part 16

"Mi, gue ke toilet bentar ya" ujar Yudha lalu meletakkan gelas minumannya.

"Jangan lama lama ya Yud" menoleh ke Yudha dan menyuapkan kembali makanan ke mulutnya.

Menikmati hidangan malam ini dan melihat sekelilingnya, acara perayaan ulang tahun perusahaan sekaligus acara pertunangan anak pengusaha tersebut begitu mewah, entah siapa Ayumi tidak begitu tahu tugas nya disini hanya menemani Yudha selaku cucu dari salah satu kolega pengusaha ini pikirnya.

"Kamu cantik" ujar suara dari belakang telinganya.

Ayumi terkejut lalu berbalik badan "eeh, Nathan?" ujarnya tak percaya "kamu disini?" pertanyaan macam apa ini pikirnya jelas saja Nathan bisa saja disini mengingat Nathan mungkin anak pengusaha besar di kota ini.

"Kamu sama siapa kesini?" tanya Nathan lagi

"Ayumi sama gue" jawab Yudha yang ternyata sudah ada di belakangnya.

"Yud, udah kelar?oh ya, kenalin Yud ini Nathan..Nathan ini Yudha" Ayumi berusaha membuat suasana jangan sampai canggung.

"Nat" panggil suara itu.

Ayumi mengarahkan pandangannya kepada gadis cantik nan anggun. Kinan batinnya. Gadis itu berjalan menuju mereka, Yudha yang sudah berada di samping Ayumi mulai mengerti ada apa dengan situasi ini.

"Kamu disini" lanjutnya lagi "tadi dicari Om Bas, ayo kesana" ajaknya meraih lengan Nathan.

"Nanti aku menyusul, kamu duluan saja" ujar Nathan menolak, wajah Kinan sepertinya tak bersahabat melihat Ayumi.

Yudha menggenggam jari tangan Ayumi yang mulai dingin, Ayumi yang menyadari itupun hanya bisa diam.

"Sepertinya kami pamit dulu Nat" sahut Yudha "ayo Mi kita pamit sama yang punya acara" ajak Yudha masih dengan genggaman tangan yang tanpa mereka sadar Nathan melihatnya dengan rahang yang menegang.

Ayumi tersenyum lalu menunduk, mengikuti Yudha yang sudah menariknya, mencari yang sosok yang mengadakan acara malam ini.

"Om Bas, apa kabar?" sapa Yudha

"Loh Yudha, wah Om kira kamu tidak jadi datang mewakili nenek dan ayahmu"

"Pasti datang Om, kalo Yudha gak dateng ayah bakal coret Yudha dari daftar keluarga" ujarnya bercanda.

"Gimana, proyek ayahmu yang di pinggiran pantai selatan itu sudah berapa persen progresnya?" ujar Om Bas lagi.

"Yudha tidak begitu mengikuti perkembangan Om, kapasitas Yudha belom sampai disitu, biar ayah dan mas Arga yang menghandle nya"

"Kamu harus banyak belajar Yudha, pelan-pelan harus ikut andil dalam usaha ayahmu"

"Iya Om, tapi kalo sekarang Yudha belom tertarik"

"Hahaha anak muda dimana-mana sama saja, kamu seperti anak Om" ujarnya "oh ya Om sepertinya mengenal teman kamu ini" melihat Ayumi.

Ayumi yang sedari tadi hanya mendengarkan pembicaraan mereka pun hanya tersenyum.

"Kalian sudah kenal dengan anak Om?" katanya lalu mencari di sekitar, lalu melambaikan tangan menandakan agar orang yang dimaksud mendatanginya.

"Nah ini, kenalkan anak Om"

Terkejutnya Ayumi bukan karena Nathan adalah anak Om Baskara tetapi lebih kepada acara malam ini dimana acara ini ternyata adalah ulang tahun perusahaan Om Baskara dan pertunangan anaknya.

Jangan bilang ini adalah pertunangan Nathan dan gadis itu. Rasanya Ayumi ingin berlari tetapi entah kenapa larinya hanya di tempat.

Yudha menjulurkan tangannya menyambut uluran tangan Nathan juga gadis itu yang selalu berada di sampingnya.

Ingin rasanya Ayumi mengutuki dirinya betapa bodohnya dia. Perubahan raut wajah Ayumi dapat terlihat oleh Yudha bahkan pun Nathan.

"Kita pulang yuk Yud" bisik Ayumi ke telinga Yudha diikuti anggukan oleh Yudha.

"Om, kami pamit diri dulu selamat untuk ulang tahun perusahaan dan pertunangan anak Om" mata Yudha melirik tajam ke arah Nathan. Yudha dan Ayumi berlalu dari hadapan mereka.

Genggaman tangan Yudha tidak pernah terlepaskan dari Ayumi, tangan Ayumi begitu dingin seperti es.

Berlalunya mereka berdua tak pernah luput dari perhatian Nathan hingga punggung mereka tak lagi terlihat.

Di dalam mobil, masih hening tanpa ada kata-kata dari keduanya, sampai dengan Yudha menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Lo gak mau ada yang di ceritain ke gue Mi?"tanya Yudha.

Ayumi masih tetap diam, menoleh kearah luar, lalu menggeleng.

"Sudah sejauh mana?" lagi lagi Yudha bertanya, menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil.

Yudha menghela nafas panjang "Mi, kalo Lo begini gak mau cerita sama gue, gimana bisa gue bantu elo" ujarnya "minimal Lo cerita sama gue, setidaknya mengurangi sedikit kesedihan elo" ujarnya lagi.

Ayumi menoleh kearah Yudha dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Gue kenal dia beberapa minggu belakangan ini Yud" Ayumi memulai ceritanya dari awal bertemu tanpa tahu nama, pernah nyanyi bareng di kafe Bang Andre sampai dengan minggu kemarin dia mengunjungi kediaman Nathan dan Nathan mengungkapkan rasa sukanya pada Ayumi.

"Hhhmmm, udah jauh ya maennya" goda Yudha.

"Yudhaaa, tuh kan elo gitu, gue cerita malah begini" air mata Ayumi akhirnya jatuh.

"Looh kok malah nangis" Yudha buru-buru menghapus airmata Ayumi. "sekarang yang buat Lo sedih, hati Lo hancur ternyata dia sekarang sudah tunangan gitu kan?"

Ayumi pun mengangguk dan menghapus air matanya, tidak pernah disangkanya akan berakhir seperti ini.

Yudha hanya bisa memandangi orang yang dia sayangi meratapi kesedihannya. Gue bakal buat perhitungan sama Lo Nathan geramnya dalam hati.

"Mo peluk?"tawarnya diikuti anggukan oleh Ayumi

"boleh?" tanya Ayumi

"boleh lah, sini" melebarkan tangannya dan membawa Ayumi kedalam pelukannya "sudah jangan nangis lagi, Lo kalo nangis tambah cantik gak kuat gue liatnya"

Senyum kecil menghiasi bibir Ayumi "Lo baek banget sii Yud, Lo selalu ada setiap kalo gue merasa sedih" ujarnya lalu melepaskan pelukannya " kalo Mela tau kita pelukan gimana"

"Biarin aja, dia tau seperti apa kita kan"

"Gue berharap suatu saat nanti yang jadi istri Lo Mela, Yud" harap Ayumi.

"Kenapa gitu?"

"Biar gue gak susah susah lagi jelasin seperti apa hubungan kita" lalu menoleh ke arah Yudha dan tersenyum, kali ini senyum itu dapat diartikan oleh Yudha kalau hubungan mereka memang sudah seperti ini adanya jauh sebelum mereka bertemu Ajeng, Mela, Riyo bahkan Nathan sekalipun.

"Makasih ya Yud"

"Untuk apa?"

"Untuk semuanya, udah jaga in gue, udah dengerin cerita gue, udah selalu ada di setiap gue sedih, udah masuk dalam hidup gue dan memberi warna yang beda" Ayumi menoleh menatap Yudha penuh arti.

"Sampe kapan pun gue selalu ada buat elo, ada atau pun gak ada perasaan gue buat elo, gue pastikan Lo bahagia dan gue bakal bahagia" menepuk nepuk kepala Ayumi.

Mobil berjalan kembali menuju apartemen Ayumi, malam yang luar biasa pikir Ayumi, keheningan di dalam mobil ini hanya di temani alunan suara Fiersa Besari "waktu yang salah".

hepi baca bacanya yaaaah tq 😘

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

ada ya yang kayak gitu.. berbesar hati menerima kondisi

2023-02-10

0

Indarini Rini

Indarini Rini

sudah baca cerita ini,tp lupa alurnya😭😭😭

2022-12-17

1

Agna

Agna

😥😥😥😥😥😥😥

2022-03-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!