Hari sudah mulai sore, Kini rombongan kerajaan sudah sampai di Akademi terbesar di Benua Wei, Akademi Qingchen
"Bangun, Bangun hei! kita sudah sampai!" Ucap Yuwen menepuk nepuk pipi Lenna
"10 jam lagi" ucap Lenna ngasal karena keasikan tidur
dia tidak tau bahwa sekarang kedua kakaknya berwajah gelap ketika melihatnya tidak bangun bangun
Mereka saling bertatap seolah lagi diskusi (Emang benar diskusi dalam pikiran)
"Pakai cara itu?" Tanya Yuwen
"Tapi aku kasihan loh nanti" Keluh Yuan
"Yaudah pake saja daripada nanti sudah semakin malam" ucap Yuwen menatap keluar kereta sambil memasang pelindung kedap suara
"1.....
2....
3.....
" BANGUN ADA KEBAKARAN WOEEEE!" Teriak Yuan, untung udah dipasang kedap suara oleh Yuwen
"Mana?! Mana?! Waaaa! Mami Papi! Gua belum nikah masih jomblo gua gak mau Reinkarnasi yang ketiga kalinya lagi!" Teriak Lenna histeris
"....."
"Eh, dimana kebakaran nya?" Tanya Lenna melihat sekeliling lalu melihat dia orang yang kini sedang menahan tawanya
"KAKAK GAK ADA AKHLAK EMANG!" Teriak Lenna menyiapkan jurus andalannya
"Jurus sandal jepit ala emak emak!" Seru Lenna melempar kedua sandalnya
"....?!" Yuwen dan Yuan yang melihat sandal jepit melayang kearah mereka dengan kecepatan tinggi langsung lari terbirit birit bahkan sampai masuk ke dalam Akademi
"Woeee! Kasih cepat dong!" Teriak Yuan yang ditarik kakaknya
"Ini lagi berusaha woeee!" Seru Yuwen menambah kecepatannya
"Mana gak berhenti lagi jangan jangan adik kita bersekutu dengan makhluk gaib atau hantu mungkin!" Seru Yuwen menatap belakang
"Ha-Hantu?! Huwaaaa! Hantu! Mama aku minta maaf deh kalo aku salah!" Ucap Yuan mengambil alih kecepatan
"...." Yuwen tidak tau harus berekspresi apa melihat adiknya yang takut hantu
Mereka berlari seperti dikejar orang gila, bahkan murid atupun guru yang tak sengaja lewat menyaksikan kejadian kedua orang yang dihormati sedang dikejar sebuah sandal
Bayangkan saja. Baru sandal udah lari terbirit birit, gimana nanti Hantu beneran
Tanpa Yuwen sadari bahwa sandal yang dilempar Lenna makin mendekat
"Adik makin cepat! Hantu nya semakin dekat!" Seru Yuwen
Puk
Bruk
"Apa?! Nooooo!" Teriak Yuan ketika sandal itu tepat mengenai kepalanya dan jatuh tersungkur ditanah
Puk
Bruk
Sama seperti Yuan, Kini Yuwen juga sudah tersungkur di tanah membuat orang yang menyaksikan kejadian tersebut tercengang
Mereka berfikir kekuatan macam apa yang bisa mengalahkan kedua orang murid jenius ini?
"Hahaha, Makanya jangan gangguin aku tidur, kena kan akibatnya?" Teriak seorang gadis membuat mereka semua mengalihkan perhatiannya
"Gadis, apa kamu tidak tau mereka?" Seorang leluhur dari Akademi Qingchen berani bertanya
"Ck, Tentu saja aku tau mereka, namun mereka telah menganggu tidurku" ucap cemberut Lenna membuat pada pria maupun wanita gemas
"Gadis namaku Su Jian atau sering dipanggil leluhur Su, siapa namamu gadis?" Ucap leluhur itu
"Salam kenal leluhur, Namaku Le Yu Ran, adik dari kedua orang tak ada akhlak itu" ucap Lenna menunjuk kedua kakaknya
Mereka tercengang mendengar pengakuan dari gadis ini, mereka tak pernah berfikir bahwa kedua orang yang dianggap jenius ternyata memiliki seorang adik
Yuwen dan Yuan mendengus, mereka kesal karena dipanggil kedua orang tak ada akhlak, bukannya adiknya juga tak punya akhlak? kenapa hanya kita?!
"Adik kau memang benar benar...." ucap Yuan menahan emosinya
"Apa? mau bilang adik la**at lagi? Hadapi dulu Ibu baru bisa" sindir Lenna
"Huh!" Baru saja bersiap siap memukul Lenna dia sudah dicegah oleh kakak pertamanya
"Sabar, dia masih kecil dan polos, kalo dia tidak imut kamu boleh buang dia kok" ucap Yuwen menenangkan adiknya
"Benar juga, Awas kau Ran'er, tunggu saja pembalasan ku" ucap Yuan menatap tajam adiknya
"Kok rasanya posisinya terbalik ya? Mungkin hanya firasat ku saja" batin Lenna
"Em... gadis, apa yang kamu lakukan disini?" Tanya leluhur Su yang sedari tadi memperhatikan Lenna
"Aku mau daftar masuk Akademi, leluhur bisakah kamu mengantarku?" ucap polos Lenna menatap leluhur Su yang merasa kasihan
"Baiklah gadis, ayo" ucap leluhur Su luluh dengan ekspresi Lenna, dia langsung mengantarkannya sampai di depan pintu ujian
Sesampainya disana dia harus menguji tes elemen dan bakatnya dan harus menunggu giliran masuk
"Aduh gawat nih, bisa bisa nih kerajaan heboh gara gara gua punya semua elemen, mana tuh 3 makhluk lagi berkultivasi lagi" batin Lenna mondar mandir
"Peserta Nomor 122" ucap panitia
"Bodo lah, langsung saja masuk" ucap Lenna masuk dengan malas
"Sihlakan tempatkan tangan Nona di atas bola kristal penguji akar roh ini" ucap Tetua pertama ramah
"Hanya gitu? Hm! awas kalo berlebihan akan kupecahkan dirimu wahai bola kristal" batin Lenna menatap tajam bola kristal itu
Bola kristal yang tak sengaja mendengar omongan Lenna menggigil ketakutan
Apa ini? Dia hanya menguji dan biasanya para murid akan minta yang lebih besar, kenapa murid ini tidak ingin yang berlebihan?!
Saat Lenna meletakkan tangannya bola kristal berubah menjadi, Merah, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, dan Putih
Mereka yang melihat kejadian itu shock
"Bakat Legenda!" Ucap mereka
"Hah?! Udah gua bilang jangan berlebih kau bola kristal" Batin Lenna kesal
"Itu udah yang terendah Nona, tolong hargailah dirimu yang berusaha tidak menampilkan bakat warna warni mu" ucap bola kristal itu dalam pikiran Lenna
"Terserah padamu" ucap Lenna malas
Ujian kedua adalah ujian dimana seseorang akan mengetes element nya
Ada 9 bola kristal yang mewakili setiap element seseorang, jika salah satu bola itu bersinar berarti orang itu memiliki element tersebut
"Hm..... Jangan bilang kalau aku punya elemen Petir, Hitam, dan Cahaya ya, kalo kalian bilang siap siap kupecahkan kalian satu persatu" ancam Lenna dalam hatinya
Mereka ber sembilan yang mendengar kata hati Lenna langsung menggigil ketakutan dan hanya menurut
Tentu saja setelah itu Lenna lolos dan menunggu seorang guru menawarinya menjadi murid
Sekarang Lenna sedang bersantai di ruang tunggu yang nyaman
Tiba tiba.....
"Wahai adikku tersayang! Kakak mu yang paling ganteng ini datang!" Ucap Yuan dengan watadosnya
"Abang laknat kau" batin Lenna kesal
"Yo! Apa kamu tidak rindu pada kita?" Tanya Yuan menatap adiknya dengan berbinar
"Tidak" ucap Lenna Jelas, singkat, dan padat
Jleb
Hanya ucapan kecil dari mulut Lenna bisa membuat hati Yuan hancur
"Sabar.... Sabar... Untung masih sayang" ucap Yuan menenangkan dirinya
"Bagaimana hasil mu?" Tanya Yuwen langsung duduk dengan sopan
"Baik baik saja kak, Apa ada sesuatu yang kalian butuhkan?" Tanya Lenna menatap kakaknya
"Tidak, kami hanya mau menemanimu saja" Ucap Yuwen duduk santai
"Oh ya kak tadi itu sangat membosankan"
Lenna mulai menceritakan apa yang dia alami tadi dan itu juga membuat kedua kakaknya menganga tak percaya
"Mari kita lindungi adik kita dari para penjahat" ucap Yuan dengan api membara
"Terserah padamu" ucap malas Yuwen
.....
"Bonus"
"Hei, aku ini pinter tau, lihat saja nanti" ucap sombong Yuan
"Kita lihat saja" ucap Yuwen tak kalah
lalu mereka masuk ke kelasnya dan tentu saja mereka menjadi sorot perhatian bagi para wanita
Para wanita berebut kedua kakak Lenna dengan sangat galak, Sementara kedua kakaknya itu meringis meratapi nasibnya
"Dia punyaku! "
"Punyaku! Kalian itu tidak pantas bersamanya!"
"Punyaku!"
"Punyaku!
Begitulah nasib Yuwen dan Yuan yang kegantengan nya tidak bisa diobati
Ketika pulang kerumah mereka langsung bergegas ke taman belakang
"Ada apa kak?" Tanya polos Lenna menatap kedua kakaknya
"Tolong kami dong, gimana caranya agar tidak diperebutkan oleh perempuan?!" Ucap Yuan dengan puppy eyes nya
Lenna yang mendengar itu mengangguk dan berkata
"Oh ternyata pintar narik perempuan sampai sampai belajarnya tidak pintar" ucap Lenna dengan polosnya
Buk
Sebuah bogeman dari kakak tersayangnya mendarat di kepala Lenna
"Kau pikir kami juga tidak bisa membuatmu sengsara hah?! Rasain nih! " Ucap Yuan menarik rambut Lenna
"Ampun kak, iya kalian sangat hebat kok" ucap Lenna dengan malasnya
"Yey Terimakasih Ran'er" ucap mereka memeluk adik mereka
"Ya ampun, Sampai kapan aku hidup begini?! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments