EPISODE 3 (INIKAH KENYATAAN?)

Segala hal yang terjadi tidak luput dari takdir yang Allah tuliskan di Lauhul Mahfudz.

Dalam sebuah hadits Arbain dikatakan bahwa ketika ruh di tiupkan pada janin di dalam rahim maka Allah tetapkan 4 perkara padanya yaitu: rezekinya, ajalnya, amalnya dan kecelakan (kesedihan) atau kebahagiaannya.

Jadi sungguh tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan. Tawa dan Air mata yang terlukis di wajah kita masing-masing, sungguh Allah sudah mengaturnya jauh sebelum kita lahir ke dunia ini.

Yang harus selalu kita lakukan adalah berdoa semoga Allah menjadikan kita kuat melalui setiap takdir yang Allah berikan.

*****

"Mba besok ana ada jadwal 1 kelas di kelas 10 mipa 1, tapi besok Ana mau izin, boleh?" rajuk Ana pada bu Vely..

"Boleh, nanti mba yang masuk kelas, tapi nanti klo mba ada perlu gantian ya!"

"Oke mba siap."

"Ada acara apa emangnya na?"

"Ayang mbeb mau pulang dinas mba," ucap Ana malu-malu.

"Hadeuh, yang bucin, oke deh kalem, sok sambut ayang mbeb nya.. kalo perlu luluran dulu sama mandi kembang 7 rupa sanaahh!"

goda bu Vely.

Dibalas dengan pukulan manja Ana "Emmm makasii kaka senior cantik, love u pulll dahh," ucap Ana sambil memonyongkan bibirnya.

"Idiih ogah disosor bebek," elak bu Vely sambil menjauhkan wajah Ana dari wajahnya.

*******

Mengingat kembali Angga, entah kenapa dari semalam hatinya tak tenang. Walau berusaha terus tersenyum tapi perasaan itu tetap bergelayut manja di hati Ana.

Ana menyandarkan punggungnya di sandaran kursi ruang guru, dia mencoba menyesap secangkir teh melati yang biasanya sukses mengaktifkan tubuh memproduksi serotonin.

“Beres Na?” tanya Bu Vely membuyarkan lamunan Ana.

“Beres mba,” ucapnya.

“Kenapa sih bengong?” tanya Bu Vely lagi.

“Perasaan Ana ga enak mba, dari sejak semalem mas Angga telpon, Ana takut kejadian buruk menimpa mas Angga mba,” jawab Ana jujur.

Bu Vely mengusap lembut punggung Ana.

“Udah jangan mikir yang aneh-aneh ya! Kamu ingetkan kemarin ceramah Pak Ustad Hawami, segala hal yang terjadi pada hidup kita itu sudah jelas ditulis di lauhul mahfudz,”

Ana mengangguk setuju.

“Semoga ini bukan firasat buruk,” doanya dalam hati.

***

Hari ini Ana dan keluarga bersiap menyambut kedatangan Angga dan juga Adit kaka semata wayangnya yang juga seorang TNI AU. Wajahnya tampak ceria, bagaimana tidak? Sudah sekitar 6 bulan ini dia dan Angga mengalami LDR.

Pagi berganti siang, siang berganti sore, hingga malam, masih saja tak ada tanda-tanda kedatangan dari keduanya, Ana yang sejak tadi memandang sendu halaman rumahnya menanti sang penjaga hati datang, tapi tetap tak ada hasilnya.

Setelah solat isya, Ana menina bobokan Damar dan berusaha untuk menghubungi Angga atau Adit, tapi lagi-lagi tak ada respon yang diharapkan dari keduanya.

“Masih di mana sih mas? Tadi malem bilangnya mau take off, masa jam segini masih ga ada kabar?” tanya Ana sambil berjalan bulak-balik di depan jendela kamarnya.

“Innalillahi, Adit, Angga,” teriak ibu dari lantai bawah.

Deg.

Seketika dada Ana sesak, merasakan ketakukan dengan apa yang akan dia dengar.

“Jangan Ya Allah! Jangan biarkan hal buruk terjadi pada suami dan kaka hamba Ya Allah,” ucapnya lirih dengan air mata yang tak tertahankan.

Ana segera menghapus air matanya dan menepis semua bayangan buruknya. Mencoba menghibur diri dan keluar dari kamar menuju ruang keluarga.

“Ada apa pak?” tanya Ana yang memeluk ibu erat.

Terlihat bapak memejamkan matanya dan netranya mengarah pada tayangan televisi.

“Pemirsa, telah terjadi ledakan pesawat yang membawa belasan tentara nasional Indonesia dan Malaysia yang sedang melakukan misi kemanusiaan di Suriah, diketahui pesawat itu akan menuju tanah air yang diperkirakan sampai sore tadi. Belum diketahui pasti penyebab ledakan, namun kuat dugaan ledakan terjadi karena serangan rudal,” ucap si presenter breaking news tegas dan lugas.

Ana terdiam bak tersambar petir disiang hari yang terik, seketika dunianya hancur lebur, mimpi yang terangkai indah besama sang suami kini luluh lantah.

“Engga ya Allah, ini ga mungkin,” ucapnya lirih sambil berjongkok dan memegangi dadanya.

Ana beristigfar ratusan kali sambil mengelus ngelus dadanya tapi itu tetap tak membuat air matanya tertahan.

Dirga yang baru sampai rumah, langsung memeluk Ana dan menyandarkan Ana di dadanya, dia merasa syok luar biasa saat mendengar berita ini di radio taxi onlen yang ditumpanginya.

“Dirr, ini ga mungkinkan? Bilang kalo ini cuma mimpi!” pinta Ana sambil terisak.

Dirga memejamkan matanya dan mengelus kepala Ana lembut, tenggorokannya tercekat, tapi sebagai anak laki-laki, Dirga mencoba lebih kuat dari Ibu dan kakanya.

“Yang sabar!” jawab Dirga terbata, dan itu membuat Ana semakin sesenggukan di pelukannya.

“Sabar kita tunggu kepastian dari kantor ya!”ucap Dirga sambil mengusap air mata Ana.

Ana mengangguk dan kini dia berpelukan dengan Ibu serta Bapak.

Selang 30 menit telpon rumah berdering, bapak memberi isyarat agar Dirga yang mengangkat telpon, akhrinya apa yang selama ini ditakutkanpun benar-benar terjadi. Ana menghela nafasnya, namun tiba-tiba pandangannya menjadi gelap. Ya kini kesadarannya hilang, Ana jatuh pingsan di pangkuan bapak.

Ibu dan Dirga menjadi panik dan segera membaringkan tubuh Ana di sofa.

“Jangan gini Na, bangun! Kita harus kuat untuk Damar,” pinta ibu sambil terisak mengusap wajah putrinya.

Dirga langsung membawa kayuputih dan membauinya di hidung Ana, berharap kakanya itu segera siuman.

Begitulah kebahagiaa karena cinta pada mahluk, bahagia akan tercipta ketika rasa itu ada dan raga saling bertemu untuk saling memiliki, jika cinta itu ada namun salah satu pergi apapun cara berpamitannya itu hanya akan membuat dunia yang kejam ini terasa menjadi semakin kian kejam, setuju?

Di sisi lain, Fachri yang sedang berdiri di sebuah ruangan seorang CEO, begitu terkejut mendengar berita yang membuat Indonesia harus kehilangan salah satu putra terbaik bangsanya. Kapten Anggara Wijaya merupakan salah satu kenalan lama Fachri. Mereka beberapa kali bertemu karena terlibat sebuah seminar bersamaan. Fachri mengelus dadanya masih tak percaya dengan apa yang dikatakan presenter breaking news tadi.

“Innalillahi,” ucap Fachri.

“Zi, coba cari tau kebenaran beritanya!” pinta Fachri pada Zio sang asisten pribadi.

Zio mengangguk patuh dan segera mencari informasi pada informannya yang ada di Suriah, dengan berat hati Zio menyampaikan kebenaran berita itu, dan sekarang masih terjadi olah TKP.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” ucap Fachri.

Zio mengaminkan doa Fachri, dan sesaat ingatannya berputar ke tiga tahun lalu. Kapten Anggara Wijaya? Zio memejamkan matanya dan teringat sesuatu

“Ana,” ucap Zio lirih.

****

terimakasi bagi para reader yang sudah menyempatkan waktunya membaca karya saya..

ditunggu comen nya.. 🙏😊

Terpopuler

Comments

Siti Sri Wahyuni

Siti Sri Wahyuni

aku mampir thor......semangat ya...👍👍👍

2020-11-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!