Hari-hari berlalu, tidak ada kemajuan signifikan dari hubungan Fachri dan Ana. Ana yang sudah dari awal menutup rapat hatinya untuk siapapun tak pernah menyadari bentuk simpati Fachri yang juga tidak mampu ditunjukannya secara frontal.
Sampai suatu saat Lucas dan Zaky benar-bener gregetan dibuatnya.
"Ri, gimana udah ada kemajuan belum PDKTnya?" tanya Lucas tanpa basa-basi busuk.
"Boro-boro, bingung gue, tu anak kaya ga ada kagum-kagum nya sama gue, malah gue yang makin hari dag dig dug ser sama dia," jawab Fachri jujur.
"Kaya anak ABG mendem cinta aja lo," ledek Zaky sambil tertawa renyah.
Tak lama berselang Ana mengetuk pintu.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam," jawab ketiganya.
Ana masuk dan meyimpan kopi di meja Fachri.
"Bikinin kopi ko cuma satu na?" tanya Lucas
"Kirain bapak-bapak udah minum kopi dirumahnya masing-masing," jawab Ana santai.
"Cie-cie bikininya khusus buat calon suami aja ya na??" goda Zaky.
"Hus ga boleh gitu pak Zaky, jangan bikin gosip ga enak kalo di denger yang lain, ini jg saya buatkan kopi pak Fachri karna pesen mba Risa."
Jelas Ana panjang lebar.
Fachri hanya diam mendengar respon Ana yang begitu tak ingin di goda oleh Zaky.
"Oiya Risa memangnya kemana na?" tanya Fachri
"Mba Risa nitip pesen, mugkin hari ini ga ke kantor pak, gula darah Papihnya naik tadi pagi jadi sekarang lagi siap-siap ke RS."
"Innalillahi, mudah-mudahan segera sembuh" ucap Fachri simpati.
"Aamiin, oiya pak untuk hari ini hanya ada jadwal ketemu klien setelah makan siang saja di kantor, nanti pihak klien yang akan datang."
"Oke siap," jawab Fachri.
"Saya permisi ya pak," ucap Ana yang di jawab anggukan oleh Fachri, setelah Ana keluar ruangan, Fachri menatap ke 2 teman nya
"See??"
"Seperti ada tembok besar yang dia bangun untuk proteksi dirinya kan?"
Lucas dan Zaky angguk-angguk dan merasa bingung.
"Lo dah baca CV nya belum? siapa tau zonk dah punya orang" goda Zaky.
"Bener-bener tuh, coba panggil Carla!" jawab Lucas.
"Eh biar gue aja yang panggil," sambung Lucas.
15 menit kemudian CV milik Ana sudah mendarat mulus di meja kerja Fachri. Sedangkan kedua temannya sudah kembali pada ruangannya masing-masing.
"Buka ga ya?" batin Fachri, ketakutan dengan apa yang dikatakan Zaky.
"bismillah," ucapnya mantap.
Fachri hanya fokus pada status di KTP nya, dan dia benar-benar lemas dibuatnya.
"Menikah?? what? pantas saja selama ini dia begitu," batin nya.
Fachri segera memasukan Cv milik Ana kembali ke amplopnya dan memasukannya kedalam laci meja kerjanya.
30 menit berlalu, Ana masih asik berkutat dengan laptopnya memasukan angka demi angka pada setiap kolom aplikasi rapot miliknya. (curi waktu ngisi rapot pemirsah) ditemani lagu letto sampai nanti, sampai mati.
Ana mengerjakan tugasnya dengan riang gembira, kadang kepalanya begoyang mengikuti irama lagu.
Fachri menatap Ana di balik jendela ruangannya.
"Suka sama bini orang? oh shit!" geram Fachri pada dirinya.
Fachri hendak beranjak dari tempatnya mengintip tapi ada pemandangan yang sayang untuk dia lewatnya.
Tampak seorang laki-laki muda yang begitu tampan menghampiri meja Ana dan mengagetkan Ana.
"Dorrr"
"Astagfirullah," ucap Ana spontan yang hampir loncat karna kaget.
Ana tambah dibuat kaget setelah melihat siapa yang ada dihadapannya.
"Dirga?? ngapain??" tanya Ana dengan ekspresi kaget dan tangan setengah menutup mulutnya.
"Kejutaaann," ucap Dirga sambil merentangkan tanggannya berharap di peluk kaka tercintanya.
"Ngapain begitu-begitu? ogah ih peluk-peluk nanti jadi bahan gosip." Ana mendelik hendak duduk kembali, tapi Dirga dengan sigap memeluk kakanya dari belakang, emang adik ga tau sikon. 🙀
"Lepasin iii, kebiasaan peluk-peluk gini, jomblo seumur hidup baru tau rasa loh!" bisik Ana, dan tentu saja kalimat itu tidak terdengar Fachri.
Umpatan Ana berhasil membuat Dirga melepaskan pelukannya dan memijit hidung Ana.
"Sekata-kata kalo ngomong," ucap Dirga.
Kemudian mereka duduk berdua, Dirga bercerita hari ini adalah hari pertamanya sebagai karyawan magang di tim interior desain yang di kepalai oleh Evan.
"Waah hebat, nanti traktir makan siang ya!" puji Ana.
"Okeh, aku balik ke ruangan ya," pamit Dirga dan mengusap pelan kepala Ana yang postur tubuhnya jauh lebih pendek darinya.
Ana mengacungkan kedua jempolnya pada Dirga.
Coba banyangin sekarang gimana reaksi Fachri yang lagi ngintip! 🤭🤭 dan tebak apa yang di pikirnya coba?? yaap tentu saja Fachri berpikir Dirga adalah suaminya Ana.. he he he.. makanya kalo ada apa-apa tabayun dulu yaa inget loh pesen Aku.
Sekitar pukul 10.30 Ana selesai dengan tugas sekolahnya dan mulai menyiapkan berkas untuk meeting nanti sesuai arahan dari Risa melalui sambungan telpon.
"Oiya mba gimana Papi nya sekarang?" tanya Ana
"Alhamdulillah, udah mending, tapi harus ranap untuk 3 harian"
"Alhamdulillah, ga apa-apa mba mudah-mudahan setelah ranap makin sehat, mba jangan sedih ya!"
"Maaf ya na, kamu jadi ngerjain tugas-tugas mba, padahal kamu kemarin yang bilang mau izin," ucap Risa penuh penyesalan.
"Gak apa-apa ko mba, urusan aku udah selesai juga, alhamdulillah Damar kemarin bobo cepet jadi bisa beres semalam tugasnya." (ngolah nilai pemirsahh)
"Jangan banyak pikiran, sekarang rawat dulu Papi nya ya!"
"Iya na makasi ya sekali lagi," ucap Risa.
Kemudian sambungan telpon pun berakhir.
Ana masuk kedalam ruangan Fachri untuk menyerahkan berkas meeting.
Fachri tak sedikitpun melirik ke arah Ana dan hanya menjawab pertanyaan Ana seperlunya tanpa ekspresi apapun.
Ana kembali keluar dari ruangan Fachri dan bergumam.
"Kenapa tuh orang? tadi pagi ramah banget, barusan kaya kesambet, apa bener kata mba Risa kalo diruangan pak Fachri ada jinnya?? iii serem ah." Ana memegang tengkuknya yang tiba-tiba merinding karena pikirannya sendiri.
Jam makan siangpun tiba
drrttt drrttt ponsel Ana bergetar
"Ka,aku tunggu di lobi." Dirga
"Oke, bentar lagi turun, pamit dulu sama bos." Ana.
tok tok tok
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
"Pak saya izin istirahat makan siang."
"Hmmm," jawab Fachri.
Ana mengerutkan keningnya kemudian mendekati meja Fachri.
"Bapak kenapa? marah sama saya?"
tanya Ana penasaran.
"Engga," jawab Fachri merajuk.
"Eehh bapa mah engga tapi mukanya ditekuk gitu."
"Kalo ada pekerjaan saya yang kurang baik kasih tau saya ya pak!"
"Hmm."
"Pak jangan hmmm hmm aja, nanti saya jadi kepikiran bapak terus nih!" ucap Ana polos.
Seerrr sekali lagi hati Fachri dibuat dag dig dug serr..
"Katanya mau makan siang??"
akhirnya Fachri kalah dan berbicara juga.
"Bapak mau ikut? atau mau saya pesankan makanan?"
"Ikut? ga usah nanti saya pesen sendiri," tolak Fachri.
"Ya sudah saya permisi pak," pamit Ana, yang di jawab dengan "Hmm" oleh Fachri.
"Gantengnya ilang baru tau rasa loh!" Ana berdecak sebal dan meninggalkan Fachri sendirian.
Fachri yang mendengar umpatan Ana menyunggingkan senyumnya sedikit.
Tanpa sadar Fachri mengendap-endap mengikuti Ana.
Sesampainya di lobi Ana langsung mengahampiri Dirga.
"Lama amat."
"Izin dulu, dir eik kepikiran si bos ih."
"Kenapa?" tanya Dirga.
"k
Kaya kesambet."
Dirga mengerutkan keningnya tanda bingung
"Jadi gini tadi pagi baik-baik aja kaya biasa, tadi pas izin makan siang malah bengong ditanya hmm hmmm aja, takutnya nih ya kata mba Risa ruangan si Bos itu angker Dir," Cerocos Ana yang juga terdengar oleh Fachri.
Fachri ingin terbahak mendengarnya tapi dia tahan, "Maksud kepikiran tuh ini toh? ada-ada aja," gumamnya.
Dirga tertawa dan mendekap pundak Ana.
Hal itu tentu saja membuat Fachri kecewa dan berbelok memutuskan untuk tidak mengikuti mereka berdua lagi.
Dirga dan Ana makan siang dengan gembira di Cafe sekitar kantor.
"Sekolah gimana ka lancar?"
"Lancar Dir, untung aja lagi ga efektif belajar, aku juga bisa ngolah nilai dikantor hehehe."
"Kapan bagi rapot?"
"Sabtu nanti, abis itu libur 2 minggu."
"Asooy liburan."
"Kan eik kerja, kaga ada libur jadinya."
"Bersyukurr iii punya kerjaan yang gajinya mantap, jadi sekertaris pula."
"Iyaa niih bersyukur banget." ucap Ana bahagia.
"Mau sampai kapan kira-kira double job gini?"
"Sampe PNS, mudah-mudahan ya seleksi berikutnya bisa lolos."
"Aamiiin," jawab Dirga yang juga di aamiinkan oleh Ana.
.
.
.
.
terimaksiih teman-teman sudah mampir membaca Novel pertama saya ini.. mohon maaf sekali untuk segala kekurangannya.. mudah-mudahan temen-temen suka ya...
jangan lupa like nya ya.. 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Yusneli Usman
semakin suka deh😍😍
2021-03-14
0
Herlina Sanusi
suka
2021-01-19
1