***
“Tunggu saja lo, gue bakal balas dendam!!” teriak
Lelaki itu sambil berlari pergi.
“Terima kasih, Tuan,” ujar Keisha sambil melihat
orang yang telah menolongnya,
“Dokter Aiden!?” Keisha berteriak kecil karena kaget ternyata itu Dokter
yang merawat Mamanya yang telah menyelamatkannya.
"Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Aiden sambil memegang tangan Keisha dengan lembut.
"Saya tidak apa-apa, sekali lagi terima kasih," jawab Keisha sambil tersenyum.
“Tidak ada yang gratis didunia ini, balas budilah
dilain waktu. Aku pergi dulu ada urusan” balas Aiden tersenyum dengan melambaikan tangannya sambil berjalan pergi.
“Okey,” teriak Keisha sambil tersenyum.
“Ternyata dia yang menolongku,” gumam Keisha sambil
sambil senyum-senyum sendiri.
Diarah lain juga ada yang sedang melihat Keisha,
tetapi tidak seperti lelaki yang tadi menatapnya dengan intens, melainkan
tatapan yang kesal melihat Keisha yang tersenyum setelah diselamatkan Dokter
Aiden.
Tadinya ia juga ingin menyelamatkan Keisha, tetapi
ia telah didahului oleh Aiden membuat niat baiknya sia-sia. (Siapa yahhh :b)
Keisha yang sudah menyelesaikan waktu bahagianya
langsung lanjut bergabung ke acara. Ia menemui Naira yang sangat asik
berbincang dengan Keluarganya.
***
“Nai,” panggil Keisha sambil duduk di samping Naira
yang memang itu tempat duduknya tadi.
“Aku kira kamu ngga bakal balik lagi, lama banget
sih ke toiletnya,” ujar Naira penasaran apa yang dilakukan Keisha.
“Ehehe ketemu super hiro,” kata Keisha sambil
tertawa kecil.
“Hayo siapa tuhhh,” ejek Naira sambil bercanda.
Keisha langsung menceritakan kepada Naira apa yang
terjadi di toilet tadi, dengan panjang lebar Keisha menceritakan kejadian itu
kepada Naira secara antusias dan sangat semangat.
“Oohh begitu, jadi kamu kenal sama pria yang
menolongmu itu?” Tanya Naira dengan sangat bersemangat.
“Iya, dia Dokter yang akan menangani dan mengobati
Mama. Namanya Dokter Aiden,” jawab
Keisha sambil senyum-senyum.
***
Ini pertama kalinya Keisha diselamati dengan cara
yang keren, walaupun sebenarnya yang pertama kali adalah Giano tetapi Keisha
tidak terlalu terkesan sama sekali. (kasian Gianonya)
“Jadi kamu suka sama Dokter Aiden?” Tanya Naira
sambil memanggku wajahnya dengan kedua tangan.
“Ngga disebut suka juga sih, cuman keren aja gitu,”
jelas Keisha berpikir.
“Padahal dari ekspresi kamu Sha, kelihatan suka sama
Dokter itu,” ujar Naira tertawa kecil.
“Tapi yang aku tau Nai, kalau cinta atau suka sama
orang pasti perasaannya berdebar-debar gitu,” kata Keisha yang terlalu banyak
menonton film.
“Iya juga sih hahaha,” balas Naira sambil tertawa.
“Nai, pulang yuk aku ngga bisa lama-lama di sini,”
ajak Keisha yang sedang melihat jam di Hp nya.
“Bentar lagi Sha, keluarga ku masih ada di sini,”
kata Naira yang masih menunggu orang tuanya.
“Kalau tunggu keluarga Naira pulang pasti lama, aku
pulang sendiri aja deh,” pikir Keisha mengerti.
“Aku pulang sendiri aja deh Nai, kamu lanjut aj,”
kata Keisha sambil tersenyum.
“Eehh tapi Sha.....,” balas Naira yang belum selesai
bicara.
“Ngga apa-apa kok, aku bisa sendiri. Lagian belum
terlalu malam,” potong Keisha dengan lembut.
“Baiklah tapi hati-hati ya, kalau ada apa-apa telpon
aja,” balas Naira sambil memeluk sahabatnya.
“Kalau begitu aku pulang dulu ya, salam buat
keluarga kamu sama tuan rumah juga. Bay bay,” ujar Keisha sambil berjalan
kearah pintu untuk pulang.
“Okey bye,”
balas Naira sambil melambaikan tangannya.
Di depan Mansion Keisha dihampiri sopir, ia
memberikan baju yang Keisha simpan di mobil tadi dengan diperintahkan oleh
Naira. Untung saja Naira gerak cepat
jika tidak maka ia harus pulang ke rumah lagi untuk mengganti pakaiannya.
*Di sisi lain~
Giano yang tadi melihat ekspresi bahagia dari Keisha
yang telah diselamatkan oleh orang yang tidak ia kenal, membuatnya geram dan
juga kesal. Isi kepalanya selalu terngiang-ngiang dengan ekspresi Keisha itu.
Ekspresinya seperti itu^^
Dia tidak tau mengapa ia selalu memikirkan hal yang
sangat tidak penting menurutnya. Oleh karena itu ia juga memutuskan untuk
meninggalkan pesta dengan perasaan yang tidak menentu.
“Evan, sampaikan pada Farrel aku akan pulang dulu,”
suruh Giano sambil berjalan pergi menuju mobilnya dengan diikuti oleh beberapa
Bodyguard.
“Baik Bos,” balas Evan melaksanakan tugasnya dengan
berjalan kearah yang berlawanan dengan Tuannya.
“Si Bos kenapa lagi,” batin Evan sambil menggaruk
kepalanya yang tidak gatal yang merasa perasaan Tuannya berubah-ubah.
*Kembali ke Keisha~
Keisha mencari ojek online menggunakan Hp nya tetapi
tidak ada satupun ojek yang ada, jadi Keisha memutuskan untuk berjalan sampai
ke jalan raya.
Karena letak Mansion Farrel jauh dari jalan raya,
jalan itu hanya untuk orang-orang berada saja, jadi orang yang biasa tidak
pernah menuju ke sana.
“Uhhh kenapa ngga ada ojek online sama sekali ya,”
ujar Keisha yang sudah kelelahan berjalan.
“Mungkin jalan ini hanya untuk orang kaya saja ya,”
ujar Keisha lagi dengan polos.
“Duhhh,” ngeluh Keisha sambil berjongkok dan
mengelus kakinya yang sakit karena high heels yang ia gunakan.
Keisha yang sedang berjongkok pun ia hampiri oleh
sebuah mobil mewah, dan turun lah seseorang yang terlihat familiar bagi Keisha.
“Nona apakah butuh tumpangan,” Tanya seseorang yang
ingin menawarkan bantuan.
“Aahh tidak,” jawab Keisha gugup.
“Bukannya orang ini yang menyelesaikan masalah ku di
Restoran yah?” pikir Keisha sambil mengingat-ingat.
“Apa anda yakin, area ini jauh dari kalan raya Nona,
jika anda tidak dapat bantuan anda mungkin akan seharian berjalan sampai ke
jalan raya nanti,” jelas Evan yang memang tadi Tuannya yang menyuruhnya turun
untuk menyuruh Keisha masuk ke mobil.
“Aahh bagaimana ini,” gumam Keisha bingung dan juga
takut.
“Evan, tugas kecil seperti ini saja kau tidak bisa
menyelesaikannya?” Tanya Giano dingin dengan tatapan tajam, sambil keluar dari
mobil karena terlalu lama ia menunggu.
“Jika kamu tidak mau, terserah padamu saja. Ayo Evan”
ujar Giano datar sambil masuk kembali ke dalam mobil.
“Baik Bosa,” balas Evan sambil mengikuti perintah
dari Tuannya.
“Aahh aku ikut,” ujar Keisha sambil berlari kecil kearah
mobil Giano dan langsung masuk.
Keisha takut jika apa yang dijelaskan oleh Evan
benar adanya, jadi ia memutuskan untuk ikut dengan mobil Giano saja. Dari pada
ia harus berjalan seharian, untuk dapat sampai ke jalan raya.
“Keras kepala,” batin Giano sambil melihat kearah
kaca.
"Wahh, mewah sekali," batin Keisha sambil melihat seluruh isi mobil.
“Antarkan saja sampai ke Rumah Sakit xxx, terima
kasih ,” ujar Keisha sambil tersenyum yang telah selesai melihat-lihat.
Evan yang mendengar kata Keisha pun melirik kearah
Giano di kaca spion tengahnya, Giano yang melihat arti dari lirikan Evan pun
mengangguk setuju.
***
Sampai di Rumah Sakit, Keisha turun dari mobil
dengan membawa barang-barangnya.
“Terima kasih Tuan Giano atas tumpangannya, dan
juga....,” ujar Keisha terpotong sambil melihat Evan.
“Panggil saja Evan,” Evan yang paham arti dari
tatapan Keisha.
“Aahh terima kasih juga Tuan Evan,” kata Keisha
sambil tersenyum dan membungkuk terima kasih.
“Return (pulang),” ujar Giano dingin.
_____
Maaf jika ada kesalahan kata^^
Jangan lupa Vote, Like and Komen.
Terima kasih~Eysha~
〈(•ˇ‿ˇ•)-→
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Jeon_Rani
semngat ka
2020-11-04
1
Hasna Jinan
kutunggu up selalu sukses
2020-10-26
1
Umi Yan
Semangat kak..., ditunggu lagi up terbarunya😊
Salam manis dari "Cinta Sang Desainer" terimakasih🙏
2020-10-26
1