"Mas,,,,"suara serak dan tercekat di tenggorokan saat Tisha melihat suaminya mendekatinya
"sepertinya kamu sengaja pingsan untuk bermain-main denganku ya"Mata Ardan menampakan kilatan perang
"Mas ambilkan air aku haus,,,"Lirih Tisha
"Siapa yang kamu suruh mengambilkan air hah"Ardan semakin kesal saat mendengar Tisha meminta pertolongannya.
Namun ia tetap mengambil air di atas nakas tak jauh dari tempat Ardan berdiri.
Tisha sudah siap mengambil gelas ditangan Ardan.
"blurrrrrrrrrrr"Ardan menyiramkan air gelas ke wajah Tisha.
"Uhukkkk,uhukkkkkk",Tisha tersedak dan hampir kehabisan nafasnya
Dan dengan cepat Ardan mencengkram baju Tisha keras menarik nya paksa untuk berdiri.
"Mas apa salahku,Hingga kamu tega menyiksaku"Tangis Tisha tersedu-sedu bukan nya kasihan Ardan semakin gila ingin menyakiti Tisha.
"Kamu bodoh apa sinting,Aku hanya menyuruhmu menandatangani surat perceraian kita,kenapa kamu mempersulit ku!!!!"Suara Ardan masih terdengar keras
Mencoba mengumpulkan kekuatan Tisha memberanikan untuk berkata Jujur "Mas,,Tisha hamil"Mendengar kata hamil membuat Hati Ardan terasa runtuh.namun tetap tidak kehabisan akal untuk memojokkan istrinya.
"Wanita licik,jangan menggunakan hamil bohonganmu untuk menipuku"Tangan Ardan mengepal geram
"Tisha gak bohong mas"Merongoh kantong bajunya dan mengambil hasil tespeck yang ia gunakan tadi pagi.
Ardan melihat tespeck itu dengan senyum seringai jahat "Apa kamu yakin dia adalah anakku"
"Maksud mas"Tisha merasa kecewa
''Bisa saja kamu berselingkuh dibelakang ku "tuduhnya pada istrinya bisa saja Tisha melakukannya dengan orang lain menyamakan seperti dirinya yang berselingkuh dibelakang Tisha.
"Tega kamu Mas,aku tak pernah mengkhianatimu sampai detik ini"suara Tisha terdengar pilu.
"Aku gak mau mendengar pembelaanmu,gugur kan saja anak haram itu"
Mata Tisha membulat sempurna mendengar ucapan Ardan yang sudah keluar kendali.
"Aku gak mau"Tisha mulai berani menentang Ardan
"Plakkkkkkk"Tamparan keras mendarat mulus dipipi Tisha.darah segar keluar dari sudut bibirnya.
"Aku gak peduli bagaimanapun caranya kita harus secepatnya bercerai,jangan jadikan alasan janin didalam kandunganmu untuk menunda perceraian kita".suara Ardan kembali keras
"Permohonan cerai gak akan dikabulkan Mas,Tunggulah sampai anak kita lahir,aku rela kamu ceraikan mas"Tisha memegang dadanya yang terasa sesak memikirkan kelak anaknya akan kehilangan sosok Ayahnya.
"Jangan Mengakui kalau kamu hamil,Mudahkan"Ardan memberi Saran
"Pilih menandatangani surat cerai itu atau aku akan memaksa mengeluarkan anak mu dari dalam perutmu".Ancam Ardan dan membuat Tisha tidak bisa menunda lagi perceraiannya.
"Ya tuhan ada Manusia sejahat dan tak mempunyai hati nurani seperti mas Ardan"rintih Tisha didalam hatinya.
"Cepat ambil keputusan Tisha,atau aku akan menyeretmu dan mendorongmu dari atas Balkon ini"
"Mas ingin membunuh aku dan anakmu"
"arghhhhhhh cerewet sekali kamu Tisha"Bersiap memberi tamparan lagi namun dengan cepat Tisha menghalang dengan tangannya.
"Baiklah mas,aku akan menandatangani surat cerai kita"Dengan Putus asa Tisha mengambil surat dalam nakas.dan segera menandatangani surat cerainya.
"Nah,,coba Tidak perlu ada drama,kamu tidak mungkin mengalami pukulan dariku".Ardan dengan cepat mengambil surat ditangan Tisha dan meninggalkan Tisha begitu saja.
"Mas,,,,"Tisha menangis histeris membuat Bi Tuti berlari menemui Tisha.
"Non Tisha"Bi Tuti memeluk Tisha merasa sedih melihat bibit Tisha yang masih berdarah dan pipi lebam akibat tamparan kuat dari suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Mbah Edhok
kalo lagi hamil pengadilan agama tidak akan mengabulkan perceraian menunggu bayi itu dilahirkan. hikum agama dan hukum negara mengatur tentang itu.
2023-03-11
1
Santý
kejam kejam keereejammmm
2022-10-21
0
Sri Wahyuni
hrs d siksa dlu baru mau ttd dsar oon
2022-10-01
0