akan bisa menyentuh kasur kesayangannya
"Putri, 1 jam lagi anda dipanggil Yang mulia Raja untuk Pesta ulang tahun anda" ucap seorang pelayan datang membawa perintah dari Rajanya
Lenna menggerutu dalam hati lalu bergegas mandi, dia selalu mengoceh di kamar mandi
Rann yang emang selalu mengikuti Nona nya pun hanya tertawa dalam hati melihat tingkah lucu Nona nya
"Untung nih cincin ruang dan kalung dimensiku ada kalo gak matilah aku" ucap Lenna menatap kedua perhiasan berharganya
"Rann, Tolong keluar dan hibur aku dong" keluh Lenna
"Ya Tuan kenapa?" tanya Rann langsung keluar dari persembunyian
"Bagaimana kabar kedua orang itu Rann?" Tanya Lenna
"Seperti biasa, Main dan kadang ngerjain tugas Nona" ucap Rann
"Oh, baguslah mereka bukan pemalas" ucap Lenna dengan senyumnya
"Hehehe, ayo jalan jalan" ucap Lenna mengajak Rann
"Baik Nona" Ucap Rann langsung nurut saja
Lenna berjalan sambil di kepalanya seekor Unicorn diatas kepalanya
banyak yang tidak tau itu karena warna Rann dan warna rambut Lenna hampir sama jadi mereka beranggapan bahwa Tuan Putri mereka sudah tambah tinggi
Lenna berjalan hingga di suatu tempat yang sangat indah dimana dia dan kakak kakaknya bermain
"Akhirnya bisa santai" ucap Lenna langsung merebahkan tubuhnya di tanah
"Nona, jangan begitu, nanti baju anda kotor" ucap Rann khawatir
"Hahaha, kamu lucu Rann, Apakah kamu masih bisa hidup sampai anak atau cucuku lahir nanti?" Tanya Lenna
"Tentu saja Nona, aku adalah makhluk abadi dan tidak akan pernah mati walaupun kontrak hidup mati dengan manusia" ucap Rann tidur disamping Lenna
"Sebenarnya apa sih misi ini?!" Ucap Lenna kesal, pasalnya dia belum tau misinya ini apa
"Membuat Putra Mahkota Yuwen naik tahta" ucap Rann membuat Lenna kaget
"Kan dia emang Putra Mahkota, jadinya bisa kan dia langsung jadi kaisar?" Tanya Lenna
"Ini tidak gampang seperti yang kamu bayangkan Lenna, Nanti akan ada tokoh antagonis yang mencoba menarik perhatian mu"
"Saat kamu sudah merasa tertarik padanya dia langung mencoba berbagai cara mendekati kakak mu sebagai alasan meminta restu padahal dia hanya mau mencari kelemahan kakakmu, dan dari situlah intrik politik maupun rencana rencana jahat dimulai"
"Dari penuduhan Putra Mahkota lah, Meracuni kakak mu lah, Fitnah darinya lah, dan segala cara dia lakukan demi ambisinya menjadi kaisar, ketika semua kakak mu mati
dia akan melanjutkan rencananya membunuh kaisar"
"Pada saat itulah dia berhasil namun nasib mu tidak indah, ketika semua ambisinya berhasil dia membawa seorang wanita lain dan berkata bahwa dia adalah calon Permaisuri nya dan pada saat itu posisimu bukan lagi seorang putri melainkan gundik, apa kamu mengerti?" ucap Rann panjang lebar
"Mengerti mengerti, terus kenapa kamu mengasih tau sedikit bocoran dari masa depan?" ucap kesal Lenna
"Tentu saja karena untuk menyelamatkan dunia iblis dari bencana yang besar" ucap Rann
"Oh... Gitu yaudah ayo kembali, aku takut mereka akan mencariku" ucap Lenna
Melihat Rann yang masih dalam posisinya Lenna pun kesal dan menarik baju Rann
"Ayo kuda pemalas! jangan seperti kedua hewan tak ada akhlak itu!" ucap Lenna menarik Rann
"Ngak mau, aku mau terus tidur sini!" Rengek Rann
"Oh baiklah aku tinggal dulu" ucap Lenna menyerah
"Yah sana, Nanti aku nyusul kok Nona" ucap Rann melihat Nona nya menjauh
Lenna pun sampai dikamarnya langsung mandi karena dia akan dipanggil Ayahnya untuk merayakan pesta ulang tahunnya
"Ini aku pakai baju apa ya?" Ucap Lenna melihat baju yang dikirimkan para pelayan
"Yang ini aja kalik" ucap Lenna memakai baju warna putih dipadukan dengan warna ungu
"Saatnya menghadapi acara yang paling aku benci" ucap Lenna keluar dari kamarnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments