Tiga bulan berlalu..
Kondisi Adit sudah benar-benar pulih, bahkan tubuhnya lebih berisi, sedangkan kehamilan Tasya tinggal menunggu HPL saja. Keluarga kecil itu sungguh sangat beruntung bisa mereguk kembali kebahagiaan bersama. Tak sepertii.
****
Senin pagi, Ana seperti biasa pergi ke sekolah, dan Dirga masih setia menjadi kang ojeg gratisnya. Padahal saat ini masa Iddah Ana sudah berakhir, tapi adik gantengnya itu malah semakin takut melepas Ana pergi sendiri, apalagi banyak suara-suara sumbang tentang status janda.
Bukankah kaka cantiknya ini bisa di bilang seorang janda kembang?? bagaimana tidak, mungkin bagi yang tidak mengenalnya, Ana masih sangat cocok dibilang mahasiswi, tubuh mungil (alias pendek 🤭) dan ramping, seperti tak pernah ada tanda-tanda dia pernah hamil dan melahirkan.
Proses belajar mengajar hari ini mengenai virus, virus yang sekarang-sekarang lagi booming apa coba? bukan virus cinta ya (hhihi.. author bisa aja 🤭 itu mah pikiran author aja kali ya, cinta cinta mulu 😆)
Itu loh virus corona, coba ada yang bisa jawab ga sebenernya virus itu apa?, kaya gimana? sama atau beda dengan bakteri?
Sini-sini author kasi bocoran ya dikit.
Apa itu virus?? virus yang berasal dari kata virion yang artinya racun, virus bisa dikatakan sebagai organisme parasit obligat (mutlak), karena virus tidak bisa berkembang biak jika tidak menempel pada organisme lain.
Contoh tuh si virus corona, dia tidak akan eksis kalo tidak menginfeksi manusia. Terus adakah virus di alam bebas? jelas ada, namun sifatnya tidak aktif dapat mengkristalkan diri, nah nanti kalo dia nempel pada organisme yang lemah iman eh lemah imun maksdunya, baru deh dia bisa merusak sel-sel si inang, memanfaatkan komponen-komponen sel inang untuk membuat kompenen tubuh virus itu sendiri, gimana? ngeri kan?.
Ga beda jauhlah sama sifat-sifat orang-orang di sinetron, orang luar yang tiba-tiba masuk dalam suatu keluarga terus ingin menguasai seluruh harta dari keluarga tersebut. Nah kaya gitulah kurang lebih sifat si virus parasit obligat.
Kalo sama bakteri apa bedanya? jelas bedalah dari ejaan namanya juga udah beda ya gaiss, tentu dari struktur tubuhpun beda. Bakteri organisme yang lebih besar dari virus dan sifatnya jelas tidak mutlak parasit, walau ada beberapa yang merugikan tapi bakteri tetap bisa hidup dan berkembang biak di alam bebas. Bakteri banyak sekali peranan postifnya dan bisa digunakan untuk memodifikasi bahan pangan loh, contohnya membuat susu jadi keju, susu jadi yoghurt, air kelapa jadi nata de coco dan masih banyak lagi.
Walaupun virus itu semua peranannya bikin penyakit, tapi Allah ga mungkin menciptakan sesuatu tanpa ada hikmahnya. Coba apa hikmahnya ada virus? cung siapa yang tau (uduh author berasa lagi ngajar di kelas).
Udah pernah berkunjung ke biofarma? atau rumah sakit?. Yes, itu salah satu peranan positif dari virus. Dengan adanya virus, dibuatlah perusahaan vaksin anti virus yang bisa menyerap tenaga kerja ribuan orang, bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang membuat hidup manusia menjadi layak.
Ah udah ya bahas virus dkk nya, nanti malah jadi bikin modul pembelajaran. 🤭🤭🤭
Setelah menjelaskan panjang lebar tentang virus, tiba-tiba posel Ana berdering. Tertera nama pemanggil: Ibuku sayang.
"Assalamualaikum bu, ada apa?"
"Waalaikumslam sayang, kamu bisa pulang sekarang ga?"
"Kenapa bu?" tanya Ana sedikit panik.
"Tasya kayanya mau lahiran, kontraksinya udah 5 menit sekali, ibu sama Adit mau anter ke Rs, Damar sama bapak, takutnya rewel."
"Oiya bu Ana pulang sekarang," ucap Ana sambil membereskan laptopnya.
"Anak-anak, terimakasih untuk hari ini, setelah belajar mari kita ucapkan hamdallah bersama-sama."
"Alhamdillah."
"Tak lupa kita beristigfar bersama, barangkali selama proses pembelajaran banyak kekhilafan yang tidak di senghaja," ujar Ana.
"Astagfirullah".
"Ibu pamit ya, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam bu, hati-hati di jalan ya bu," pesan anak-anak pada Ana. Ditanggapi degan dua jempol oleh Ana.
Setelah dari kelas Ana menuju ruang guru.
"Mba, aku pulang duluan ya, tadinya mau meriksa tugas anak-anak sampe Dirga jemput, tapi ka Tasya mau lahiran, Damar sama kakenya takut rewel," ucap Ana pada bu Vely sambil membereskan berkas-berkas di mejanya.
"Iya hati-hati ya, mau mba anter?" tawar Bu Vely.
"Ga usah mba, udah pesen ojol ko."
"Ya udah kalo gitu."
"Assalamualaikum," pamit Ana.
"Waalaikumslam."
Sampai di gerbang, kang ojol udah stand by.
"Maaf ya pak lama, tadi pamitan dulu."
"Iya neng ga apa-apa?" jawab kang ojol sambil memberikan helmnya pada Ana.
Motor yang ditumpangi Ana melaju dengan kecepatan sedang.
"Neng ngawulang?" tanya kang ojol.
"Muhun pak leres," jawab Ana.
"Tos janten guru atanapi nuju PPL?"
"Alhamdulillah tos janten guru Pak."
"Teu katawis, masih sapertos mahasiswi," puji kang ojol.
"Tiasa wae pak, mahasiswi tuir panginten" sahut Ana berkelakar.
Kang ojol tersenyum mendengar jawaban Ana. Kemudian melaju dengan tenang tanpa percakapan diantara keduanya.
Tiba-tiba kang ojol teriak,
"Awaaass," dan bruk.. motor yang ditumpangi keduanya ambruk ke bahu jalan.
Posisi jatuh Ana dengan tubuh miring dan punggung tangannya menahan kepala.
kang ojol panik langsung membangunkan sepeda motor yang menimpa tubuh Ana.
"Neng, aduh maapin bapak, kita kerumah sakit nya," gagap kang ojol yang panik.
Ana masih syok dan linglung untuk sepersekian detik.
Saat kesadarannya kembali Ana mulai bicara
"Saya ga apa-apa ko pak, tadi emangnya ada apa ya pak?"
"Itu bocah ga tau dari mana tiba-tiba lari ketengah jalan," omel kang ojol sambil menunjuk anak yang tak berapa jauh dari mereka sedang jongkok menangis.
Ana bergegas menghampiri anak kecil itu kemudian mengusap kepalanya lembut.
"Dek, ada yang sakit?"
Anak kecil cantik berambut panjang itu kemudian mengakat kepalanya.
"Engga tante, Mina cuma kaget aja," ucapnya pelan.
"Kamu kenapa lari-lari kaya tadi? kan bahaya," tanya Ana sambil membawa Mina duduk di trotoar.
"Mina kesel tante abisnya papih lama banget ngobrolnya, Mina di cuekin"
"Papinya sekarang dimana?"
"Ga tau tante, tadi Mina tinggalin di restoran."
Kang ojol menghampiri Ana dan Mina.
"Neng itu tangannya berdarah, bersiin dulu ini pake air L* mineral!" pinta kang ojol pada Ana.
Mina langsung melihat tangan Ana yang baret-baret dan mengeluarkan darah, matanya berkaca-kaca.
"Maafin Mina tante"
"Ga apa-apa sayang, ga sakit ko," ucapa Ana sambil menyiran tangannya dengan air, rasa perih mulai menjalari tangannya, tapi dia berusaha terus tersenyum depan Mina.
"Mina sayang, coba hubungi Papinya, nanti kalo Papi panik nyariin gimana?"
"Mina ga bawa hp tante, tapi Mina hapal ko no Hp Papah, boleh ga Mina pinjam hp tante?"
"Boleh sayang."
Kemudian Ana memberikan Hpnya pada Mina.
Setelah menekan beberapa digit angka, telponpun tersambung.
"Assalamualaikum pih, ini Mina."
"Waalaikumsalam, Mina kamu dimana? papih udah cari kemana-mana."
"Mina lagi di trotoar depan sebrang kantor dinsos."
"Tunggu disitu ya jangan kemana-mana!"
"Iya pih," ucap Mina sambil mengembalikan ponselnya pada Ana.
"Makasi tante."
"Iya sayang, tante tunggu sampai papi jemput ya."
"Pak ga apa-apa kita nunggu bentar? oiya bapak ada yang luka?, motornya gimana pak? apa perlu ke bengkel?" tanya Ana yang merasa bersalah sedikit mengacuhkan kang ojol.
"Saya Alhamdulillah ga apa-apa neng, motor juga aman, malah saya yang merasa bersalah sama neng."
"Ga apa-apa pak kalem namanya juga musibah," ucap Ana menghibur kang ojol.
"Tante, itu Papi Mina," ucap Mina girang setelah melihat mobil papihnya menuju ke arahnya.
Tiba-tiba hp Ana berdering, bapak telpon.
"Assalamualaikum, na masih dimana? Damar udah nangis terus dari tadi?"
"Waalaikumsalam ini pak lagi di jalan,bentar lagi juga sampai."
Ana bergegas bersiap kembali ke motor ojol nya.
"Mina sayang, tante duluan ya, anak tante lagi nangis di rumah"
"Iya tante ga apa-apa, papih Mina juga udah deket, makasi ya tante, sekali lagi Mina minta maaf."
"Ga apa-apa sayang, assalamualaikum," ucap Ana sambi mengelus kepala Mina lembut.
"Waalaikumsalam," jawab Mina.
15 menit kemudian Ana sampai di rumahnya, kemudian mengeluarkan dua lembar uang 100ribuan, tapi saat ingin membayar kang ojol menolak.
"Jangan neng, bapak ga enak nerimanya, neng di bawa celaka soalnya"
"Bapak, ini terima, kalo ga di terima saya marah loh," ucap Ana, sambil menyisipkan uang pada tangan kang ojol.
"Tapi neng"
"Udah gak apa-apa, sekarang mending bapak pulang istirahat, jangan dulu narik ya!"
"Iya neng makasi ya, semoga Allah membalas kebaikan neng."
"Aamiin makasi pak doanya"
Ana kemudian memasuki rumahnya, tampak Baby Damar yang masih merajuk memanggilnya
"Bundaaa..."
"Ini sayang," sahut Ana sambil menggendong Damar.
"Assamalamualaikum pak," salam Ana pada pak Tyo sambil mencium punggung tangan bapaknya.
"Waalaikumsalam, kamu kenapa ini baret-baret? jatoh?"
Ana mesem-mesem.
"Biasa pak anak Offroad mah gini."
"Pantesan Damar rewel terus panggil-panggil kamu, padahal biasanya dia paling seneng kalo diajak ngasi makan burung."
"Kontak batin kali pak," ucap Ana sambil menciumi pipi gembul Damar.
"Anak bunda khawatir?,, uumm co cweet," ucapnya sambil terus menciumi Damar.
****
Jam sudah menunjukan pukul 7 malam, ibu mengabari kalo Tasya sudah melahirkan, Anaknya perempuan.
"Alhamdulillah," ucap Bapak, Ana dan Dirga bersamaan.
"Laahhh," ucap Damar ikut nimbrung.
Yang di sambut dengan pelukan Dirga.
"Ka lain kali jangan naik ojol lagi ya! bikin syok aja, tadi kata bapak kaka jatoh," ancam Dirga dengan intonasi yang menekan.
"Iya Dir tapi bukan salah kang ojol juga, tadi ada anak tiba-tiba lari ke tengah jalan," jelas Ana pada Dirga.
"Pokonya kalo ga sama aku jangan naik motor!" kekeuh Dirga.
"Insyaallah," jawab Ana.
...
..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Arissa🍒
Semangat Up nya🐣🍒
2020-10-12
0