Taufan menyalakan televisi dan melihat berita kecelakaan memperhatikan dengan teliti.
"Kenapa aku gak asing pada salah satu mobil itu".saat beberapa petugas medis mengeluarkan korban Taufan melihat baju yang dipake Salah satu korban.
"Bukankan ini gak jauh dari gedung kantorku,semoga pikiran ku salah"Ada kekhawatiran yang hinggap dihatinya dengan cepat mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Ardan.
Tidak ada sambungan telpon terdengar,tanpa menunggu lagi Taufan langsung menuju TKP kecelakaan.
Para polisi segera mengamankan lokasi.para korban selamat walau mengalami banyak luka dan yang paling parah adalah pria yang menabrak mereka dari belakang.dia Ardan suami Tisha seseorang yang tak punya hati dan perasaan sekarang meregang nyawa.
Taufan keluar dari mobil dan menanyakan langsung pada petugas dan ternyata pikirannya benar saat melihat mobil Ardan yang sudah rinsek parah.
"Pak dimana korban mobil ini,Gimana keadaannya".
"Anda siapanya korban?"Tanya petugas
"Saya Taufan pak,sahabat dari korban".walau kadang Ardan selalu berkata kasar dan sering mengancam,Taufan tidak pernah membenci Ardan sahabatnya karena berkat Ardan juga Taufan bisa seperti sekarang ini.dan yang membuat Taufan tak percaya adalah perubahan Sifat Ardan sekarang sangat dingin dan kejam.berbeda dengan Ardan yang dulu.
"Keadaan korban sangat parah,sekarang dia udah dibawa kerumah sakit terdekat".
"Terima kasih informasinya pak,saya akan langsung kerumah sakit".pamit Taufan
"Ya,,berhati-hatilah dalam berkendara",petugas itu memberi Nasehat dan Taufan mengangguk sopan.
Dengan pelan Taufan mengendarai mobilnya nya,ditambah kemacetan yang di akibatkan kecelakaan tadi membuat Taufan harus lebih berhati-hati lagi.
"Setelah tiba dirumah sakit,aku akan mengabari Tisha tentang kecelakaan suaminya".Taufan bergumam sendiri.
Dirumah Tisha membatu Bi tuti mengumpulkan pecahan beling dari gelas yang ia jatuhkan.
"Biar Bibi aja Non"Bi Tuti melarang Tisha
"Tisha yang jatuhin kok bi,jadi harus Tisha yang bertanggung jawab"keras kepala Tisha yang sudah sangat Bi Tuti hafal sekali.
karena keras kepalanya itu membuat ia bisa bertahan dengan semua luka dibadan dan hatinya,ia punya keyakinan bisa membuat seorang Ardan berubah menjadi lebih baik,walau kenyataan pahit yang harus ia terima dan kata menyerah akhirnya mengalahkan kekerasan hatinya.
"Ya sudah,tapi hati-hati ya Non"Bi Tuti memilih mengikuti keinginan Tisha.
Tisha mengambil pecahan beling dengan perlahan dan memasukkan nya kekantong plastik.
"Bi Kok Mas Ardan belum pulang ya"Tanyanya setelah melihat jam didinding rumahnya.
Ardan memiliki kebiasaan makan siang dirumah dan lebih menyukai masakan rumah.sesibuk apapun dirinya pasti memilih untuk pulang.
"Mungkin sebentar lagi Non,sebaiknya Non Tisha beristirahat dikamar tidur yang cukup untuk menjaga stamina ibu hamil"Bi Tuti memberi nasehat
"Iya bi,lagi pula Mas Ardan tidak suka melihatku didekatnya saat makan".ucapnya sedih mengingat Ia selalu mendapatkan kata-kata kasar dari suaminya.
"Yang sabar ya Non"
"Sudah sabar Bi,Sampai Tisha lupa masih punya hati".
"Bibi yakin Non Tisha kuat,apalagi ada yang kehidupan baru didalam rahim nyonya".Bi Tuti memberi semangat pada Tisha.
"Makasih Bi,selalu ada buat Tisha".
"Iya,sekarang harus lebih jaga kesehatan ya,Urusan perceraian kita serahkan pada yang kuasa,kalau jodoh Non Tisha masih panjang pasti ada jalan untuk rujuk".
"Walau kecil Bi kemungkinan,Namun rahasia dan skenario Tuhan siapa yang tahu".ucap Tisha dan mengelus perutnya yang masih datar dengan lembut.
"Dede sehat. terus ya didalam,mama janji akan lebih menjaga Dede".Bi Tuti terharu mendengar ucapan Tisha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Mbah Edhok
Itu masih azab dunia ...
2023-03-11
0
Raulan Rajahukguk
itulah sbg teguran makanya jgn
sombong
2022-03-31
0
Ananda Sifatul
kualat kau ardan
2022-03-03
0