Bab 19

***

Setelah itu Keisha pamit pulang dan sopir Oma yang

mengantarnya, Oma Emma telah memberi alamat dan kartu nama Giano kepada Keisha

agar besok ia mudah untuk berangkat bekerja  di Mansion Giano.

Keisha tidak lagi bekerja di Restoran, karena jika

ia masih bekerja di Restoran Keisha tidak akan punya waktu untuk bekerja dengan Giano. Keisha dan Oma Emma sudah sepakat jika Keisha akan bekerja setengah hari saja seperti bekerja paruh waktu di Resto.

Dan Oma Emma akan mengabarkan info tersebut ke Giano agar Giano tau kapan Keisha bekerja di waktu pagi hari dan siang hari. Keisha juga membawa pulang pakaian yang tadi tertinggal di Resto.

Oma Emma merencanakan jika Keisha sudah

menandatangani kontrak besok, ia akan mengatakan kepada Keisha tentang penyakit Giano, dan Keisha dapat menyembuhkan penyakit Giano.

“Semoga Keisha dapat menyembuhkan penyakit Giano walaupun sedikit itu tidak masalah,” batin Oma Emma berharap sambil masuk ke Mansion karena tadi ia mengantar Keisha sampai di luar Mansion.

“Aku harus mengabarkannya kepada Giano agar dia

tidak terlalu terkejut,” batin Oma Emma lagi sambil akan menelepon Giano.

*Di tempat Giano~ Ruangan Perusahaan ~

Drettt

Drettt... (suara panggilan masuk)

“Halo Grandma ada apa, apa Grandma baik-baik saja?” tanya Giano dengan bersandar di dinding kaca perusahaan.

“Grandma baik-baik saja, Grandma cuman mau

kabarin kalau besok Keisha sudah mulai kerja di Mansion mu,” jawab Oma Emma di seberang.

“Terus Keisha bekerja paruh waktu seperti saat dia

di Restoran, itu saja yang Grandma ingin sampaikan,” kata Oma Emma lagi.

“Baiklah terserah Grandma,” pasrah Giano yang tidak

bisa menentang.

“Dia tidak akan bisa bertahan jika bekerja dengan

ku,tunggu saja” batin Giano dingin sambil menatap dengan tajam dan menghirup bunga yang sedang ia pegang, Giano telah menyusun rencana untuk membuat Keisha tidak betah bekerja dengannya.

Tutt... (panggilan di akhiri oleh Oma)

“Bos kenapa tatapannya tajam begitu ya, pasti ada sesuatu rencana

yang ada dipikiran Bos,” batin Evan yang baru masuk untuk menyerahkan berkas dan

melihat Giano dengan tatapannya yang begitu tajam.

“Kenapa tidak ketuk pintu,” tanya Giano dingin yang

telah sadar dari pikirannya tadi.

“Saya sudah ketuk dari tadi Bos, tapi anda tidak ada

jawaban jadi saya langsung masuk karena takut terjadi apa-apa dengan Bos,”

jawab Evan dengan jujur.

“Oohh,” hanya itu kata yang Giano katakan, ia tidak

ingin membuang-buang suaranya dengan sesuatu yang tidak penting.

“Singkat banget sih Bos,” gumam Evan sambil

memajukan bibirnya.

“Whatt?!” tegas Giano yang mendengar gumaman Evan terdengar olehnya.

“Aahhh tidak-tidak,” kata Evan berkeringat dingin.

~Rumah Sakit~

Keisha yang telah sampai di Rumah Sakit, ia

berterima kasih kepada sopir yang telah mengantarnya dan ia langsung masuk ke

Rumah Sakit, Ia berjalan menuju ruangan Ibunya.

Tokkk

Tokk

Tok... (suara ketukkan pintu)

“Mahh, Keisha masuk ya,” ujar Keisha di depan pintu

ruangan Mamanya yang akan membuka pintu.

“Iya masuk lah,” kata Mama Keisha yang mendengar

ucapan Keisha.

“Tumben jam segini udah pulang? Keisha sakit? Atau Resto

udah tutup jam segini? Terus kenapa pakaian kamu berubah, tidak seperti baju

yang tadi pagi kamu kenakan?” tanya Mama Keisha bertubi-tubi.

“Mahh satu-satu dong tanya nya, Keisha kan tidak tau mau jawab yang mana dulu,” jawab Keisha yang baru saja duduk

“Iya iya,” kata Mama Keisha sambil terkekeh.

“Keisha tidak bekerja lagi di Resto.....,” kata

Keisha yang kalimatnya telah di potong oleh Mamanya.

“Apa?! Keisha di pecat?” tanya Mama Keisha kaget dan langsung memotong pembicaraan yang baru Keisha mulai.

“Dengerin dulu dong Mahh jangan dipotong dulu,” kata Keisha dengan sabar.

“Keisha ngga kerja di Resto lagi, karena Keisha

punya pekerjaan baru yang gajinya lebih besar dari pada gaji di Restoran,” jelas Keisha sambil tersenyum.

“Pekerjaan baru? Jadi apa?” tanya Mama Keisha

penasaran.

“Jadi pembantu, walaupun jadi pembantu Keisha tidak apa-apa kok selama Keisha bisa menghasilkan uang untuk membayar biaya Rumah

Sakit dan menghidupi kita,” jawab Keisha tersenyum kecut.

“Mama akan mendukungmu apapun keputusan mu Nak yang penting halal,” balas Mama Keisha sambil mengelus kepala Keisha.

“Oh iya, baju Keisha ini di kasih sama Oma Emma, Oma Emma itu bisa dibilang majikan Keisha. Beliau sangat baik Mah, Rumahnya sangat

besar sekali,” balas Keisha antusias dengan menceritakan tentang Oma Emma.

“Baguslah jika beliau baik,” ujar Mama Keisha yang

lebih tenang.

Keisha tidak menjelaskan jika ia akan bekerja dengan cucu Oma Emma, jika ia menjelaskannya pasti Mamanya tidak akan setuju. Mau bagaimana

lagi Keisha terlalu membutuhkan uang jika Keisha tidak membutuhkan biaya Rumah

Sakit dengan cepat, ia tidak akan menerima pekerjaan tersebut.

Bagaimanapun ia sudah nyaman dan suka dengan

pekerjaannya di Restoran, sangat disayangkan ia harus keluar dari pekerjaannya

itu.

“Besok Keisha sudah mulai bekerja di tempat baru

Keisha,” ujar Keisha sambil tersenyum.

“Baguslah, maaf Mama selama ini menyusahkan kamu Nak,” kata Mama Keisha sedih yang tidak bisa membatu keuangan mereka.

“Tidak Mahh, Mama tidak menyusahkan Keisha. Lagian Keisha yang berhutang budi dengan Mama, karena Mama sudah melahirkan Keisha, merawat

Keisha sampai sebesar ini dan juga Mama selalu ada untuk Keisha,” balas Keisha

sambil memeluk Mamanya terharu.

“Andaikan Papa kamu masih ada kamu tidak akan

se menderita ini.....,” ujar Mama Keisha terpotong.

“Mama jangan mengungkit Papa nanti Mama jadi sedih, Papa sudah bahagia di atas sana, sekarang Keisha yang harus berusaha menghidupi

Mama,” kata Keisha sambil meneteskan air matanya dalam pelukan Mamanya.

 “Baiklah,” balas Mama Keisha sambil mempererat pelukannya, beliau juga menangis dalam diam.

“Mama sudah makan?” tanya Keisha sambil mengelap air matanya.

“Sudah tapi, Mama tidak suka dengan makanan Rumah Sakit jadi Mama makan beberapa suap saja,” jawab Mama Keisha yang hanya makan

beberapa suap saja.

“Baiklah Keisha beliin makanan di kantin aja ya?” kata Keisha sambil berdiri dari dudukannya.

“Apakah Keisha masih punya uang simpanan?” tanya

Mama Keisha sebelum ia mengiyakan Keisha membeli makanan di kantin.

“Mama ngga perlu khawatir, yang terpenting Mama

fokus sama kesembuhan Mama dulu,” ujar Keisha agar Mamanya tidak khawatir.

“Baiklah,” kata Mama Keisha sambil berusaha

tersenyum.

“Keisha beli dulu, tunggu Keisha ya,” balas Keisha

sambil tersenyum dan akan segera pergi ke kantin Rumah Sakit.

Keisha langsung turun ke lantai dasar dan membeli makanan

untuk Ibunya, Ibunya tidak suka dengan makanan Rumah Sakit dan tentunya

beberapa orang yang berada di Rumah Sakit pasti tidak menyukai rasanya yang

hambar.

Bayangin aja ya^^

Keisha juga bertemu dengan Dokter Aiden di jalan, ia

juga mengarah ke Kantin jadi mereka bersama-sama berjalan kearah yang sama.

_____

Maaf jika ada kesalahan kata.

Jangan lupa Vote, Like and Komen

Terima kasih ~Eysha~

(☞゚∀゚)☞

Terpopuler

Comments

Ririn Kian

Ririn Kian

klo bisa upnya dibanyakin yah

2020-10-29

2

ƪ☻|| ᵠᵐΛzzαlιyα.ωCнwི🌴

ƪ☻|| ᵠᵐΛzzαlιyα.ωCнwི🌴

Next dan semangat yaa..😉💪💪
Salam dari Meet You Meet Love 💜💚

2020-10-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!