Tisha hanya terdiam "Apa alasan Mas Ardan secara mendadak menceraikan ku karena dia juga memiliki wanita lain"Ada rasa sesak bersarang di dada Tisha saat ini.
"Mas Ardan,gimana nasib pernikahan kita,apa setelah kamu sembuh akan melanjutkan perceraian kita,aku berharap kamu bisa melihat dulu anakmu lahir,Aku dan calon bayi kita masih membutuhkan dirimu Mas"suara hati Tisha
Lama Tisha larut dalam pikirannya tak menyadari kini Cintya sudah ada dihadapannya.
"Tisha apa yang kamu pikirkan sayang kok melamun"Tanya Cintya lembut.
"Gak ada ma,hanya sedikit keram dibagian kaki"Setelah tendangan kaki Ardan saat itu kaki Tisha terasa tak nyaman
"Nanti cobalah pergi merilekskan tubuh mu,pergi ke spa manjakan dirimu,saat hamil akan cepat mudah lelah jadi tak ada salahnya kamu mencoba perawatan yang aman dan tidak mengganggu Janinmu".ucap mama Cintya bijak
"Iya ma,nanti kalo ada waktu Tisha akan melakukannya"sekarang ini pikiran Tisha hanya terfokus pada kesembuhan Ardan walau ada pertanyaan besar dalam dirinya apakah Ardan akan tetap menceraikannya nanti?
"Mau pergi bareng sama mama???"Cintya memberi tawaran ia ingin memperhatikan menantu tersayang nya itu dengan memberikan waktu untuk Tisha.
"Kalo kita pergi sama-sama, siapa yang akan jaga mas Ardan ma"Tanya Tisha
"Biar Bi Tuti nanti yang jaga Non Tisha,pergilah bersama Bu Cintya,Bibi juga khawatir kalo Non Tisha pergi sendirian".
Tisha masih terlihat ragu namun ia sekarang memang butuh perawatan dirinya agar rasa lelah nya sedikit berkurang.
"Baiklah Bi,Kapan kita akan perginya ma"Akhirnya Tisha memutuskan untuk pergi
"Gimana kalo besok,nanti Mama minta bantuan Taufan untuk mengantar Kita"
"Tisha ikut aja ma"Tisha tak enak menolak mama Cintya walau sebenarnya ia merasa tak nyaman bila harus diantar Taufan.
"Ibu Tisha Mahendra"panggil seorang Petugas wanita berbaju Biru dongker
"Sayang,ayo namamu sudah dipanggil"Cintya membantu Tisha berdiri dan menuntunnya kearah petugas wanita itu.
"Ibu Tisha???"petugas itu menanyakan lagi
"Iya mba,saya Ibu Tisha"
"Silahkan duduk Ibu Tisha,saya akan periksa tekanan darah ibu dulu"Tisha pun duduk setelah melewati berbagai pemeriksaan dasar Tisha dipersilahkan masuk.
"Bibi Tuti tunggu disini ya,Biar ibu aja yang nemenin Tisha"
"Baik Bu Cintya"Bi Tuti pun kembali duduk di kursinya semula.
"Selamat siang Ibu Tisha"Sapa dokter Kandungan yang seorang wanita itu ramah
"Siang dokter"balas Tisha
"Oke kita mulai pemeriksaan ya,silahkan berbaring disana"Dokter menunjuk ranjang pasien nya.
Perlahan Tisha naik keranjang tersebut dan berbaring pelan dibantu mama Cintya
"Ibu siapanya Ibu Tisha"Dokter wanita itu berbasa basi
"Saya mama mertuanya dok"sahut Cintya
"Oke,saya langsung tahap pemeriksaan ya"Salah satu asisten dokter mengoleskan semacam gel diperut Tisha dan Dokter mulai meletakan Alat USG diperutnya.
Sesuatu terlihat dilayar monitor dan dokter itupun menjelaskan semuanya.
"Anakku"Tisha menatap Titik hitam yang masih terlihat kecil pada monitor
Setelah menjelaskan semua dokter memberi hasil print pada Tisha.
Tisha sangat senang menerimanya,ini adalah kenangan terindah kehamilan pertamanya.
"Saya akan meresepkan Obat dan Vitamin untuk Ibu Tisha,agar calon bayinya sehat dan Ibunya pun kuat".Dokter pun menuliskan beberapa resep untuk ditebus nanti
"Apa ada obat untuk mengurangi muntah Dokter??"Cintya menanyakan langsung
"Iya,saya akan memberi resep obat mengurangi rasa mual,makan lah makanan bergizi,sering konsumsi buah dan minum air putih,sebisa mungkin hindari stress yang berlebihan ya Ibu Tisha"pesan dokter itu lagi walau pesan terakhir mungkin sulit untuk diterapkan bagi Tisha.
Dokter memberikan catatan resep pada Cintya
"Terima kasih dokter"
Dokter wanita itu tersenyum ramah dan mengangguk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
susi 2020
😘😘😔
2023-05-26
0
susi 2020
😍😍🥰
2023-05-26
0
Fietje
suka bngt...
2022-04-07
0