"itu artinya elemen mu adalah Tanah, dan Kayu, itu elemen yang bagus lho! malam ini kamu harus ber kultivasi. Tarik saja semua energi yang kamu rasakan" Ucap Ar Ran yang segera di angguki oleh Rui. Setelah itu Rui segera pamit undur diri.
Ia segera membersihkan diri lalu makan. Setelah makan ia segera duduk dengan posisi lotus di atas peraduan nya. Lalu ia pun ber kultivasi.
......................
Pagi hari di kediaman keluarga Hua cukup cerah dari biasanya, Jinsu sudah bangun lebih awal bahkan sebelum matahari terbit.
Dia memilih ber kultivasi sebentar sambil menunggu waktunya sarapan. Ia ingin ber kultivasi secara tertutup karena bulan ini adalah bulan yang tepat, ia juga tak ingin kalah dari adiknya.
Tak beda dengan Jinsu, Junsi pun sudah bangun sedari awal, hanya saja pagi ini ia gunakan untuk berleha-leha.
Ia hanya makan kudapan dan memandangi langit pagi, ia sedang bermalas-malasan sekarang dan ia berharap kemalasan nya tak terganggu. Akhirnya pelayan mengatakan sudah saatnya sarapan dan ia di tunggu oleh ayahnya Hua Zeying.
Sarapan berjalan lancar, dan Jinsu pergi ber kultivasi secara tertutup mungkin selama beberapa tahun.
"Kau sendiri, kapan akan ber kultivasi secara tertutup? " Tanya Zeying pada Junsi yang sedang menikmati secangkir teh dan kudapan, seperti tak puas tadi kemalasan nya berakhir dengan cepat. Junsi pun menjawab dengan nada malas.
"Tahun depan"
"Kenapa tidak sekarang? Bukan kah bulan kultivasi sudah datang sejak beberapa minggu yang lalu? " Tanya zeying lagi.
"Aku masih ingin memperbaiki ketangkasan ku" Jawab Junsi.
"Oh? Ayah memiliki beberapa teknik untuk elemen air mu, apakah kau ingin mempelajari nya? " Tawar Zeying, Jinsu sedari tadi hanya diam malas bicara, ia malah bertanya tanya, kemana perginya Rui?
"Mungkin" Jawab Junsi malas, mendengar itu Zeying hanya menghela nafas pasrah, anak nya yang satu ini memang keras kepala.
"Haish! Elemen angin mu juga harus kau latih Jun! "
"Ya " Jawab Junsi lagi, sungguh ayah nya begitu memperhatikan hal sepele menurut nya.
Tentu saja ia melatih semua elemen nya, jarang kultivar di dunia yang memiliki 3 elemen di tubuh nya. Ya! Elemen Junsi tak lain dan tak bukan adalah Angin, Tanah, dan Air.
"Kau harus melatih semuanya, elemen yang kau miliki itu elemen yang cukup langka" Ucap Zeying lagi, keluarga Hua itu memiliki banyak teknik, dan Zeying ingin semua teknik yang dimiliki keluarga Hua itu di pelajari oleh orang yang tepat.
"Jinsu kau juga tak boleh bermalas-malasan! Ayah tak ingin memasukkan kalian ke akademi, jadi ayah akan sewakan guru pribadi untuk kalian"
"Ayah tak baik melakukan pemborosan, jadi lebih baik sewa satu guru saja, Senin sampai rabu guru itu akan mengajar ku, kamis hingga sabtu guru itu akan mengajari Jinsu, lalu minggu kami libur, bagaimana? " Ucap Junsi masih dengan nada malasnya.
"Aku setuju dengan kakak" Jawab Jinsu cepat tapi ia segera melanjutkan...
"Tapi aku akan ber kultivasi secara tertutup nanti sore" Lanjutnya.
"Tentu saja itu berarti hanya kita akan memanggilnya nanti" Ucap Junsi setelah beberapa saat berfikir.
"Hah! Baiklah jika itu keputusan kalian" Zeying hanya pasrah, lagipula anaknya ini tau mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Terutama Junsi, terkadang ia berfikir bahwa anak pertama nya itu bersikap dewasa sebelum waktunya.
Akhirnya setelah mereka berbincang ringan. Junsi dan Jinsu pun pamit, mereka memutuskan untuk berlatih bersama. Kini mereka sedang saling menyerang di taman belakang, Junsi sudah menurunkan tingkat kekuatan nya agar sama seperti adiknya Jinsu.
Swooshh
Panah Kristal melesat cepat menuju Jinsu, dengan cepat pula Jinsu menghindar.
Boom Boom
Tak ingin kalah, Jinsu pun meluncurkan serangan bola apinya ke arah Junsi, tapi dengan mudah di patahkan oleh Junsi dengan dinding air nya.
'Sial' Umpat Jinsu dalam hati. Ia dengan cepat berlari untuk melayang kan tinjunya ke arah Junsi, Junsi pun menghindar dan menghindar hingga ia menemukan celah dan...
Bughh
"Uhuk" Junsi meninju ulu hati Jinsu dengan tenaga dalam nya hingga Jinsu Mengeluarkan seteguk darah segar.
Pertarungan terus berlangsung sengit, tentu Junsi lah yang lebih unggul. Tanpa mereka sadari, pertarungan mereka sudah di saksikan oleh seorang laki-laki paruh baya yang tampan.
Dia hanya menunjukkan ekpresi Datarnya, hingga saat melihat Junsi yang menyembuhkan luka Jinsu dengan teknik Penyembuhan air, ia terkejut dan tersenyum tipis.
"Tidak salah lagi. Elemen Air Murni hahaha... Tidak salah ku berikan pedang kaisar air, Kita lihat empat hari lagi, apa kau ingin menjadi murid ku? " Gumam sosok itu lalu hilang bagai di telan bumi, bersamaan dengan Junsi dan Jinsu yang kembali ke kediaman mereka masing-masing.
Sore tiba, Jinsu sedang membersihkan diri, setelah tahu bahwa Rui sedang berlatih dengan Ar Ran, ia tak lagi khawatir.
Awalnya ia Khawatir Rui akan tersesat di kediaman keluarga Hua yang cukup luas ini. Tapi ia sudah tak khawatir lagi saat sore tadi ia berpapasan dengan nya yang baru saja pulang dari latihan bersama Ar Ran.
Setelah membersihkan diri, ia segera duduk dengan posisi bersila di atas peraduan nya dan mulai menutup mata untuk fokus, ia menyerap semua energnjki yang ada di sekitarnya.
Ia merasakan gejolak energi besar di tubuhnya dan ya! Ia berhasil menerobos, terus hingga waktu pun terus berlanjut.
***
Di malam yang suram terasa semakin mencekam dengan di temani rintik rintik hujan. Dingin nya malam tak membuat sosok pria paruh baya itu berhenti memeriksa laporan dari utusannya.
Sudah Sebelas tahun tidak di temukan tentu membuat dia risau dan cemas!!
Tak lama kemudian, sosok pemuda tampan dengan gagahnya muncul tepat di depan pintu ruangan itu, ia langsung muncul dengan posisi berlutut setengah kaki dan tangan kanannya menyentuh dada kirinya.
"Yang mulia...." Panggil nya lirih kepada pria paruh baya yang sedang duduk memeriksa laporan itu.
"Katakan! Ada perkembangan apa? " Tanya nya dengan suara tegas, tapi tatapan nya yang sendu.
"Ayah jendral sudah menemukan nya tapi... "Pemuda itu menjawab ragu-ragu. Mendengar itu, pria paruh baya yang sedang duduk itu sedikit menegang, Yang dia cari sudah ditemukan, Tapi?
" Tapi apa? "Tanya nya setelah melihat keraguan di mata sang utusan.
" Tapi.... "
"Tapi Apa? Jangan membuat ku penasaran? " Tanya nya lagi sebab bawahan nya terlalu bertele-tele.
"Pertama, Permaisuri Wen sudah tiada.... Kedua, Pangeran ke dua Xuan berada di istana Kekaisaran Qin. Lalu.... Anak yang sedang di kandung permaisuri dulu sudah lahir, tapi permaisuri meninggal saat melahirkan. Anak itu adalah anak perempuan dan anak itu di ajari kultivasi oleh ayah jendral secara khusus,kini tengah ber kultivasi secara tertutup meski baru berumur 11 tahun. Namun.... " Ucapnya ragu-ragu lagi di akhir.
Pria paruh baya yang sedang duduk itu tiba-tiba mengubah ekspresi nya, dari yang tadinya sendu kini ia senang.
Bagaimana tidak? Anaknya perempuan! Ia sungguh ingin memiliki anak perempuan, tapi ia menetralkan kembali sikap nya karena mendengar akhir ucapan utusannya itu.
"Namun... Aura dari anak yang di kandung oleh permaisuri bukan satu, kemungkinan terbesar anak itu terlahir kembar" Lanjut sang utusan.
Lagi-lagi pria paruh baya itu terkejut dan senang, ingin rasanya untuk menemui mereka dan memeluk mereka dengan penuh kasih sayang, Ahhh jangan lupakan Xuan, ia juga rindu putra kecilnya itu.
"Aura mereka bertiga berada di tempat yang berbeda-beda, Hamba sudah menyuruh beberapa bawahan hamba untuk melindungi mereka. Walaupun hamba merasa, mereka memiliki konflik sehingga terpisah seperti itu. "
"Baiklah, kerja bagus, sebaiknya kau mengikuti ayahmu, mungkin kau bisa berkenalan dengan putri ku, jangan lupa menjaganya, aku khawatir mereka (Para Ras iblis) Akan mengincar nyawa putri ku" ucap Kaisar tadi dengan wajah serius.
"Yang mulia! Ayah hamba juga mengatakan, sang pemilik Elemen air murni sudah lahir. Ternyata ia adalah kakak angkat tuan putri. Ia berasal dari keluarga Hua, ia adalah anak pertama dari pasangan Hua Zeying dan Hua Nue"
"Jadi putri ku di rawat mereka? Bagus! lindungi mereka juga"
"Laksanakan yang mulia"
Setelah itu sosok utusan pun menghilang seperti di telan bumi meninggalkan pria paruh baya yang sedang berwajah cerah. Ia benar-benar senang, ia memiliki putri!
'hehehe adik kaisar langit harus tau ini. Hoho aku punya putri' Dia terus memikirkan itu. Hingga ia pun melanjutkan untuk memikirkan rencana pembalasan kepada para iblis yang menjengkelkan itu.
...----------------...
***Hai Readers😁😁😁
Maaf baru Update
Maklum author lagi sibuk
Jangan lupa...
Like👍👍
Favorit ❤❤❤
komen✍✍✍✍
Vote⭐⭐⭐⭐⭐
^^^-Love You All😘😘***^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
킴 아라
bingung baca ceritanya
2021-11-26
0
mariana rachel
agak bingung sama ceritanya..diawal umurnya 11 tp brp episode ini malah bilang 6 taon...diepisode awal crtjya dia anak raja qin tiba disini anak kaisar langit...jd bingung krn tidak ada penjelasan sebelumnya
2021-05-08
4
Ida Yunita
otaku masih blank gak paham,tapi karena seru aq lanjutin membacanya semoga tidak makin bingung
2021-04-19
2