Sebelum author lanjut, author mau ngingetin kalian untuk Like👍 Favorit ❤💜Vote ⭐⭐⭐⭐⭐juga kritik dan sarannya agar author bisa berkarya dengan lebih baik lagi. Like agar author semangat untuk Update setiap hari 💪💪👏👏
...****************...
'ck, pantas saja aku tak bisa kultivasi. Ini harus ku tanya kan pada guru! '
Akhirnya ia hanya bisa melatih fisiknya untuk saat ini. Hingga setelah makan malam, Mu Lin memutuskan untuk langsung tidur, ia tak sabar untuk belajar bersama guru nya.
......................
Malam pun telah berganti pagi.
Kini bulan hilang dan digantikan mentari.
Burung-burung seakan menari di bawah sinar matahari.
Sosok gadis kecil yang seharusnya masih bermimpi.
Justru sedang berlari-lari.
Mu Lin, ia sudah sarapan dan tentu tak kan ikut sarapan dengan keluarga nya. Ia dan An Ri sudah berlarian mengitari bukit hingga lelah.
Setelah berlari ria, ia dan An Ri pun memutuskan untuk mengunjungi guru nya. Tak lupa juga ia dan An Ri membawa makanan untuk gurunya.
Setelah mengaambil makanan, ia dan An Ri melesat menuju gua di sebelah barat hutan yang kemarin di tunjukkan oleh gurunya. Saat sampai terlihat lah gurunya sedang duduk bersila.
"Selamat pagi guru! " Sapa Mu Lin sambil menyerah kan makanan yang ia bawa.
"Kau sudah siap berlatih Mu Lin? " Tanya nya sambil mengambil makanan itu.
".... " Mu Lin hanya mengangguk dan tak berniat menjawab.
Setelah Guru Hang selesai sarapan, Mu Lin pun mendengarkan penjelasan dari guru nya tentang Qi Spiritual.
"Guru! kemarin aku mencoba untuk ber kultivasi, tapi seperti ada penghalang yang menghalangi energi Qi ke dantian ku" Ucap Mu Lin menceritakan kejadian yang dia alami kemarin dengan satu tarikan nafas.
"Hmm, sepertinya dantian mu tersegel. Cobalah ber kultivasi, guru mu ini akan mencoba untuk membuka nya" Mu Lin pun mulai duduk bersila untuk menyerap energi Qi.
Sedangkan guru Hang langsung memposisikan duduk bersila di belakang Mu Lin sambil meletakkan telapak tangannya di punggung mungil milik Mu Lin.
***
Mu Lin sekarang berada di padang rumput yang luas, ia tidak tahu harus apa. Tetapi saat ia berjalan-jalan, ia tak bisa melangkah karena ada dinding transparan yang menghalangi nya.
Lalu tiba-tiba muncul jiwa guru nya di samping Mu Lin, dan berkata sambil meletakkan tangan nya di belakang punggung nya sendiri.
"Hancurkan dinding itu dengan kekuatan mu dan tekad mu, semakin kuat tekad mu, maka akan semakin besar kekuatan yang kau peroleh untuk menghancurkan nya" Setelah mengatakan itu, guru Hang tiba-tiba hilang begitu saja seperti di telan bumi meninggal kan Mu Lin yang sedang berfikir.
Akhir nya Mu Lin mulai memukul dinding itu dengan ragu.
Bangg
Sangat keras!! Itulah yang ada di pikiran Mu Lin ketika memukul nya. Tapi ia pun menguatkan tekad nya...
**Bangg
Bangg
Bangg
Krakk**
Di pukulan ke 3, terlihat lah retakan kecil, melihat itu semangat Mu Lin langsung berapi-api. Dia kembali memukul dinding itu berkali-kali....
**Bangg
Bangg
Banggg
Krakk
Kretakk
Wushhhh**
Tangan Mu Lin terluka setelah menghancurkan dinding itu, tapi Mu Lin tak mengindahkan nya. Setelah dinding itu hancur sepenuhnya.
Tiba-tiba muncul akar yang melilit jiwa Mu Lin. Mu Lin terus meronta untuk melepaskan diri, namun usahanya sia-sia.
Semakin dia meronta, semakin banyak akar yang melilit nya, ia pun berhenti bergerak saat akar itu melilit lehernya membuat ia sulit bernafas. Namun tiba-tiba terdengar suara guru nya...
"Jangan mencoba untuk melepaskan nya, cobalah untuk merasakan dan mengdalikan nya. Dan juga tetap lah tenang" Suara guru nya itu menggema di padang rumput itu.
Lalu langit yang awal nya cerah tiba-tiba gelap dan berawan hitam. Seketika hujan deras mengguyur, petir bergemuruh dan lagi-lagi suara gurunya terdengar kembali...
"Rasakan, Kendalikan dan tetap Tenang"
"Rasakan, Kendalikan dan tetap Tenang"
"Rasakan, Kendalikan dan tetap Tenang"
Suara itu terus berulang-ulang, hingga akhir nya Mu Lin pun tenang dan mulai mengendalikan perasaannya.
"Rasakan, Kendalikan dan tetap Tenang" Gumam Mu Lin.
"Benar! Rasakan kekuatan ku, kendalikan dan tetap Tenang! " Mu Lin berteriak karena berhasil menemukan kuncinya.
Ia pun mulai menutup mata nya mencoba mengendalikan semua nya dan akar yang melilit nya perlahan-lahan mulai melepaskan lilitan nya. Langit yang gelap pun mulai kembali cerah, hujan mulai reda, petir pun sudah berhenti mengamuk.
Saat Mu Lin membuka mata nya, Tiba-tiba ia berada di tengah-tengah hamparan es, tetapi bagian hamparan es yang berada di sebelah kanan tubuh nya itu berubah menjadi kawah-kawah dari gunung berapi.
Sangat panas! Tapi, sebelah kirinya tetap hamparan es yang Sangat Dingin! Lalu tiba-tiba angin berhembus sangat kencang, ia pun linglung untuk sesaat sampai tiba-tiba jiwa gurunya datang dan mulai menuntun nya kembali.
"Rasakan kekuatan mu! Kendalikan! Dan tetap lah Tenang! Kau harus mengendalikan nya" Itulah yang di ucapkan oleh guruku.
Lalu tiba-tiba lautan api disebelah kanan nya itu mulai bergelombang, angin berhembus semakin kuat, dan hamparan es yang ada di kirinya itu mulai retak dan hancur.
Mu Lin mencoba tenang dan kembali menutup matanya, Ia mulai mengedarkan Qi nya dan mengendalikan suasana kembali.
Namun ketika ia membuka matanya, yang ia lihat adalah An Ri yang menatap nya cemas dan...
"Uhuk" Mu Lin pun menoleh ke belakang dan terlihat lah guru Hang yang batuk dan mengeluarkan seteguk darah segar.
"Guru?! "Ucap Mu Lin seraya beranjak menghampiri guru nya.
"Guru baik-baik saja, Tenang lah, guru mu ini hanya lelah. Coba lah ber kultivasi, guru akan memulihkan tenaga guru dulu" ucap guru Hang seraya kembali duduk bersila dan menutup mata.
Mu Lin pun kembali ber kultivasi, sebelum berkultivasi Mu Lin mengatakan pada An Ri untuk memberitahu nya kalau matahari sudah di atas kepala.
Setelah 3 jam kurang lebih ber kultivasi, Mu Lin pun mencapai terobosan. Rupa nya Mu Lin mencapai bintang 8 Dou Zhi Qi.
Guru Hang yang melihat itu tidak terkejut dan hanya menampilkan wajah datar nya. Sedangkan An Ri sedikit menampilkan ekspresi terkejut nya sebentar.
"Ternyata hanya bisa sampai situ ya? " Terlihat guru nya itu sedang berfikir sambil menyangga kepala nya dengan tangan di meja.
".... "
'tidakkah seharusnya ini mengejutkan? aku masih berusia 11 tahun ingat dan juga aku hanya berkultivasi selama 3 jam!!' ingin sekali Mu Lin mencemooh gurunya yang menyebalkan itu.
Hingga tiba-tiba didepan nya terdapat banyak gulungan dan buku juga pil. tunggu, Pil? untuk apa?
Mu Lin mengambil pil itu sambil menatap gurunya dengan tatapan bertanya seolah mengatakan "untuk apa?". Seakan mengerti arti tatapan Mu Lin, ia pun menjelaskan bahwa...
" Kau sudah sampai tahap 8 Dou Zhi Qi, itu terlalu mengerikan untuk anak seusia mu, kau harus menyembunyikan nya" Ucap guru Hang seraya mengambil satu botol lagi.
"Kau juga harus melatih elemen milikmu, gulungan itu berisi teknik-teknik yang harus kau pelajari. " lanjut guru Hang menatap murid nya.
Hari berganti hari, Tak terasa sudah satu bulan Mu Lin di ajarkan oleh guru Hang. Sedangkan di istana Kekaisaran Qin...
"Salam ayahanda! " ucap seorang anak laki-laki berusia 11 tahun, wajah nya yang mirip dengan Mu Lin jelas membuktikan bahwa ia adalah Qin Luan, saudara kembar Mu Lin atau Qin Shuwan.
"Kau sudah datang?" tanya laki-laki paruh baya dengan jubah kebesaran nya yang bersulamkan naga emas. Sudah jelas bahwa ia adalah seorang kaisar.
"Ada apa ayahanda memanggilku kemari? "
"Kau adalah anak yang jenius Luan! Kau harus mengembangkan bakatmu! Kau akan berlatih di pegunungan Selatan dengan Nenek dan Kakekmu"
"Tapi ayahanda, bagaimana dengan Shuwan? " tanya nya agak ragu. Air wajah Kaisar sedikit berubah, ia pun mengatakan..
"Tak perlu cemas! ia akan di jemput esok lusa, dan kau harus berangkat sore ini juga" Sebenar nya tujuan dari sang kaisar mengirim Luan ke Nenek nya adalah agar Luan melupakan Shuwan dan membenci nya perlahan-lahan.
"Tapi-"
"Kau berani menentang ku Pangeran ke 4? " Tanya Kaisar memotong ucapan Luan.
".... " Luan tidak lagi membalas, dan ia hanya mengangguk. Setelah itu pamit undur diri untuk bersiap.
Di kamar nya, Luan tampak sedang duduk termenung memikir kan ucapan sang kaisar tadi.
'Apa ayah ingin menjauhkan ku dari adik? Atau dia ingin aku pergi juga? apakah ini karena ibunda? ' batin Luan terus di isi dengan ribuan pertanyaan tanpa jawaban.
Sore pun tiba, Ia akhirnya berangkat bersama Nenek Qin dan kakek Qin. Atau lebih tepatnya Ibu suri dan kaisar terdahulu, Ibu suri terus memanjakan nya dan berkata bahwa sepertinya kaisar juga membencinya.
Perjalanan menuju pegunungan Selatan cukup lancar tanpa hambatan, perjalanannya kurang lebih memakan waktu sekitar 2 hari 1 malam.
Sesampai nya di sana Luan hanya istirahat sampai kakeknya tiba-tiba masuk dan mengatakan...
"Istirahat lah! Besok kakek akan mengajarkan mu cara untuk mempercepat kultivasi, tunjukkan pada saudari kembar mu itu bahwa kau lebih baik darinya" Setelah mengatakan itu kakek nya keluar dan menutup pintu.
Mendengar perkataan kakeknya, Luan kembali merenung kan alasan ayahnya mengirim nya kemari.
Hingga ia menguatkan tekadnya untuk menjadi kuat, dan membuktikan kepada kaisar bahwa ia bisa tumbuh dengan baik bahkan tanpa perlu bergantung pada kaisar.
...----------------...
***Hai apa kabar readers? 👋👋
semoga kalian puas dengan ceritanya yaa👍👍👍
Tinggal kan like 👍
Favorit ❤💜
Kritik dan saran nya ✍✍
Vote juga⭐⭐⭐⭐⭐
^^^^^^-Love You All😘😘***^^^^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Ishiki Samisami
agak acak acak kan yaa pov nya, kaya pov mu lin tapi terkadang kaya pov orang ke tiga.
entah itu perasaan ku atau emang bener, soalnya kadang aku kadang nya.
2022-01-20
2
Nda Qrey
Maaf Thor ...memangnya kakek nya tau kalau sodara kembarnya jagoan heheheh
2022-01-04
0
QUOTE
sialannnn!!!! dasar kaisar ajinggggggg !!!!!
pi mati piiii!!!!
2021-07-04
2