Clear

Sesampainya di rumah Ana, petir saling menyambar dan angin semakin bertiup kencang.

Fachri memarkirkan mobil di halaman rumah pak Tyo. Ana mengajak Mina dan Fachri untuk mampir,khawatir karena cuaca semakin memburuk. Fachri awalnya menolak tapi Mina merajuk ingin bertemu anak Ana.

Dengan berat hati Fachri mengikuti Ana dan Mina.

"Assalamualaikum," salam Ana sambil membuka pintu

"Waalaikumsalam" jawab Dirga, Ibu dan bapak serentak.

Sedangkan Damar langsung berlari menghampiri Ana dan memeluknya.

"Ayo Mina, pa Fachri masuk," ajak Ana pada mereka berdua.

Dengan canggung Fachri memasuki rumah.

"Sama siapa?" tanya Dirga

Deg

Fachri dibuat seolah kena serangan jantung memikirkan dia akan bertemu dengan suami dari Ana.

"Pa Fachri sama anaknya," bisik Ana.

Dirga membelalakan matanya

"Ko bisa?" bisiknya lagi.

"Nanti ceritanya," jawab Ana.

"Eeh ada tamu, ko malah bisik-bisik bukannya di suguhin minum," tegur Ibu.

"Eh ada neng cantik, siapa namanya?" tanya Ibu menghampiri Fachri dan Mina di ruang tamu.

"Mina Oma" jawab Mina

Ibu tersenyum senang dipanggil Oma oleh anak cantik seperti Mina.

"Oma kenalin ini papih Mina, namanya pak Fachri," seloroh Mina ceria.

"Fachri bu," ucap Fachri memperkenalkan diri dengan sopan.

Tak berselang lama Ana membawakan kopi untuk Fachri dan teh hangat untuk Mina serta beberapa camilan.

"Makasih tante," ucap Mina sopan.

"Iya sama-sama sayang," jawab Ana dengan senyum mengembang dan tangannya mencubit pipi Mina gemas.

"Oiya makasi ya pak sudah anterin Ana pulang, jadi bu, pa Fachri ini atasan Ana dikantor, ketemu di restoran dan anterin Ana pulang," jelas Ana pada ibu.

Ibu ber ooh panjang dan memanggil Bapak serta Dirga untuk bergabung bersama.

"Oiya pak, kenalin, ini Ibu dan bapak Ana, ini Dirga adik Ana, dan ini Damar anak Ana."

Dirga tersenyum pada Fachri.

"What adik? gue kira suami, jadi suaminya mana?" gumam Fachri dalam hati.

Fachri membalas senyuman Dirga, kemudian Mina dan Damar terlihat begitu cepat sekali akrab. Mina sangat menyukai Damar yang lucu, imut dan tampan, entah kenapa Damarpun begitu manja dengan Mina.

"Pih, Damar kita bawa pulang aja yu," pinta Mina

yang disambut dengan tawa ibu dan bapak.

"Ana permisi dulu sebentar." Kemudian Ana pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.

Suasana di ruang tamu cukup hangat, Fachri dan Mina bisa berbaur cepat dengan keluarga Ana, apalagi dengan Dirga obrolannya semakin nyambung karena satu profesi.

Dirga yang sedari awal memang fans berat Fachri semakin dibuat kagum dengan kepribadiannya yang begitu lembut memperlakukan putrinya, juga homat pada kedua orang tuanya.

Bagimana dengan ibu? jelas ibu tampak terpesona dengan Fachri, sedari tadi pandangan kagum ibu tak bisa di tutupi, hot dady pokonya bisa banget bikin emak emak klepek-klepek.

Ibu sampe heran ko putrinya bisa bersikap biasa aja sama pak Fachri ini.

"Oiya oma kalo papanya Damar dimana?" tanya Mina polos, yang sontak membuat semuanya terdiam.

"Emmm" ibu terbata menjelaskannya.

Kemudian Dirga bercerita

"Pak pernah denger berita pasukan TNI yang terkena rudal di Suriah?"

Fachri berusaha mengingat dan kemudian menganggukan kepalanya.

"Suaminya ka Ana gugur saat itu, namanya Anggara Wijaya."

Fachri cukup kaget mendengar kenyataannya.

"Kapten Anggara Wijaya?" suara Fachri tercekat tak percaya.

Dirga mengaggguk pelan.

Ternyata gadis yang dia kagumi itu menyimpan luka dalam hati.

"Innalillahi." Hanya itu kata yang keluar dari mulut Fachri. Hatinya ikut perih mengetahui kenyataan itu, bertambah perih saat melihat Damar yang masih kecil.

"Ga apa-apa ya sayang jangan sedih, kan masih ada papih nya ka Mina, Kita bisa miliki Papih bersama." ucap Mina spontan sambil mengelus kepala Damar dengan lembut.

Ibu tak kuasa mendengar ucapan Mina lansung memeluk Mina dengan erat. Mina membalas pelukan Ibu.

"Ada apa ini main peluk pelukan?" tanya Ana yang baru bergabung.

"Sini tante ikutan juga!" ajak Mina.

Ana merentangkan tangannya dan Mina mengambur ke pelukan Ana.

"Makasi ya tante, Mina senang sekali dipeluk tante", ucap Mina yang membuat Ana memperat pelukannya.

"Bundaaa," ucap Damar yang juga minta di peluk.

"Kalo Mina panggil Bunda juga boleh ga tan?"

"Boleh dong sayang," jawab Ana tanpa berpikir panjang.

Fachri nampak terharu dengan pemandangan itu.

Tak terasa Adzan magrib berkumandang, tapi hujan belum juga reda. Fachri meminta izin untuk ikut Sholat, namun pak Tyo malah mengajaknya untuk solat berjamaah di mushola rumah.

Ketika hendak mempersilahkan pak Tyo untuk menjadi imam, tiba-tiba lutut pak Tyo sedikit ngilu dan pa Tyo meminta Fachri untuk menjadi imam sholat.

Fachri tampak begitu canggung, tapi tak mampu menolak.

Akhirnya sholat berjamaah di mulai

Lantunan surat Al-Fatihah yang di baca Fachri begitu terdengar merdu dan di lanjutkan dengan membaca surat Ar-rahman ayat 1 sampai ayat 18

Sesekali suara Fachri terdengar bergetar, menandakan adanya keharuan dari arti ayat-ayat yang dibacanya.

Ana sedikit menitikan air mata ketika kalimat

Fa biayyi aalaaaa irrobikumaa tukaddzibaan

(maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?)

Diulang pada ayat ke 13, 16 dan 18.

Begitu banyak nikmat yang Allah berikan padanya, namun terkadang dilupakan hanya karna luka setitik yang Allah ujikan untuknya.

💐💐💐Astagfirullah, apa reader disini juga sama? kadang merasa hidup itu hanya berisi kesedihan dan kepahitan belaka? padahal Allah tidak memberikan ujian setiap hari, Allah masih mengizinkan kita mendapat makanan, minuman, bernafas dengan leluasa, menggunakan mata untuk menatap apapun yang kita mau sepuasnya.

Astagfirullah, mudah-mudahan kita bukan termasuk golongan orang-orang yang kufur nikmat ya teman-teman.. aamiin.. 💐💐💐

Usai sholat magrib Ibu mengajak Ana untuk menyiapkan makan malam, Fachri dan Mina dilarang pulang sebelum makan malam bersama.

Wajah Mina tampak bahagia bisa makan malam bersama keluarga Ana.

"Pih senang ya kalo punya keluarga seperti ini, mungkin Mina ga akan ngerasa sepi di rumah,"

ucap Mina bahagia.

Fachri tersenyum pada putrinya itu dan mengelus kepalanya.

"Mina kalo sepi dirumah, main aja ke sini temani Damar main," hibur Ana sambil menggegam tangan Mina.

"Assikk boleh Oma?"

"Boleh dong sayang."

Makan malam usai, dan hujanpun reda. Fachri dan Mina pamit pulang pada semuanya. Kemudian Ana mengantar mereka berdua ke halaman rumahnya.

"Na makasih ya untuk hari ini," ucap Fachri gugup.

"Sama-sama pak, Ana juga makasih udah di anter."

"Maaf ya malah jadi ngerepotin semuanya," ucap Fachri.

"Engga ko pa, ibu sama bapak juga keliatan seneng banget sama Mina."

Kemudian Fachri masuk ke dalam mobilnya.

"Bunda nanti Mina kesini lagi ya," teriak Mina dari dalam mobil.

"Iya sayang." jawab Ana sambil memiringkan kepalanya melihat ke arah Mina yang berada di samping Fachri, dan Ana mengucapkan itu tepat di samping telinga Fachri.

Sontak membuat Fachri menoleh pada wajah Ana dan mengucapkan hal yang sama

"Sayang." Fachri dan Ana bertatapan sepersekian detik kemudian setelah kesadarannya kembali, Fachripun berpamitan dan mengucapkan salam.

Pipi Ana merona karena malu, sedangkan wajah Fachri terlihat begitu cerah tidak seperti kemarin .

"Papih kenapa senyum-senyum?" tanya Mina polos.

"Ga kenapa-kenapa sayang," ucapnya lembut sambil mengelus kepala Mina.

"Piih Mina suka sama tante Ana dan keluarganya, kalo aja ya tante Ana bisa bener-bener jadi bundanya Mina dan Damar jadi adik Mina," gadis kecil itu berandai-andai dengan mata berbinar.

Fachri merasa mendapatkan supporter terbaik menjadi semakin yakin untuk mendapatkan hati Ana.

"Lets make it real babe!" ajak Fachri bersemangat yang disambut senyum secerah mentari pagi oleh Mina.

"Lets goooo papihhhh."

Mereka berduapun tertawa bahagia....

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Luluk Farida Mahmudi

Luluk Farida Mahmudi

kompak nih anak sama bapaknya 😀

2021-02-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!