episode 18

Terlihat 3 insan tengah menikmati makanan mereka sendiri-sendiri.

Dua insan yang saling suap-suapan dengan mesranya diselingi usapan lembut untuk membersihkan mulutnya yang terkena saos ataupun mayo.

Tapi tunggu apa yang terjadi dengan insan satu lagi yang tengah duduk didepan mereka.

Sudah sangatlah jelas, menatapnya sinis dengan terkadang ingin muntah melihat tingkah bucin insan didepannya.

"Astagggaaa..kalian ini benar-benar tega ya dengan orang jomblo didepanmu ini.." Kata Antin dengan sebal.

Tetapi dua bucin didepannya ini tidak mendengarkannya lebih tepatnya mengabaikannya.

Moodnya benar-benar buruk Hari ini.

Kenapa ia harus ikut tadi kalau ternyata si pangeran kodok ini datang menyusul.

Kalau tahu kejadian Hari ini benar-benar akan seburuk ini, ia lebih baik tidur dirumahnya, mendengkur sepuasnya diatas kasur empuknya.

Antin Tak mampu lagi melihat tingkah bucin didepannya ini.

Ia berdiri menatap tajam kearah Megan.

Aku mau pergi nihh...

Beneran gak mau di cegahhh...

Antin mendengus dan berjalan menjauhi mereka.

Bisa-bisanya memamerkan keuwuan mereka kepadanya.

Panas Tau..

"Ehh An, kau mau kemana??" Teriak Megan saat Antin berjalan meninggalkan mereka.

Antin menghentikan langkahnya menghembuskan nafasnya.

Benarkan kalau benar-benar pergi baru akan dicari...

Ia membalikkan badannya dan mendapati dua insan bucin tengah berjalan kearahnya.

Jangan lupaa, bergandengan tangan mestinya. Sudah seperti lem perekat saja.

"Apaaaa.." Kata Antin sebal.

"Kau ini mau kemana..

Main pergi aja..." Kata Megan.

"Aduhhhh....." Antin langsung menyerobot ditengah-tengah mereka memutuskan gandengan tangan mereka.

"Kalian belum muhrim ya...

Jaga jarakkk.. jangan pamer uwu terus didepannku..." Antin menggandeng tangan Megan dan sedikit mendorong Si pangeran kodok Megan.

"Yaelahhh Annn.. aku tuh kangen banget sama ibu negarakuu..." Kata Fregy.

Taukan alasannya Antin menyebutnya pangeran kodok. Namanya panggilan si Fregy dan Antin seenak jidatnya menggantinya dengan pangeran kodok.

Fregy: frog

Kalau emaknya Tau bakalan marah tuh.

Megan mengangguk manja dengan wajah cemberutnya.

"Ehh dodol.. kalau kau pamer uwuan trus aku bakalan pulang.." Antin memukul jidat Megan sampai empunya mengaduh.

"Yaelahhh Ann.. gitu amat ama temen."kata Megan.

"Enek banget aku ngeliat kalian uwu an trus didepannku..

Kalau aku pergi saja baru sadar kalau masih ada aku diantara kalian.."

"Iri bilang dongg..." Kata Fregy.

"Wahh Cari mati ya..." Antin memukul Bahu fregi dengan keras, tapi yang tidak terima siapa.

Jelas Meganlah yang heboh agar Antin berhenti memukul pangerannya.

"Aduhhh sakit ya ayangg...." Kata Megan mengusap bahu Fregi dengan lembut sedangkan so Fregi mengangguk dengan wajah seolah-olah benar-benar terasa sakit.

"Udahlahh aku pulang aja ya..

Kalau ada temenmu hulk satu ini kita gak bakalan bisa bermesraann..." Fregi menangkup wajah Megan dan mengelus pipinya perlahan.

"Aku bisa dengar ya..." Antin menatap tajam kearah Fregy.

Fregy hanya mendengusnya.

"Kau jangan capek-capek ya.... nanti sakit, aku gak mau kau sakit.." kata Fregy.

Megan mengangguk antusias.

"Aku pulang dulu.. nanti kalau sudah sampai dirumahh kabari aku ya..

Jangan lupa makan yang banyak biar kamu ini sehat .." kata Fregy.

"Iyhaaa kamu juga yaa.." kata Megan.

"Emmm aku masih kangen banget sama kamu..." Fregy memeluk Megan dengan erat.

Apa-apaan ini..

Drama apa lagi ini..

Bucin sekali mereka ini..

Dunia ini miliknya apa..

Antin merasa sangat jengah melihat adegan yang bahkan seperti sepasang kekasih yang bahkan sudah lama tidak bertemu, padahal kan setiap Hari mereka pasti bertemu. Dan pastinya setiap menitnya bertukar kabar lewat handpone bukan.