Bab 16

***

“Tunggu saja lo, gue bakal balas dendam!!” teriak

Lelaki itu sambil berlari pergi.

“Terima kasih, Tuan,” ujar Keisha sambil melihat

orang yang telah menolongnya,

“Dokter Aiden!?” Keisha berteriak kecil karena kaget ternyata itu Dokter

yang merawat Mamanya yang telah menyelamatkannya.

"Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Aiden sambil memegang tangan Keisha dengan lembut.

"Saya tidak apa-apa, sekali lagi terima kasih," jawab Keisha sambil tersenyum.

“Tidak ada yang gratis didunia ini, balas budilah

dilain waktu. Aku pergi dulu ada urusan” balas Aiden tersenyum dengan melambaikan tangannya sambil berjalan pergi.

“Okey,” teriak Keisha sambil tersenyum.

“Ternyata dia yang menolongku,” gumam Keisha sambil

sambil senyum-senyum sendiri.

Diarah lain juga ada yang sedang melihat Keisha,

tetapi tidak seperti lelaki yang tadi menatapnya dengan intens, melainkan

tatapan yang kesal melihat Keisha yang tersenyum setelah diselamatkan Dokter

Aiden.

Tadinya ia juga ingin menyelamatkan Keisha, tetapi

ia telah didahului oleh Aiden membuat niat baiknya sia-sia. (Siapa yahhh :b)

Keisha yang sudah menyelesaikan waktu bahagianya

langsung lanjut bergabung ke acara. Ia menemui Naira yang sangat asik

berbincang dengan Keluarganya.

***

“Nai,” panggil Keisha sambil duduk di samping Naira

yang memang itu tempat duduknya tadi.

“Aku kira kamu ngga bakal balik lagi, lama banget

sih ke toiletnya,” ujar Naira penasaran apa yang dilakukan Keisha.

“Ehehe ketemu super hiro,” kata Keisha sambil

tertawa kecil.

“Hayo siapa tuhhh,” ejek Naira sambil bercanda.

Keisha langsung menceritakan kepada Naira apa yang

terjadi di toilet tadi, dengan panjang lebar Keisha menceritakan kejadian itu

kepada Naira secara antusias dan sangat semangat.

“Oohh begitu, jadi kamu kenal sama pria yang

menolongmu itu?” Tanya Naira dengan sangat bersemangat.

“Iya, dia Dokter yang akan menangani dan mengobati

Mama. Namanya  Dokter Aiden,” jawab

Keisha sambil senyum-senyum.

***

Ini pertama kalinya Keisha diselamati dengan cara

yang keren, walaupun sebenarnya yang pertama kali adalah Giano tetapi Keisha

tidak terlalu terkesan sama sekali. (kasian Gianonya)

“Jadi kamu suka sama Dokter Aiden?” Tanya Naira

sambil memanggku wajahnya dengan kedua tangan.

“Ngga disebut suka juga sih, cuman keren aja gitu,”

jelas Keisha berpikir.

“Padahal dari ekspresi kamu Sha, kelihatan suka sama

Dokter itu,” ujar Naira tertawa kecil.

“Tapi yang aku tau Nai, kalau cinta atau suka sama

orang pasti perasaannya berdebar-debar gitu,” kata Keisha yang terlalu banyak

menonton film.

“Iya juga sih hahaha,” balas Naira sambil tertawa.

“Nai, pulang yuk aku ngga bisa lama-lama di sini,”

ajak Keisha yang sedang melihat jam di Hp nya.

“Bentar lagi Sha, keluarga ku masih ada di sini,”

kata Naira yang masih menunggu orang tuanya.

“Kalau tunggu keluarga Naira pulang pasti lama, aku

pulang sendiri aja deh,” pikir Keisha mengerti.

“Aku pulang sendiri aja deh Nai, kamu lanjut aj,”

kata Keisha sambil tersenyum.

“Eehh tapi Sha.....,” balas Naira yang belum selesai

bicara.

“Ngga apa-apa kok, aku bisa sendiri. Lagian belum

terlalu malam,” potong Keisha dengan lembut.

“Baiklah tapi hati-hati ya, kalau ada apa-apa telpon

aja,” balas Naira sambil memeluk sahabatnya.

“Kalau begitu aku pulang dulu ya, salam buat

keluarga kamu sama tuan rumah juga. Bay bay,” ujar Keisha sambil berjalan

kearah pintu untuk pulang.

“Okey  bye,”

balas Naira sambil melambaikan tangannya.

Di depan Mansion Keisha dihampiri sopir, ia

memberikan baju yang Keisha simpan di mobil tadi dengan diperintahkan oleh

Naira. Untung saja Naira gerak  cepat

jika tidak maka ia harus pulang ke rumah lagi untuk mengganti pakaiannya.

*Di sisi lain~

Giano yang tadi melihat ekspresi bahagia dari Keisha

yang telah diselamatkan oleh orang yang tidak ia kenal, membuatnya geram dan

juga kesal. Isi kepalanya selalu terngiang-ngiang dengan ekspresi Keisha itu.

Ekspresinya seperti itu^^

Dia tidak tau mengapa ia selalu memikirkan hal yang

sangat tidak penting menurutnya. Oleh karena itu ia juga memutuskan untuk

meninggalkan pesta dengan perasaan yang tidak menentu.

“Evan, sampaikan pada Farrel aku akan pulang dulu,”

suruh Giano sambil berjalan pergi menuju mobilnya dengan diikuti oleh beberapa

Bodyguard.

“Baik Bos,” balas Evan melaksanakan tugasnya dengan

berjalan kearah yang berlawanan dengan Tuannya.

“Si Bos kenapa lagi,” batin Evan sambil menggaruk

kepalanya yang tidak gatal yang merasa perasaan Tuannya berubah-ubah.

*Kembali ke Keisha~

Keisha mencari ojek online menggunakan Hp nya tetapi

tidak ada satupun ojek yang ada, jadi Keisha memutuskan untuk berjalan sampai

ke jalan raya.

Karena letak Mansion Farrel jauh dari jalan raya,

jalan itu hanya untuk orang-orang berada saja, jadi orang yang biasa tidak

pernah menuju ke sana.

“Uhhh kenapa ngga ada ojek online sama sekali ya,”

ujar Keisha yang sudah kelelahan berjalan.

“Mungkin jalan ini hanya untuk orang kaya saja ya,”

ujar Keisha lagi dengan polos.

“Duhhh,” ngeluh Keisha sambil berjongkok dan

mengelus kakinya yang sakit karena high heels yang ia gunakan.

Keisha yang sedang berjongkok pun ia hampiri oleh

sebuah mobil mewah, dan turun lah seseorang yang terlihat familiar bagi Keisha.

“Nona apakah butuh tumpangan,” Tanya seseorang yang

ingin menawarkan bantuan.

“Aahh tidak,” jawab Keisha gugup.

“Bukannya orang ini yang menyelesaikan masalah ku di

Restoran yah?” pikir Keisha sambil mengingat-ingat.

“Apa anda yakin, area ini jauh dari kalan raya Nona,

jika anda tidak dapat bantuan anda mungkin akan seharian berjalan sampai ke

jalan raya nanti,” jelas Evan yang memang tadi Tuannya yang menyuruhnya turun

untuk menyuruh Keisha masuk ke mobil.

“Aahh bagaimana ini,” gumam Keisha bingung dan juga

takut.

“Evan, tugas kecil seperti ini saja kau tidak bisa

menyelesaikannya?” Tanya Giano dingin dengan tatapan tajam, sambil keluar dari

mobil karena terlalu lama ia menunggu.

“Jika kamu tidak mau, terserah padamu saja. Ayo Evan”

ujar Giano datar sambil masuk kembali ke dalam mobil.

“Baik Bosa,” balas Evan sambil mengikuti perintah

dari Tuannya.

“Aahh aku ikut,” ujar Keisha sambil berlari kecil kearah

mobil Giano dan langsung masuk.

Keisha takut jika apa yang dijelaskan oleh Evan

benar adanya, jadi ia memutuskan untuk ikut dengan mobil Giano saja. Dari pada

ia harus berjalan seharian, untuk dapat sampai ke jalan raya.

“Keras kepala,” batin Giano sambil melihat kearah

kaca.

"Wahh, mewah sekali," batin Keisha sambil melihat seluruh isi mobil.

“Antarkan saja sampai ke Rumah Sakit xxx, terima

kasih ,” ujar Keisha sambil tersenyum yang telah selesai melihat-lihat.

Evan yang mendengar kata Keisha pun melirik kearah

Giano di kaca spion tengahnya, Giano yang melihat arti dari lirikan Evan pun

mengangguk setuju.

***

Sampai di Rumah Sakit, Keisha turun dari mobil

dengan membawa barang-barangnya.

“Terima kasih Tuan Giano atas tumpangannya, dan

juga....,” ujar Keisha terpotong sambil melihat  Evan.

“Panggil saja Evan,” Evan yang paham arti dari

tatapan Keisha.

“Aahh terima kasih juga Tuan Evan,” kata Keisha

sambil tersenyum dan membungkuk terima kasih.

“Return (pulang),” ujar Giano dingin.

 _____

Maaf jika ada kesalahan kata^^

Jangan lupa Vote, Like and Komen.

Terima kasih~Eysha~

〈(•ˇ‿ˇ•)-→

Terpopuler

Comments

Jeon_Rani

Jeon_Rani

semngat ka

2020-11-04

1

Hasna Jinan

Hasna Jinan

kutunggu up selalu sukses

2020-10-26

1

Umi Yan

Umi Yan

Semangat kak..., ditunggu lagi up terbarunya😊

Salam manis dari "Cinta Sang Desainer" terimakasih🙏

2020-10-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!