"kau tak perlu ikut Pak Kim.." Pak Kim mengangguk.
Vico keluar dari mobilnya yang sudah sampai di Restorant Garden dan berjalan menuju restoran,memasuki restoran yang cukup mewah dikota ini.
Vico berhasil menjadi pusat perhatian,dengan setelan kemeja dan has hitamnya yang begitu terlihat mempesona.
Rembutnya yang sedikit bergelombang yang disisir rapi,tatapan mata yang intens,hidung yang terpaut dengan sempurna.
Bibir bawah yang sedikit tebal menambah kesan seksi.
Rahang yang tegas dan kulit yang kuning langsat yang ia miliki sungguh ciptaan tuhan yang hampir sempurna.
Vico menyapu pandangannya mencari seseorang yang dulu ia jadikan panutan dalam hidupnya.
Ia menemukannya Vico berjalan menghampirinya dan menghiraukan tatapan orang disekitarnya yang tengah menatap binar terutama kaum hawa.
"Kau sudah datangg.."Sapa seorang pria yang umurnya lebih tua dari Pak Kim asisstennya tengah terduduk sambil menghisap rokok ditangannya.
"Ada apa?.."tanya Vico langsung saat menduduki kursi didepan ayahnya.
Ayahnya hanya tersenyum miring.
"Aku sudah memesan makanan,tapi ak juga menunggu orang yang telah kuundang untukmu.."kata Laurent.
Vico hanya terdiam dan merogoh sakunya mengambil sebatang rokok dan menyulutnya.
Beberapa menit berlalu,orang tua dan anak itu sama-sama bungkam dan terdiam dengan fikirannya masing-masing.
Vico sudah menghabiskan satu batang rokok,namun belum ada yang muncul diantara mereka.
Ia merasa sangat bosan dan jengah,melihat jam dipergelangan tangannya yang sudah menunjukkan waktu 12.57.
"Sebentar lagi dia akan datang.."kata Laurent yang melihat anaknya tengah bosan.
Saat Vico hendak mengambil satu batang rokok lagi,ia melihat ayahnya berdiri dan melambaikan tangannya kepada seseorang.
Vico mengembalikan rokoknya dan menyimpannya disaku jasnya.
"Maafkan saya om...jalanannya Macet sekali"kata seorang wanita kepada Laurent dan menjabat tangannya.
"Tak apa kami juga baru sampai"kata Laurent.
Vico berdecih mendengarnya.
"Ohh..kau Vico ya..." Kata wanita itu menatap Vico.
Sedangkan Vico hanya mendengus tanpa melihat kearah wanita disampingnya.
"Memangnya kau siapa memanggilku tanpa embel-embel.." Batin Vico.
"Kenalin aku Diva.." wanita itu mengulurkan tangannya
Vico memincingkan matanya,menatap geli wanita disampingnya.
Umurnya yang mungkin jauh dibawahnya memakai baju yang sangat terbuka.
Vico menatap risih wanita disampingnya dan menjabat tangannya sekilas.
"Om sudah memesan makanan..kau duduklah..." Kata Laurent.
Wanita itu mengangguk dan memilih duduk disamping Vico.
******
Antin menghembuskan nafasnya perlahan saat ia berdiri didepan gerbang rumah yang 2x lebih besar dari rumahnya.
Hampir 5 menit ia berdiri disana namun ia bahkan tidak sanggup untuk menekan bel.
Sekali lagi ia menghembuskan nafasnya perlahan,menyakinkan dirinya.
Ia memegang tali kardus ditangannya dengan erat.
Menelan salivanya dengan susah payah ,ia memejamkan matanya dan perlahan menekan belnya.
Ia membuka perlahan matanya,detak jantungnya rasanya berpacu sangat cepat.
Antin langsung mundur beberapa langkah kebelakang saat gerbangnya bergerak terbuka.
Dan munculah seorang pria berseragam putih hitam.
"Mbak Antin.." Sapa satpam keluarga Sean.
Antin tersenyum kikuk.
"Mau cari mas Sean ya..?" Tanya Pak Seto.
"Ehh... Enggak Pak"
Pak Seto mengernyit bingung mendengar jawaban Antin.
"Emmh..cuma mau nganterin pesanannya Tante Siska.." jelas Antin dengan gugup.
"Wahh baru saja nyonya lagi keluar tuh.. mbak Antin tunggu didalem aja"
"Emmm...." Antin berfikir sejenak.
Ia bisa saja langsung menitipkan kuenya ke Pak Seto. Namun ia berfikir jika tidak sopan jika ia langsung menitipkan tanpa bertemu dengan Tante Siska.
"Seannya ada gak pak...?"tanya Antin lirih.
"Mas Seannya lagi gak ada dirumah sih mbak.. keluar sejak pagi tadi.."
Antin bernafas lega mendengarnya.
"Antin tunggunya sebentar aja ya Pak..
Kalo Tante Siskanya lama Antin nitip sama Pak Seto ya..."
Pak Seto mengangguk dan mempersilahkan masuk.
Setelah sekian lamanya ia tidak menginjakkan kakinya disini lagi,Hari ini ia kembali menginjakkan kakinya lagi selama hampir 2 tahun ini.
Dulu waktu masih mempunyai hubungan dengan Sean ia sering sekali diajak Sean kesini,bahkan hampir setiap hari.
Mengerjakan tugas kuliah atau bahkan hanya menonton film dirumahnya bersama.
Dulu Sean dengan bangganya memperkenalkan Antin kepada keluarnga.Berbicara kepada keluarganya jika ia benar-benar mencintai gadis yang ada disampingnya sekarang.
Dan Antin hanya akan menunduk dengan wajah penuh rona malu.
Tapi ternyata BULSHIT...
PEMBOHONG...
Sean menyelingkuhinya,bermain wanita lain dibelakang Antin.
Sungguh sialan bukan.
Menjalani hubungan yang hampir berusia 1th.
Tapi Sean telah menyelingkuhinya lebih dari 3bulan.
Bahkan saat Antin memergokinya dengan wanita sialan itu.
Sean bahkan hanya bungkam.
Antin menampar Sean dengan sangat keras,meninggalkan bekas merah dipipi Sean.
Bahkan rasanya Tangan Antin juga terasa panas.
Dan saat Antin menyuruhnya untuk memilih antara dia dan wanita sialan itu,Sean langsung membuka mulutnya dan berbicara jika ia mencintai kami berdua.
Antin kembali menamparnya,Air mata Antin tumpah mendengar jawaban yang ia dengar.
Antin memilih pergi meninggalkan kedua insan itu,memilih untuk merasakan sendiri rasa sakitnya.
Menjijikkan sekali,bahkan Sean tidak pernah mencarinya untuk menjelaskannya,dan bodohnya Antin mengharapkan penjelasan yang jelas-jelas tidak ia dapat sampai saat ini.
Ia mendengus kesal..
Kenapa ia harus mengingat kejadian sialan itu..
Antin mengikuti langkah kaki Pak Seto memasuki halaman rumah Sean.
Sudah hampir 2th namun tempat ini masih sama.
"Ehh...Pak Seto.."cegah Antin saat melihat Pak Seto ingin membuka pintu utama.
"Antin tunggu disini aja..."Antin menunjuk ke kursi yang ada di teras depan.
"Ohh baiklah..kalo gitu saya tinggal kedepan ya mbakk"kata Pak Seto dan meninggalkan Antin.
Antin mendudukkan bokongnya dikursi menaruh kardus yang berisikan kuenya di meja.
Merenggangkan tangannya yang sedikit pegal membawa 2 kardus kue tadi.
Menyandarkan punggungnya menghirup udara yang lumayan sejuk karna terdapat banyak tanaman dan bunga.
Memejamkan matanya merasakan hembusan angin yang menerpanya.
Sungguh menenangkan sekali.
Terdengar suara deru sebuah mobil.
Segera Antin membenahi cara duduknya yang kelewat santai.
Sepertinya Tante Siska sudah datangg.
Tapi ternyata.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
AQueene Rya Afrizal
agak2 kurang semangat bacanya
2022-04-26
0
Musniwati Elikibasmahulette
si tukang selingku datang
2021-06-22
0
Nisva Nisva
visualx donk thor biar semangat bacacx.
2021-05-15
0