Bertemu kembali

Ana berjalan di belakang Zio mengikutinya menuju ruang meeting yang di gunakan untuk presentasi design yang Dirga miliki.

"Assalamualaikum," ucap Zio.

"Waalaikumsalam," jawab beberapa orang di dalam ruangan.

Deg

Jantung Ana makin berdebar,

"Ayo An, masuk," ajak Zio.

Ana mengangguk pelan

Di dalam ruangan ada sekitar 4 orang, kemudian Zio memberitahukan kedatangan Ana pada ke 4 nya.

"Ini orang yang bawa print out design yang kemaren menang kompetisi," ujar Zio pada atasan dan beberapa rekannya.

"Oo Andirga Odorata?" tanya seorang laki-laki muda dan tampan berbaju formal.

"Mmm bukan pak," ucap Ana gugup.

Laki-laki yang bertanya itu mengerutkan keningnya tanda tanya.

"Sebenarnya saya kaka dari Andirga, qodarullah Dirga tidak bisa hadir, karena hari ini operasi usus buntu pak."

Laki-laki itu dan yang lainnya mengangguk anggukan kepala mengerti.

"Tapi jangan khawatir pak, saya membawakan semuanya hasil karya adik saya," ucap Ana yakin.

"Oke kalo gitu silahkan presentasikan!"

"Oiya sebelum presentasinya di mulai, perkenalkan dulu siapa kamu?" ucap lelaki tampan itu.

"Nama saya Cananga Odorata pak"

ucap Ana tegas.

"Kalem kalem anggap aja lagi ngajar di kelas," gumam Ana dalam hati.

"Oke silahkan dipersiapkan presentasinya!"

Zio mulai menyiapkan proyektor, Ana menyalakan laptopnya dan mulai memasangkan kabel-kabel proyektor dengan cekatan.

"Bismillahirohmanirohim, Assalamualaikum bapak-bapak sekalian berikut adalah gambar sebuah design yang adik saya buat, dengan tema eco room, dipadukan dengan scandinavian style,"

Ana menjelaskan secara detail semua konsepnya. Dia tidak menemukan kesulitan sedikitpun karena dia juga berkontribusi dalam pembuatan design ini.

Kelima lelaki yang menyaksikan presentasi Ana merasa kagum dengan kecakapan Ana dalam public speakingnya (ya iyalah guru gituloh, udah biasa koar-koar dikelas, belum lagi koar koar di lapangan upacara, saat jadi pembina upacara 🤭)

"Coba jelaskan apa keuntungan konsep ini!"

"Pertama hemat energi, 2. rumah sehat karna banyak sinar matahari yang masuk, seperti yang kita tau sinar matahari bisa membunuh virus, 3. sirkulasi udara bagus, 4. terlihat elegan dan tidak membosankan dan terakhir hemat uang,"

Tutup Ana dengan senyum di wajahnya.

Zio memberika aplause dengan semangat di ikuti oleh rekan-rekannya.

"Terimakasi bu Ana, presentasinya memuaskan," ucap si lelaki tampan dengan uluran tangannya.

Ana menangkupkan tangganya di depan dadanya.

"Sama-sama pak."

Lelaki itu terlihat sedikit malu tapi kemudian mengalihkannya dengan memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan saya Fachri, dan ini Fabrizio (Zio), Ini Evan, yang ini Lucas, ini Zaky."

Ana tersenyum pada semuanya.

"Kalo begitu, bolehkan saya pamit undur diri?" tanya Ana pada kelimanya.

"Iya silahkan bu Ana, Zi tolong diantar!" perintah Fachri pada Zio.

Ana keluar dari ruangan meeting dengan perasaan lega.

"Makasi ya kang, utung aja tadi ketemu akang," ucap Ana pada Zio.

"An, kamu apa kabar?" tanya Zio pelan.

"Alhamdulillah baik, kang Zi gimana?"

"Alahmdulillah baik juga."

"An, aku turut prihatin ya tentang Angga"

"Iya kang nuhun," jawab Ana, kemudian mereka berdua memasuki lift dan sesaat tercipta keheningan.

Zio masih bergelut dalam batin nya, masih tak menyangka bertemu dengan kekasih masa SMA nya itu.

"An,,," tiba-tiba Zio besuara lirih.

"Kenapa kang?" tanya Ana polos tanpa memikirkan apa-apa.

"Hmm.. ga jadi."

"Ehh,"

"Masih suka lagu letto??"

Ana mengangguk dan tersenyum.

"Jagoan kecil udah bisa apa?"

"Udah bisa lari-lari, bisa bikin bahagia pokonya kang," ucap Ana antusias.

"Oo gitu, seneng ya punya anak?"

"Iya dong, makanya cepetan punya, eh kang zi udah nikah belum?" tanya Ana penasaran.

"Harusnya si udah," jawab zio enteng

"Ko bisa gitu?"

"Calonnya nikah sama orang lain." jawab Zio dengan tatapan tajam pada Ana.

"Ehh bisa aja kalo bercanda," ucap Ana gugup.

"Ehh iya.. doain insyaallah secepatnya," ucap Zio, yang menangkap ketidak nyamanan pada Ana.

"Abis ini mau kemana?"

"Mau ke Rs kang."

"Naik apa?"

"Taksi onlen,ini udah deket," jawab Ana.

Sesampainya di loby terlihat wanita cantik bertubuh tinggi semampai menghampiri Ana dan Zio.

"Yank, mau kemana?" tanya si wanita pada Zio.

"Kedepan, disuruh pa Fachri nganterin bu Ana" ucap Zio.

"Oiya bu Ana, perkenalkan saya Carla, calon istri pak Zio" ucap Carla tegas.

"Saya Ana bu Carla," ucap Ana tersenyum ramah.

"Kalo begitu saya pamit bu Carla pak Zio," ucap Ana sopan setelah melihat notifikasi di Hp nya.

"Taksinya sudah di depan," ucap Ana kembali.

"Iya bu Ana hati-hati" ucap Carla dibuat seramah mungkin.

Ana berlalu dari hadapan Zio dan Carla. Zio menatap punggung Ana yang semakin menjauh, matanya masih menyisakan harap yang dulu begitu besar pada Ana.

"Mungkin ini yang namanya tak jodoh, bertemu kembali hanya untuk mengikhlaskan" gumamnya dalam hati. Tak terasa matanya memanas dan cairan bening berkumpul disudut matanya yang tajam.

Carla menangkap ekspresi tak wajar dari kekasihnya itu, berpacaran selama 2 tahun, tak pernah sekalipun Carla menerima tatapan penuh cinta seperti tatapan Zio pada punggung Ana.

"Hmm... kamu kenapa yank?" tanya Carla yang membuat Zio kembali pada kenyataan.

"Ga apa-apa ko," ucapnya santai dan menggandeng Carla menuju ruangannya.

***

Disisi lain, seorang Fachri masih duduk diruang meeting bersama rekan-rekan kerjanya. Tersenyum sediri seperti mendapatkan durian runtuh.

"Bos, ngapain senyum-senyum sendiri?" tanya Lucas

Fachri tidak mengubris pertanyaan sahabat sekaligus rekan kerjanya itu.

Ingatannya berputar pada beberapa bulan lalu di alun-alun kota.

Flash back on..

Saat menemani Jasmina (ituloh bocah SD yang waktu itu bikin Ana jatuh dari ojol, Mina panggilannya) putri kesayangannya itu membeli aneka jajanan, tiba-tiba perhatiannya tertuju pada seorang gadis cantik yang duduk di tepi taman memandangi Hp dengan ekspresi bahagia kemudian berganti sedih. Tanpa sadar Fachri jalan mendekat, tapi sialnya di gadis malah beranjak pergi dari kursi, tangan Fachri reflek menarik selempang tas gadis itu, sesaat setelah kesadarannya kembali Fachri mengaitkan selempang tas Ana pada pegangan kursi dan secepat kilat berlalu meninggalkan Ana karena Mina sudah teriak-teriak memanggil manggil.

Didalam mobil Fachri mengutuki perbuatannya sendiri, "Ngapain gue?" tanyanya dalam hati.

"Poh,papi ga solat dulu ke mesjid?" tanya Mina saat itu.

"Eh iya,yu sayang kita solat dulu ke masjid," ajak Fachri dengan harapan bertemu Ana di mesjid.

Tapi yang di cari ternyata tak kunjung muncul.

flash back off..

"Bro gue mau gadis tadi jadi sekertaris gue ya"

Akhirnya Fachri angkat bicara.

Lucas menatap ke arah Zaky.

"Bener-bener efek jomblo akut," desis Zaky.

Evan geleng-geleng kepala.

"Risa sekertaris lo mau dikemain bos?"

Tanya Lucas.

"Jadiin sekretaris Evan aja"

"Seenak jidat lu," dengus Evan, melirik Fachri dengan tajam

"Tapi secara kinerja bagus juga ya public speakingnya, gue juga suka," ucap Zaky.

Fachri melirik tajam Zaky.

"Hmm iya gue usahain" akhirnya Lucas menyetujui keinginan bos nya itu.

Mereka berempat keluar dari ruangan meeting.

Evan masih menggerutu.

"Ga banyak minta, sekalinya ada kemauan seenaknya aja, untung lo ownernya," decak Evan.

Yang disambut ketawa Zaky, baru kali ini si Cool Evan bicara panjang lebar.

****

Diperjalanan menuju Rs Ana tampak lega telah menyelesaikan misi untuk Dirga.

"Alhamdulillah ya Allah, tinggal tunggu transferan dari Dirga nih," batinnya bahagia..

Kemudian ingatannya kembali ke masa-masa cupu Zaman putih Abu.

"Ga nyangka ketemu kang Zi," kekehnya pelan takut di sangka ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) sama pak supir.

🍒🍒🍒🍒🍒

Terimakasih bagi para pembaca, mohon dukungannya, dengan cara vote,like dan komen..

🙏🙏🙏

hatur nuhun

Terpopuler

Comments

yaya

yaya

ODGJ.....QIQIQIQIIQIQIQIQIQIQI

2021-02-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!