...PENGUMUMAN!!!...
Jika kalian menemukan perbedaan umur dari Chapter ini dan sebelum nya. Harap maklum karena Author baru sempat merevisi sebagian Chapter.
Usia sebenarnya sesuai dengan Chapter perkenalkan Cast dan Visual.
......................
"Salam kepada Kaisar Qin, Semoga sehat selalu" 'Semoga kau cepat mati' Begitulah Junsi kira-kira. Ia mengucapkan salam sambil sedikit menundukkan kepala, Jinsu hanya menundukkan kepala dan terlihat kesal, Rui mengikuti apa yang mereka lakukan.
"Bangunlah" Setelah berbincang singkat mereka pun di antar menuju kediaman tamu.
......................
Jinsu dan Rui tidur dalam kamar yang sama, sedangkan Junsi tidur sendiri. Saat di kamar Jinsu sedikit berbincang tentang masa lalu Rui.
"Kau suka warna apa Rui? "
"Aku suka warna abu-abu, kau sendiri suka dengan warna apa? " Tanya Rui dengan wajah acuhnya.
"Aku suka warna merah dan jingga, karena elemen ku adalah api dan magma" Ucap Jinsu dengan wajah bersemangat.
"Benarkah? Elemen yang bagus! " Rui sedikit terkejut karena elemen Jinsu yang kuat.
"Ini gantilah pakaianmu! Setelah itu kita ke kamar kakak! " Ucap Jinsu sambil menyerah kan pakaian berwarna kuning dengan sulaman jingga.
"Baiklah" Rui pun segera masuk, diikuti dua pelayan yang akan membantunya mandi. Setelah mandi ia segera memakai pakaian yang diberikan Jinsu lalu keluar, ia tampak tampan sekarang.
"Woahhh, Sekarang kau tampan seperti kakakku dulu saat kecil" Ucap Jinsu yang melihat Rui keluar dengan wajah berbinar.
"Emm Kau lebih tampan" Rui malu-malu, ini pertama kalinya ia di puji oleh anak seumuran nya.
"Yasudah, ayo kita ke kamar kakak! " Ucap Jinsu seraya menarik tangan Rui, mereka berlari menuju ruangan sebelah, Rui yang di seret pun hanya diam dan mengikuti.
"Paman! apa kakak ada di dalam? " Tanya Jinsu pada penjaga yang tengah menundukkan kepalanya melihat Jinsu.
"Tuan Muda pertama sedang keluar sejak tadi" Ucap penjaga itu.
"Kemana? "
"Hamba tak tahu tuan muda"
"Huh! " Jinsu hanya bisa mendengus, ia pun akhirnya mengajak Rui berkeliling di taman, setelah lelah ia segera mengajak Rui kembali kekamar.
Sedangkan Junsi sekarang sudah berada di pasar bersama Pengawal pribadinya yang lebih tua empat tahun darinya. Ia hanya berkeliling hingga ia berhenti di toko senjata yang sedikit jauh dari keramaian. Toko itu juga terlihat sepi dan berdebu, ia pun tertarik dan segera masuk diikuti pengawal pribadinya(Sebut namanya Ar ran).
"Selamat datang di toko kami tuan muda! " Sapa seorang pelayan pria paruh baya dengan ramah. Ia pun mengernyitkan alisnya karena tak pernah melihat toko seperti ini sebelum nya.
"Kenapa toko ini sepi? " Ia tak bisa untuk tidak bertanya.
Pelayan yang di tanya hanya tersenyum dan tidak menjawab. Ia diikuti Ar Ran segera berkeliling untuk melihat lihat. Hingga tatapannya jatuh pada pedang usang dengan gagang berwarna biru laut.
Pedang itu terlihat tajam hingga mengkilap. Ia pun menyentuhnya dan pedang itu sedikit bergetar, dia dan Ar Ran seketika menjadi waspada.
"Sepertinya anda sudah memilih barang yang bagus tuan muda" ucap pelayan yang sama tiba-tiba muncul entah dari mana, Ia baru saja hendak menebas pelayan itu, tapi tak jadi ketika melihat orang itu dengan jelas.
"Emm, berapa harga pedang ini? " Tanya nya setelah menurunkan kembali pedangnya dari leher pelayan itu.
"Untuk tuan muda, Silakan ambil tanpa membayar. Toko ini sudah akan tutup lagipula" Ucap pelayan tersebut masih dengan senyum nya. Baru saja Junsi hendak menolak, pelayan tersebut sudah hilang dari tempatnya.
"Tuan Muda, sebaiknya kita pergi dari tempat ini" Ucap Ar Ran berbisik, Junsi pun segera berbalik dan berlari pergi, tapi ia lupa meletakkan pedang itu ketempat nya sehingga ia malah membawa pedang tersebut bersamanya.
Ia dan Ar Ran segera menghela nafas ketika sudah keluar dari toko itu, tapi pemandangan diluar tiba-tiba berubah menjadi tepian hutan. Mereka pun menoleh ke belakang secara bersama-sama tapi alangkah terkejutnya mereka ketika toko tersebut tak ada.
"Apa yang terjadi? " Tanya Junsi sambil mengedarkan pandangan.
"Tuan muda! Pedang itu! " Ar Ran berteriak mengejutkan Junsi. Junsi melihat tangannya yang masih memegang pedang tadi, sehingga tanpa aba-aba ia segera melemparkan pedang itu ke sembarang arah. Ia dan Ar Ran pun segera menuju Kekaisaran karena hari mulai gelap.
Sesampainya di ruangan nya, penjaga mengatakan bahwa adiknya datang mencari. Ia pun memutuskan untuk menghampiri adiknya setelah makan malam.
Ia segera mandi dan berpakaian menggunakan pakaian berwarna biru tua dengan sulaman hitam. Sambil menunggu waktu makan malam ia membaca buku.
Tapi saat hendak mengambil bukunya alangkah terkejutnya ia melihat pedang tadi ada di meja samping tempat tidurnya.
Ia bingung dan mengambil pedang itu, Lagi-lagi pedang tersebut bergetar tanpa sebab, dan tiba-tiba jarinya tergores pedang tersebut.
Darah menetes sedikit ke gagang pedang lalu pedang itu bercahaya, Junsi masih dalam mode terkejutnya, Jari yang tergores pun segera sembuh layaknya sedia kala.
"Pedang ini? " Ia bergumam sendiri sampai seorang pelayan mengatakan bahwa ia ditunggu di ruang makan.
Segera ia meletakkan pedang tersebut dan bergegas. Setelah makan ia pun segera berbicara dengan adiknya menanyakan ada hal apa adiknya datang siang tadi.
"Ada apa mencari tadi? " Tanya nya singkat pada Jinsu.
"Aku tadi ingin mengajak mu bermain bersama Rui. Tapi kakak tak ada" Jinsu cemberut, Rui yang disebelah nya hanya menundukkan kepala.
"oh, yasudah, istirahat lah malam ini. Ingat besok pertunjukan kecil menanti" Setelah mengucapkan itu ia segera pergi meninggalkan Jinsu dan Rui.
Sesampainya di kamar, ia hanya ber kultivasi untuk meningkatkan tenaganya. Tapi tak disangka ia merasakan gejolak energi yang besar, ia pun tak mensia-siakan kesempatan dan segera menarik nya.
Akhirnya ia mencapai terobosan, alangkah terkejutnya ia ketika ia sudah ada di tahap Dou Practitioner Bintang 9. Tapi ia hanya bersyukur dan acuh, akhirnya ia pun tertidur di malam yang cerah
***
Di ruangan yang gelap, terlihat sosok pria bertubuh besar dengan mata merah menyala. Wajahnya tak terlihat karena ruangan yang gelap, pria itu nampak sedang tertawa, lalu tak lama terdengar suara irisan pedang dan terdengar lagi suara rintihan seseorang.
"Hahaha MATI! " Ia lagi-lagi teriak dan tertawa seperti orang tak waras.
"Akhhh..... Hen-Hentikan! "Suara rintihan itu terdengar pilu, tapi pria yang bermata merah menganggap nya sebagai musik.
" Kau tau apa yang ingin aku dengar bukan? "Tanya pria itu mengulang kembali pertanyaan yang sebelumnya ia tanyakan.
" Cih! Bahkan jika kau membunuhku, aku tetap tak akan mengatakan dimana dia berada" 'Karena aku tak tahu b*doh!'
"Kau tidak berguna! mati saja kau! " Ucap pria itu dan ia pun segera menebas leher laki-laki satunya yang ia siksa.
"Akhhhh" Itulah suara terakhir yang terdengar, dan sekarang ruanngan itu begitu hening sehingga suara detak jantung nya terdengar. Hingga secercah cahaya nampak di pintu ruangan itu, dan muncul lah sosok laki-laki muda berusia 17 tahun.
"Apa masih belum ayah? " Tanya laki-laki itu ketika masuk, ia hanyamencium bau amis darah, dan ia lihat ayahnya yang terus memandangi mayat tanpa kepala yang tergeletak di bawah kakinya.
"Kerahkan pasukan lagi untuk mancari anak itu! Keturunan murni antara dewa dan iblis harus berada di pihak kita. Anak itu akan sangat kuat, dan bisa menghancurkan seluruh ras dewa bila kita menariknya" Ucap pria bermata merah tadi sambil meletakkan tangan di belakang punggungnya.
"Jika dia tak mau bersama kita? "
"Heh! Tentu saja kita bisa mengendalikan nya dengan teknik itu" Pria bermata merah itu tersenyum miring.
"Dan ia akan tunduk kepada kita tanpa membantah" lanjut pria bermata merah dengan senyum miring nya.
Mereka pun keluar dari ruangan itu tanpa sepatah katapun. Anak dari pria bermata merah itu hanya menghela nafas.
...----------------...
**Hai Readers
Like👍👍
Favorit ❤❤
Vote⭐⭐⭐⭐⭐
Komen✍✍
^^^-Love You All😘**^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Ash ?
agak ambigu yah... ga jelas. terlalu sat set, jadi bingung
2024-07-28
1
Buke Chika
banyak teka teki emang membuat bingung bukan penasaran
2024-07-16
0
Meigha
byk teka tekix coyyyy🤣🤣🤣
menyala otakku Thor 😇😇
2024-06-25
0