Seorang pria keluar dari mobilnya dan terkejut melihat seorang wanita yang sangat familiar baginya ada di teras rumahnya.
Pria itu terlihat menahan senyum bangganya,berjalan membukakan pintu mobil samping kemudi.
Dan keluarlah seorang wanita.
"Tunggulah didalam..aku ada tamu.."bisik pria itu kepada wanita disampingnya.
Wanita itu mengangguk dan berjalan kedalam tanpa menanyakan siapa dan ada apa.
Melihat ada seorang wanita yang berada diteras rumah Sean tengah menunduk.
Ia melintasinya begitu saja dan langsung masuk kedalam rumah.
Antin begitu terkejut apa yang barusan ia lihat.
Dadanya bergemuruh dan terasa sangat sesak.
Nafasnya pun tak beraturan.
Ia hanya mampu menunduk menyembunyikan perasaannya yang benar-benar campur aduk.
"Ann..."
Suara yang paling familiar ini,yang sudah sangat lama ia tak mendengar pemilik suara ini.
Ia merindukannya...
Tapi sudahlah...
Antin menghembuskan nafasnya dalam-dalam mengumpulkan semua kekuatannya untuk mencoba menutupi semua luka lamanya yang tergores dan tentu saja meninggalkan bekas.
Antin berdiri dan membungkuk kan badannya,menatap Sean.
Seorang pria yang berpewakan tinggi mempunyai wajah manis dengan lesung pipinya.
Kulit sawo matang yang ia miliki.
Rambutnya yang lurus.
Pria inilah yang dulunya pernah mengisi hati Antin.
"Kau disini." Sean menatap Antin dengan tatapan yang masih sama 2th lalu,dengan senyum manisnya.
"Aku mengantar pesanan Tante Siska"Antin tersenyum tentu saja senyum yang ia paksakan.
"Masuklahh" Sean terlihat sangat bersemangat dan senang saat menyuruh Antin masuk.
Dengan segera Antin mengibaskan kedua tangannya,menolak ajakan Sean.
"Gila apa wanitamu jelas-jelas ada didalam" Batin Antin sebal.
Senyum Sean langsung memudar melihat penolakan dari Antin.
"Duduklah.."Sean mendudukkan dirinya di kursi teras.
Antin sungguh menahan tawanya melihat raut muka kesal Sean.
Raut muka yang dulunya sering Antin tertawakan saat Sean benar-benar di mode kesal.
Tanpa sadar lengkungan indah diwajah Antin terbentuk.
Astaga..
Apa yang kau fikirkan..
Antin menggelengkan kepalanya,cepat-cepat ia mengusir fikirannya itu.
Segera ia mendudukkan dirinya di kursi depan Sean yang hanya berhalangan meja bundar.
Dan memilih menghindari tatapan Sean.
Sean hanya menatap Antin,ia merindukan wanita ini.
Ingin sekali merengkuhnya dan membawanya kedalam pelukannya.
Tapi,sekarang wanita didepannya bahkan tidak ingin menatapnya.
Ia menghembuskan nafasnya dan merogoh sakunya mengambil handphonenya dan memanggil mamanya.
"Mama dimana..?"tanyanya langsung saat diujung sana telah mengangkat telvonnya.
Antin hanya melirik Sean saat tengah berbicara ditelvon.
Sialnya Sean juga masih betah menatapnya dari tadi.
"Barusan...-dirumah ada Antin..-gak perlu..mama lama-lamain aja.. Sean masih pengen ngobrol dengan Antin."
Sean menatap Antin yang tengah cemberut kesal mendengarnya.
"Kenapa mau ngobrol denganku"Batin Antin sambil menyilangkan kedua tangannya diatas dadanya.
Sean tersenyum kecil melihat tingkah Antin.
"Hemmm..." Sean mematikan telvonnya dan menyimpan kembali handphonenya di saku.
"Kamu apa kabar...?" Tanya Sean yang masih betah dengan lengkungan dibibirnya.
Antin memberanikan menatap Sean,
"Baik..."kata Antin lirih.
Melihat Sean dengan senyum manisnya sungguh membuatnya berdebar tak karuan.
"Lagi sibuk apa...?" Tanya Sean.
"Kerja.."
Antin lebih memilih memutuskan kontak mata dengan Sean,sangat tidak baik jika diteruskan.
"K kau sen..dirii...?" Antin memberanikan diri untuk bertanya meskipun terlihat sangat jelas jika ia sangat gugup bertanya kepada Sean.
"Aku.... Hanya sibuk mencarimu.." jawab santai Sean,dan jangan lupaa tatapannya kepada Antin.
Antin terhenyak mendengar jawaban dari Sean.
Tidak...
Tidak..
Tidak boleh langsung percaya.
"Itu istrimu yaa.." Antin tersenyum miring.
Buaya tetap buaya bukan..
Jangan percaya lagi..
"Bukann..aku masih sendiri tuh.."jawab Sean yang lagi-lagi dengan santainya.
Antin hanya memutar bola mata malasnya.
Jika bukan..
Siapamu lagi dia..
Kekasihmu atau bahkan tunangannya..
Bagaimana mungkin kalian terlihat sangat akrab sekali.
Kufikir hanya diriku yang pernah kau bawa kerumahmu dan memperkenalkanku kepada keluarga besarmu...
Ternyata...
Banyak yang lainnya ya ternyata..
Antin menggeleng tak percaya tapi kenapa ini..
Kenapa sakit sekali...
Ingat posisi Ann...
"Ann...."panggil Sean lirih.
Antin mengernyit bingung..
Ada apa denganya..
Ada apa dengan raut mukanya yang tiba-tiba berubah itu..
"Aku menyesal ninggalin kamu.."
JEDERRRR...
Bagai tersambar petir disiang bolong.
Kenapa bilang begitu maksudnya apa..
Dia ini tidak takut apa gimana...
"Emmm Seann..." Antin mencoba menyadarkan Sean.jangan sampai kelewat batas nanti.
"Aku nyesel Ann..." Sean terlihat begitu merasa bersalah dan menyesali perlakuannya 2th lalu kepada Antin.
"Ada istrimu didalamm..."
Sean menggeleng pelan.
"Aku belum menikah An.. dia anaknya Tante Sari,temannya mama.."Jelas Sean.
Entahh apaa...
Kenapa Antin merasa lega mendengarnya fakta sebenernya.
"Emmmm....bagai..Mana.. kabar wanita..ituu ." Sedikit nyeri saat Antin menanyakan hal itu.
Sean terdiam mendengar pertanyaan Antin. Mengusap wajahnya dengan kasar. Mengontrol emosinya menghembuskan nafas panjang nya.
Menatap Antin lekat.
"Dia sudahh menikah" Sean memaksakan senyumnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Musniwati Elikibasmahulette
dasar lelaki pecundang
2021-06-22
0
Iins Colletion
wow... sepertinya seru...
2021-03-26
0
Ana Budiyanti
jangan d maafin tin, biar tau rasa!!!!! sakit nggak ditinggalin😤😤
2021-03-02
0