Waktu menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Sinar matahari memasuki celah celah jendela Ayumi. Gadis itu masih berada di peraduannya masih menjelajahi mimpi mimpi nya.
"Mi... Ayumiiiiii..buset Lo bener kalo tidur kek mayat idup yee susah bener banguninnya" kesal Ajeng memanggilnya lagi menggoyang goyangkan tubuh Ajeng.."Ayumiiiiii..bangun wooiii"
Kali ini Ayumi menggeliat memicingkan matanya menggerakkan tubuhnya perlahan.
"Apaan sih Jeng pagi pagi dah kek emak emak ngomeeel aja" sahut Ayumi masih memeluk bantal guling nya
"Ada yang cariin Lo di depan"
"Hah!! siapa?"
"Lelaki tanpa nama" goda Ajeng
"Aahh serius Lo? siapa?"
"Yeee di bilang lelaki tanpa nama..gak percaya banget sii"
"Sekarang sudah ada namanya Jeng.." loncat dari tempat tidur nya setengah tak percaya dengan apa yang di lihatnya di ruang tivi.
"Nathan?" Mimpi apa gue semalem didatengin babang manis pagi pagi batinnya
Ya Nathan yang tidak nyenyak tidurnya semalam lantaran pikirannya dipenuhi oleh Ayumi. Semenjak pertemuan mereka malam tadi di kafe Bang Andre rasa penasaran Nathan pada sosok lelaki yang bersama Ayumi malam itu.
"Mandi gih...kita cari sarapan" ajak Nathan
"Heh?? sekarang?" tanya Ayumi masih berdiri di depan pintu kamarnya.
"Iyalah...aku tunggu setengah jam cukup?" tanyanya "aku tunggu di lobby ya" ujarnya lagi.
"Oke lah" Ayumi berjalan kearah kamar mandi.
Setelah siap dengan penampilannya yang hanya mengenakan setelan overall denim sebatas lutut dengan dalaman kaos sedikit ketat sepatu kets yang senantiasa menemani langkahnya dan rambut yang di kuncir tinggi.
Ayumi kemudian turun ke lobby apartemen. Celingak-celinguk tidak mendapati lelaki yang tadi menyuruhnya ke lobby Ayumi melangkahkan kaki ke pelataran depan apartemen tiba tiba mini Cooper putih berhenti di hadapannya. Seseorang yang berada didalam membuka jendela mobilnya.
"Ayook Mi naik" seru Nathan
Ayumi mematung sekedar bertanya dalam hati kemarin lelaki itu hanya mengendarai motor sport biasa kemarinnya lagi sedan classic yang bikin Ayumi kepincut akan aksesoris didalamnya dan sekarang mobil mevvaaah yang hanya sedikit orang yang punya sakjane koe ki sopo toh mas broo batinnya.
"Kita mo kemana Nat?" tanya nya menoleh ke arah Nathan yang masih fokus dengan kemudi nya
"Cari sarapan..aku laper"
"Iya..tapi dimana? kok kearah atas" memperhatikan arah jalan menuju kawasan gunung Merapi.
"Kopi klotok kek nya enak ya" jawab Nathan pun menoleh kearah Ayumi
"Hhhmm oke" hening sejenak "kok pagi pagi dah ke tempat aku..ada angin apa?"
"Aku gak bisa tidur?"
"Terus??salah aku?"
"Iya..salah kamu bikin aku penasaran"
"Kok bisa? aku tidur nyenyak aja semalem perasaan.. kenapa bisa penasarannya malah ke kamu"
"Gitu emang kalo gak peka" ujar Nathan mengacak rambut Ayumi
"Iisshhh kunciran aku jadi jelek kan" sembari membenahi kunciran rambutnya "kok bisa aku gak peka?" sambungnya lagi
Nathan hanya diam sekali kali menoleh ke arah Ayumi yang masih menunggu jawaban.
Sampai ditempat yang di tuju Nathan berjalan kearah dimana makanan tersaji diikuti setelah memesan kopi khas tempat tersebut serta pisang goreng yang menjadi andalan untuk sarapan pagi.
Duduk di kursi bergaya jaman dulu dihidangkan masakan ala rumahan sambil menikmati pemandangan pagi dengan hamparan sawah disekitarnya.
Ayumi masih saja menunggu jawaban atas pertanyaannya tadi.
"Nat.. kamu belom jawab pertanyaan aku loh?"
"Yang mana?" tanyanya sambil menyeruput kopi
"Kenapa kamu dateng pagi pagi ke apartemen aku...terus kenapa aku gak peka?
"Chat aku semalem gak kamu baca?" Nathan mengalihkan pembicaraan
"Aneh deh aku nanya kamu balik nanya" sungut Ayumi
Nathan hanya tersenyum melihat tingkah Ayumi yang mulai kesal.
"Jawab dulu kenapa chat aku gak di baca?"
"Ponsel aku mati...gak aku charge jadi ya mana mungkin bisa baca" jawabnya kesal
"Ooww bukan sibuk sama yang lain?"
"Iyalah aku sibuk..sibuk tidur semalem ngantuk banget.. capek"
"Abis jalan jalan dong kalo capek" pancingnya lagi
"Hhmm gitulah" Ayumi mengambil pisang goreng dihadapannya.
"Cowok kemarin siapa Mi?" akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari mulut Nathan yang sedari tadi ingin dilontarkannya.
"Oohh Yudha? dia sahabat aku temen kecil aku" jawab Ayumi sekenanya
Kenapa kalo sahabat tatapannya berbeda
Kenapa kalo sahabat perlakuan nya pada Ayumi malam itu bukan selayaknya sahabat masih dengan rasa penasaran yang berkecamuk di pikiran Nathan.
"Sahabat? masa sih?" tanya nya memastikan
Ayumi mulai mencerna pertanyaan Nathan saat ini dia tahu benar sekarang arah pembicaraan ini kemana. Tak mungkin juga diceritakan semua nya pada Nathan siapa sosok Yudha dalam hidup Ayumi.
"Iya sahabat.. sahabat yang selalu ada buat aku" kali ini jawabnya sungguh sungguh.
"Semalem kok kamu seakan akan gak kenal aku Mi"
Ayumi kembali tersenyum menatap Nathan lama "gak kebalik ya yang seakan akan gak kenal aku itu bukannya kamu"
Nyesss rasanya di hati Nathan kenapa dia merasa pertanyaan itu menusuk sekali. Bukan kah memang itu yang dia lakukan semalam berusaha hanya memandangi Ayumi dari kejauhan karena ingin melindungi Ayumi dari hal hal yang tidak dia inginkan apalagi saat dia sedang bersama Kinan. Ya gadis itu akan melakukan apa saja jika tahu pangerannya sedang dekat dengan seseorang. Itulah yang dilakukan Nathan sementara menyimpan rapat rapat kedekatannya dengan Ayumi agar Ayumi tidak tersakiti.
"Kok gak dijawab?" Ayumi hanya tersenyum tipis "iisshhh serius banget mukanya Bang..santai siii" berusaha menjernihkan suasana karena Ayumi sendiri tahu dengan pasti mengapa Nathan bersikap seperti itu tak lain dan tak bukan karena dia sedang bersama Kinan.
"Sorry ya.." ujarnya menatap Ayumi lekat lekat menguncinya dengan tatapan mata yang tajam seakan memohon untuk memaklumi atas keadaan yang sedang terjadi.
"Buat apa? karena kami cuekin aku? seakan gak kenal? lupain aja Nat..gak usah terlalu dipikirkan setidaknya nanti kalo kita ketemu lagi dengan posisi seperti kemarin aku tau aku harus bersikap seperti apa..bukan begitu?"
Sumpah demi apapun Nathan benar benar tersudut dengan kata kata itu. Seharusnya dia yang banyak bertanya tentang sosok Yudha ini malah berbalik dia yang tersudutkan.
Suasana canggung sarapan pagi ini mendominasi. Menyudahinya juga hanya dengan diam. Mereka asik dengan pemikiran masing masing diantaranya rasa kecewa. Kecewa karena keadaan yang sepertinya enggan berpihak pada mereka.
"Pulang?" tanya Ayumi lalu berdiri dari duduknya dan melangkah kearah parkiran diikuti Nathan yang bejalan di belakangnya.
"Kita mampir ke suatu tempat dulu ya" ajak Nathan sambil membukakan pintu untuk Ayumi.
"Sesuai permintaan Paduka Raja saja hamba akan ikut kemanapun Paduka perintahkan" kali ini Ayumi berusaha mencairkan suasana dan terbukti senyuman kembali menghiasi wajah dua anak manusia ini.
***gengs selalu support aku ya..ditunggu komen klean semua jangan lupa klik lope lope nya biar jadi favorit di rak buku klean semua.
hepi baca baca nya yaaa tq 😘***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
EndRu
gimana rasanya dibalik sama Ayumi? jleb lagi
2023-03-05
0
EndRu
kayak apa sih Kinan
2023-02-10
0
Nomi
asyik wong jowo,..
aku wong jatim ayumi.
salam kenal,.
2022-03-19
0