***
Pagi nya~
Keisha bangun pagi-pagi untuk pulang kerumahnya
dan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, Ibunya masih belum bangun,
masih berada di alam mimpinya.
Keisha pulang untuk membawa baju kotor Ibunya dan juga membersihkan rumahnya seperti rutinitas sehari-hari yang Ibunya lakukan
saat ia masih belum berada di Rumah sakit.
Dia juga membuatkan makanan untuk mereka agar Ibunya lebih napsu untuk makan dari pada makanan yang ada di Rumah Sakit membuat napsu
makan hilang. Saat Keisha sudah berada
di Rumah sakit Dokter Aiden melihat Keisha dan memutuskan untuk menemuinya.
“Selamat pagi Keisha,” sapa Dokter Aiden sambil
tersenyum.
“Dokter Aiden? Selamat pagi,” sapa Keisha juga
sambil membalas dengan senyuman juga.
“Keisha punya waktu? Saya ingin membicarakan sesuatu yang penting tentang Ibu mu,” Tanya Dokter Aiden
“Aahh ada kok Dok, tapi sebentar ya saya mau
memberikan makanan untuk Mama saya dulu,” jawab Keisha sambil menunjukkan apa yang dibawa.
“Baiklah, saya tunggu di ruangan saya ya, kalau
begitu saya duluan” balas Dokter Aiden tersenyum sambil berjalan pergi.
“Baiklah,” kata Keisha langsung berjalan kearah
ruangan Mamanya.
Setelah Keisha membawakan makanan untuk Ibunya yang telah bangun dan memberi tahu bahwa Dokter Aiden meminta ia untuk menemuinya.
Dia langsung menuju ke ruangan dengan menanyakan
kepada perawat yang lewat karena Keisha tidak tau letak ruangan Dokter Aiden.
Tokkk
Tokk
Tok... (suara ketukkan pintu)
“Maaf Dokter apakah saya boleh masuk?” Tanya Keisha dengan sopan.
“Masuk saja,” jawab Dokter Aiden.
“Permisi,” ujar Keisha sambil membuka pintu dan
masuk kedalam.
“Duduk lah,” kata Dokter Aiden mempersilahkan Keisha untuk duduk.
“Jadi apa yang ingin Dokter bicarakan tetang Mama
saya?” Tanya Keisha penasaran dan khawatir apa yang terjadi dengan Mamanya.
“Tidak perlu khawatir, Ibu kamu udah lebih membaik
dari pada saat ia baru masuk ke Rumah Sakit. Itu yang saya ingin beritahu dan
juga kemungkinan setelah satu minggu, Ibu Zara dapat memulihkan diri di rumah,”
jelas Dokter Aiden dengan penjelasannya.
“Baguslah jika Mama baik-baik saja,” kata Keisha
sambil mengelus dadanya tenang.
“Dan juga tolong membayar Administrasi besok, untuk pengobatan selama satu minggu tersebut,” ujar Dokter Aiden lagi.
“Aahh Baiklah Dok,” kata Keisha sambil berdiri, ia
lupa untuk mencari kerja tambahan untuk membayar biaya Rumah sakit.
“Ohh iya apakah saya boleh meminta nomor kamu?” Tanya Dokter Aiden sambil berdiri juga.
“Umm, Baiklah,” jawab Keisha sudah memikirkannya, yang menurutnya tidak apa-apa jika memberi nomornya kepada Dokter yang mengobati Mamanya.
“Ini kartu nama saya, di sana ada nomornya,” jelas
Keisha sambil menyodorkan kartunya.
“Terima kasih, tolong jangan terlalu formal Keisha,”
pinta Dokter Aiden sambil tersenyum.
“Akan saya usahakan, kalau begitu saya keluar dulu,”
balas Keisha tersenyum sambil berjalan keluar dari ruangan Dokter Aiden.
Keisha keluar dari ruangan Dokter Aiden dan berjalan
menuju ke kamar Ibunya, Ibunya telah selesai mandi yang tadi diantar oleh
perawat yang menjaganya.
“Mahh, makan dulu ya tadi pas Keisha pulang, Keisha buatin makanan untuk Mama,” seru Keisha sambil masuk ke kamar Ibunya.
“Kamu udah makan belum?” Tanya Mama Keisha.
“Udah tadi di rumah,” jawab Keisha sambil mengambil bekal yang ditaruhnya tadi di meja.
“Mama makan pelan-pelan ya, Keisha mau berangkat Kuliah dulu,” pamit Keisha sambil mengambil tasnya.
“Baiklah, kamu hati-hati naik motornya,” ujar Mama
Keisha sambil menghentikan pergerakannya.
“Okey, Dah dah Mama,” balas Keisha sambil berjalan
keluar ruangan.
Hari ini Keisha mengenakan gaun belang-belang selutut yang elegan dengan dipadukan tas hitamnya. Keisha berangkat ke Kampus dengan motor yang biasa ia gunakan.
Sampai di Kampus Keisha belajar seperti biasa
menemui sahabat-sahabatnya dan juga makan bersama di kantin sambil bercanda
tawa.
“Kei, nanti malam dinner sama kami yuk,” ajak Rava
saat di kantin untuk makan bersama.
“Ngga deh, aku sibuk Va,” ujar Keisha menolak karena ia tidak ingin meninggalkan Mamanya seorang diri lagi di Rumah Sakit.
“Kok gitu sih Kei, pas ke pesta kemaren bisa,” sedih
Rava sambil cemberut.
“Oohh iya kemaren kenapa aku ngga keliatan batang
idung kamu Va?” Tanya Naira yang tidak melihat Rava ia juga melupakan Rava di acara tersebut.
“Iya ya kemaren ga keliatan Rava, aku aja sampai
lupa,” kata Keisha yang baru ingat kalau di acara semalam tidak ada Rava.
“Yee kalian sampai lupa sama aku baru semalam juga, kemaren malam aku ngga enak badan jadi ngga ikut deh,” jelas Rava sambil
menahan sakit karena dilupakan.
“Semoga cepat sembuh Va,” balas Naira sambil menepuk pundak Rava.
“Semoga cepat sembuh juga Va, padahal lagi sakit
malah ngajakin kita diner,” kata Keisha sambil memakan makanan yang ia pesan.
“Makasih, lagian udah sembuh kok makanya aku bisa ajak kalian,” ujar Rava yang merasa ia telah sembuh.
“Kalau sakit itu ngga bisa sehari langsung sembuh
Va,” balas Keisha terkekeh mendengar perkataan Rava.
“Iya Keisha benar masa semalam sakit hari ini udah sembuh aja, pasti masih belum sembuh total tuh,” balas Naira juga yang merasa tidak masuk akal.
“Iya iya aku emang masih sedikit pusing sih cuman
aku ngga apa-apa tuh,” ujar Rava merasa tubuhnya kuat.
“Jangan mengabaikan penyakit kecil seperti itu nanti
jadi parah,” nasihat Naira sedikit tegas karena Rava keras kepala.
“Nah benar ini,” setuju Keisha mendengar perkataan
Naira.
“Iya deh, aku ngga jadi ajak kalian saja,” balas
Rava yang mendengar niat baik dari sahabat-sahabatnya.
Mereka telah menyelesaikan makanan mereka
masing-masing, Keisha tidak bisa berlama-lama untuk menuju Restoran jadi ia langsung segera berangkat menuju Restoran.
Dan sahabat-sahabatnya mengerti keadaannya itu,
masing-masing dari mereka pulang menuju rumah mereka.
~Restoran~
Keisha bekerja dengan semangat hari ini ia harus
mencari pekerjaan tambahan agar dapat membayar biaya Rumah Sakit, ia harus
mengatur uangnya agar dapat terbagi rata dengan semua jenis pembayaran yang
harus ia bayar seperti uang listrik, air, makanan dan lainnya.
Saat jam istirahat, Keisha meminta izin untuk pergi
ke Supermarket diseberang sana. Dia ingin melamar pekerjaan shift malam, ia
berharap di sana ada lowongan pekerjaan untuknya dan mendapatkan pekerjaan tambahan dengan segera.
“Mbak Linda saya izin ke Supermarket di seberang ya,” ujar Keisha dengan sopan dan pelan.
“Baiklah, jangan berlama-lama ya, takut Reston nanti
ramai,” balas mbak Linda memberi izin.
Saat di supermarket Keisha menemui bagian kasir, ia ingin bertanya apakah ada lowongan pekerjaan untuknnya.
“Maaf mbak saya mau nanya, apakah di sini ada
lowongan pekerjaan?” Tanya Keisha dengan sopan untungnya saat itu supermarket dengan keadaan sepi.
“Sebentar ya saya coba tanyakan ke Bos saya,” jawab mbak yang menjaga kasir itu.
Beberapa saat mbak kasir menelepon Bosnya untuk
menanyakan apakah ada lowongan pekerjaan untuk Keisha.(Namanya mbak kasir aja yah :b)
“Maaf mbak kata Bos saya, kami tidak memerlukan
tambahan pekerjaan lagi,” jelas mbak kasir.
“Apakah tidak ada pekerjaan yang membutuhkan orang? Saya akan bekerja apa saja,” ujar Keisha putus asa.
“Maaf mbak tidak ada lowongan yang tersedia lagi,”
balas mbak kasir prihatin.
“Baiklah, terima kasih,” balas Keisha sedih sambil
berjalan kembali ke Restoran.
_____
Maaf jika ada kesalahan kata^^
Jangan lupa Vote, Like and Komen ya
*Terima kasih~Eysha~
(☞゚ヮ゚)☞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
꧁⚜Melva TÂMVĂNzuͬͭͬͬͬͬͥͭltan⚜꧂
lanjut kk~~ jgn lupa trus feedback ya😊
2020-10-27
1
Ririn Kian
ayo dibanyakin lagi dan semangat
2020-10-27
1