Sudah di perbaiki, apa bila masih ada kesalahan harap komentar di bawah dan berikan kritik/saran untuk author.
...****************...
Setelah puas berteriak pun dia akhirnya tertidur di peraduan dengan keadaan kamar yang seperti kapal pecah.
......................
Bahkan seekor binatang buas pun akan tetap melindungi anaknya.
Apakah kau lebih buruk dari binatang?
Trap
Trap
Trap
Derap langkah kaki terdengar di lorong, tatapannya sayu dengan helaan nafas berat yang diambil dalam setiap inci kakinya bergerak. Xiaomi perlahan membuka pintu kediaman sang junjungan karena pagi ini mereka akan pergi ke tempat pengasingan.
Klek
Pintu terbuka dan pemandangan yang menyambut Xiaomi pada pagi ini begitu membuat jantung Xiaomi seakan terlepas dari tempatnya, "ASTAGA PUTRI, APA YANG TERJADI?!!"
Xiaomu histeris dan panik saat melihat darah kering yang bercucuran di lantai, teriakannya mengundang para pengawal yang bertugas di depan sehingga mereka berhamburan memasuki kamar.
Teriakan dan ricuhnya para pengawal membangunkan Shuwan yang tengah tertidur pulas. Ia terbangun dengan tergesa-gesa karena teriakan Xiaomi, "Ada apa?" tanyanya bingung.
"Putri apa yang terjadi? Apa putri baik-baik saja? putri terluka! Perlukah memanggil tabib? Panggil tabib cepat! Apa yang sakit putri? " pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan oleh mereka, hal ini membuat kepala Shuwan pening.
"Tidak perlu!" ucap Shuwan seraya melambaikan tangannya yang terdapat bekas darah kering tanda ia tak ingin dibantah, luka seperti ini hanya luka kecil untuknya meski tetap terasa sakit di tubuh yang lemah itu.
Ia pun dengan terpaksa berbohong mengenai apa yang terjadi agar semuanya cepat selesai, dan Shuwan segera ke pemandian untuk mandi. Ia membalut kembali luka cambukan yang masih menganga itu.
Tidak lama kemudian, salah satu penjaga datang memberitahu bahwa kaisar mengatakan sudah saatnya untuk pergi.
Langkahnya ia seret dengan mantap, tak ada keraguan dalam matanya. Ia benar-benar yakin bahwa ini akan menjadi keputusan yang tepat, lagipula terus-terusan berada di sini tidak membuahkan hasil apapun.
Kendati demikian, rupanya tak sedikit pelayan maupun penjaga yang menyayangi kepergiannya. Namun Shuwan tetap tidak begitu peduli. Sesampainya di depan gerbang terlihat para pangeran dan putri menatap Shuwan dengan berbagai ekspresi, ada yang sedih, senang, antusias.
Kaisar melihat Shuwan, ia menampilkan ekspresi dinginnya dengan tatapan mata tajam menghunus. Sementara Permaisuri Qin dan selir Agung tampak puas serta mencemoohnya. Shuwan tak peduli dengan mereka semua.
"Putri Qin Shuwan akan berangkat menuju hutan kematian menaiki kuda bersama pelayannya, hanya satu kuda! " ucap kaisar tegas, namun di akhir perkataanya ia sedikit tersenyum dan bagi Shuwan senyum itu seperti ejekan.
"hm" Shuwan hanya membalasnya dengan deheman kecil yang mungkin tak terdengar.
Terlihat Putri Bailin menatap Shuwan dengan senyum miringnya, Sedangkan Shuwan hanya membalas dengan senyum dinginnya.
'sudah ingin pergi masih sombong' begitu lah isi hati Putri Bailin sekarang.
Tanpa basa basi Shuwan segera menaiki kuda dengan lancarnya membuat mereka menatap Shuwan terkejut, lalu Xiaomi juga ikut naik ke kuda dengan perlahan.
Shuwan mengeratkan pegangan pada tali kekang, barang yang Shuwan bawa tidak banyak jadi cukup untuk satu kuda.
Tanpa menoleh kebelakang lagi Shuwan segera memecut kuda dengan kecepatan tinggi. Hanya hamparan debu yang tersisa, orang-orang istana sudah kembali ke kediaman masing-masing karena hari masih pagi.
......................
Kaisar Qin menulis sesuatu di sebuah lembaran kertas, wajahnya menampilkan ekspresi yang campur aduk. Dikertasnya terlihat logo Lotus Hitam, pembunuh bayaran terkuat dan terkenal tidak pernah gagal dalam menjalankan misinya.
Setelah selesai menulis surat, Kaisar langsung menerbangkan surat itu lewat burung elangnya, tak lupa stempel kerajaan menandakan bahwa itu resmi dari Kekaisaran.
"Huft!" Setelah menerbangkan burung elang pembawa surat itu, kaisar langsung menuju aula karena ada rapat Kekaisaran.
"Maaf Haifeng, bukan maksudku untuk membunuh putri kandungmu. Tapi di masa depan, dia adalah anak yang menyebabkan kekacauan dunia sesuai ramalan" Gumam Kaisar pelan saat berada di ambang pintu.
***
Seorang pria muda berjalan memasuki ruangan atasannya, ia menunduk hormat dan menyerahkan suatu surat kepada sang atasan, "Ketua, ada surat perintah dari kekaisaran Qin." ucapnya.
"Benarkah? Berikan padaku! " Seorang pria paruh baya bertubuh kekar bangun dari kursinya dan meraih surat tersebut, ia membacanya dengan seksama kemudian menarik sudut bibirnya karena merasa bahwa ini benar-benar membuatnya turut prihatin.
"hemm putri Qin Shuwan yaa? menarik." gumam pria paruh baya itu, Hua Zeying namanya. Ia adalah ketua dari pembunuh bayaran Lotus Hitam tersebut.
"Aku sendiri yang akan menangani misi ini, sungguh Kaisar Qin benar-benar keterlaluan dan lebih buruk dari Binatang. Bahkan binatang buas sekalipun akan tetap melindungi anaknya. Kasihan sekali Putri Qin ini." sambungnya dengan nada bicara yang prihatin, dia melihat kembali isi dari surat tersebut terutama nominal bayaran yang diberikan.
Mereka pun melesat menuju hutan kematian.
......................
Tak
Tak
Suara sepatu kuda menjadi satu-satunya musik yang mengiringi perjalanan mereka. Keduanya terdiam bergelut dengan pikiran masing-masing, Xiaomi yang prihatin dengan nasib Shuwan kedepannya. Sementara Shuwan yang memikirkan cara agar mereka tak perlu kembali ke istana lagi.
'Sungguh kasihan putri Shuwan, dengan tega yang mulia kaisar tidak memberinya keadilan' batin Xiaomi sementara Shuwan masih memikirkan cara untuk hidup di alam bebas saja.
"Bagaimana kalau kita tinggal di hutan saja? " akhirnya Shuwan bicara karena sudah pusing dengan pikirannya.
"Jangan Putri, tinggal di hutan itu berbahaya, lebih baik pindah dan tinggal di kekaisaran lain untuk memulai hidup baru." Tolak Xiaomi karena hutan itu tempat yang berbahaya.
Mendengar jawaban Xiaomi akhirnya Shuwan diam dan memikirkannya lebih lanjut hingga tak terasa mereka mulai memasuki kawasan hutan dan terlihat lah sebuah gubuk kecil yang kumuh pun tak terurus.
Mereka mengikat tali kekang kuda di pohon dekat gubug itu, lalu Xiaomi pergi masuk duluan untuk membersihkan gubuk sementara Shuwan mengambil panah dan anak panahnya untuk berburu.
Tatapannya mengedar ke segala arah, mencari hewan-hewan berdarah panas yang akan dia jadikan menu makan malam. Suara gemerisik semak mengalihkan perhatiannya.
Ia menajamkan pendengaran dan menyipitkan pandangan, dapat dilihatnya seekor rusa yang tengah memakan rumput. Perlahan tangannya menarik busur panah, membidik dengan tepat.
Dia menembakkan anak panahnya ke rusa yang berada dekat semak-semak. Lalu, dia menyeretnya ke sungai yang berada tak jauh dari gubug itu.
Setelah terasa bersih ia membawanya kembali ke gubuk. Melihat Shuwan membawa rusa yang tidak terlalu besar membuat Xiaomi terkejut.
"Putri anda bisa memanah? "
"Entah lah" jawab Shuwan, dia juga bingung bagaimana caranya menjelaskan ini.
"Emm cari lah kayu bakar! Aku akan mencari buah-buahan." lanjut Shuwan untuk mengalihkan pembicaraan.
"Baik Putri"
Mereka pun berjalan di iringi obrolan ringan, sesekali menemukan tanaman obat, dan Xiaomi pun menjelaskan khasiatnya secara singkat sementara Shuwan benar-benar memerhatikan, hingga terasa mereka terlalu jauh.
Dan mereka pun memutuskan kembali tapi di tengah perjalanan mereka di hadang oleh orang-orang dengan pakaian hitam ber kultivasi tinggi.
"Anda pasti putri Qin Shuwan kan? " tanya seseorang diantara mereka.
"Siapa kalian? " tanya Shuwan dengan nada dingin sedang kan Xiaomi sudah gemeteran.
"Putri, Ayahmu memerintahkan kami untuk membunuhmu" ucap orang yang sama lagi.
"Tidak semudah itu" ucap Shuwan dengan ekspresi datar tapi sedang memikirkan cara untuk kabur karena bagaimana pun kekuatan Shuwan masih jauh dari mereka.
'Bagaimana ini?' Shuwan terus berfikir tapi pikiran nya buntu.
Shuwan bisa merasakan mereka bukan orang biasa, perlahan bulir-bulir keringat halus mengalir di keningnya.
"Sudah lah, kami ini tak ingin membunuhmu, Aku membangun organisasi Lotus Hitam bukan untuk membunuh tapi melindungi orang dari balik layar, sebaiknya kau ikut kami dari pada kaisar itu menyewa pembunuh bayaran yang lain" ucap laki-laki paruh baya, entah mengapa Shuwan tak merasakan sesuatu yang jahat tapi Shuwan juga tak mungkin percaya begitu saja.
"Apa menurutmu aku akan percaya huh? "
Sringgg
Shuwan mengeluarkan belati yang ia simpan untuk berjaga-jaga dan menyerang tapi dengan mudah orang itu memblokir serangannya. Shuwan tidak terkejut, sejujurnya ia hanya sedang mencari tau kekuatan lawannya.
Pertempuran tak terelakkan, tapi hanya satu yang melawan Shuwan, yang lain hanya diam menonton. Hingga Shuwan melompat ke atas dahan pohon yang cukup tinggi dan berdiri, tapi laki-laki paruh baya itu dengan cepat melesat ke belakangnya dan memukul lehernya dengan cukup kuat.
Shuwan yang tak dapat mengelak pun akhirnya jatuh dan kehilangan kesadaran seolah kesadarannya direnggut begitu saja.
"Putri!!" Xiaomi memekik dan dengan cepat menghampiri Shuwan, ia berdiri merentangkan tangannya untuk mencegah kelompok Lotus Hitam mendekati mereka, "jangan bunuh Putri!!"
Pemimpin kelompok Lotus hitam itu terus memperhatikan Shuwan, ia menyadari suatu kekuatan misterius yang dimiliki oleh anak itu. Dia benar-benar tertarik karenanya.
Sebelumnya ia berencana merekrut anak itu menjadi bagian kelompoknya, namun melihat potensi besar anak itu, rencana lain terlintas dalam kepalanya.
"Kami tidak ingin membunuhnya, kami justru akan membantu kalian. Bisakah kau menyingkir? Jika tidak, aku tidak akan bertanggung jawab Putri mati karena telat diberikan pertolongan." jelasnya pada Xiaomi yang akhirnya bersedia menyingkir dari sana.
***
Lima hari berlalu sejak peristiwa di Hutan Kematian, kini Shuwan masih belum juga sadarkan diri padahal Tabib sudah mengobatinya. Sementara organisasi Lotus Hitam telah mengirim surat bahwa misi berhasil kepada Kaisar Qin.
"Tuanku, apa yang ingin anda lakukan pada Putri Qin?" pria itu berlutut dengan hormat, sementara tuannya yang seorang pemimpin Lotus Hitam berdiri dengan tangan di belakang menatap Shuwan yang masih terbaring.
"Aku akan menyegel ingatannya, ada yang aneh dalam tubuh anak ini jadi mungkin aku akan mencoba melatihnya. Segel ingatannya akan terlepas jika usianya telah mencapai 20 tahun." Jawab pemimpin Lotus Hitam, Hua Zeying dengan tatapan yang menelisik pada Shuwan.
Tangannya bergerak menuju dahi Shuwan, kemudian mulutnya merapalkan suatu mantra. Seberkas sinar muncul di dahi Shuwan lalu masuk dan hilang. Zeying terdiam kemudian tersenyum, "besok dia akan sadar."
***
"Ashh"
Kelopak mata indah itu bergetar pelan, ringisan terdengar dari bibir tipisnya, kemudian Shuwan membuka matanya, dia menatap sekeliling dengan bingung.
'Bukankah aku sudah mati? 'Batinnya bertanya-tanya, tangannya bergerak menyentuh kepala yang terasa sangat menyakitkan.
'Dimana ini? Kenala kuno sekali?' dia kembali berpikir seraya mengedarkan pandangan ke segala arah yang terlihat asing. Ini benar-benar berbeda dari apa yang ada di ingatannya, berbeda dengan dunianya.
Klek
Saat sedang berpikir, pintu dibuka dan masuklah seseorang yang sangat asing baginya, "siapa kau?" tanya Shuwan dengan sikap siaga meski kepalanya masih berdenyut.
"Astaga put-Nona sudah sadar, tunggu nubi panggilkan Tuan Besar." seseorang itu, Xiaomi antusias melihat junjungannya telah siuman, segera ia pergi untuk memanggil Hua Zeying.
Sementara Shuwan hanya melihat pelayan wanita muda yang pergi tergesa-gesa itu dengan tatapan bingung, dia tidak mengenalinya sama sekali dan tidak mengerti mengapa ada di situasi seperti ini.
Pintu kembali terbuka, seorang pria paruh baya masuk diikuti dengan pelayan wanita muda tadi dan beberapa orang, "nak apakah kamu baik-baik saja? Ada yang sakit?" tanya Hua Zeying seraya menghampiri Shuwan.
"Apa yang terjadi? Kau siapa?" Shuwan masih menatap orang-orang dihadapannya dengan tatapan menelisik, mewaspadai orang yang tidak dikenalnya.
"Nak ini ayah, kamu melupakan ayah? Nak? Hua Mu Lin?" Telingan Shuwan berdengung mendengar pertanyaan Hua Zeying itu, ia tidak bisa berpikir dengan jelas karenanya.
"Hua Mu Lin? Kau dengan ayah?"
"Hua Mu Lin?"
...----------------...
Jangan lupa dukung author melalui...
Like
Vote
Rate
Favorit
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Suharnani
Sadis men
2024-06-24
0
Fitrian
bangsattt babi celeng kudissssan💀💀
2024-06-08
0
Ririn Santi
ikan bawal ikan gabus
ni novel mmg bagus
2023-08-23
0