part 19

"Gimana sih bukannya pacar kamu pertama itu Yudha kenapa berubah jadi Riyo" Nathan mulai bingung.

Ayumi tertawa melihat perubahan wajah Nathan yang bingung.

"Hahaha, jadi gini..gimana ya bilangnya" Ayumi saja yang menjelaskan ikutan bingung.

"Jadi pacar aku yang pertama itu Riyo, tapi orang yang pertama mengisi hati aku itu Yudha, bukan kah cinta pertama itu tidak harus pacar yang pertama, bener gak?"ujarnya santai.

Nathan mengangguk angguk kan lagi kepalanya "aku mau minum deh" pintanya pada Ayumi.

"Sampe haus ya dengerin cerita aku" goda Ayumi yang akhirnya beranjak lalu menyerahkan segelas air minum dingin pada Nathan.

"Laper gak" tanya Ayumi lagi, melangkah kembali kearah dapur diikuti Nathan.

"Dikit"

"Mo aku buatin apa" membuka kitchen set.

"Adanya apa"

"Mie instan, nasi sama telur"

"Aku kira kata-kata "mo dibuatin apa" itu menu nya akan banyak selain mie instan, telur dan nasi" ledek Nathan lalu mendekat memencet hidung Ayumi.

"Iihh, Nathan kebiasaan deh, sakit tau" memegangi hidungnya dengan wajah yang cemberut.

"Hujan loh Mi diluar, mie kayaknya enak, pake telur ya jangan terlalu matang, kalo ada sawi boleh ditambah in" duduk di meja ala ala bar di dapur kecil itu sambil memperhatikan gerak gerik Ayumi.

"Masnya berasa di warmindo ya" ujar Ayumi menyiapkan segala sesuatunya.

Setelah selesai memasak mie untuk mereka berdua, Ayumi meletakkannya di meja, mendudukkan tubuhnya di samping Nathan.

"Jadi, bagaimana dengan Kinan" tanyanya

"Biarkan saja, dia pantas mendapatkannya" ujar Nathan "kalo dia berbuat sesuatu sama kamu, cepat kasih tau aku ya" ujarnya lagi dan menoleh melihat Ayumi yang sedang meniup niupkan mie nya.

"Hooh, tapi aku rasa dia tidak akan menggangguku lagi"

"Baguslah, tapi harus tetap waspada dan hati-hati, dia bisa melakukan hal yang gila" ujar Nathan menyelesaikan suapan terakhirnya.

Ayumi pun mengangguk, dan menyelesaikan makannya, lalu meneguk air minumnya sampai tandas. Sesaat setelahnya bangkit dan membereskan peralatan makanan yang mereka gunakan membawanya menuju wastafel dan mencucinya.

Nathan mendekat, bersandar pada meja dapur, melihat Ayumi yang dengan sigapnya mencuci piring-piring tadi.

"Ajeng biasa pulang malam?" tanyanya diikuti anggukan Ayumi yang sudah meletakkan piring yang sudah bersih.

"Biasanya sebentar lagi pulang, tapi kalo hujan seperti ini, menunggu hujan reda baru pulang" jawab Ayumi.

"Oh gitu" ujar Nathan "aku boleh nanya?" katanya lagi.

Ayumi masih sibuk membersihkan meja tempat mereka makan tadi. "ya, tanya aja"

"Ciuman pertama kamu dengan siapa?"

"Ppffttt" Ayumi menahan tawanya "bisa-bisanya nanya begitu" senyumnya lagi dan menoleh kearah Nathan yang masih menyandarkan tubuhnya di meja dapur.

"Daritadi mo nanya sebenernya, baru bisa sekarang" senyumnya.

"Mo tau aja apa mo tau banget" canda Ayumi yang sudah ada di samping Nathan.

"Banget lah, makanya nanya"

"Ciuman pertama aku..hhmmm..sama Yudha" ujarnya sambil lalu dan menuju ruang tivi, seketika tangannya diraih oleh Nathan.

"Yudha lagi??" tanyanya, kenapa selalu Yudha sih yang selalu pertama pikir Nathan. "ciuman pertama dengan Yudha tapi pacar pertama dengan Riyo, duh kamu bikin aku bingung". ujarnya.

"Haha, kan aku sudah bilang, kami memang membingungkan, sudahlah gak usah di bahas ya". Semakin Nathan banyak bertanya tentang Yudha maka bisa dipastikan hatinya pasti sakit batin Ayumi.

Tangan yang di genggam Nathan tadi belum juga terlepas, sampai Ayumi melepaskannya. Lalu diraih kembali oleh Nathan.

"Soal pernyataan aku waktu itu di rumah bagaimana? tanya Nathan.

"Yang mana?" Ayumi tahu betul arah pembicaraan ini. Dia ingat kalau saat itu Nathan menyatakan perasaannya pada Ayumi.

"Kalo aku suka kamu" katanya lagi.

"Oohh" jawab Ayumi

"Ooh doang?"

"Lalu apa?"

Nathan mendekatkan dirinya pada Ayumi, Ayumi memundurkan satu langkah ke belakang.

"Lalu.., jawaban kamu apa?"

Ayumi hanya tersenyum dan diam, memberanikan diri menatap mata Nathan.

"Berarti iya" Nathan mencoba menerka-nerka dan Ayumi pun ikut mengangguk. "makasih ya" ujar Nathan tersenyum.

Saat Nathan akan membelai pipi Ayumi dan memajukan wajahnya kearah Ayumi tiba-tiba..

"Duuuhhh, hujannya deres banget" gadis itu tak sadar jika sedang mengganggu momen romantis yang harusnya tercipta saat itu.

Nathan dan Ayumi salah tingkah dibuatnya.

"Loh, ada Nathan? sorry.. sorry ya gue gak tau kalo ada orang lain disini" menaikkan alisnya memandang Ayumi.

"Aku sudah mau pulang kok, sudah reda kan hujannya" Nathan masih berusaha mengendalikan dirinya, menggaruk kepalanya yang mungkin tidak terasa gatal.

"Sepertinya sudah reda, bukan begitu Jeng" Ajeng pun mengangguk.

"Tadi sih udah reda tapi saat perjalanan pulang masih deras" jelasnya "bener mo pulang sekarang Nat, santai aja loh gue gak ganggu kan" polos Ajeng.

Ganggu laaaah, pake bilang gak ganggu batin Ayumi dan Nathan mungkin seperti itu.

"Aku pulang ya" pamitnya pada Ayumi "balik ya Jeng" ujar Nathan lagi mengambil tas punggungnya di sofa, berlalu menuju pintu.

"Ati-ati ya, kabari kalo sudah sampe rumah" ucap Ayumi, Nathan pun mengangguk dan berlalu.

"Eee ciyeeeee, kayaknya ada yang hutang cerita sama gue" goda Ajeng yang sudah duduk di sofa dan menatap Ayumi menunggu jawaban. "sini, duduk" titahnya.

"Ntar aja ah, gue mo mandi, keburu tambah malem" Ayumi berlalu sambil tersenyum.

🍂🍂🍂

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, dua gadis ini masih saja meneruskan obrolan mereka yang sempat tertunda tadi.

"Mi, hhhmm gue mo pindah" sahut Ajeng.

"Pindah gimana?" tanya Ayumi.

"Jadi, bokap beli rumah disini, bokap mo pensiun tahun depan, rencananya dia mo menghabiskan masa tua nya disini, bokap bilang mo nyari ketenangan, tinggal di Jakarta untuk orang berumur seperti dia sudah gak cocok lagi"

"Terus gue?sendiri doong" kali ini wajah Ayumi terlihat sedih.

"Dan, bokap minta gue buat ngurus rumah, Lo bisa kok tinggal sama gue, nyokap juga ntar bakal sering-sering kesini nengokin gue, ada sodara jauh juga yang tinggal sama gue buat beres-beres rumah"

"Gak deh Jeng gue disini aja, lagian sewa kita masih enam bulan lagi kan, nanggung bentar lagi juga kuliah kita kelar" Ayumi menolak ajakan Ayumi secara lembut.

"Tapi, Lo bener gak pa pa gue tinggal sendiri?"

"It's ok Jeng, jadi kapan mulai pindah"

"Minggu depan kayaknya, tadi gue sama Tedi beli beberapa peralatan untuk di rumah"

"Jeng" Ayumi sudah memposisikan tubuhnya tidur di sebelah Ajeng.

"Hhhmmm"

"Setelah kuliah, rencananya Lo gimana?"

"Gue? kayaknya gue berubah haluan Mi, mengingat bokap malah pindah kesini"

"Tedi?"

"Oh ya kemarin sempet ngobrol tentang ini ke dia, sepertinya dia meneruskan showroom mobil ayahnya yang bercabang disini, sembari dia mo mulai usaha baru" Jelas Ajeng "Lo sendiri gimana?"

"Entah, gue masih belom kepikiran, spertinya tetap pada rencana awal, pulang ke Jakarta" jawabnya.

"Lalu Nathan" tanya Ajeng

Ayumi hanya diam, memiringkan badannya dan memeluk guling, memejamkan matanya lalu terlarut pada mimpi malam ini.

***1 part hari ini yaaaa.. semoga nanti malam bisa up lagi...

ditunggu like, komen, dan masukan dari klean semua ya... teruntuk silent reader komeeen dooong 😁 aku nungguin loooh 😘

hepi baca bacanya yaaaah tq 😘***

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

bingung kan? yang pertama sama Yudha. tapi pacar pertama Riyo

2023-02-10

0

mia💞

mia💞

❤❤❤❤❤❤❤

2021-12-05

1

Munce Munce

Munce Munce

Yudha selalu yg pertama buat Ayumi

2021-10-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!