"Tentu ayah" Ucap Jinsu penuh semangat, Ar Ran dan Rui tersenyum pada Zeying.
"Pertunjukan akan dimulai" Ucap Junsi, setelah itu mereka pun berjalan beriringan menuju aula kerajaan tempat dimana biasanya acara akan dilangsungkan.
......................
"Keluarga Hua Tiba! " Teriak kasim yang berada di pintu.
Hua Zeying dan dua putranya pun masuk secara bersamaan dengan dagu terangkat juga aura nya yang mendominasi membuat semua tamu menolehkan kepalanya ke arah mereka.
Mereka pun langsung duduk di tempat yang telah di sediakan, para tamu Kekaisaran lainnya juga telah tiba. Tinggal menunggu Keluarga Kekaisaran Qin, dan pesta di mulai. Hingga....
"Kaisar Dan Permaisuri Qin Tiba! Pangeran dan Putri Qin Tiba! " Teriak kasim menggema, seluruh tamu berdiri dari duduknya.
Ketika mereka masuk, wajah mereka nampak cerah dan beberapa di antara mereka tersenyum. Melihat itu Junsi pun tersenyum tipis, bahkan tak dapat dilihat oleh Jinsu yang ada di sebelah nya.
"Keberkahan menyertai Kaisar, permaisuri, Pangeran dan Putri! " Ucap para rakyat dan tamu undangan lainnya. Beberapa tamu Kekaisaran pun juga memberi hormat yang sewajarnya.
"Terimakasih sudah bersedia hadir di acara ini. " Ucap Kaisar dan ia pun berpidato singkat, Junsi dan Jinsu saja sampai mengantuk di buatnya.
"Kalau begitu mari kita mulai acaranya" Penutup pidato yang di ucapkan Kaisar.
Junsi dan Jinsu yang mengantuk pun segera bersemangat kembali. Setelah itu kasim pribadi Kaisar mengatakan jadwal pelaksanaan acara hari ini.
Setelah acara tari dan beberapa drama, akhirnya acara pemberian hadiah pun tiba, Para pangeran dan Putri kebanyakan menberikan lukisan, rajutan, alat musik, pakaian atau perhiasan. Hingga tiba saatnya Zeying yang memberi hadiah.
"Terimalah hadiah dari hamba" Ucap Zeying dengan menundukkan kepalanya sedikit.
"Oh?! Tentu! Tuan Hua sangat murah hati" Ucap Permaisuri lalu menyuruh pelayan pribadinya untuk menerima hadiah tersebut, setelah itu ia pun membuka nya.
Alangkah terkejutnya ia melihat jepit rambut giok merah yang sangat menawan, tapi lebih cocok di gunakan oleh seorang putri.
Lebih tepatnya jepit rambut itu adalah milik Qin Shuwan dulu, pemberian dari Selir Wen, tapi permaisuri itu tak tahu dan hanya mengucapkan terimakasih.
"Terima hadiah dari hamba" Kali ini Junsi yang memberikan hadiah tersebut.
Permaisuri mengucapkan terimakasih dan membukanya, ia pun tak kalah terkejut saat melihat sebotol pil kecantikan tingkat dua yang langka.
"Dari mana Tuan Muda Hua mendapatkan Pil langka ini? " Tanya Permaisuri Dengan penasaran.
Beberapa pasang mata pun langsung melihat Junsi yang tengah berdiri di depan singgasana permaisuri.
"Adik hamba yang membuat nya" Ucap Junsi santai, permaisuri terkejut dan melihat ke arah Jinsu. Tapi Jinsu tersenyum dan menggeleng.
"Adikmu mengatakan tidak, jadi maksudnya siapa? " Tanya Permaisuri lagi dengan senyuman di wajahnya.
Junsi pun tersenyum dan....
"Adik perempuan ku, dia berusia Sebelas tahun"Ucap Junsi yang membuat semua orang termasuk anggota Kekaisaran membulatkan mata karena terkejut.
" Lalu dimana dia sekarang? "Tanya seorang pangeran.
" Dia sedang ber kultivasi secara tertutup"Ucap Junsi santai.
Lagi-lagi ucapan nya membuat semua orang hampir memuntahkan seluruh isi perutnya.
" Berapa usianya tadi? "Tanya Kaisar Qin masih dengan wajah terkejutnya.
" Putri ku berusia Sebelas tahun saat ini"Ucap Zeying tak menghiraukan tatapan terkejut dari semua tamu.
"Hahaha! Dia sungguh jenius yang langka, bahkan putra dan putri ku tak ada yang sejenius itu, pasti bagus kalau dia belajar di akademi kekaisaran"Ucap Kaisar dengan warna cerahnya sambil menawarkan untuk memasukkan Shuwan/Mu Lin di Akademi Kekaisaran.
'Cih! Dia putri mu Kaisar B*doh! Ingin memasukkan nya ke akademi burukmu itu? Jangan harap! ' Caci maki Junsi di dalam hati. Ingin ia berkata kasar sekarang.
"Emm, Dia sudah memiliki guru pribadinya hahaha! " Ucap Zeying terkekeh, Kaisar sedikit tak Terima tapi tak di tunjukkan. Kaisar memikirkan cara untuk mengikat gadis kecil itu.
'Aha! Bagaimanapun gadia kecil itu harus berada di pihak Kekaisaran Qin, Bahkan jika harus mengikatnya dengan pernikahan' Batin Kaisar Qin tersenyum dalam diam.
"Hahaha! Bagaimana kalau dia bertunangan dengan salah satu putraku? " Tawar Kaisar dang nada yang sedikit merendah sambil melirik ke arah pangeran ke 3 yaitu kakak kandung Shuwan yang bernama Xuan. Zeying yang rencana nya berhasil pun bersorak dalam hati.
"Hahaha! Tentu, itu bukan ide yang buruk. Emm Setahuku Mendiang Selir Wen memiliki anak kembar yang berusia enam tahun? kemana mereka? " Ucap Zeying dengan suara yang sedikit meninggi, setelah Zeying selesai mengatakan itu, bisikan bisikan syaitan pun terdengar.
"ah... Aku baru ingat, ku dengar Putri Shuwan sangat imut! kemana dia? apakah dia bersembunyi? "
"iya! Bahkan katanya Putri Shuwan sangat gembul dan imut! Kemana dia? "
"Entah, kalian jangan bertanya padaku, kalau kalian bertanya padaku, aku bertanya pada siapa? "
Dan masih banyak lagi, mendengar itu, Wajah Kaisar Qin menggelap. Tapi cepat cepat ia ganti dengan senyuman dan berkata
"Putri Shuwan sedang sakit, pangeran Luan selalu menemani nya" Ucapnya sedikit ragu sebenarnya.
"Oh ya? Semoga lekas sembuh kalau begitu, Tapi kudengar pangeran Luan Ikut dengan Kaisar terdahulu ke pegunungan Selatan? Apa itu benar? " Tanya Zeying lagi dengan alis di naik turun kan.
Bisik bisik terjadi lagi, kali ini gosipan semakin panas karena ada orang yang tahu bahwa pangeran Luan pergi bersama kaisar terdahulu ke pegunungan Selatan membuat kebohongan kaisar Qin semakin tampak jelas.
Wajah kaisar pun saat ini semakin gelap. Ia benar-benar sudah tak tahan dan tak menjawab pertanyaan dari Zeying tadi.
Setelah itu acara pertunjukan bakat, banyak yang berpartisipasi, tapi tidak dengan Junsi ataupun Jinsu.
Jangan tanya kenapa! Karena, mereka tidak tertarik. Jika di suruh untuk ikut menampilkan bakat mereka akan menjawab "MEREPOTKAN".
Akhirnya acara selesai, besok tinggal acara perjamuan terakhir saja, tapi keluarga Hua sudah tak ingin berlama-lama sehingga mereka beralasan " Hamba memiliki kepentingan mendadak, jadi hamba harus pulang sekarang yang mulia! " Dan Kaisar pun mengijinkan.
Selama perjalanan mereka terus menertawakan keb*dohan kaisar itu.
"Kaisar itu sungguh b*doh! Dia membiarkan permata yang jatuh di lumpur hanya demi batu biasa yang bersih" Ucap Junsi masih dengan senyuman miring nya. Jinsu pun mengangguk setuju.
"Benar! Kaisar itu harus mendapatkan balasannya, Ingin aku mencaci maki nya saat ia ingin menjodohkan Mu Lin dengan anaknya yang bernama Xuan" Jinsu terus mencaci Kaisar.
Ia seperti ibu-ibu yang sedang bergosip membicarakan seseorang di belakangnya, tapi jika bertemu mulutnya akan bungkam.
"Anak-anak ayah memang hebat dan pintar" Ucap Zeying mengelus kepala Junsi dan Jinsu, saat ini Ar Ran dan Rui sedang menunggangi kuda.
Rui duduk bersama dengan Ar Ran. Mereka terus berbincang singkat, Sedangkan Ar Ran tak henti hentinya mengajarkan beberapa tentang Kultivasi.
"Sekarang kau sudah paham? " Tanya Ar Ran setelah menyelesaikan penjelasan panjangnya.
"Paham kak! Jadi jika aku ingin tahu elemen ku, aku harus melihat nya saat bersemedi? Begitu? " Rui membalas pertanyaan Ar Ran. Ar Ran pun mengangguk dan...
"Iya, Kau harus melihat nya berdasarkan warna"
"Terimakasih sudah mau mengajarkan Rui kak"
"Dengan senang hati"
Mereka pun segera berfokus kembali untuk menlanjutkan perjalanan pulang. Untungnya perjalanan mereka tak jauh jadi tak terlalu banyak hambatan.
Setelah dua jam, mereka pun tiba di kediaman keluarga Hua. Mereka tiba dengan ekspresi yang beragam, seperti Zeying dengan wajah datarnya, Jinsu dengan wajah sumringah nya, dan Junsi dengan wajah dinginnya.
Jinsu dan Junsi pun pamit untuk beristirahat. Sedangkan Ar Ran dan Rui pamit untuk latihan. Ar Ran sudah berjanji pada Rui untuk mengajarkan nya Kultivasi dan melihat elemen nya.
"Duduklah dengan menyilang kan kaki, lalu satukan jiwamu dengan alam, dan jangan pedulikan apapun yang terjadi sekarang. " Ucap Ar Ran memberikan intruksi yang langsung di ikuti oleh Rui.
Rui pun segera memperagakan intruksi yang dikatakan oleh Ar Ran, ia mulai fokus dan tenang. Saat ber kultivasi, ia melihat beberapa warna mengelilingi nya, warna tersebut adalah Coklat tua, dan Coklat muda. Setelah melihat warna-warna itu ia segera membuka matanya.
"Kak warna yang ku lihat itu... Coklat tua, dan Coklat Muda, artinya apa? " Tanya Rui dengan bersemangat.
"itu artinya elemen mu adalah Tanah, dan Besi, itu elemen yang bagus lho! malam ini kamu harus ber kultivasi. Tarik saja semua energi yang kamu rasakan" Ucap Ar Ran yang segera di angguki oleh Rui. Setelah itu Rui segera pamit undur diri.
Ia segera membersihkan diri lalu makan. Setelah makan ia segera duduk dengan posisi lotus di atas peraduan nya. Lalu ia pun ber kultivasi.
...----------------...
**Hai Readers, Maaf ya Author lama update nya.
Maklum lah,,, author lagi pusing nih mikirin kelanjutannya. Tapi author akan berusaha untuk yang terbaik. SEMANGAT ✊✊
Like👍👍
Favorit ❤❤❤
Komen✍✍✍✍
Vote⭐⭐⭐⭐⭐**
^^^-*****Love you all😘😘*****^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
sela
tanah dan besi??...
coklat tua - tanah
coklat muda - kayu
abu-abu - besi
ye kan ???...
kalo gak salah
2022-03-30
2
Shen shandian luo
mc nya siapa sih...hampir t chapter shuwan ngilang entah kemana
..
2022-03-21
0
Dara duri Rose
🤣 bisikan2 syaitan 🤣🤣🤣
2021-07-10
2