Megan terdiam, ia memutar bola matanya. Memikir bagaimana ia harus menceritakannya kepada Antin.
Ia sungguh menahan tawanya saat Antin benar-benar terlihat sangat marah.
"Hahahahhahhhaahhhaaa..." Megan sudah tidak bisa lagi menahan tawanya melihat bagaimana ekspresi wajah sahabatnya.
Antin melolot melihat Megan yang bahkan tertawa begitu keras sampai memukul-mukul meja.
"Kau...hahaha.....aduh..." Perut Megan terasa sakit menertawakan Antin.
"Wah..wahh.. kau benar-benar Cari mati ya...." Antin melirik dengan sinis.
"Tunggu-tunggu... aku selesaikan tawaku dulu..." Megan menggigit bibir bawahnya agar tawanya berhenti.
Antin menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya, tetap dengan menatap sahabatnya yang masih saja menertawakannya.
"Aduhh...perutku..." Megan memegang perutnya dengan kedua tangannya.
Antin masih Tak habis fikir dengan sahabatnya ini, memangnya apa yang lucu hingga ia tertawa begitu kerasnya.
Sampai-sampai air matanya keluar karna kerasnya ia tertawa.
Megan mengusap air matanya dan mengatur nafasnya.
"Cepat katakan.." kata Antin.
"Aduh.. kau sungguh tidak sabar ya.." Megan yang masih diselingi tawa kecil.
"Hemmm...lihatlah...." Megan memamerkan tangan kanannya kepada Antin.
Antin mengernyit tidak mengerti.
"Aduhh..kau ini terlalu lama jomblo malah tidak peka ya..." Megan menunjukkan jari manisnya yang memakai sebuah cincin.
Antin melolot menutup mulutnya tak percaya..
"Kauu....."
Megan mengangguk.
"Wahhhhhhhh.....
Selamatt yaaaa..." Antin memeluk Megan dengan erat.
"Aduhh..kau mau membunuhku ya.." Megan merasa sesak dengan pelukan Antin yang terlalu erat.
Segera Antin melepaskan pelukannya dan mengusap rambut rambut Megan.
"Aduhhh jangann..
Berantakan Tau.." Megan membenarkan rambutnya.
"Ternyata peliharaan ku ini sudah besar ya..." Kata Antin.
Megan tersenyum bangga tentunya. Jarang-jarang Antin akan memujinya seperti ini meskipun perkataannya selalu kasar.
"Kau pakai pelet apa..?" Tanya Antin.
Raut muka Megan langsung berubah.
Cemberut mendengar apa yang Antin bilang.
"Kau fikir aku ini wanita apa.."
"Ohh bukannya kau bilang jika pangeran kodokmu itu memutuskanmu, lalu kenapa tiba-tiba melamarmu.. aku jadi curiga..
Kau beberapa hari ini tidak bisa kuhubungi kau pasti pakai pelet bukan.."
"Aiissss.... Kau belum Tau ya.."
Antin menggeleng dengan cepat.
"Begini.. waktu itu dia tiba-tiba mengirimkan pesan untukku jika dia ingin memutuskan ku..
Kau tau.. aku sudah sangat marah dan sedih..." Kata Megan dengan begitu antusias.
"Ya...kau pasti akan lebih jelek..."
Megan memutar bola malasnya.
Sahabat satu-satunya yang Tak pernah berhenti mengolok-oloknya.
"Iya-iya kau cantikkk.." kata Megan dengan menatap sinis sahabatnya.
"Terima kasih." Jawab Antin tersenyum puas.
"Waktu aku akan keluar rumah untuk bertemu dengan dia..
Aku dikejutkan dengan datangnya dia dan orang tuanya sudah ada diruang tamu rumahku.."
"Apaa..." Antin terkejut.
"Kau saja kaget.. aku bahkan hampir pingsan saat mengetahui jika dia datang untuk melamarku..." Megan mengelus cincinnya.
"Astaga... Itu pasti sangat sweet sekali.."
"Kau Tau aku bahagia sekalii..." Megan menangkup wajah Antin dengan kedua tangannya.
"Sangking bahagianya kau lupa memberitahuku ya..
Dasar kurang ajar.. sahabat macam apa kau ini.." Antin menepis kedua tangan Megan, ia juga kesal Tau.
"Aduh..maafkan aku..
Aku sebenarnya ingin langsung menelvon dan memberitahuku tapi ternyata handpone ku sudah hancur kubanting setelah mengirim pesan untukmu..
Ini saja aku baru membeli baru.."
"Kau tidak bisa datang ke tempat kerjaku begitu memberitahuku kabar bahagia ini.?."
"Kau taukan aku baru saja menjadi karyawan. Dan itu sangat membuat ku super sibuk.." Megan memelas agar sahabatnya percaya.
"Aku Tau..
Kau pinter beralasan...." Antin memutar bola malasnya.
"Hari ini kau sibuk.." tanya Megan.
"Tidak aku Hari ini kosong.."
"Mau jalan-jalan..."
"Skuyyy...." Antin antusias.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Musniwati Elikibasmahulette
lanjutt
2021-06-22
0
Hesty Kowaas
Nyimak
2021-03-04
0
Nimranah AB
😍😍😍
2021-02-08
0