Setelah menyelesaikan makannya Tisha pun pamit pada Mama dan Papa mertuanya.tak lupa ia berpesan.
"Ma kabarin perkembangan Mas Ardan ya"
"Iya,ingat juga pesan mama Jangan terlalu kepikiran,gak baik untuk calon bayimu"Cintya memeluk Tisha sebelum mereka berpisah.
Tisha mendekat Kearah Ardan
"Mas cepat sembuh ya,Ingat aku dan calon bayi kita menunggu mu"bisik Tisha pada suaminya berharap Ardan mendengarnya.
"Pa,ma Tisha pulang ya"Pamit Tisha lagi
"Iya,hati-hati sayang,makan yang teratur agar Bayi nya nanti lahir dengan sehat"Cintya tak bosan mengingatkan lagi menantunya untuk terus menjaga kesehatannya.
Bi Tuti segera menggandeng Tisha keluar menuju mobil Taufan yang sudah menunggu kedatangan mereka.
Diperjalanan Tisha lebih banyak diam hanya Taufan dan Bi Tuti yang mengobrol Taufan memperhatikan Tisha melalui kaca spion mobilnya ada manik kesedihan Dimata Tisha dan Taufan melihat itu.
"Aku akan menyelamatkan keutuhan rumah tangga kalian berdua,Demi anak kalian"tekad Taufan didalam hatinya walau ia tau resiko atas keputusannya.
Tisha merasa mengantuk dan kemudian dengan cepat tertidur hari ini sangat menguras pikiran dan tenaganya membuat tubuhnya cepat terasa lelah.
Bi Tuti menyandarkan kepala Tisha dipundaknya.
Taufan menghentikan mobilnya tepat dihalaman rumah Ardan dan membukakan pintu untuk Tisha dan Bi Tuti
"Tisha masih tidur Bi"Taufan tak tega bila harus membangunkannya.
"Iya nak,Bibi jadi gak tega bangunin udah nyenyak gini"Bi Tuti melihat tidur Tisha yang pulas.
"Atau aku gendong aja ya Bi"Ucap Taufan ragu-ragu
"Ya sudah kalau Nak Taufan tak merasa keberatan"Bibi Tuti setuju saran Taufan.
Perlahan Taufan mengeluarkan Tisha dan menggendongnya menuju kamar Tisha.
"Kenapa Tisha terasa ringan sekali,harusnya masa sekarang ia tak banyak pikiran dan harus makan dengan teratur"gumam Taufan sepanjang jalan ia menggendong Tisha ada rasa iba dihatinya melihat keadaan Tisha.
"Sini letakan Non Tisha pelan-pelan"Bu Tuti merapikan bantal untuk Tisha tidur.
Dengan pelan Taufan menurunkan Tisha diatas tempat tidur,setelah posisi tidur Tisha sudah dianggap benar Bi Tuti langsung menyelimutinya.
"Terima kasih nak Taufan"ucap Bi Tuti.
"Sama-sama Bi"Taufan tersenyum
"Bi saran Taufan bawa Tisha periksa kandunganya,pastikan Tisha baik-baik saja bi agar dia bisa menjaga Kesehatan nya juga calon bayinya"Taufan memberi perhatian
Ucapan Taufan sangat benar dan Bi Tuti setuju dengan sarannya"Besok sekalian aja Nak Taufan,pas Bibi kerumah sakit lagi,untuk jenguk keadaan Tuan Ardan"
"Nanti besok Taufan jemput lagi ya Bi"Taufan memberi tawaran
"Apa gak ngerepotin Nak Taufan"Tanya Bi tuti merasa tak nyaman,dan tentu Tisha juga pasti menolak pikir Bi Tuti
"Enggak Bi,lagi pula Taufan juga ingin kesana besok ada beberapa yang harus Taufan selesaikan,para keluarga Korban yang ditabrak oleh Ardan meminta pertanggung jawaban dan Om Raksa meminta Taufan yang mengurus semuanya".Terang Taufan
"Ohh,,,iya Nak Taufan,Semoga urusannya berjalan lancar dan keluarga korban tidak mempersulit nak Taufan".
"Semoga aja Bi,Oia Taufan pamit dulu ya Bi Tuti"Taufan mengulurkan tanganya untuk pamit pada Bi Tuti ia sudah terbiasa melakukan nya pada orang yang lebih tua darinya.
"Nanti besok mau dijemput jam berapa Bi"Tanya Taufan lagi yang sudah menuruni tangga berjalan disamping Bi Tuti.
"Bibi tanya Non Tisha dulu ya nak Taufan"Bi Tuti ingin menanyakan dulu pada Tisha apa ia mau ikut bersama Taufan besok.
"Ya,Taufan ngerti bi,nanti Telpon aja Taufan ya Bi,kalo Tisha bersedia dijemput".Taufan tak ingin memaksakan kehendaknya walau ia tulus membantu Tisha.
Bu Tuti pun mengangguk dan mengantar Taufan hingga pintu depann.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Mbah Edhok
ardan itu perlu digeprek ...
2023-03-12
0
Santý
sabarrrr ya tisha
2022-10-21
0
Christine Evera Rindorindo
bikin ardan tobat dan menyesali perbuatan y ... kalau boleh Thisa bercerai saja biar kapok ardan y. he he he
2022-07-20
0