Tanpa memperdulikan kakaknya yang sedang berdebat, Lenna langsung jalan jalan agar bisa mengingat tempat yang ada di Akademi
Lenna berjalan dengan santai tanpa memperdulikan berbagai tatapan dari para siswa atau siswi
Seorang tetua menghampiri Lenna dan berkata bahwa dia sedang ditunggu di ruang Kepala Akademi
Lenna yang mendengar itu mengernyitkan keningnya dan menyetujui saja, toh daripada dia langsung ditemukan oleh kedua kakaknya itu
Sesampainya di kediaman Kepala sekolah dia mendapati pemandangan disana cukup bagus
Pagar yang terbuat dari emas, batu yang dia injak adalah batu kristal, Rumputnya bewarna emas yang biasanya sering digunakan dalam hal meramu obat
Tanaman Tanaman langka ditanam di sekitar kediaman serta ada danau yang didalamnya ada ikan pelangi dan berbagai tanaman air yang langka maupun tidak
Sungguh sangat indah, namun tetap saja yang menurutnya indah adalah istananya tercinta
"Sihlakan masuk" ucap Tetua ketiga dengan ramah karena tau gadis ini bukan orang sembarangan
Lenna masuk setelah melihat kondisi sekitarnya dalam mode aman, dia masuk hanya memandangi bunga bunga yang bermekaran
Saat masuk dia mendapati seorang pria tua sedang mencatat sesuatu sambil ditemani kedua bawahannya
"Permsi Master, Nona Le Yu Ran sudah datang" ucap Tetua ketiga menunduk hormat
"Pergilah" ucap pria tua itu
Lenna langsung duduk sebelum disuruh untuk duduk membuat ketiga orang tadi melongo
"Bocah, tidakkah tunggu perintah dari master dulu lalu masuk?" Ucap salah satu bawahan itu
"Buat apa aku nunggu perintah? disini Tamu adalah Raja" Ucap Lenna datar, bahkan cara duduknya tidak bisa dikatakan bahwa dia adalah seorang Putri
"Cucuku, Kenapa kau menurunkan sifat tidak tau malu mu pada anakmu?!" Batin pria itu menangis
"Benar juga, pantas kalo Cucu master sering tidak tau malu pada orang lain ketika mengunjungi tempat lain, Tenyata tamu itu adalah Raja" batin kedua bawahan itu paham
"Baik langsung saja, Ada apa Kepala Akademi memanggilku kesini?" Tanya Lenna
"Maukah kamu menjadi muridku?" Ucap Kepala Akademi membuat kedua orang bawahannya tersedak
"Murid?" Beo Lenna memperhatikan pria tua itu dengan seksama, dia terkejut ketika kekuatan pria tua itu tidak terdeteksi
"Baiklah, aku setuju, Salam hormat dari murid ini Guru" ucap Lenna menunduk
"Bagus, Namaku Ye Fei, jangan panggil aku Guru, panggil saja Kakek besar" ucap pria tua itu gugup, baru pertama kalinya dia melihat cicit perempatfinal nya
"Kenapa harus kakek besar?" Tanya Lenna heran menatap orang yang baru menjadi gurunya
"Karena kamu sudah menjadi orang terdekat kakek ini kamu bisa memanggilnya Kakek besar" ucap Ye Fei sombong
"Yaudah deh terserah" ucap Lenna malas
"Pulanglah dan istirahat, besok temui aku di tempat ini lagi" ucap Ye Fei
"Baik kakek" Ucap Lenna memberi hormat laku pergi
"Ye Len An" Gumam Ye Fei menatap kepergian Lenna
"Bagus, aku bangga padamu An'er, Kau akan kubuat menjadi kuat seperti Ibumu" Ucap Ye Fei yang tau seberapa besar kekuatan Lenna
"Jadi, apakah dia adalah Nona muda yang menghilang beberapa tahun yang lalu? " Tanya salah stau bawahan itu
"Benar, aku menemukan segel ingatan di dalam pikirannya, setelah aku gali lebih dalam dia memang cicit ku" Ucap Ye Fei
Ye Fei, seorang penatua di Kerajaan Ye yang berada di dunia atas, dia adalah generasi
ke 4 dari silsilah keluarga Ye, sementara Lenna merupakan generasi ke 7 dalam keluarga Ye
Makanya dia dipanggil cicit oleh Ye Fei
Lenna juga mempunyai kakak di dunia atas, sekitar 3 orang, dia juga mempunyai kembaran yang saat ini juga tinggal di dunia atas, semua saudaranya itu laki laki jadi anak perempuan di keluarga Ye dianggap berkah
Karena Lenna mempunyai kembaran, dia bisa disembunyikan oleh orang orang yang menginginkan darahnya dan menyembunyikan identitas nya dengan mudah
Selama ini semua orang yang berada di keluarga Ye menutup rapat rapat rahasia ini agar orang orang itu tidak datang dan mengambil Lenna
Mereka juga tak tinggal diam, mereka langsung bergegas mencari Lenna dari berbagai dunia karena Ibu Lenna tidak memberitahu tempat apa yang dia Lenna kirim
Maka dari itu mereka langsung bergerak dengan cepat dan diam diam bahkan Ye Fei yang bahkan sudah tua pun ikut dalam pencarian cicitnya
Selama ini dia menghabiskan waktunya mencari cicit perempuannya yang hilang namun nihil
Namun sekarang dia mendapatkan lampu hijau dari cicitnya, dia akan menyembunyikan rapat rapat cicitnya hingga berumur 18 tahun maka dia akan membawanya kembali ke istana Ye
"Semoga waktunya pas hingga aku bisa membawa pulang dirinya dengan selamat tanpa adanya gangguan" gumamnya menyesal teh
Keesokan harinya....
Lenna bersiap siap dengan pakaian yang diberikan oleh Gurunya yang menurutnya sangat rapi dan nyaman
Dia diwajibkan untuk ikut dalam acara ini karena ini khusus untuk murid baru, yaitu acara pemilihan murid atau pengumuman Guru dari setiap murid
Tentu saja guru yang diincar adalah Ye Fei karena Ye Fei terkenal akan kekuatannya yang misterius
Lenna ingin menangis mengetahui hal itu, dia akan bersiap siap menerima hujatan dan protes dari para murid
"Dor!" Seru seseorang dibelakang Lenna
"Eh, Kodok berjalan, Burung melompat, dirimu meninggalkan ku demi nya" ucap Lenna terkejut
"Hahaha, emang ada ya burung melompat dan kodok berjalan?!" Ucap orang itu tak lain adalah kakaknya, Yuan
"Ish, kakak, bener bener deh" ucap Lenna mengelus dadanya dengan sabar
"Bagaimana? Sudah ada yang menawari mu menjadi murid?" Tanya Yuwen bersandar di cepat pintu
"Udah kok kak" ucap Lenna dengan senyumnya
"Yaudah ayo, aku tak sabar nih melihat mu" ucap Yuan menarik Lenna
"Aduh.. aduh kak, jangan main tarik tarik dong, sakit tauk!" Ucap kesal Lenna
"Lama lu" ucap Yuan mengejek Lenna
"Eh, Dasar lo Kerbau!" Ejek Lenna
"Ehe, dasar kau monyet" ejek balik Yuan
"Sialan! Enyahh!!!" Teriak Lenna melempar sandalnya lagi
"Hahahaha, dasar monyet, dasar monyet" enek Yuan
"Oh Tuhan aku sedari tadi tidak diperhatikan kah?! Ayolah..." Batin Yuwen menatap adiknya yang bertengkar
Yah... Pada akhirnya mereka berbaikan lalu Yuan menggendong Lenna hingga mereka sampai di sebuah lapangan yang kaus dimana banyak murid yang berada
disana menunggu pengumuman
banyak orang mengalihkan pandangannya pada Lenna membuat sang empu merasa risih
"Kenapa?" Tanya Yuan menatap adiknya yang risih
"Hanya merasa risih pada mereka" ucap Lenna kesal membuatnya tambah imut
"Hihihi, sapa suruh cantik" ucap Yuan mencubit pipi Lenna
"Auch, kakak!" Rengek Lenna tidak diperhatikan oleh Yuan
"Huh, terserah deh" ucap Lenna malas
.....
**Hai! Mohon maaf ya updatenya 1 Episode dulu, Aku sedang tidak enak badan jadinya aku bikin 1 episode saja dulu 🙏🙏
Mungkin besok crazy up deh....
See you**~!'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Umi Yan
Semangat dan sukses selalu untuk karyanya kak..., ditunggu lagi up terbarunya😊
Salam dari "Cinta Sang Desainer" terimakasih🙏
2020-10-21
3